Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal : Bayu Taruna Widjaja Putra, Levana Angela Rocelline, Wahyu Nurkholis Hadi

Syahputra
Nama : Mochammad Zakaria
NIM : 181710201031
Kelas : TEP A
Sistem Tertanam Dalam Pengukur Kekeruhan Air Genggam Untuk Petani Kecil

1. Pengantar
Air memegang peranan penting dalam berbagai kegiatan pertanian, seperti irigasi dan
jasa penunjang lainnya dalam ekosistem perairan, khususnya perikanan. Air juga digunakan
untuk kegiatan domestik manusia, seperti minum, memasak, mencuci, dan mandi. Air yang
dibutuhkan untuk kegiatan ini harus berkualitas baik. Kualitas air (WQ) ditentukan dengan
menilai faktor biologi, kimia, dan fisik. Kekeruhan air merupakan parameter untuk menilai
WQ. Kekeruhan air merupakan indikator penting dari WQ dan memiliki implikasi yang
signifikan bagi masyarakat [4]. Kekeruhan menunjukkan adanya pertumbuhan mikroorganisme
patogen [5]. Tingkat kekeruhan air yang tinggi dalam ekosistem perairan menantang karena
efeknya yang merugikan. Dalam budidaya ikan, peningkatan kekeruhan sedimen atau
fitoplankton membutuhkan tindakan yang berbeda untuk mencegah kerusakan dan kerugian
pembudidaya [6, 7]. Semakin tinggi tingkat kekeruhan air, semakin lama waktu yang
dibutuhkan ikan untuk mencari makan sehingga terjadi underfeeding [8,9]. Pemantauan WQ
secara berkala sangat penting, terutama dalam industri akuakultur, karena WQ berpengaruh
terhadap keberlangsungan biota perairan [10].
Saat ini, teknologi canggih seperti big data, Internet of Things (IoT), dan teknologi sensor
berkembang pesat. Aplikasi sensor dan IoT untuk pengelolaan sumber daya air dapat
membantu meningkatkan pemantauan WQ di industri seperti industri pertanian dan akuakultur.
Teknologi ini merupakan referensi potensial untuk memprediksi kondisi masa depan dan
menyimpan catatan analisis ekstensif [14, 15]. Selain itu, analisis laboratorium tingkat
kekeruhan air membutuhkan biaya tinggi, yang berpotensi menjadi kendala bagi petani kecil
[16]. Oleh karena itu, beberapa upaya telah dilakukan untuk mengembangkan instrumen yang
berbiaya rendah, hemat daya, dan sangat akurat untuk menilai tingkat kekeruhan air [7, 12, 13,
17]. Dalam pengukuran skala besar, penggunaan sensor multispektral yang disesuaikan dengan
kendaraan udara tak berawak digunakan untuk mendapatkan data melalui penginderaan jauh
pada parameter penilaian WQ, seperti klorofil-a dan kekeruhan [18].
Baru-baru ini, penelitian tentang akuakultur dan beberapa ekstensi di negara berkembang
telah dilakukan untuk mendukung petani skala kecil dalam meningkatkan hasil akuakultur
mereka. Inisiatif ini, serta pengembangan teknologi berbiaya rendah dan mudah digunakan,
karena keterbatasan biaya dan teknologi di kalangan pemangku kepentingan industri
akuakultur skala kecil [19]. Selain itu, beberapa sarjana telah mengembangkan meteran air
kekeruhan [20], [21], [22], [23], [24], [25], [26]. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk mengembangkan pengukur kekeruhan air yang murah.
2. Bahan dan Metode
Bahan dan metode Dalam studi ini, kami mengembangkan meteran yang murah dan portabel
untuk mengukur kekeruhan air. Untuk tujuan pengembangan dan kalibrasi, kami menggunakan
turbidimeter komersial (Eutech TN-100). Namun, beberapa hal penting yang dipertimbangkan
dalam mengembangkan meteran, yaitu pemilihan material, pertimbangan nilai tambah,
kalibrasi, dan optimalisasi. Pemilihan material berkaitan dengan ketersediaan dan kualitas
material, termasuk sensor dan mikrokontroler. Pertimbangan nilai tambah terkait dengan
3. Karakteristik spektral LED
Karakteristik spektral LED Dalam mengukur kekeruhan air, sumber cahaya memainkan peran
penting. Cahaya yang ditransmisikan pada objek sampel air akan disebarkan oleh partikel atau
padatan yang terdapat pada sampel air. Dalam turbidimeter, cahaya yang dihasilkan dari
interaksi antara cahaya datang dan volume sampel akan dideteksi menggunakan fotodetektor;
akibatnya, sinyal elektronik yang dihasilkan diubah menjadi nilai kekeruhan. Eutech TN-100
menggunakan LED near-infrared (NIR) dengan panjang gelombang ∼860 nm.
4. Kesimpulan dan studi
Kesimpulan dan studi masa depan Salah satu penilaian WQ didasarkan pada parameter tingkat
kekeruhan. Pengukuran dengan menggunakan alat konvensional membutuhkan keahlian
khusus, waktu yang luas, dan biaya yang sangat besar. Dalam studi ini, alat pengukur
kekeruhan berbiaya rendah (∼USD 20) dikembangkan. Turbidity meter yang dikembangkan
merupakan sistem tertanam yang terintegrasi dengan smartphone. Alat pengukur kekeruhan
yang dikembangkan terdiri dari sensor kekeruhan, sensor RGB, sumber cahaya LED, dan
beberapa komponen elektronik.

Anda mungkin juga menyukai