Anda di halaman 1dari 15

PERANCANGAN PERANGKAT MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM BUDIDAYA

BERBASIS WEB LOCALHOST

Enita Dwi Agustiningsih

Penulis, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH, enitdwiagustina.lim@gmail.com

Rozeff Pramana

Dosen Pembimbing, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH, rozeff_p@yahoo.co.id

JurusanTeknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji


Jln. Politeknik, KM 24 Senggarang, Tanjungpinang, Indonesia

ABSTRAK

Pada penelitian ini dirancang sebuah perangkat sistem monitoring kualitas air pada kolam budidaya ikan berbasis
WEB Localhost yang mampu mengukur dan memonitoring kualitas air yang meliputi salinitas, suhu dan kesadahan
secara real time. Pada Perangkat monitoring kualitas air menguanakan sensor analog dengan metode konduktivitas
(salinitas), suhu mengunakan LM35, dan mengunakan sensor analog dengan metode resistansi air (kesadahan). Nilai
keluaran perangkat ini berupa nilai adc yang dikonversikan. Perangkat lunak dalam perangkat monitoring kualitas
air ini mengunakan XAMPP untuk mengakses database yang berfungsi sebagai interface antara Ethernet Shield dan
PC. Ethernet yang sudah terangkai pada perangkat berguna sebagai pengirim data dari sensor ke komputer server
dengan mengunakan kabel Local Area Network , alat perbandingan untuk salinitas mengunakan refracto sedangkan
alat pembanding untuk suhu mengunakan thermometer. Keakuratan data hasil pengujian yang didapat untuk sensor
salinitas ialah 97,6 % dengan tingkat error yaitu 2,4 % pada air laut dan pada air tawar memiliki perbedaan yang
cukup jauh karena pada pengujian mengunakan perangkat memiliki nilai 5 yang didapat dari daya hantar listrik
larutan pada metode konduktiavitas sedangkan ketika mengunakan refracto nilai yang terukur 0 yang memiliki
konsentrasi air rendah mengingat prinsip kerja dari refracto yang memanfaatkan reaksi cahaya. Keakuratan data
hasil pengujian yang didapat untuk sensor suhu ialah 97,1 % dengan tingkat error yaitu 2,9% pada air laut dan
96,1% dengan error 3,9% pada air tawar. hasil pengujian yang didapat dari sensor kesadahan yang belum
dipanaskan ialah 22 ppm dan pada air yang telah dipanaskan ialah 17 ppm.

Kata kunci : Konduktivitas, LM35, Resistansi, Arduino Uno, WEB

I. PENDAHULUAN tahun 2010 potensi perikanan budidaya yang dimiliki


 Latar Belakang provinsi Kepulauan Riau yang memiliki luas laut
Ikan merupakan salah satu komoditi yang 24.121.530,0 ha atau (95,79%) dan luas daratan
memajukan perkembangan ekonomi masyarakat 1.059.511,0 ha atau (4,21%) menyimpan potensi
Kepulauan Riau. Berdasarkan data yang tercatat pada pengembangan perikanan budidaya (akuakultur) yang
sangat besar, terutama budidaya laut (marikultur). masih menggunakan tenaga manusia dalam
Dengan luas daratan 1.059.511,0 ha, Provinsi melalukan proses tersebut dan tidak effisien.
Kepulauan Riau ternyata juga menyimpan potensi Mangingat pentingnya kualitas air yang berdampak
pengembangan perikanan budidaya air payau dan laut pada keberhasilan budidaya perikanan serta
yang diperkirakan masing-masing seluas 2.538 ha pentingnya pengawasan atau pemantauan secara
dan 733,0 ha, dan menyebar hampir di semua kontinyu, maka penulis melakukan penelitian dan
Kabupaten/Kota. perancangan alat untuk dapat memonitoring kondisi
Kondisi ini sangat mendukung bagi kolam pembibitan dengan judul “Perancangan
pengembangan usaha budidaya perikanan mulai Sistem Monitoring Kualitas Air pada Kolam
usaha pembenihan sampai pemanfaatan teknologi Budidaya Ikan Berbasis WEB Localhost”
budidaya maupun penangkapan. Kabupaten Karimun,
Kota Batam, Kabupaten Bintan, Lingga, dan Natuna  Rumusan Masalah
merupakan wilayah yang memiliki potensi yang Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat
cukup besar di bidang perikanan. Selain perikanan dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :
tangkap di keempat kabupaten tersebut, juga 1. Bagaimana merancang perangkat
dikembangkan budidaya perikanan air laut, dan air pemantauan kualitas air pada kolam
tawar. Kegiatan budidaya pembesaran ikan didarat budidaya ikan yang mudah dibawa, efisien
telah dilakukan dibeberapa tempat di Kepulauan dan efektif.
Riau. 2. Bagaimana merancang perangkat monitoring
Dalam budidaya perikanan kualitas air merupakan yang data hasil pemantauannya dapat dilihat
salah satu parameter yang harus menjadi perhatian. setiap saat.
Parameter pengukuran kualitas air dapat dilihat dari
besaran fisik dan besaran kimia. Karakteristik fisik  Pembatasan Masalah
meliputi bahan padat keseluruhan yang terapung Penelitian ini memiliki batasan-batasan masalah
maupun yang terlarut, kekeruhan, warna, bau, rasa, untuk mempermudah dalam perancangan perangkat.
dan temperatur (suhu) air. Sifat-sifat fisik air Batasan masalahnya adalah :
berhubungan dengan medium tempat hidup tumbuh- 1. Dalam penelitian ini membahas mengenai
tumbuhan dan hewan. Besaran kimia meliputi pH, bagaimana memonitoring kualitas air
salinitas, kandungan senyawa kimia, dan kesadahan. (salinitas, suhu, dan kesadahan) pada kolam
Sifat-sifat kimia air berhubungan dengan pembawa pembudidayaan ikan.
zat-zat hara yang diperlukan bagi pembentukan 2. Perangkat monitoring berada disekitar
bahan-bahan organik bagi tumbuhan (Suripin kolam dan terkoneksi dengan kabel.
2010:148). 3. Penelitian ini hanya membahas secara umum
Adapun permasalahan yang terdapat pada mengenai monitoring kualitas air yang
budidaya ikan adalah pengecekan kualitas air masih hanya menampilkan hasil saja tanpa
dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke pengontrolan.
kolam budidaya, hal ini dinilai kurang efektif karena
4. Perangkat hanya menampilkan hasil 5. Dapat mempermudah dalam memonitoring
pengukuran tingkat kualitas melalui PC/Laptop.

