i
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga tim penyusun dapat
mengerjakan dan menyelesaikan penulisan buku panduan Dasar-Dasar
Akuakultur. Buku panduan ini disusun dengan tujuan untuk membantu
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Dasar-Dasar Akuakultur baik di
lapang maupun di laboratorium.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih belum sempurna,
untuk itu mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan dalam penulisan selanjutnya. Semoga buku panduan ini
dapat bermanfaat dan dapat dimanfaatkan pada praktikum Dasar-Dasar
Akuakultur.
ii
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
1. PENDAHULUAN
1
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
2. MATERI
2.1 Akuakultur
Ada dua macam budidaya dalam dunia perikanan yaitu monokultur dan
polikultur. Monokultur adalah budidaya yang dilakukan dengan memelihara
(stocking) satu spesies ikan di dalam sebuah kolam. Sistem ini biasa digunakan
dalam budidaya intensif, karena padat penebarannya sangat tinggi serta
tergantung pada pakan tambahan. Selain itu perlu adanya aerasi tambahan dan
pergantian serta sirkulasi air yang teratur.
Polikultur merupakan salah satu jenis budidaya dengan cara memelihara
lebih dari satu jenis ikan dalam satu kolam yang sama, dengan penebaran ikan
yang mempunyai kebiasaan makan yang berbeda serta menempati ruang hidup
yang berbeda. Polikultur ditujukan untuk meningkatkan produksi dengan cara
pemanfaatan makanan alami yang lebih baik.
Sistem budidaya dibagi menjadi 3 yaitu: intensif, semi intensif dan ekstensif
Untuk memudahkan pembedaan sistem-sistem kolam, dapat dibuat gambar
berikut:
Pakan alami
Sistem tradisional/ekstensif
Sistem semi-intensif
Sistem intensif
Padat tebar Pakan buatan
2
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
2.1.2 Persiapan kolam
Pengolahan tanah dasar terdiri dari pencangkulan dan perataan. Setelah itu
dinding kolam diperkeras untuk mencegah kebocoran serta memperbaiki tanggul
yang mengalami kerusakan. Pembuatan kamalir sebagai tempat berlindung ikan
atau benih sekaligus mempermudah pemanenan.
Persiapan kolam merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memulai
kegiatan budidaya. Persiapan kolam dalam budidaya perikanan meliputi berbagai
macam kegiatan diantaranya pengeringan kolam, pembalikan tanah, pengapuran,
pemupukan, pengisian air, dan perbaikan pematang sebelum dilakukan
penebaran benih. Dalam sistem budidaya, pengolahan tanah merupakan suatu
hal yang penting. Pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur
tanah agar lebih gembur sehingga memudahkan untuk ditembus oleh akar
tanaman dan menambah unsur hara melalui pemupukan. Proses budidaya terus
menerus akan mempengaruhi komposisi bahan organik dan bahan mineral.
Cara kerja:
1. Kolam Tradisional (Tanah):
Keringkan kolam untuk menguapkan gas-gas beracun.
Bersihkan vegetasi yang mengganggu dengan menggunakan sabit.
Tanah dibalik dengan cara di cangkul.
Dilakukan pengapuran (100 gr/m2) dengan cara ditebar lalu diinjak-injak agar
merata.
Selanjutnya, diberi pupuk kandang (200 gr/m2) dengan cara ditebar lalu diinjak-
injak agar merata.
Kolam diisi air dan didiamkan beberapa hari.
2. Kolam Beton
Bersihkan dinding dan dasar kolam dengan cara disikat.
Bilas dengan air hingga bersih.
Tutup lubang pembuangan kolam.
Kolam dikapur (100 gr/m2) dengan cara diratakan pada dinding dan dasar kolam.
Pupuk dimasukan kedalam karung diikat pada ujung karung dan dilubangi,
setelah itu diletakan pada inlet kolam.
Kolam diisi air dan didiamkan beberapa hari.
