MODUL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AKUAKULTUR
NAMA :
NIM :
KELOMPOK :
ASISTEN :
TATA TERTIB
PRAKTIKUM
Aquaculture Aquaculture
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga tim penyusun dapat
mengerjakan dan menyelesaikan penulisan buku panduan Dasar- Dasar Akuakultur.
Buku panduan ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum Dasar-Dasar Akuakultur baik di lapang maupun di
laboratorium.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih belum sempurna, untuk itu
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam
penulisan selanjutnya. Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat dan dapat
dimanfaatkan pada praktikum Dasar-Dasar Akuakultur.
ii
Aquaculture Aquaculture
1. PENDAHULUAN
Budidaya merupakan salah satu bidang perikanan yang sangat penting dalam
penyediaan benih dan bibit ikan. Dalam dunia perikanan memegang peranan yang
sangat penting karena bergerak dalam sektor melestarikan hasil- hasil perikanan yang
sangat kaya akan kandungan protein dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Aquaculture Aquaculture
2. MATERI
2.1 Akuakultur
2.1.1 Pengertian Akuakultur
Budidaya air (Aquaculture) adalah kegiatan mengembang-biakkan
organisme air dalam keadaan terkontrol maupun semi-terkontrol untuk
mendapatkan keuntungan. Budidaya organisme air meliputi:
1. Pengadaan penyediaan benih (Breeding)
2. Penebaran (Stocking)
3. Peningkatan produksi makanan alami
4. Pemberian makanan (Artifical Breeding)
5. Mengontrol parasit dan penyakit
6. Pemberantasan hama
7. Pemanenan (Harvesting)
8. Pemasaran (Marketing)
Ada dua macam budidaya dalam dunia perikanan yaitu monokultur dan
polikultur. Monokultur adalah budidaya yang dilakukan dengan memelihara
(Stocking) satu spesies ikan di dalam sebuah kolam. Sistem ini biasa digunakan dalam
budidaya intensif, karena padat penebarannya sangat tinggi serta tergantung pada
pakan tambahan. Selain itu perlu adanya aerasi tambahan dan pergantian serta sirkulasi
air yang teratur.
Polikultur merupakan salah satu jenis budidaya dengan cara memelihara lebih
dari satu jenis ikan dalam satu kolam yang sama, dengan penebaran ikan yang
mempunyai kebiasaan makan yang berbeda serta menempati ruang hidup yang
berbeda. Polikultur ditujukan untuk meningkatkan produksi dengan cara pemanfaatan
makanan alami yang lebih baik.
- Dilakukan pengapuran (100 gr/m 2) dengan cara ditebar lalu diinjak-injak agar
merata.
- Selanjutnya, diberi pupuk kandang (200 gr/m 2) dengan cara ditebar lalu diinjak-
injak agar merata.
- Kolam diisi air dan didiamkan beberapa hari. Kolam Beton
- Bersihkan dinding dan dasar kolam dengan cara disikat.
- Bilas dengan air hingga bersih.
- Tutup lubang pembuangan kolam.
- Kolam dikapur (100 gr/m2) dengan cara diratakan pada dinding dan dasar kolam.
- Kolam diisi air dan didiamkan beberapa hari.
2.1.5 Pengapuran
Kolam pemeliharaan ikan idealnya memiliki pH netral, yakni antara 6.5 -
7.5. untuk menentukan besarnya pH dapat digunakan kertas lakmus atau pH
meter. Menentukan pH agar tidak asam dilakukan dengan penambahan kapur
(CaCO3). Ketika menambahkan bahan-bahan tersebut harus dilakukan tidak
lebih dari 0.3 unit perhari. Setiap kali penambahan bahan dilakukan, pengukuran pH
juga harus dilakukan.
Apabila pH suatu perairan di bawah 6,5 perairan dikatakan terlalu asam.
Untuk menaikkan pH dapat dilakukan pengapuran dengan CaCO3. Kebutuhan
kapur untuk setiap kolam berbeda-beda tergantung dengan letak dan keasaman
kolam.
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017
Jenis kapur yang digunakan untuk pengapuran kolam ada beberapa
macam, yaitu:
a. Kapur pertanian yaitu kapur karbonat : CaCO3 atau CaMg (CO3)2.