 Tujuan Penelitian II. KAJIAN LITERATUR


Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai  Kajian Terdahulu
berikut : Kajian terdahulu diperlukan dalam sebuah
1. Menghasilkan suatu perangkat monitoring penelitian agar perancangan yang sedang di lakukan
yang dapat digunakan untuk mengukur bisa menyempurnakan lagi perangkat yang telah
kualitas air kolam pembibitan, yang dikembangkan oleh penelitian sebelumnya. Hal ini
nantinya dapat diaplikasikan dalam bidang menjadi tolak ukur apakah penelitian tersebut sesuai
perikanan. dengan perkembangan teknologi terbaru.
2. Mengetahui kandungan zat yang terkandung Penelitian terkait dengan perangkat yang akan
didalam kolam budidaya. dirancang pernah dilakukan oleh Muhammad Rivai,
3. Mempermudah monitoring kualitas air pada dkk (2010) yaitu Sistem Monitoring PH dan Suhu
suatu kolam budidaya mengunakan LCD Air dengan Transmisi Data Nirkabel.
dan PC/Laptop. Penelitian yang terkait monitoring kualitas air
pernah dilakukan oleh Goib Wiranto dan I Dewa
 Manfaat Penelitian Putu Hermida (2010) yaitu Pembuatan Sistem
Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah Monitoring Kualitas Air Secara Real Time dan
sebagai berikut : Aplikasinya Dalam Pengelolaan Tambak Udang.
1. Dapat memberikan informasi kepada Penelitian terkait monitoring selanjutnya pernah
pembudidaya, mengenai kualitas air kolam dilakukan oleh Fauzan Nurahmadi (2013) yaitu
berdasarkan tingkat kadar garam, suhu, dan Perancangan System Control dan Monitoring Suhu
kesadahan sehingga kualitas air kolam dapat Jarak Jauh Memanfaatkan Embedded Sistem Berbasis
dipantau sesuai dengan kebutuhan ikan Mikroprosesor W5100 dan AT8535.
budidayanya. Penelitian terkait pengontrolan suhu pernah
2. Membantu pembudidaya dalam mengelola dilakukan oleh armanto pardamean simanjuntak
kolam ikan yang dibudidayanya agar (2013) yaitu Pengontrolan Suhu Air Pada Kolam
diperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Pendederan dan Pembenihan Ikan Nila Berbasis
3. Dapat membuat pembudidaya mempelajari Arduino.
beberapa teknik pengontrolan kualitas air
dengan mudah sehingga dapat diterapkan III. METODE PERANCANGAN
secara mandiri.  Metode Penelitian
4. Dapat menampilkan nilai pengukuran dan Adapun metodologi yang akan digunakan dalam
mengatur kualitas air sesuai dengan kualitas
pengumpulan data dan informasi dalam penyelesaian
yang dibutuhkan
skripsi ini yaitu:
1. Metode Observasi 1. Cara Kerja
2. Studi Literatur/Studi Pustaka Cara kerja dari perangkat sistem monitoring
3. Perancangan dapat dilihat dari blok diagram diatas dimana
untuk mendapatkan data pada bagian awal
 Alat dan Bahan Penelitian terdapat beberapa sensor seperti sensor suhu,
salinitas dan kesadahan yang diletakkan didalam
Perangkat keras yang digunakan dalam
air. Setiap sensor akan mendeteksi dan mengukur
penelitian ini adalah sebagai berikut :
keadan kualitas air kolam. Setelah sensor
1. Sensor Suhu
mendeteksi kualitas air kolam didapatkan
2. Sensor Salinitas
informasi berupa data hasil pengukuran yang
3. Sensor Kesadahan
berupa data analog. Data analog keluaran dari
4. Arduino Uno
sensor diteruskan ke mikrokontroller yang
5. Laptop (sebagai server)
terdapat pada Arduino untuk selanjutnya
6. LCD (Liquid Crystal Display)
diperoses dan diubah menjadi data digital. Data
7. Kabel LAN (RJ45)
digital kemudian di tampilkan pada LCD yang
Sedangkan perangkat lunak yang digunakan
dihubungkan dari arduino mengunakan kabel
adalah sebagai berikut :
jumper dan pada PC/Laptop yang akan
1. Arduino IDE
ditampilkan pada web yang dapat dilihat melalui
2. XAMPP
Mozilla, Chrome atau jenis peramba lainnya
3. Notpad++
yang dihubungkan mengunakan Ethernet Shield.