3
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
1. Pengeringan, bertujuan untuk menguapkan gas beracun dalam tanah,
mengembalikan unsur hara, tanah, memperbaiki struktur tanah, dasar kolam
dan membunuh hama dan penyakit.
2. Pengapuran, bertujuan untuk meningkatkan derajat keasaman (pH).
3. Pemupukan, bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami yang
berupa plankton, klekap dan lumut.
4. Pengisian air, sebagai media hidup pakan alami dan ikan.
5. Aerasi, suatu usaha untuk mensuplai oksigen di dalam air dengan
menggunakan suatu alat aerator.
2.1.5 Pengapuran
Kolam pemeliharaan ikan idealnya memiliki pH netral, yakni antara 6,5 -
7,5, untuk menentukan besarnya pH dapat digunakan kertas lakmus atau pH
meter. Menentukan pH agar tidak asam dilakukan dengan penambahan kapur
(CaCO3). Setiap kali penambahan bahan dilakukan, pengukuran pH juga harus
dilakukan.
Apabila pH suatu perairan di bawah 6,5 perairan dikatakan terlalu asam.
Untuk menaikkan pH dapat dilakukan pengapuran dengan CaCO3. Kebutuhan
kapur untuk setiap kolam berbeda-beda tergantung dengan letak dan keasaman
kolam.
Jenis kapur yang digunakan untuk pengapuran kolam ada beberapa
macam, yaitu:
a. Kapur pertanian/kapur karbonat ( CaCO3), kapur yang bahannya dari batuan
kapur tanpa lewat proses pembakaran tanpa langsung digiling.
b. Kapur perikanan (Tohor: CaO), yaitu kapur yang bahannya dari batuan kapur
yang melalui proses pembakaran.
4
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
c. Kapur Mati (Ca(OH) 2)
d. Kapur Dolomite (CaMg(CO3)2)
2.1.6 Pemupukan
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung suatu lebih unsur hara bagi
tanah. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan
alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanah
adalah C, H, O (ketersediaan di alam masih melimpah) N, P, K, Ca, Mg, S (hara
makro, kadar dalam tanaman <100 ppm). Pemupukan mempunyai dua tujuan
utama, yaitu mengisi perbekalan zat makanan tanaman yang cukup dan
memperbaiki atau memelihara keutuhan kondisi tanah, dalam hal struktur,
kondisi pH, potensi pengikat terhadap zat makanan tanaman dan sebagainya.
Guna mencapai tujuan diatas pemupukan harus mengikuti prinsip enam tepat,
yaitu: tepat jumlah, jenis, cara, tempat, waktu dan disesuaikan dengan sifat atau
jenis tanah. Pembagian pupuk:
1. Pupuk Alami
a. Pupuk kandang
Pupuk kendang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak
yang telah mengalami pengolahan. Pupuk ini digolongkan menjadi:
Pupuk panas: pupuk yang penguraiannya berjalan sangat cepat
sehingga terbentuk panas. Kelemahan dari pupuk panas ialah mudah
menguap karena bahan organiknya tidak terurai secara sempurna
sehingga banyak yang berubah menjadi gas. Contoh: kotoran ayam.
Pupuk dingin: pupuk yang penguraiannya berjalan sangat lambat
sehingga tidak terbentuk panas. Contoh: kotoran sapi.
b. Pupuk hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari tanaman atau bagian
tanaman yang dipendam didalam tanah. Bagian tanaman yang sering
digunakan yaitu daun, tangkai, dan batang yang masih muda.
2. Pupuk Buatan
Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik, misalnya TSP, Urea
dan NPK.
5
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
universal solvent sehingga, air memiliki peluang untuk tercemar dalam jangka
waktu yang cepat. Sehingga, hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas air dalam
kegiatan budidaya.
Parameter kualitas air dibedakan menjadi 3 diantaranya parameter kualitas
air fisika, kimia dan biologi. Ketiga parameter kualitas air tersebut saling
berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Kualitas air untuk budidaya sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara
lain suhu, kandungan O2 terlarut, CO2 bebas, pH, NH3, alkalinitas dan NO2.
