Things
Disusun oleh:
1. Dea Salsabilla (21550001)
2. Afi Quraini Ayu S (21550006)
3. Deni Figo S. (2155000)
4. M. Ali Amrozi(21550010)
BAB I
PENDAHULUAN
Kualitas air merupakan hal paling utama dalam pertumbuhan ikan agar dapat memenuhi
kuantitas penjualan[3]. Kekeruhan air dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang
bisa berdampak pada ikan air tawar. Sisa makanan ikan dan plankton menjadi beberapa
faktor penyebab air menjadi keruh[4]. Dampak yang terjadi pada ikan jika kualitas air
tidak terjaga adalah lambatnya pertumbuhan ikan. Selain itu, ikan mudah terserang
penyakit dan bisa mati jika kolam keruh.Air kolam yang keruh juga menyebabkan stres
pada ikan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhannya[5]. Nilai
kekeruhan yang baik untuk budidaya ikan air tawar adalah maksimal 25 NTU
(Nephelometric Turbidity Unit) berdasarkan Permenkes Nomor 32 Tahun 2017 [6].
Pemberian pakan tepat waktu pada ikan tidak selalu mengikuti jadwal, terkadang juga
terlambat dikarenakan ada pekerjaan lain yang dilakukan terlebih dahulu sehingga
melupakan jadwal memberikan pakan pada ikan [7]. Pemberian pakan yang tidak tepat
waktu bisa memengaruhi pertumbuhan ikan menjadi lambat [8]. Pertumbuhan ikan yang
lambat dapat menimbulkan resiko kerugian bagi pembudidaya ikan air tawar. Kerugian
yang mungkin didapat yaitu ikan mudah sakit sehingga membuat resiko ikan mati
menjadi lebih besar. Ada faktor lain yang mempengaruhi mutu pertumbuhan ikan yaitu,
kualitas pakan yang bagus dapat membuat ikan tumbuh dengan sehat dan harga jual ikan
menjadi meningkat tetapi masih terjangkau oleh masyarakat. Ada beberapa penelitian
terkait sistem yang dapat mengontrol kualitas air dan pemberian pakan yang tepat waktu
menggunakan Internet of Things. Penelitian yang ditulis oleh Amelia Roza dan Putra
Jaya [9] membuat sistem pergantian air kolam secara otomatis dan pemberian pakan
otomatis menggunakan Internet of Things. Selain itu, ada penelitian lain yang
menggunakan teknologi Internet of Things yaitu penelitian yang ditulis oleh Dian
Noviandi dan Partaonan Harahap [10] yang membuat sistem pemberi pakan ikan. Ada
pula penelitian lain yang ditulis Nur Bismi dan Munawaroh menggunakan Internet of
Things yang merancang sistem pemberian pakan yang bisa diakses menggunakan aplikasi
Telegram. Berdasarkan 3 penelitian terkait yang menggunakan teknologi Internet of
Things maka di penelitian ini juga menggunakan teknologi tersebut [11].
Internet of Things atau IoT merupakan konsep yang dihubungkan pada sebuah perangkat
sebagai media online. Dengan adanya IoT, pengguna bisa terhubung dan menjalankan
aktivitas tertentu seperti mencari, mengolah dan mengirimkan informasi secara otomatis.
Internet of Things memiliki konsep yang sekilas terlihat sama dengan M2M (Machine-to-
Machine) meskipun dua hal ini mempunyai perbedaan pada skala dan ruang lingkup
penggunaan [12].
Dian Novandi dan Partaonan Harahap [10] pada penelitiannya menjelaskan bahwa
sebelumnya menggunakan tenaga pekerja untuk memberikan pakan ikan tetapi cara ini
memerlukan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar serta berdampak pada
berkurangnya pendapatan dari pemilik ternak ikan. Berdasarkan permasalahan tersebut
maka dibuatlah alat yang mampu menggantikan tugas pekerja untuk memberi pakan ikan.
alat ini dibangun menggunakan beberapa komponen yaitu, WeMos D1, Modul RTC
D3231, LoadCell dan HX711 Weighing Sensor, Servo, Relay 4 Channel, Solar Cell,
Solar Charger Controller, LCD, FAN 12 Volt DC, Battery Solar Cell, dan Software
Arduino Integrated Development Environment (IDE). Penelitian ini mempunyai
kelebihan dari desain pakan ikan otomatis yang dirancang menggunakan 2 pipa untuk
penyebaran pakan ikannya dan menggunakan solar cell sebagai tenaga utama tanpa
menggunakan listrik dari PLN. Sedangkan kekurangan yang dimiliki ialah petugas
memberi kan pakan ikan dengan cara menyebarkan pakan ikan tempat tertentu di kolam,
yang akan memakan waktu dan biaya sehingga dapat mengurangi pendapatan pemilik
tenak ikan.