 Perancangan Sistem dan Cara Kerja


 Perancangan Perangkat Keras
Perangkat Secara Umum.
1. Perancangan Sistem. Perancangan perangkat keras (Hardware)
Perancangan merupakan tahap yang paling meliputi perancangan rangkaian sensor dan pengolah
penting dari keseluruhan proses pembuatan suatu data (Arduino).
perangkat. Perancangan ini terdiri dari 3 bagian
utama yaitu bagian input yang terdiri dari sensor, 1. Perancangan Sensor
bagian proses yang terdiri dari Arduino Uno dan a. Sensor Salinitas
Ethernet Shield, dan bagian output yang terdiri Pada perancangan ini menggunakan
dari LCD dan Web yang diwujudkan dalam sensor konduktivitas yaitu 2 elektroda yang
bentuk diagram blok. Diagram blok pada dicelupkan pada suatu larutan (air laut) dan
perancangan perangkat ini dapat dilihat pada kemudian dialiri arus listrik. Daya hantar
gambar berikut ini : listik larutan ini yang kemudian akan
menjadi masukan pada rangkain ADC pada
arduino.
b. Sensor Suhu 2. Perancangan Perangkat Monitoring
1. Perancangan Perangkat Monitoring
Perancangan sensor suhu menggunakan
sensor LM35 dimana jenis sensor ini
memiliki tegangan keluaran analog. Sensor
LM35 dapat mendeteksi suhu dengan range -
55 °C sampai 150 °C. Tegangan keluaran
sensor akan bervariasi dari -1 volt sampai 5
volt sesuai dengan kondisi suhu ruangan.
Tegangan keluaran sensor akan naik sebesar Ethernet Shield adalah perangkat
10mV/ °C. tambahan untuk mendukung kemampuan
Arduino board agar terhubung ke jaringan
komputer.
a. Perancangan Tampilan LCD

c. Sensor Kesadahan
Pendeteksinya sensor ini menggunakan
metal keping dari bahan perak yang di aliri
LCD merupakan perangkat tambahan
tegangan sebesar 5 volt sebagai pendeteksi
untuk menampilkan hasil pembacaan sensor
perubahan resistansi. Tegangan yang keluar
dari Arduino, LCD sebagai tampilan ke dua
dari metal keping ini kemudian menjadi
apabila ada kerusakan atau gangguan pada
masukan bagi ADC Arduino. Kesadahan air
kabel LAN atau Server sehingga monitoring
adalah hasil ukur kandungan kadar zat kapur
masih tetap berjalan dengan melihat pada
(CaCO3) dalam satuan ppm dan kondisi
LCD pada perangkat monitoring.
keadaan air tersebut.
 Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak (software)


dalam penelitian ini diperlukan agar sistem
yang dirancang dapat bekerja dengan baik.
Pembuatan program merupakan tahap yang
penting dalam perancangan software.
.
Berikut ini merupakan penjelasan tentang
3. Perancangan Database
software yang digunakan dalam perancangan
sistem. Setelah bahasa program untuk membangun
web, database juga sangat dibutuhkan untuk
1. Arduino IDE membuat program penyimpanan data pada web.
Arduino IDE (Integrated Development
Environment) atau Arduino Software adalah
suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk
mengkonfigurasi board mikrokontroler
Arduino Uno yang berisi editor teks untuk
menulis kode, area pesan, konsol teks,
toolbar dengan tombol untuk fungsi-fungsi
umum dan serangkaian menu, sistem
operasional untuk Arduino IDE dibagun dari
sistem operasional Windows, Mac OS X,
Linux.

