Anda di halaman 1dari 5

Nama : Devi Indah Pramesti

NPM/Kelas : 230110210037/Perikanan A
Mata Kuliah Rekayasa Akuakultur
Tugas Resume Jurnal

Jurnal 1
a. Identitas Jurnal
Judul : REKAYASA E-AQUACULTURE UNTUK
PEMANTAUAN TAMBAK UDANG SECARA
REALTIME DENGAN MODEL MULTIPOINT
NODE
Nama Jurnal : Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK)
Vol. dan Hal : Vol. 8, No.2. Hal. 395-402
Tahun : 2021
Penulis : Muhamad Komarudin, Hery Dian Septama, Titin
Yulianti, dan Muhamad Aby Wicaksono
Reviewer : Devi Indah Pramesti
Tanggal review : 27 maret 2024

b. Isi Jurnal
Tujuan : Tujuan dari pembuatan tambak udang dengan model
Penelitian Multipoint Node adalah untuk menekan biaya kebutuhan
akses data langsung ke internet.
Subjek : Tambak udang dengan Model Multipoint Node
Penelitian
Metode : Penelitian ini menggunakan metode Prototyping
Penelitian
Hasil Penelitian : Penelitian ini menghasilkan sebuah perangkat inovatif
yang memanfaatkan model multipoint node dan
masterboard, yang terbukti mampu beroperasi secara
efisien. Kemampuan perangkat node untuk
mentransmisikan data sensor ke masterboard dengan
lancar merupakan bukti nyata kehandalan sistem ini.
Dengan demikian, pemantauan kualitas air kolam
menjadi lebih mudah dilakukan karena data yang
dikirimkan masih berada dalam batas yang baik untuk
pertumbuhan udang. Meskipun terjadi sedikit
keterlambatan dalam proses pengiriman data antar node
sebesar 1 detik karena adanya antrian, namun hal ini
masih dalam batas yang dapat diterima. Selain itu,
keberhasilan masterboard dalam mengirimkan data ke
basis data cloud firebase membuka peluang lebih luas
untuk mengintegrasikan hasil pemantauan ke dalam
aplikasi monitoring yang telah dikembangkan. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa perangkat ini tidak
hanya dapat mengoptimalkan pengawasan kualitas air
kolam, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam
pemantauan lingkungan secara keseluruhan.
Kesimpulan : Secara keseluruhan, kesimpulan dari penelitian ini adalah
perangkat yang dikembangkan dengan model multipoint
node dan masterboard mampu memberikan solusi efektif
dalam pemantauan kualitas air kolam untuk pertumbuhan
udang. Meskipun terdapat sedikit keterlambatan dalam
proses pengiriman data antar node, namun kehandalan
perangkat dalam mengirimkan data sensor ke
masterboard serta kemampuan masterboard untuk
mentransmisikan data ke basis data cloud firebase
menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan
efisiensi dan akurasi pemantauan lingkungan. Dengan
demikian, penelitian ini memberikan kontribusi yang
signifikan dalam pengembangan teknologi untuk
pemantauan dan pengelolaan lingkungan yang
berkelanjutan.

Jurnal 2
a. Identitas jurnal
Judul : PRODUKTIVITAS BUDIDAYA IKAN DALAM
BERBAGAI KONSTRUKSI SISTEM AKUAPONIK
(REVIEW)
Nama Jurnal : Jurnal Akuatika Indonesia
Vol. dan Hal : Vol. 7, Hl. 34-41
Tahun : 2022
Penulis : Hasna Nabila Shobihah, Ayi Yustiati, dan Yuli Andriani
Reviewer : Devi Indah Pramesti
Tanggal review : 27 Maret 2024