Setiap faktor kualitas air tersebut dapat saling berinteraksi dengan parameter
lain, sehingga dapat menyebabkan adanya perubahan terhadap kondisi air. Oleh
karena itu perlu dilakukan tindakan monitoring terhadap kualitas air secara
berkesinambungan karena tidak hanya sekedar berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangbiakan (reproduksi) tetapi juga kelangsungan
hidup ikan.
Penurunan kualitas air seperti oksigen terlarut, suhu, peningkatan ammonia,
pH, alkalinitas, dan kecerahan mempengaruhi ikan. Setiap faktor kualitas air
berinteraksi dengan dan pengaruh parameter menyebabkan racun pada air dan
dapat mematikan. Sehingga sangat penting adanya monitoring kualitas air
secara intensif selama masa pemeliharaan dan metode untuk monitoring
kualitas air secara intensif selama masa pemeliharaan dari sistem budidaya
perikanan. Kualitas air tidak hanya menentukan seberapa baik ikan akan tumbuh
dalam sistem budidaya, tapi apakah mereka mampu bertahan hidup. Kualitas air
akan mempengaruhi ikan melalui proses seperti respirasi dan metabolisme
nitrogen.
6
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
Celupkan ke dalam perairan selama kurang lebih 2-3 menit (usahakan
pengukuran membelakangi matahari dan thermometer tidak bersentuhan
langsung dengan tangan pengukur)
Angkat dan baca nilai suhu pada skala thermometer (thermometer tetap
berada di dalam air)
b. Kecerahan
Kecerahan perairan adalah kemampuan cahaya untuk menembus
lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami kecerahan sangat
penting karena erat kaitannya dengan aktivitas fotosintesis dan produksi
primer dalam suatu perairan. Dengan diketahuinya intensitas cahaya pada
berbagai kedalaman tertentu, kita dapat mengetahui sampai dimanakah masih
ada kemungkinan terjadinya proses asimilasi di dalam air. Kisaran optimal
kecerahan didalam kolam berkisar 20-40 cm. Pengukuran kecerahan dalam
perairan dapat dilakukan dengan menggunakan lempengan atau biasa
disebut kepingan Secchi disk.
Cara kerja:
Ambil secchi disk dan masukkan secchi disk ke dalam kolam sampai
tidak tampak.
Kemudian tandai kedalaman air dengan mengikatkan karet ke tali secchi
disk dan ditandai sebagai D1.
Selanjutnya masukkan secchi disk kedalam kolam sampai tidak tampak
lalu angkat secchi disk sampai tampak pertama kali.
Setelah itu tandai kedalaman air dengan mengikatkan karet ke tali secchi
disk dan ditandai sebagai D2.
Terakhir, hitung kecerahan kolam dengan rumus:
Kecerahan =
2. Parameter Kimia
a. Derajat Keasaman (pH)
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH didefinisikan
+
sebagai kologaritma aktivitasion hidrogen (H ) yang terlarut. Koefisien
aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga
nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala
absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya
7
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Kisaran pH optimum di
perairan 6,5–7,5.
Cara kerja:
Siapkan pH paper kemudian masukkan pH paper ke dalam kolam
Kemudian pH paper diangkat dan dikibas-kibaskan sampai setengah
kering
Setelah itu cocokkan pH paper dengan kotak standart pH
b. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)
Oksigen terlarut adalah oksigen dalam bentuk terlarut di dalam air
karena ikan tidak dapat mengambil oksigen dalam perairan dan difusi dengan
udara. Satuan pengukuran oksigen terlarut adalah mg/l yang berarti jumlah
mg/l gas oksigen yang terlarut dalam air atau dalam satuan internasional
dinyatakan ppm (part per million). Kadar optimum DO yaitu 8 ppm.
Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen) digunakan untuk bernafas, proses
metabolisme dan perkembangbiakan. Oksigen mengandung peranan penting
sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam
proses oksidasi dan reduksi bahan organik.