Nur Bismi dan Munawaroh [13] pada penelitiannya menjelaskan bahwa tujuannya
merancang sistem adalah guna mengatasi masalah pada peternak ikan yang tidak bisa
memberikan pakan pada ikan secara langsung atau tidak tepat waktu saat memberikan
pakan ikan dikarenakan harus melakukan kegiatan lain. Berdasarkan permasalahan diatas
maka dibuatlah alat yang dapat membantu memberikan pakan secara langsung dan tepat
waktu sehingga peternak dapat melakukan kegiatan lain. sensor dan komponen yang
digunakan untuk membangun sistem ini adalah nodemcu, servo motor, sensor ultrasonik,
dan RTC berfungsi sebagai alat untuk melakukan pemantuan, sistem ini juga dibuat
menggunakan bahasa C++ dan Arduino IDE sebagai media pengembangan aplikasi. Pada
penelitian ini hanya disebutkan kekurangannya yaitu Pengguna harus selalu berada dalam
sambungan internet agar pemberian pakan dapat di lakukan dengan jarak jauh.
Tabel literatur review diatas berisikan jurnal yang telah dipilih dan dicermati secara seksama
untuk memenuhi tujuan pembuatan SITERKANAR.
4. Percobaan/testing alat
Pada tahap percobaan penelitian melibatkan serangkaian langkah yang di rancang
untuk mengimplementasikan dan menguji sistem IOT yang telah di rancang.Pada
tahap ini peneliti memilih perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai dengan
kebutuhan penelitian, lalu menempatkan perangkat keras dan perangkat lunak ke
dalam percobaan atau pemasangan alat – alat yang sesuai perancangan dan
desain.Pada uji coba tahap awal untuk memastikan bahwa semua perangkat berfungsi
dengan benar dan dapat sesuai yang di harapkan, lalu mengidentikasi dan mengatasi
masalah awal yang mungkin timbul. Jika pada tahap awal tidak mengalami
keberhasilan maka penelitian kembali pada tahap perancangan dan desain untuk
mengevaluasi apakah pada masalah yang timbul ada aspek yang memerlukan
perbaikan atau pengembangan lebih lanjut.
5. Membuat laporan
Membuat laporan merupakan tahap terakhir dalam penelitian atau pengembangan
sistem yang menggunakan Internet of Things (IOT). Laporan ini merangkum seluruh
proses perancangan sistem, ada beberapa tahap untuk membuat laporan penelitian
dengan menentukan judul, setelahnya pendahuluan yang berisikan latarbelakang yang
membahas permasalahan kemudian ada rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
batasan masalah. Tahap selanjutnya yaitu tinjauan pustaka yang berisikan kajian
pustaka dimana pembahasannya mengenai jurnal penelitian yang digunakan sebagai
acuan, lalu dasar teori yang membahas internet of things, Node mcuesp8266, sensor,
sensor turbidity, sensor ultrasonik dan RTC. Setelah itu, tahap selanjutnya adalah
metodologi penelitian yang membahas tentang alur penelitian. kemudian hasil dan
pembahasan yang berisi tentang proses perancangan sistem dan pengujian sistem.
Tahap terakhir yaitu kesimpulan yang membahas mengenai hasil akhir penelitian
secara keseluruhan dengan singkat. jika mengikuti tahap – tahap ini, laporan
penelitian dapat disusun dengan baik dan sistematis.
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
Proses selanjutnya yaitu pelubangan pada PCB dengan ukuran matabor (1mm, 2mm,
3mm).
Gambar 12 Penyolderan PCB
Kemudian dilanjutkan dengan proses penyolderan menggunakan pin female/male untuk
memudahkan komponen dan sensor agar dapat dibongkar-pasang.
Proses terakhir ialah memasukkan alat kedalam wadah atau box agar alat terlidungi.
Setelah dilakukan pengujian pada sensor ultrasonic didapatkan hasil seperti pada tabel dibawah
ini:
Jarak (cm)
No Signal Pompa
Manual Ultrasonic
1 20 20 0 off
2 60 61 1 on
3 100 102 1 on
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tabel 2 Tabel pengujian sensor Ultrasonik
Nilai
No Sensor signal pompa
(Ntu)
1 5 0 off
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tabel 3 Tabel Pengujian Sensor Turbidity
waktu
no signal pompa
jam ultrasonic
1 07:00 07:00 0 off
2 07:12 07:12 1 off
3 07:15 07:15 1 off
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tabel 4 Tabel pengujian RTC
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa sudah dibuat alat
yang mampu mengontrol pergantian air kolam secara otomatis dan pemberian pakan ikan
menggunakan sensor ultrasonik, turbidity, dan RTC.
DAFTAR PUSTAKA
[1] V. Lestari Bacthar, “Raih Untung dengan Bisnis Budidaya Ikan Air Tawar!,” Raih Untung
dengan Bisnis Budidaya Ikan Air Tawar! [Daring]. Tersedia pada:
https://efishery.com/id/resources/cara-budidaya-ikan-air-tawar/
[2] M. I. K. Adzim, I. Javanas, S. D. Prakoso, M. P. S. Putra, dan A. Bachri, “Rancang Bangun
Sistem Monitoring Suhu, pH dan Kejernihan Air Pada Kolam Ikan Air Tawar Berbasis
Internet Of Things (IoT),” 2022.
