Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MINGGUAN

KEGIATAN MBKM – PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

USAHA BUDIDAYA SAYURAN BERBASIS TEKNOLOGI AQUAPONIK


SEBAGAI SOLUSI USAHA PERTANIAN LAHAN SEMPIT
DI ADIPURA HIDROPONIK

Disusun Oleh :

Aurel Ardio Prayoga J1B120007

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................1
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA.....2
2.1 Hasil dan Dokumentasi Kegiatan.............................................................................2
2.2 Kendala Pelaksanaan Kegiatan.................................................................................3
2.3 Pembahasan Kegiatan...............................................................................................3
BAB 3. RENCANA KEGIATAN MINGGU BERIKUTNYA..........................................5
BAB 4. KESIMPULAN.................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pengecekan Persemaian…...…….........................................................2


Gambar 2 Pemberian Pakan ikan…………...…………………………………...2
Gambar 3 Pengecekan Air kolam………………...........................................................3
Gambar 4 Pemindahan Bibit……………………….......................................................3
Gambar 5 Bagan Alir Kegiatan Sehari-Hari…………………………………….3

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan dan perkembangan di era modern memang tidak
dapat dihindari. Banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi non
pertanian mengakibatkan lahan untuk kegiatan bertanam pun semakin
sedikit bahkan hampir tidak tersedia. Salah satu dampak nyata dari
perubahan tersebut terhadap pertanian adalah berkurangnya bahan
pangan yang dapat dihasilkan. Menghadapi keadaan yang tidak terelakan
itu, kita harus mencari cara agar dapat menyesuaikan diri meskipun
pada lingkungan yang relatif telah berubah. Saat ini telah banyak inovasi
bercocok tanam yang lebih adaptif dibanding dengan cara konvensional.
Menjadi warga kota dengan lahan terbuka yang relatif sempit, biasanya
menjadikan kita enggan untuk memulai kegiatan berkebun. Namun
sekarang tidak perlu khawatir, berkebun menjadi lebih mudah dan
menyenangkan dengan metode aquaponik. Lahan yang sempit bukan
lagi halangan bagi yang ingin bercocok tanam.
Budidaya ikan sistem aquaponik di Indonesia merupakan teknologi
relatif baru dan belum banyak diketahui oleh kalangan pembudidaya
ikan. Menurut Dauhan et al, (2014) dan Diver (2005), bahwa keberadaan
ikan, tanaman dan bakteri merupakan unsur yang sangat penting, karena
keberadaan ketiga unsur tersebut melahirkan simbiosis mutualisme yaitu
suatu hubungan yang saling menguntungkan. Sistem budidaya
aquaponik merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang
mengkombinasikan akuakultur dengan hidroponik dalam lingkungan
yang bersifat simbiotik. Maksud dari sifat simbiotik adalah sifat yang
saling menguntungkan, dimana kotoran ikan yang dipelihara digunakan
untuk tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses
alami, yang mana hasil eksresi tersebut berguna untuk tanaman sebagai
nutrisi. Budidaya dengan sistem aquaponik ini sangat memiliki banyak
manfaat, kita bisa dapat dua produk sekaligus yaitu tanaman dan ikan
(Nawawi et al,. 2018).
Maka dari itu program yang kami usulkan adalah budidaya
sayuran berbasis teknologi aquaponik untuk solusi pemanfaatan lahan
sempit. Program yang akan kami ajukan berjudul “Usaha Budidaya
Sayuran Berbasis Teknologi Aquaponik Sebagai Solusi Usaha
Pertanian Lahan Sempit”.
1.2 Tujuan
1. Dapat membangun softskill dan karakter wirausaha bagi Peserta PMW
2. Menyediakan komoditi sayuran hijau (sawi, bayam hijau, bayam merah
dan selada) organik yang dihasilkan melalui sistem aquaponik.
3. Menyediakan ikan lele yang baik yang dihasilkan melalui sistem
aquaponik.
4. Menjadi sarana peningkatan keterampilan (softskill) berwirausaha
dibidang pembudidayaan ikan.

1
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM MAHASISWA
WIRAUSAHA

2.1 Hasil dan Dokumentasi Kegiatan

2.1.1 Pengecekan Persemaian


Pada Minggu kedua, Tim PMW melakukan beberapa kegiatan salah
satunya pengecekan benih sayur yang telah disemai. Ini bertujuan untuk
melihat seberapa cepat benih tubuh dan memudahkan perhitungan jumlah
benih yang akan dipindahkan. Pengecekan ini juga berfungsi untuk
menghindari resiko benih dimakan oleh hama.