Cara kerja:
Catat volume botol DO
Kemudian masukkan botol DO ke dalam air perlahan dengan kemiringan
45º, pastikan tidak terdapat gelembung ketika memasukan air kedalam
botol
Tutup botol setelah terisi penuh dan angkat dari perairan
Buka tutup botol yang berisi sampel dan tambahkan 2 ml MnSO4 dan 2
ml NaOH + KI pekat lalu dihomogenkan dan endapkan hingga membentuk
endapan coklat
Buang air yang bening diatas endapan, kemudian endapan yang sisa
diberi 12 ml H2SO4 pekat lalu homogenkan sampai endapan larut
Selanjutnya beri 24 tetes amilum kemudian dititrasi dengan 0,025 N Na
Thiosulfat sampai air jernih tidak berwarna
Dicatat ml NaThiosulfat yang dipakai dan dimasukkan rumus:
8
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
c. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida adalah gas yang tersusun atas satu atom karbon dan
dua atom oksigen. Di perairan, sumber karbondioksida utama berasal dari
hasil respirasi ikan dan difusi dari atmosfer. Kadar CO2 yang bebas didalam
air tidak boleh mencapai batas yang mematikan. Pada kadar 20 ppm sudah
merupakan racun bagi ikan dan mematikan ikan jika kelarutan oksigen
didalam air kurang dari 5 ppm (5 mg/l).
Cara kerja:
Ambil 25 ml air sampel ke dalam Erlenmeyer
Tambahkan 12 tetes indikator PP
Kemudian dihomogenkan dan diamati
Apabila sampel berwarna pink maka tidak terdapat CO2
Apabila sampel berwarna bening dilanjutkan dengan titrasi
Dititrasi dengan Na2CO3 (0,045 N) sampai berubah warna pink. Dihitung dengan
rumus:
d. Ammonia
Ammonia merupakan hasil perombakan asam-asam amino oleh
berbagai jenis bakteri aerob dan anaerob, ammonia dalam perairan tidak
terlalu berbahaya jika air itu diberi klor. Peningkatan kadar amoniak NH3
dalam perairan dipicu oleh tingginya proses perombakan protein yang
dilakukan oleh bakteri dan akan menghasilkan nitrat, kadar ammonia ini juga
dipicu oleh tinggi rendahnya suhu dalam perairan tersebut karena dengan
adanya fluktuasi suhu dalam perairan akan menyebabkan perbedaan tingkat
respirasi bakteri yang akan mengakibatkan perombakan protein dalam
perairan.
Ammonia sangat mudah larut dalam air dan bereaksi menjadi
amonium dan ion hidroksil. Oksidasi ammonia juga berjalan dengan cepat
sehingga substansi ini menjadi NO2 dan NO3 pada air mengalir dengan
bantuan-bantuan bakteri pengikat nitrogen.
Cara kerja:
Diambil air sampel sebanyak 25 ml
Kemudian ditambahkan larutan nessler sebanyak 1 ml
9
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
Lalu homogenkan dan diendapkan
Setelah itu ambil hanya larutan yang bening
Masukkan larutan bening ke dalam cuvet dan hitung kadar ammonia
dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 425 nm
e. Nitrat Nitrogen
Nitrat merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
dapat tumbuh dan berkembang, sementara nitrit merupakan senyawa toksik
yang dapat mematikan organisma air. Secara alamiah kadar nitrat biasanya
rendah namun kadar nitrat dapat menjadi tinggi sekali dalam air tanah
didaerah yang diberi pupuk nitrat/nitrogen. Nitrogen di perairan terdapat
dalam bentuk gas N 2, NO2, NO3, NH3 dan NH4 serta sejumlah N yang
berikatan dalam organik kompleks. Sumber nitrogen terbesar berasal dari
udara, sekitar 80% dalam bentuk nitrogen bebas yang masuk melalui sistem
fiksasi biologis dalam kondisi aerobik.