Kapur karbonat yaitu kapur yang bahannya dari batuan kapur tanpa lewat proses
pembakaran tanpa langsung digiling
b. Kapur perikanan (Tohor: CaO), yaitu kapur yang bahannya dari batuan kapur
yang melalui proses pembakaran
c. Kapur Mati Ca(OH)2
d. Dolomite CaMg(CO3)2
2.1.6 Pemupukan
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung suatu lebih unsur hara bagi
tanah. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan
alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanah
adalah C.H.O (ketersediaan di alam masih melimpah) N, P, K, Ca, Mg, S (hara
makro, kadar dalam tanaman <100 ppm). Pembagian pupuk:
a. Pupuk kandang
- Pupuk panas: pupuk yang penguraiannya berjalan sangat cepat
sehingga terbentuk panas. Kelemahan dari pupuk panas ialah mudah menguap karena
bahan organiknya tidak terurai secara sempurna sehingga banyak yang berubah
menjadi gas. Contoh: kotoran ayam
- Pupuk dingin: pupuk yang penguraiannya berjalan sangat lambat sehingga tidak
terbentuk panas. Contoh: kotoran sapi
b. Pupuk buatan
Pemupukan mempunyai dua tujuan utama, yaitu mengisi perbekalan zat
makanan tanaman yang cukup dan memperbaiki atau memelihara keutuhan
kondisi tanah, dalam hal struktur, kondisi pH, potensi pengikat terhadap zat
makanan tanaman dan sebagainya. Guna mencapai tujuan diatas pemupukan
harus mengikuti prinsip enam tepat, yaitu: tepat jumlah, jenis, cara, tempat,
waktu dan disesuaikan dengan sifat atau jenis tanah.
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017
a. Suhu
Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu perairan. Suhu adalah
salah satu faktor penting untuk kelangsungan kehidupan ikan di suatu perairan.
Suhu di perairan indonesia untuk sekarang ini semakin tinggi fluktuasinya
sehingga kelangsungan kehidupan makhluk hidup di perairan (ikan)
akan semakin terancam karena tidak mampu menyesuaikan dengan suhu
lingkungan yang terkadang tiba-tiba berubah dengan drastis misal pada musim
pancaroba. Setiap ikan memiliki batas optimal dan minimal batas toleransi terhadap
suhu di perairan. Ikan sebagian besar merupakan hewan poikiloterm yaitu suhu
tubuh yang selalu menyesuaikan dengan suhu lingkungan.
Suhu selama proses pengeringan merupakan salah satu faktor yang perlu
diperhatikan, karena perlakuan dalam suhu tinggi secara tiba-tiba tanpa
penaikan suhu yang bertahap dapat mengakibatkan terjadi pengeringan yang terlalu
cepat dipermukaan ikan.
Cara kerja :
b. Kecerahan
Kecerahan perairan adalah suatu kondisi yang menunjukkan
kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada
perairan alami kecerahan sangat penting karena erat kaitannya dengan aktifitas
fotosintesa. Kecerahan merupakan faktor penting bagi proses fotosintesa dan
produksi primer dalam suatu perairan. Dengan diketahuinya intensitas cahaya
pada berbagai kedalaman tertentu, kita dapat mengetahui sampai dimanakah masih
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017
ada kemungkinan terjadinya proses asimilasi di dalam air. Kecerahan
merupakan ukuran transparansi perairan dan pengukuran cahaya sinar
matahari di dalam air dapat dilakukan dengan menggunakan lempengan atau
kepingan Secchi disk.
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017
Cara kerja :
- Ambil secchi disk dan masukkan secchi disk ke dalam kolam sampai tidak tampak
- Kemudian tandai kedalaman air dengan mengikatkan karet ke tali secchi disk dan
ditandai sebagai D1
- Selanjutnya masukkan secchi disk kedalam kolam sampai tidak tampak lalu
angkat secchi disk sampai tampak pertama kali
- Setelah itu tandai kedalaman air dengan mengikatkan karet ke tali secchi
disk dan ditandi sebagai D2
Kecerahan =
- Terakhir hitung kecerahan kolam dengan rumus :
Cara kerja :
- Siapkan pH Paper kemudian masukkan pH Paper kedalam kolam
- Kemudian pH Paper diangkat dan dikibas- kibaskan sampai setengah kering
- Setelah itu cocokkan pH Paper dengan kontak standart pH
Cara kerja :
e. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida adalah gas yang tersusun atas satu atom karbon dan dua
atom oksigen. Di perairan, sumber karbondioksida utama berasal dari hasil
respirasi ikan dan difusi dari atmosfer. Atmosfer bumi mengandung
karbondioksida dengan persentase yang relative kecil (0,033%), meskipun
persentase karbondioksida di atmosfer kecil, akan tetapi keberadaan
karbondioksida di perairan relative banyak, karena karbondioksida memiliki sifat
kelarutan yang tinggi.