 Flowchart Penelitian

2. Perancangan Halaman WEB


Penelitian perancangan monitoring kualitas
air kolam ikan budidaya ini berbasis website.
Web adalah tampilan pada browser dengan
alamat domain khusus untuk sistem penelitian
ini.
IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Berdasarkan nilai ketelitian tersebut dapat
diketahui tegangan yang diukur.
 Pengujian Sensor
Tegangan = Data ADC x Ketelitian

Pengujian sensor bertujuan agar dapat = 664 x 0,00488281

mengetahui tingkat ketelitian dan kesalahan sensor = 3,24 Volt

dalam melakukan pengukuran pada suatu objek. Perhitungan konversi kadar kesadahan air dalam
satuan per 100 menjadi (ppt). Bila data ADC yang
1. Pengujian Sensor Salinitas didapat 664 maka,
Ppt = Data ADC x ketelitian x 9
Pada pengujian sensor salinitas, sampel
= 664 x 0,00488281 x 9
diambil dari air laut dan air tawar kemudian
= 29 ppt
membandingkan hasil ukur antara sensor salinitas
dan refractometer yang merupakan alat ukur
Tabel 7. Hasil Pengujian Pada Air Laut
standart untuk salinitas.

Data ADC Tegangan Salinitas Refract


a. Pengujian Salinitas Pada Air Laut No
yang terbaca (Volt) (ppt) o (ppm)
1 664 3,24 29 31
Pengujian sensor salinitas pada air laut 2 670 3,27 29 30
dilakukan untuk mengetahui tingkat kadar 3 671 3,28 29 29
4 672 3,28 29 29
garam terlarut yang terdapat pada air laut 5 673 3,29 29 30
6 674 3,29 29 29
7 674 3,29 29 30
8 675 3,30 29 29
9 675 3,30 29 30
10 675 3,30 29 30

Berdasarkan dari hasil pengujian pada tabel 6


maka tingkat ketelitian sensor pada pengukuran
Data hasil Pengukuran dapat dilihat
salinitas air laut dengan refrakto yaitu 97,6% dengan
pada tabel 9 pengukuran salinitas
menggunakan resistansi dilakukan sebanyak tingkat error yaitu 2,4%.
Perhitungan error
sepuluh kali dengan jeda waktu selama 20
menit dengan perbandingan pengukuran
error =
menggunakan refracto

Sensor bekerja dengan baik sesuai


=
dengan perhitungan sebagai berikut :
= 97,6 % berarti error 2,4 %
Ketelitian = ⁄
= ⁄
= 0,00488281 Volt
= 4,88281 mV
Tabel 8. Hasil Pengujian Pada Air Tawar
b. Pengujian Salinitas Pada Air Tawar
No Data ADC Teganga Salinitas Refracto
yang terbaca n (Volt) (ppt) (ppm)
Pengujian sensor salinitas pada air tawar 1 127 0,62 5 0
dilakukan untuk mengetahui tingkat kadar garam 2 127 0,62 5 0
3 128 0,63 5 0
terlarut yang terdapat pada air tawar 4 129 0,63 5 0
5 130 0,63 5 0
6 131 0,64 5 0
7 131 0,64 5 0
8 132 0,64 5 0
9 132 0,64 5 0
10 132 0,64 5 0

Pengujian pada air tawar mendapatkan hasil


Data hasil Pengukuran dapat dilihat pada tabel yang berbeda antara sensor dan refracto, hal ini
10 pengukuran salinitas menggunakan konduktivitas dikarenakan sensor salinitas melakukan pengukuran
dilakukan sebanyak sepuluh kali dengan jeda waktu berdasarkan konduktivitas pada air tawar, namun hal
selama 20 menit dengan perbandingan pengukuran ini bisa dikatakan berjalan normal.
menggunakan refrakto.

Sensor bekerja dengan baik sesuai dengan


perhitungan sebagai berikut :
Ketelitian = ⁄
= ⁄ 2. Pengujian Sensor Suhu

= 0,00488281 Volt Pada pengujian sensor suhu, dilakukan pada

= 4,88281 mV dua tempat yang berbeda yaitu pada air laut dan

Berdasarkan nilai ketelitian tersebut dapat air tawar dengan mencelupkan sensor kedalam

diketahui tegangan yang diukur. air dan diukur perubahan tegangan yang terjadi

Tegangan = Data ADC x Ketelitian pada LM35, kemudian membandingkan hasil

= 127 x 0,00488281 pengukuran antara sensor suhu pada alat dan

= 0,62 Volt termometer laboratorium yang sudah sesuai

Perhitungan konversi kadar kesadahan air dalam dengan standar pengukuran suhu cairan

satuan per 100 menjadi (ppt). Bila data ADC yang


a. Pengujian Suhu Pada Air Laut
didapat 127 maka,
Pengujian sensor Suhu pada air laut