b. Isi jurnal
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis
Penelitian konstruksi sistem akuaponik yang paling efektif
digunakan untuk kegiatan budidaya ikan sehingga
menghasilkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan
ikan yang optimal.
Subjek Penelitian : Produktivitas Budidaya Ikan dalam system Akuaponik
Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Penelitian deskriptif eksploratif dari berbagai literatur dan hasil-
hasil penelitian yang telah dipublikasikan, baik dari
buku, jurnal nasional ataupun jurnal internasional
Hasil Penelitian : Penelitian ini menghasilkan bahwa sistem akuaponik
dengan konstruksi NFT (Nutrient Film Technique)
menjadi pilihan yang lebih efektif jika dibandingkan
dengan konstruksi lainnya seperti DWC (Deep Water
Culture) dan media bed. Dengan menggunakan model
konstruksi NFT, hasilnya menunjukkan peningkatan
berat pada ikan lele sebanyak 11,25 gram per ekor
dengan tingkat kelangsungan hidup benih ikan lele
mencapai 93%. Sedangkan pada ikan nila, sistem ini
menghasilkan tingkat kelangsungan hidup rata-rata
sebesar 95%, dan pada ikan muray cod mencapai
100%. Tak hanya itu, laju pertumbuhan spesifik yang
dicapai mencapai 1,09% per hari. Dengan demikian,
bukti empiris ini memberikan pijakan kuat bahwa
sistem akuaponik dengan konstruksi NFT memiliki
performa yang superior dalam memajukan
pertumbuhan ikan secara signifikan serta memastikan
kelangsungan hidupnya.
Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah konstruksi NFT
(Nutrient Film Technique) lebih efektif dibandingkan
dengan konstruksi lainnya seperti DWC (Deep Water
Culture) dan media bed. Penggunaan model konstruksi
NFT menghasilkan peningkatan berat pada ikan lele
sebanyak 11,25 gram per ekor dengan tingkat
kelangsungan hidup benih ikan lele mencapai 93%,
serta tingkat kelangsungan hidup rata-rata sebesar 95%
untuk ikan nila dan mencapai 100% untuk ikan muray
cod. Selain itu, laju pertumbuhan spesifik yang dicapai
sebesar 1,09% per hari. Temuan ini memberikan bukti
empiris bahwa sistem akuaponik dengan konstruksi
NFT mampu secara signifikan memajukan
pertumbuhan ikan dan menjamin kelangsungan
hidupnya dengan lebih efisien.
Jurnal 3
a. Identitas jurnal
Judul : EFEKTIVITAS PEMANFAATAN SISTEM
RESIRKULASI AKUAKULTUR (RAS) TERHADAP
KUALITAS AIR DALAM BUDIDAYA IKAN KOI
(Cyprinus rubrofuscus)
Nama Jurnal : Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan
Vol. dan Hal : Vol. 12, Hal. 105-112
Tahun : 2021
Penulis : Miska Sanda Lembang dan Lie Kuing
Reviewer : Devi Indah Pramesti
Tanggal review : 27 Maret 2024

b. Isi jurnal
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan
Penelitian menganalisis pengaruh teknologi RAS terhadap
kualitas air dalam budidaya ikan koi
Subjek Penelitian : Sistem RAS pada air budidaya Ikan Koi
Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian pengamatan langsung dan partisipasi aktif dengan
teknik wawancara untuk mengetahui sarana dan
prasarana balai, observasi untuk dokumentasi
penelitian, dan penelitian lapangan untuk melakukan
dan mengumpulkan data hasil penelitian sistem
resirkulasi dan kualitas air
Hasil Penelitian : Teknologi Rekayasa Sistem Air (RAS) dengan filter
arang, bioball, zeolit, dan pasir telah membuktikan
kemampuannya dalam menjaga kualitas air bagi
budidaya ikan koi. Penelitian ini menunjukkan bahwa
RAS tidak hanya mampu memelihara kualitas air,
tetapi juga dapat menstabilkan parameter-parameter
vital seperti suhu, pH, dan kadar oksigen terlarut (DO)
sesuai dengan standar yang diperlukan. Dengan
demikian, tidak hanya memungkinkan pertumbuhan
yang optimal bagi ikan koi, tetapi juga meminimalkan
risiko penyakit dan kematian yang disebabkan oleh
fluktuasi lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan
teknologi RAS dengan berbagai filter tersebut dapat
dianggap sebagai langkah yang efektif dan
berkelanjutan dalam mendukung keberhasilan
budidaya ikan koi.
Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa teknologi Rekayasa Sistem
Air (RAS) yang menggunakan filter arang, bioball,
zeolit, dan pasir telah terbukti efektif dalam menjaga
kualitas air dan parameter-parameter penting seperti
suhu, pH, dan kadar oksigen terlarut (DO) sesuai
dengan standar budidaya ikan koi. Penggunaan
teknologi ini tidak hanya memastikan pertumbuhan
optimal ikan koi, tetapi juga mengurangi risiko
penyakit dan kematian akibat fluktuasi lingkungan,
menjadikannya sebagai langkah yang efektif dan
berkelanjutan dalam meningkatkan kesuksesan
budidaya ikan koi.

Anda mungkin juga menyukai