Kadar CO2 yang bebas didalam air tidak boleh mencapai batas yang
mematikan. Pada kadar 20 ppm sudah merupakan racun bagi ikan dan
mematikan ikan jika kelarutan oksigen didalam air kurang dari 5 ppm (5 mg/l).
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017
22 1000
=
f. Ammonia
Ammonia merupakan salah satu gas yang umum dijumpai dalam air.
Ammonia mudah tertimbun di dalam sistem perairan karena ia merupakan hasil
samping alami metabolisme ikan serta hasil penguraian sisa-sisa makanan
dan bahan organik lainnya. Ammonia merupakan hasil perombakan
asam-asam amino oleh berbagai jenis bakteri aerob dan anaerob, ammonia
dalam perairan tidak terlalu berbahaya jika air itu diberi klor. Peningkatan kadar
amoniak NH3 dalam perairan dipicu oleh tingginya proses perombakan protein
yang dilakukan oleh bakteri dan akan menghasilkan nitrat, kadar ammonia ini
juga dipicu oleh tinggi rendahnya suhu dalam perairan tersebut karena dengan adanya
fluktuasi suhu dalam perairan akan menyaebabkan perbedaan tingkat respirasi
bakteri yang akan mengakibatkan perombakan protein dalam perairan.
Aquaculture Aquaculture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017
Cara kerja :
- Diambil air sampel sebanyak 25 ml
- Kemudian ditambahkan larutan nessler sebanyak 1 ml
11
Aquaculture Aquaculture
- Lalu homogenkan dan diendapkan
- Setelah itu ambil hanya larutah yang bening
- Masukkan larutan bening ke dalam cuvet dan hitung kadar amonia dengan
spektrofotometer dengan panjang gelombang 425 nm
g. Nitrat Nitrogen
Nitrat merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat
tumbuh dan berkembang, sementara nitrit merupakan senyawa toksik yang
dapat mematikan organisma air. Secara alamiah kadar nitrat biasanya rendah
namun kadar nitrat dapat menjadi tinggi sekali dalam air tanah didaerah yang
diberi pupuk nitrat/nitrogen. nitrogen di perairan terdapat dalam bentuk gas
N2, NO2 , NO3 , NH3 dan NH4 serta sejumlah N yang berikatan dalam
organic kompleks. Sumber nitrogen terbesar berasal dari udara, sekitar 80%
dalam bentuk nitrogen bebas yang masuk melalui sistem fiksasi biologis dalam
kondisi aerobik.
2.2.2 Spektrofotometer
Cara kerja :
- Pasang kabel pada stop kontak.
- Tekan “power” ditunggu 15 detik hingga “method”.
- Tekan nomor program dan panjang gelombang
- Masukkan larutan blanko dan tekan zero.
- Kemudian ambil larutan blanko dan masukkan cuvet berisi sampel.
- Tekan enter.
FCR
2.4.2 FR
FR (Feeding rate) adalah jumlah pakan ikan yang diberikan setiap hari pada ikan
yang dibudidayakan dan biasanya diekspresikan dalam persen biomas ikan. Feeding rate
pada pemberian pakan ikan berkisar antara 3-10 % untuk ikan kecil dan 1-2 % untuk
yang lebih besar (Pter dan Swar, 2002).
Jumlah pakan yang diberikan setiap hari pada ikan yang berukuran besar semakin
berkurang dan semakin kecil ukuran ikan jumlah pakan yang diberikan semakin banyak.
Hal ini karena ikan yang berukuran kecil mempunyai masa pertumbuhan yang lebih besar
dibandingkan dengan ikan yang berukuran besar (Cholik et al., 2005). Adapun rumus
dari jumlah pemberian pakan per hari adalah sebagai berikut :
Jumlah pemberian pakan (g/hari) = 5% x berat ikan sampling (g) x jumlah ikan yang ditebar
(ekor)
2.5 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur
dengan berat, ukuran panjang, umur, dan keseimbangan metabolik.