Ppt = Data ADC x ketelitian x 9 dilakukan untuk mengetahui suhu yang terukur

= 127 x 0,00488281 x 9 pada air laut

= 5,5 ppt
o
Data hasil Pengukuran dapat dilihat pada tabel C, maka tingkat ketelitiaan sensor yaitu 97,1%
8 pengukuran suhu menggunakan LM35 dilakukan dengan error 2,9%.
sebanyak sepuluh kali dengan jeda waktu selama 20 Perhitungan error
menit dengan perbandingan pengukuran error =
menggunakan thermometer

Sensor bekerja dengan baik sesuai dengan =


perhitungan sebagai berikut : = 97,1 % berarti error 2,9 %
Ketelitian = ⁄
= ⁄ b. Pengujian Suhu Pada Air Tawar
= 0,00488281 Volt Pengujian sensor Suhu pada air laut
= 4,88281 mV dilakukan untuk mengetahui suhu yang terukur
Berdasarkan nilai ketelitian tersebut dapat pada air tawar
diketahui tegangan yang diukur.
Tegangan = Data ADC x Ketelitian
= 64 x 0,00488281
= 0,31 Volt
Perhitungan konversi kadar kesadahan air
dalam satuan ADC menjadi (ppt) °C. Bila data ADC
yang didapat 64 maka, Data hasil Pengukuran dapat dilihat pada

°C = Data ADC x ketelitian x 90 tabel 9 pengukuran Suhu dilakukan sebanyak

= 64 x 0,00488281 x 90 sepuluh kali dengan jeda waktu selama 20 menit

= 28 °C dengan perbandingan pengukuran menggunakan


thermometer
Tabel 9 . Hasil Pengujian Pada Air Laut
Sensor bekerja dengan baik sesuai dengan
No Data ADC Suhu
Tegangan Thermometer
yang LM35 perhitungan sebagai berikut :
(Volt) (°C)
terbaca (°C)
Ketelitian = ⁄
1 64 0,31 28 30
2 64 0,31 28 30 = ⁄
3 64 0,31 28 29
= 0,00488281 Volt
4 64 0,31 28 28
5 64 0,31 28 28 = 4,88281 mV
6 64 0,31 28 29
Berdasarkan nilai ketelitian tersebut dapat diketahui
7 63 0,31 27 29
8 64 0,31 28 28 tegangan yang diukur.
9 63 0,31 27 27
Tegangan = Data ADC x Ketelitian
10 63 0,31 27 27
= 64 x 0,00488281
= 0,31 Volt
Dilihat dari hasil pengujian pada tabel 8 rata –
rata hasil pengukuran sensor yaitu 27,7 oC dan pada
thermometer rata – rata suhu yang terukur yaitu 28,5
Perhitungan konversi kadar kesadahan air dalam kali ini hanya dilihat dari perbedaan hasil ukur
satuan ADC menjadi (ppt) °C. Bila data ADC yang antara air yang telah di panaskan dan air yang
didapat 664 maka, belum dipanaskan. Berikut ini adalah tabel
°C = Data ADC x ketelitian x 90 hasil pengujian sensor kesadahan pada air tawar
= 64 x 0,00488281 x 90 yang belum di panaskan.
= 28°C
a. Pengujian Sensor Kesadahan Pada Ai Yang
Tabel 10. Hasil Pengujian Pada Air Tawar Belum Dipanaskan
No Data ADC Suhu
Tegangan Thermometer Pengujian sensor kesadahan pada air laut
yang LM35
(Volt) (°C)
terbaca (°C) dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadahan
1 64 0,31 28 29
2 63 0,31 27 28 yang terukur pada air tawar pada saat belum
3 63 0,31 27 28 dipanaskan
4 63 0,31 27 27
5 64 0,31 28 29
6 63 0,31 27 28
7 63 0,31 27 29
8 63 0,31 27 29
9 63 0,31 27 28
10 63 0,31 27 28