Nitrat merupakan produk akhir dari oksidasi amonia, nitrat ini merupakan
substansi yang dapat ditoleransi oleh kebanyakan ikan sehingga
keberadaannya dapat diabaikan. Pengguna nitrat adalah untuk taman dan
alga karena berfungsi sebagai pupuk untuk pertumbuhannya.
Cara kerja:
Pertama, ambil air sampel sebanyak 25 ml dan tuangkan ke dalam cawan
porselen
Panaskan air sampel di atas hot plate sampai kering dan membentuk
kerak
Kemudian dinginkan dan tambahkan 2 ml asam fenol disulfonik
Homogenkan menggunakan spatula
Lalu diencerkan dengan aquades sebanyak 10 ml
10
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
Tambahkan NH4OH sebanyak 10 tetes sampai terbentuk warna
Terakhir dihitung kadar nitrat dengan spektrofotometer dengan panjang
gelombang 410 nm
f. Orthofosfat
Orthofosfat adalah bentuk fosfat paling sederhana yang terlarut di
perairan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh fitoplankton.
Orthofosfat juga merupakan nutrisi yang paling penting dalam menentukan
produktivitas perairan. Keberadaan fosfat di perairan dengan segera dapat
diserap oleh bakteri, fitoplankton dan makrofita. Kadar optimal 0,01-0,03 ppm.
Diperairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai
elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik terlarut dan senyawa
organik yang berupa partikular. Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi
dan kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak terlarut dan mengendap pada
sedimen sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh alga akuatik.
Cara kerja:
Tuang air sampel sebanyak 25 ml ke dalam erlenmeyer
Tambahkan ammonium molybdate sebanyak 1 ml, lalu homogenkan
Setelah itu, tambahkan 5 tetes larutan SnCl2, lalu homogenkan
Kemudian ukur panjang gelombang pada spektrofotometer
dengan panjang gelombang 690 nm
2.2.2 Spektrofotometer
Cara kerja:
1. Pasang kabel pada stop kontak
2. Tekan “power”, ditunggu 15 detik hingga muncul “method”
3. Tekan nomor program dan panjang gelombang
4. Masukkan larutan blanko dan tekan zero
5. Kemudian ambil larutan blanko dan masukkan cuvet berisi sampel
6. Tekan enter
11
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
Penebaran benih hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Pada
kedua kondisi ini umumnya perbedaan nilai suhu air pada permukaan dan dasar
kolam tidak terlalu besar. Jika perbedaan suhu air wadah benih dan air kolam
tebar cukup signifikan, maka perlu dilakukan upaya penyamaan suhu air wadah
benih secara bertahap terlebih dahulu agar benih tidak stres saat ditebarkan.
Kedalaman air kolam tebar pun hendaknya disesuaikan dengan jumlah dan
ukuran benih. Sedapat mungkin hindari penebaran benih pada kondisi terik
matahari secara langsung. Sebaiknya benih ikan tidak ditebar langsung dari
wadah ke kolam. Cara yang sering dilakukan adalah menenggelamkan sekaligus
wadah dan benih ikan ke dalam kolam tebar secara hati-hati, perlahan dan
bertahap. Benih ikan akan mendapat kesempatan beradaptasi (walau sebentar)
dengan lingkungan air kolam tebar sedini mungkin meskipun masih berada dalam
wadahnya. Kemudian benih ikan dibiarkan keluar sendiri-sendiri dari wadahnya
secara bertahap menuju lingkungan air kolam tebar yang sesungguhnya.
Cara kerja:
Timbang ikan nila menggunakan timbangan digital
Setelah itu, pindahkan pada timba yang sudah berisi air
Selanjutnya, lakukan aklimatisasi pada air kolam selama 5 menit hingga
ikan keluar dengan sendirinya ke kolam
12
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
2.4.1 FCR
FCR (Feed Convertion Ratio) adalah perbandingan jumlah pakan kumulatif
yang telah diberikan dengan biomass yang dihasilkan dalam waktu tertentu.