Aquaculture Aquaculture
2.5.1 SR
Istilah ini menunjukkan tingkat kehidupan organisme dalam satu periode
tertentu dibandingkan dengan padat penebaran pada saat tebar, variabelnya
diperoleh melalui kegiatan populasi secara periodik (Marindro, 2011).
15
Aquaculture Aquaculture
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017
Survival Rate atau biasa dikenal dengan SR dalam perikanan budidaya
merupakan indeks kelulushidupan suatu jenis ikan dalam suatu proses budidaya dari
mulai awal ikan ditebar hingga dipanen. Jika ikan yang hidup saat panen banyak,
dan yang mati hanya sedikit tentu nilai SR akan tinggi, namun sebaliknya
jika jumlah ikan yang hidup saat dipanen sedikit, tentu nilai SR akan rendah. Nilai
SR ini dihitung dalam bentuk angka presentase, mulai dari 0-100%, dengan rumus:
2.5.2 GR
Growth rate adalah jumlah dari kenaikan maka sebuah spesifik variabel
pertumbuhan diiringi dengan periodenya dan koneksinya. Growth rate
berpengaruh dalam bidang ekonomi untuk perindustrian dan pemeliharaan ikan
bagaimanapun yang tinggi dari pertumbuhan di masa mendatang.
Growth Rate (GR) adalah pertambahan bobot rata-rata tiap hari. Rumus dari
Growth Rate yaitu:
GR =
Dimana,
GR = Pertumbuhan mutlak (gram/hari)
Wt = Berat rata-rata ikan pada hari ke-t (gram) Wo
= Berat rata-rata ikan pada hari ke-0 (gram) t =
waktu (hari)
2.5.3 Produksi
Menurut Az-zarnuji dan Mulyo (2009), produksi diartikan sebagai
penggunaan atau pemanfaatan sumberdaya yang mampu mengubah komoditi
menjadi komoditi lainnya. Pengertian fungsi produksi adalah suatu hubungan
diantara faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya. Dalam proses
produksi tentunya membutuhkan faktor-faktor produksi dalam kegiatan budidaya
diantaranya : tanah, modal dan keahlian. Atau sitilah faktor produksi lebih sering
dikenal dengan istilah input , production factor dan biaya produksi.
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017
Menurut Jauhari, R. Z. dan Fadholi, M. R. (2010), Rumus perhitungan
produksi dalam kegiatan budidaya:
16
Aquaculture Aquaculture
3. METODE PRAKTIKUM
- Cangkul :
- Sabit :
- Sikat :
- Cethok :
- Timba :
- Selang :
- Kamera :
b. Bahan dan Fungsi
- Pupuk Kandang :
- Kapur :
- Air :
- Timbangan Digital :
- Timba :
- Seser :
- Jaring :
- Kamera :
b. Bahan dan Fungsi
- Ikan Nila :
(Oreochromis niloticus)
- Air :
3.1.3 Pemanenan
a. Alat dan Fungsi
- Jaring :
- Seser :
- Timba :
- Timbangan digital :
- Kamera :
b. Bahan dan Fungsi
- Ikan Nila :
(Oreochromis niloticus)
- Air :
3.1.4 Suhu
a. Alat dan Fungsi
-Termometer Hg :
- Nampan :
- Kamera :
b. Bahan dan Fungsi
- Air Kolam :
3.1.5 Kecerahan
a. Alat dan Fungsi
- Secchi Disk :
- Penggaris :
- Nampan :
- Kamera :
b. Bahan dan Fungsi
- Air kolam :
- Karet gelang :
- Botol DO :
- Pipet tetes :
- Buret :
- Statif :
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017
- Corong :
- Nampan :
- Washing bottle :
- Kamera :
b. Bahan dan Fungsi
- Air kolam :
- MnSO4 :
- NaOH+KI :
- H2SO4 :
- Amilum :
- Na2S2O3 :
- Tissue :
- Kertas label :
- Aquades :