Hasil pengujian pada tabel 9 rata – rata hasil


o
pengukuran sensor yaitu 27,2 C dan pada Data hasil Pengukuran dapat dilihat pada
thermometer rata – rata suhu yang terukur yaitu 28,3 tabel 10 pengukuran kesadahan dilakukan
o
C, maka tingkat ketelitiaan sensor yaitu 96,1% sebanyak sepuluh kali dengan jeda waktu
dengan error 3,9%. selama 20 menit.
Perhitungan error
Sensor bekerja dengan baik sesuai dengan
error =
perhitungan sebagai berikut :
Ketelitian = ⁄
= = ⁄
= 96,1 % berarti error 3,9 % = 0,00488281 Volt
= 4,88281 mV
3. Pengujian Sensor Kesadahan Berdasarkan nilai ketelitian tersebut
dapat diketahui tegangan yang diukur.
Pada pengujian sensor kesadahan dilakukan
Tegangan = Data ADC x Ketelitian
hanya pada air tawar karena kesadahan hanya
= 130 x 0,00488281
berlaku pada air tawar. Pada pengujian ini hasil
= 0,63 Volt
pengukuran tidak dilakukan perbandingan
Perhitungan konversi kadar kesadahan air
dengan alat pengukur kesadahan lain
dalam satuan mililiter menjadi (ppm) °C. Bila
dikarenakan sulitnya mendapatkan alat
data ADC yang didapat 130 maka,
pengukur kesadahan. Sehingga pada pengujian
Ppm = ⁄ ) x max ppm sebanyak sepuluh kali dengan jeda waktu

= selama 20 menit.

= 22 ppm Sensor bekerja dengan baik sesuai dengan


perhitungan sebagai berikut :
Tabel 11. Hasil Pengujian Pada Air Yang Belum Ketelitian = ⁄
Dipanaskan
= ⁄
No Data ADC yang Tegangan Kesadahan = 0,00488281 Volt
terbaca (Volt) (ppm) = 4,88281 mV
1 130 0,63 22
Berdasarkan nilai ketelitian tersebut dapat
2 130 0,63 22
3 131 0,63 23 diketahui tegangan yang diukur.
4 132 0,64 23 Tegangan = Data ADC x Ketelitian
5 132 0,64 23
6 133 0,64 23 = 97 x 0,00488281
7 133 0,64 23 = 0,47Volt
8 133 0,64 23
9 133 0,64 23 Perhitungan konversi kadar kesadahan air
10 134 0,65 23 dalam satuan mililiter menjadi (ppm) . Bila data ADC
yang didapat 97 maka,
Nilai rata – rata kesadahan pada air yang ⁄
Ppm = ) x max ppm
belum dipanaskan yaitu 22 ppm dikarenakan
=
kandungan senyawa kalsium bikarbonat dan
= 17 ppm
magnesium bikarbonat yang terkandung
didalam air
Tabel 12. Hasil Pengujian Pada Air Yang Telah
b. Pengujian Sensor Kesadahan Pada Air Yang Dipanaskan

Telah Dipanaskan Data ADC Tegangan Kesadahan


No
yang terbaca (Volt) (ppm)
1 97 0,47 17
Pengujian sensor kesadahan pada air laut
2 100 0,48 17
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat 3 100 0,48 17
4 101 0,49 17
perubahan nilai kesadahan air tawar yang telah
5 102 0,49 17
dipanaskan. 6 103 0,50 18
7 104 0,50 18
8 104 0,50 18
9 105 0,51 18
10 105 0,51 18

Dilihat dari tabel di atas dibandingkan


dengan tabel 10 sebelumnya terhadap air yang
belum dipanaskan terjadi penurunan nilai
Data hasil Pengukuran dapat dilihat pada
kesadahan air setelah dipanaskan yaitu sebesar
tabel 11 pengukuran kesadahan dilakukan
17 ppm. Hal ini terjadi dikarenakan setelah
pemanasan senyawa akan terbebas dari ion dari pegujian pada WEB localhost pada keadaan
kalsium dan magnesium yang menyebabkan sensor saat tidak dicelupkan ke air.
senyawa akan mengendap.
2. Pengujian Pada keseluruhan Sistem

 Pengujian Perangkat Lunak Setelah prototype sistem selesai, maka


dilakukan pengujian terhadap alat tersebut.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui
Pengujian dilakukan untuk mendapatkan data-
apakah sistem bekerja dengan baik pada saat
data hasil pengujian alat dan sekaligus
menerima data dari Arduino Uno.
mendapatkan hasil yang baik dan untuk
1. Pengujian Database
mengetahui apakah alat sudah sesuai dangan
Pengujian dilakukan dengan melihat apakah
rancangan.
database dapat menyimpan data dari Arduino
secara realtime. Pengujian database dilakukan
selama 12 jam dengan jeda waktu 20 menit.
Berikut ini adalah hasil pengamatan terhadap
database selama 12 jam.

Keterangan :
1. Pengujian Pada Tampilan WEB localhost 1. Sensor Module
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui 2. Perangkat Pengolah data
apakah tampilan web sudah sesuai dengan yang 3. Komputer Server
diinginkan dan apakah ada kesalahan dalam 4. Power Supplay
menampilkan data dari database. Berikut ini 5. Kabel LAN
adalah hasil pengujian pada web localhost.