[3] N. Nursobah, S. Salmon, S. Lailiyah, dan S. W. Sari, “PROTOTYPE SISTEM TELEMETRI
SUHU DAN PH AIR KOLAM BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR (IKAN NILA)
BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT),” Sebatik, vol. 26, no. 2, hlm. 788–797, Des
2022, doi: 10.46984/sebatik.v26i2.2053.
[4] M. Cholilulloh dan D. Syauqy, “Implementasi Metode Fuzzy Pada Kualitas Air Kolam Bibit
Lele Berdasarkan Suhu dan Kekeruhan”.
[5] C. PETINDO, “8 Cara Agar Air Kolam Ikan Tetap Jernih Biar Ikan Tetap Sehat,” 8 Cara
Agar Air Kolam Ikan Tetap Jernih Biar Ikan Tetap Sehat. [Daring]. Tersedia pada:
https://cppetindo.com/pet-torial/cara-agar-air-kolam-ikan-tetap-jernih
[6] “PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.”
[7] M. Marisal dan M. Mulyadi, “Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis
Android,” elsains, vol. 2, no. 1, Jul 2020, doi: 10.30996/elsains.v2i1.4015.
[8] A. Rachmat dan I. Krisnadi, “Rancang Sistem IOT Pemberi Pakan Ikan Secara Otomatis
Untuk Budidaya Ikan Air Tawar,” 2020.
[9] A. Roza dan P. Jaya, “Penerapan Teknologi Berbasis Internet Of Things ( IoT) Untuk
Pengelola Peternakan Ikan Air Tawar,” Voteteknika, vol. 11, no. 1, hlm. 71, Mar 2023, doi:
10.24036/voteteknika.v11i1.121214.
[10] D. Noviandi dan P. Harahap, “Rancang Bangun Teknologi Embedded System Pemberi
Pakan Ikan Berbasis Internet of Things,” Jurnal Teknik Elektro, vol. 2, no. 2, 2022.
[11] N. Bismi, “Perancangan Sistem Pakan Ikan Berbasis Internet of Things Dengan Sistem
Pemantuan Menggunakan Bot Telegram Untuk Peternakan Ikan,” vol. 2, no. 1, 2023.
[12] G. Business, “Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya-Link
Net,” Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya-Link Net. [Daring].
Tersedia pada: https://www.linknet.id/article/internet-of-things
[13] N. Bismi, “Perancangan Sistem Pakan Ikan Berbasis Internet of Things Dengan Sistem
Pemantuan Menggunakan Bot Telegram Untuk Peternakan Ikan,” vol. 2, no. 1, 2023.
[14] H. R. Putra Sailellah dan M. Eka Ayuningtyas, “Internet of Things : Pengertian, Sejarah,
Kelebihan dan Kekurangannya,” Internet of Things : Pengertian, Sejarah, Kelebihan dan
Kekurangannya. [Daring]. Tersedia pada: https://it.telkomuniversity.ac.id/internet-of-things-
pengertian-sejarah-kelebihan-dan-kekurangannya/
[15] T. Suryana, “Implementasi Web Server NODEMCU ESP8266 Untuk Kontrol Peralatan
Elektronik Jarak Jauh Via Internet.” [Daring]. Tersedia pada:
https://repository.unikom.ac.id/68707/1/Kontrol%20Peralatan%20Via%20Web%20dengan
%20Mengunakan%20NODEMCU%20ESP8266%20taryana.pdf
[16] T. E. Universitas Brawijaya, “Sensor dan Tranduser.” 2014. [Daring]. Tersedia pada:
http://maulana.lecture.ub.ac.id/files/2014/11/sensor-dan-transduser.pdf
[17] S. Firmansyah, A. Fahrudi Setiawan, dan D. Rudhistiar, “SISTEM MONITORING DAN
KONTROLING PENEBAR PAKAN IKAN LELE BERBASIS IOT,” jati, vol. 7, no. 1, hlm.
865–872, Jun 2023, doi: 10.36040/jati.v7i1.6185.
[18] D. Rtc, “SISTEM KENDALI DAN MONITORING LISTRIK RUMAHAN
MENGGUNAKAN ETHERNET SHEELD,” vol. 2, no. 1, 2017.
[19] A. Roza dan P. Jaya, “Penerapan Teknologi Berbasis Internet Of Things ( IoT) Untuk
Pengelola Peternakan Ikan Air Tawar,” Voteteknika, vol. 11, no. 1, hlm. 71, Mar 2023, doi:
10.24036/voteteknika.v11i1.121214.
[20] T. Rikanto, “Sistem Monitoring Kualitas Kekeruhan Air Berbasis Internet Of Thing,” JF,
vol. 11, no. 2, hlm. 87–90, Agu 2021, doi: 10.37859/jf.v11i2.2714.