Biasa disebut rasio konversi pakan atau biasa disingkat RKP (Marindro, 2011).
FCR merupakan kepanjangan dari Feed Convertion Ratio, artinya beberapa
rasio pakan atau definisi yang sangat mudah dipahami, FCR adalah beberapa
banyak pakan (kg) yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan
(Sunarma, 2008). Adapun rumus dari perhitungan FCR yaitu:
2.4.2 FR
FR (Feeding rate) adalah jumlah pakan ikan yang diberikan setiap hari pada ikan
yang dibudidayakan dan biasanya diekspresikan dalam persen biomass ikan. Feeding
rate pada pemberian pakan ikan berkisar antara 3-10 % untuk ikan kecil dan 1-2 % untuk
yang lebih besar (Pter dan Swar, 2002).
Jumlah pakan yang diberikan setiap hari pada ikan yang berukuran besar semakin
berkurang dan semakin kecil ukuran ikan jumlah pakan yang diberikan semakin banyak.
Hal ini karena ikan yang berukuran kecil mempunyai masa pertumbuhan yang lebih besar
dibandingkan dengan ikan yang berukuran besar (Cholik, et al., 2005).
Adapun rumus dari jumlah pemberian pakan per hari adalah sebagai berikut:
2.5 Pertumbuhan
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan
berat, ukuran panjang, umur, dan keseimbangan metabolik.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil proses pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan
sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya termasuk juga tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkunganya.
13
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
2.5.1 SR
Istilah ini menunjukkan tingkat kehidupan organisme dalam satu periode
tertentu dibandingkan dengan padat penebaran pada saat tebar, variabelnya
diperoleh melalui kegiatan populasi secara periodik (Marindro, 2011).
Survival Rate atau biasa dikenal dengan SR dalam perikanan budidaya
merupakan indeks kelulushidupan suatu jenis ikan dalam suatu proses budidaya
dari mulai awal ikan ditebar hingga dipanen. Jika ikan yang hidup saat panen
banyak, dan yang mati hanya sedikit tentu nilai SR akan tinggi, namun sebaliknya
jika jumlah ikan yang hidup saat dipanen sedikit, tentu nilai SR akan rendah. Nilai
SR ini dihitung dalam bentuk angka presentase, mulai dari 0-100%, dengan
rumus:
2.5.2 GR
Growth rate adalah jumlah dari kenaikan maka sebuah spesifik variabel
pertumbuhan diiringi dengan periodenya dan koneksinya. Growth rate
berpengaruh dalam bidang ekonomi untuk perindustrian dan pemeliharaan ikan
bagaimanapun yang tinggi dari pertumbuhan di masa mendatang.
Growth Rate (GR) adalah pertambahan bobot rata-rata tiap hari. Rumus
dari Growth Rate yaitu:
2.5.3 Produksi
Produksi adalah jumlah berat ikan yang dihasilkan dalam 1 m 2 / hari. Dalam
proses produksi tentunya membutuhkan faktor-faktor produksi dalam kegiatan
budidaya diantaranya: tanah, modal dan keahlian. Atau sitilah faktor produksi lebih
sering dikenal dengan istilah input, production factor dan biaya produksi.
Menurut Jauhari dan Fadholi (2010), rumus perhitungan produksi dalam
kegiatan budidaya adalah:
14
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
15
Aquacul Aquaculture
ture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
16
Aquacul Aquaculture
ture
3. METODE PRAKTIKUM
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2019
PERSIAPAN KOLAM
Tanggal : - Pengolahan Tanah
1. - Pengapuran Kolam
- Pemupukan Kolam
Asisten : PENEBARAN BENIH
Tanggal :
KUALITAS AIR
2.
Asisten :
Tanggal :
3. PEMANENAN
Asisten :
Malang,
Koordinator Asisten
Akhsan Fikrillah P.
NIM. 175080500111036
DAFTAR NAMA ASISTEN
DASAR-DASAR AKUAKULTUR 2019
Aquaculture Aquaculture