3.1.7 Karbondioksida a.
- Erlenmeyer 50 ml :
- Pipet tetes :
- Statif :
- Buret :
- Nampan :
- Botol 600 ml :
- Kamera :
- Corong :
b. Bahan dan Fungsi
- Air kolam :
- Indikator PP :
- Larutan Na2CO3 :
- Tissue :
- Aquades :
3.1.8 pH
a. Alat dan Fungsi
- Kotak standart pH :
- Kamera :
b. Bahan dan Fungsi
- Air kolam :
- pH paper :
- Crustable tang :
- Botol 600 ml :
b. Bahan dan Fungsi
- Air kolam :
- Asam Fenoldisulfonik:
- NH4OH :
- Aquades :
- Kertas label :
- Tissue :
20
Aquaculture Aquaculture
3.1.10 Amonia
a. Alat dan Fungsi
- Beaker glass 50 ml :
- Pipet tetes :
- Spatula :
- Cuvet :
- Spektrofotometer :
- Nampan :
- Gelas ukur 50 ml :
- Washing bottle :
- Botol film :
- Kamera :
- Botol 600 ml :
b. Bahan dan Fungsi
- Air kolam :
- Nessler :
- Aquadest :
- Tissue :
- Kertas label :
3.1.11 Orthofosfat
a. Alat dan Fungsi
- Gelas ukur 50 ml :
- Erlenmeyer 25 ml :
- Pipet tetes :
- Cuvet :
- Nampan :
- Spektrofotometer :
- Washing bottle :
- Nampan :
- Botol film :
- Kamera :
- Botol 600 ml :
b. Bahan dan Fungsi
- Air kolam :
- Amonium molybdate:
- SnCl2 :
- Aquadest :
- Kertas label :
- Tissue :
3.2 Analisis Prosedur
3.2.1 Pengolahan Tanah
a. Kolam Semi-Tradisional
b. Kolam Beton
c. Pengambilan Benih
d. Penimbangan Benih
e. Penebaran Benih
3.2.2 Pemanenan
a. Kolam Semi-Tradisional
b. Kolam Beton
3.2.3 Pengukuran Kualitas
Air a. Suhu
30
Aquaculture Aquaculture
b. Kecerahan
c. pH
d. Oksigen Terlarut
e. Karbondioksida
f. Nitrat Nitrogen
g. Amonia
h. Orthofosfat
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis
Hasil a. Suhu
b. Kecerahan
c. pH
40
Aquaculture Aquaculture
d. Oksigen Terlarut
e. Karbondioksida
f. Nitrat Nitrogen
g. Amonia
h. Orthofosfat
i. FCR
j. SR
k. GR
l. Produksi
5.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
50
Aquaculture Aquaculture
5.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur 2017
Tanggal :
KUALITAS AIR
2.
DAN
Asisten :
PENEBARAN
BENIH
Tanggal :
3. PEMANENAN
Asisten :
Malang,
Koordinator Asisten
Solikhin
NIM. 155080500111004
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur
2017
DAFTAR NAMA ASISTEN
DASAR-DASAR
AKUAKULTUR 2017
No Nama NI No. HP
1 Solikhin M
155080500111004 089681142898
2 Dhea Safitri 155080500111007 085856569559
3 M. Khafid Rizal 155080500111022 081217275075
4 Vachriza Dany R 155080500111024 081216272604
5 Rita Firmania Khoirun Nisa 155080500111049 085745078833
6 Ramanda Ahmad Rizal 155080500111058 085736665887
7 Rifa’i
Sandya Pratama A.P.K 155080500111073 085645889646
8 Viola Islamia Arief E 155080501111015 082139700615
9 Khaidir Akil 155080507111014 085258410299
10 Rahma Rafika 165080500111018 087802149711
11 Fiota Lelyana Dwi Herwanda 165080500111032 085746969243
12 Fachreza Gusti Hamurdana 165080500111046 081299220435
13 Nindia Safitri Mulyanti 165080501111012 081330071291
14 Indri Eka Yuliaputri 165080501111030 085231306042
15 Firda Rabbani Razak 165080501111034 082175007056
16 Winda Fatma Sari 165080501111036 082257611766
17 Jannet Erssa Arianto Putri 165080501111054 085273328872
18 Nadiya Dinda Oktaviola 165080501111068 082333077414
19 Gesang Maulana Dwi K. 165080501111070 082234558841
20 M. Ulul Asfihani 165080507111021 089638417790
Aquaculture Aquaculture