Perancangan perangkat untuk mengukur


Hasil dari pengujian yang dilakukan pada
kualitas air berbasis Arduino Uno dan Ethernet
tampilan web pada gambar 33 merupakan hasil
Shield. Pada sistem ini akan dibahas adalah
bagian pendeteksi kualitas air yang mengunakan 3. Tidak adanya alat pembanding pada sensor
sensor analog Konduktifitas (Salinitas), Lm3 kesadahan
(Suhu), Kesadahan dan mengunakan XAMPP 4. Nilai yang dihasilkan kurang akurat dengan
untuk mengakses database yang berfungsi data sebenarnya
sebagai interface antara Ethernet Shield dan PC, 5. Tidak dapat mengakses database dari
yang akan ditampilkan pada LCD dan WEB komputer lain yang tidak memiliki softwere
localhost serta merekam hasil data. XAMMP
Kekurangan – kekurangan tersebut perlu
 Analisa Kerja Alat diminimalisir, sehingga diharapkan rancangan
perangkat ini dapat dikembangkan dan bekerja
Pada perangkat ini sensor dan database
lebih baik dan lebih effisien.
sudah dapat bekerja dengan baik, sehingga
dapat ditampilkan pada LCD dan WEB
 Kegagalan Pada Sistem
localhost. Kapasitas database tergantung
Kegagalan pada sistem biasa terjadi selama
besarnya kapasitas memori yang digunakan
proses penelitian. Hal itu pun berlaku pada
pada server, pada penelitian ini server
pelaksanaan proses skripsi ini. Maka harus
menggunakan Laptop dengan kapasitas memori
dilakukan perbaikan dan pemeriksaan pada alat
sebesar 500 GB.
ukur. Berikut ini adalah tahap yang harus

Sensor analog memiliki respon yang baik dilakukan untuk menghindari kegagalan sistem:

pada saat mendeteksi kualitas air kolam yakni


1. Melakukan pemeriksaan pada sensor dan
salinitas, suhu dan kesadahan. Pada pengujian
komponennya
alat memiliki jeda waktu selama 20 menit yang
2. Mengukur tegangan input sensor
dilakukan selama 12 jam, hal ini perlu
3. Melakukan pemeriksaan pada Arduino Uno
dilakukan guna mengetahui keandalan sistem
dan Ethernet Shield
monitoring kualitas air kolam dan melihat
4. Pemeriksaan pada program PHP dan
tingkat kegagalan sistem pada saat melakukan
Program Arduino
pengamatan atau monitoring. Namun ada
5. Melakukan pemeriksaan database apakah
beberapa kelemahan pada alat hasil dari
masih dapat menyimpan data dengan baik
penelitian ini.
6. Lakukan pengujian pada keseluruhan sistem

Berikut ini adalah kekurangan – dan amati kembali

kekurangan perangkat yang menjadi fokus Langkah-langkah diatas merupakan hal yang

perhatian yaitu : perlu dilakukan untuk meminimalisir kegagalan


1. Monitoring kualitas air masih belum bisa sistem, sehingga perangkat tetap dapat bekerja

dijalankan secara online dengan baik.

2. Masih menggunakan kabel untuk


menyimpan data ke database pada server
(PC/Leptop)
V. PENUTUP memiliki selisih nilai sekitar 2,3 % sampai
 Kesimpulan 3,9 %. Kesalahan.
Berdasarkan hasil pengukuran dan analisa
 Saran
yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut : Penelitian ini masih memerlukan
1. Perancangan perangkat sistem monitoring pengembangan di masa yang akan datang.
kualitas air pada kolam budidaya ikan yang Adapun Saran – saran yang dapat diberikan
mudah dibawa, effisien, dan efektif berbasis untuk pengembangan alat ini sebagai berikut:
web localhost dengan menggunakan arduino
dan Ethernet shield yang dapat bekerja pada 1. Untuk pengembangan dan penyempurnakan

tegangan 5 -12 volt 1 ampere. Parameter dari desain yang telah dibuat maka penulis

kualitas air yang dimonitoring adalah menyarankan agar perangkat dapat

salinitas, suhu, dan kesadahan dimana dari dikoneksikan dengan internet.

setiap sensor memiliki tingkat akurasi rata – 2. Untuk mengembangkan perangkat ini penulis

rata mencapai 97 % sehingga cukup baik menyarankan agar data dapat di download

dalam penerepannya dari laman WEB monitoring.

2. Monitoring kualitas dapat dilakukan secara 3. Disarankan alat tidak hanya memonitoring

terus menerus dengan jeda waktu tetapi bisa juga untuk mengontrol kualitas air

pembacaan sensor selama 20 menit yang berdasarkan parameter yang ada.

data hasil pengukuran perangkat monitoring 4. Untuk mengembangkan alat ini penulis

dapat dilihat setiap saat melalui layar lcd menyarankan penggunaan Power supply pada

yang berukuran 16x2 dan web localhost alat menggunakan Accu atau solar cell agar

pada layar komputer yang terhubung dengan lebih memudahkan dalam implementasinya

perangkat monitoring menggunakan kabel bila jauh dengan sumber listrik PLN.