Gambar 1. Pengecekan Persemaian

2.1.2 Pemberian pakan

Gambar 2. Pemberian pakan ikan


2.1.3 Pengecekan air kolam dan pengurasan
Pada kegiatan ini, tim melakukan pengecekan kualitas air pada
kolam ,didapat kolam ikan mengeluarkan aroma yang tidak sedap sehingga air
kolam pun dikuras dan diganti dengan air yang baru.

2
Gambar 3. Pengecekan Air Kolam dan pengurasan
2.1.4 Pemindahan Bibit ke intalasi Akuaponik.

Gambar 4. Pemindahan Bibit


2.2 Kendala Pelaksanaan Kegiatan
Adapun kendala yang dihadapi sama halnya dengan kendala di minggu yang
pertama. Permasalahan pencairan pendanaan yang begitu lama membuat tim
kesulitan untuk bergerak.

2.3 Pembahasan Kegiatan


Kegiatan MBKM kewirausahaan pada minggu kedua ini dilaksanakan pada
tanggal 04 Oktober 2022 sampai 10 oktober 2022. Kegiatan ini dimulai pada jam
08.00 WIB sampai 16.00 WIB, bertempat di Jalan Hutan Kota, Kenali Asam
Bawah Perumahan Mutiara Hijau No. 01, Blok H, Rt. 27 Kota Baru, Kota Jambi,
Jambi. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Sabtu. Kegiatan
setiap hari yang saya dan team lakukan dalam MBKM kewirausahaan ini yaitu,
memberi pakan ikan lele, mengecek kualitas air kolam, mengecek bibit.

Datang ketempat Mengontrol Memberi


Bersih-bersih persemaian
kegiatan makan Ikan

Mengontrol
Pengurasan air kolam

Gambar 2.3 Bagan Alir Kegiatan Sehari-Hari

3
Persemaian yang di control mulai menunjukan pertumbuhan. Setelah
penyemaiannya yakni melakukan perawatan bibit tanaman. Simpan bibit yang
telah tumbuh dengan suhu yang terjaga kelembapannya dan semprot dengan hand
sprayer. Benih yang di semai 7 hari yang lalu akan mulai berkecambah dan plastik
mulsa dapat dibuka kembali agar bibit dapat terkena sinar matahari. Bibit
dilakukan penyiraman, sebanyak 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore hari agar
rockwool tidak kering dan bibit dapat tumbuh dengan baik. Langkah terakhir yaitu
pemindahan bibit tanaman. Sebaiknya pemindahan tanaman ini dilakukan setelah
hari ke-10 sampai 14, karena tanaman tersebut sudah bertunas dan memiliki 2
lembar daun.

4
BAB 3. RENCANA KEGIATAN MINGGU BERIKUTNYA

Rencana kegiatan untuk minggu ke-3. Pada minggu selanjutanya tim


berencana melakukan kegiatan rutinitas seperti control rutin kulitas air,
pemeriksaan bibit yang telah dipindahkan, pemberian pakan ikan, diskusi singkat
perihal pengisian logbook kegiatan.

5
BAB 4. KESIMPULAN

1. Sistem akuaponik merupakan salah satu sistem terintegrasi antara


akuakultur dengan hidroponik dimana limbah budidaya ikan berupa sisa
metabolisme dan sisa pakan dijadikan sebagai pupuk untuk tanaman.
2. Pemindahan bibit tanaman dilakukan setelah hari ke-10 sampai 14, karena
tanaman tersebut sudah bertunas dan memiliki 2 lembar daun.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dauhan, R. E. S., & Efendi, E. (2014). Efektifitas Sistem Akuaponik dalam


Mereduksi Konsentrasi Amonia pada Sistem Budidaya Ikan. e-Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, (1), 297-302.
Stathopoulo P, Berillis P, Levizou E, Sakellariou-Makrantonaki M, Kormas AK,
Aggelaki A, Kapsis P, Vla hos N, Mente E. 2018. Aquaponics: A
Mutually Beneficial Relationship of Fish, Plants And Bacteria.
Hydromedit. 1-5.

Anda mungkin juga menyukai