LAN. Untuk melihat data dari web dapat 5. Disarankan tampilan pada laman WEB tidak

diakses melalui brouser seperti Mozilla, hanya berupa tabel data hasil pengukuran.

google chrom, atau internet expolere dengan


link localhost/pembibitan/tampil.php pada DAFTAR PUSTAKA

computer server. Data hasil pengukuran Admin (2011) Kabel LAN (Kabel Ethernet)
http://jaringankomputer.org/kabel-lan-ethernet-
disimpan didalam database yang dapat cara-susunan-urutan-kabel-lan/, 02 November
diakses melalui localhost/phpMyAdmin. 2011
Arduino (2016) Main Board Arduino Uno
3. Dari pengukuran mengunakan perangkat https://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardU
yang dirancang dan perbandingan no, 2016
Arduino (2016) Getting Started with the Arduino
mengunakan refrakto meter dapat Ethernet Shield
disimpulkan bahwa perbedaan perangkat https://www.arduino.cc/en/Guide/ArduinoEtherne
tShield, 2016
dengan refrakto yang sudah merupakan alat Arduino (2016) Liquid Crystal Display
pengukur standar cukup baik karna hanya https://www.arduino.cc/en/Reference/LiquidCryst
al, 2016
Effendy, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Wiranto, Goib., Hermida,I D.P (2010). Pembuatan
Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Sistem Monitoring Kualitas Air Secara Real Time
Perairan. dan Aplikasinya Dalam Pengelolaan Tambak
Fauzan Nurahmadi (2013). Perancangan System Udang.
Control dan Monitoring Suhu Jarak Jauh Wikipedia (2016) XAMPP
Memanfaatkan Embedded Sistem Berbasis https://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP, 23
Mikroprosesor W5100 dan AT8535. Mei 2016
H. M Ghufran, Kordi K, Pengelolaan Kualitas Air
Dalam Budidaya Perairan, Rineka Cipta,
Jakarta, 2007.
Simanjuntak, Parmadean, Armanto., et al (2013).
Pengontrolan Suhu Air pada Kolam
Pendederan dan Pembenihan Ikan Nila
Berbasis Arduino. Universitas Maritim Raji Ali
Haji.
Idris.F, 2009. Distribusi Suhu dan Salinitas Di
Perairan Sekitar Muara Sungai Ungar
Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun
Provinsi Kepulauan Riau.Pekanbaru.UNR
Laevastu T, dan I. Hela. 1970. Fisheries
Oceanography. London: Fishering News.
Nybakken, j. W. 1988. Biologi Laut. Suatu
Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia.
Pambudiarto, Nur Murzaqi (2011). Rancang Bangun
Alat Pengukur Kadar Garam (Salinitas) Berbasis
Mikrokontroler
Sianipar, P. 1988. Budidaya Ikan Kerapu
(Epinephelus Spp.) di Goba Besar Pulau Pari.
Dalam: Teluk Jakarta. Biologi, Budidaya,
Oseanografi, Geologi dan kondisi perairan, LIPI,
P2O.Proyek PPSD. Laut, Jakarta.79 – 84.
Suripin, 2006. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan
Air. Yogyakarta. Andi
Sutrisno, Totok, 2010. Teknologi Penyediaan Air
Bersih. Rineka Cipta. Jakarta
Sutrisno, (2008). Penentuan Salinitas Air Dan Jenis
Pakan Alami Yang Tepat Dalam Pemeliharaan
Benih Ikan Sidat. Bogor : Jurnal Akuakultur
Indonesia.
Sverdrup, H.U., 1942: Oceanography for
Meteorologists. New York: Prentice Hall.
Syahrorini,sy., Hadidjaja, Dwi . rancang bagun
pendeteksi kesadahan air berbasis mikrokontroler
ATMEGA8535
Tatangindatu,F., Kalesaran, O., Rompas, Robert.
2013. Studi Parameter Fisika Kimia Air pada
Areal Budidaya Ikan di Danau Tondano, Desa
Paleloan, Kabupaten Minahasa. Vol. 1 No. 2 : 8-
19
Utomo, Darmawan (2012). Alat Pengukur Resistansi,
Konduktivitas, dan Disloved Solids Air dengan
Teknik Dorong Tarik.
Yunus, Ahmad (2003). Rancang Bangun Alat
Pengukur Suhu dan Salinitas Digital Berbasis
Mikrokontroler 89C51.

Anda mungkin juga menyukai