Anda di halaman 1dari 7

Monitoring Kandungan Logam, Keasaman dan Kekeruhan Dalam Air Layak Konsumsi

Berbasis Internet of Things (IoT)

Rifki Triaditiya Putra, Sapta Nugraha, Tonny Suhendra


rifkiaditiya44@gmail.com
Program studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Abstract
Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris maksimal 250 kata. Spasi 1.

Kata kunci: Memuat kata-kata utama 3 sampai 5 kata utama dalam penelitian.

I. Pendahuluan

Kebutuhan makhluk hidup akan air layak konsumsi diperkirakan akan terus meningkat dari tahun
ke tahun. Hal ini disebabkan perbedaan kebutuhan air pada setiap individunya seperti ukuran dan
komposisi tubuh, tingkat aktivitas, suhu dan kelembaban lingkungan. Menurut Institute of Medicine
(2002), kebutuhan air diukur berdasarkan kebutuhan energi per hari (kkal/hari). Perempuan
biasanya membutuhkan asupan cairan rata-rata 1.300 ml/hari dengan kebutuhan energi 1.000 –
1.400 kkal/hari. Sedangkan, laki-laki membutuhkan asupan cairan rata-rata 2.700 ml/hari dengan
kebutuhan energi 2.400 – 2.800 kkal/hari.
Kebutuhan air layak konsumsi yang meningkat setiap tahunnya menjadikan sumber air layak
konsumsi terus berkurang dan menjadi ancaman bagi manusia sebagai konsumen. Sehingga, banyak
cara yang dapat manusia lakukan guna memperoleh air layak konsumsi tersebut. Namun, beberapa
cara yang dilakukan tidaklah benar dan dapat menimbulkan penyakit bagi manusia. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, salah satu caranya dengan menjadikan air galian ataupun air genangan
hujan sebagai air untuk dikonsumsi masyarakat lainnya yang kekurangan air untuk dikonsumsi.
Selain itu juga, sumber mata air seperti sumur juga digunakan oleh masyarakat saat musim kemarau
padahal air teresbut belum terjamin kualitasnya.
Penggunaan air galian dan air genangan hujan serta air sumur tentu saja memiliki kualitas dan
kuantitas yang belum jelas kelayakannya untuk dikonsumsi manusia. Kualitas dan kuantitas
penyediaan air layak konsumsi di Indonesia harus memenuhi standar Peraturan Kementerian
Kesehatan (Permenkes) RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Persyaratan kualitas dan kuantitas penyediaan air layak konsumsi antara lain tidak berasa, tidak
berbau, tidak keruh dan tidak mengandung unsur kimia yang melebihi batas maksimum yang
diperbolehkan. Air layak konsumsi yang tidak memenuhi persyaratan tersebut tentu saja akan
menjadi ancaman penyakit bagi manusia yang menggunakannya.
Penentuan kualitas dan kuantitas air layak konsumsi tentu saja membutuhkan teknologi. Teknologi
tersebut adalah teknologi yang mampu melakukan pengukuran suatu air layak atau tidak untuk
dikonsumsi bagi manusia berdasarkan persyaratan parameter yang ditentukan. Dalam era revolusi
industri 4.0, pengukuran air layak konsumsi sudah dilakukan dengan cara pemantauan jarak jauh
menggunakan jaringan internet berbasis web atau yang dikenal dengan Internet of Things (IoT). IoT
merupakan kemampuan sebuah teknologi yang memungkinkan adanya sebuah komunikasi,
pengendalian serta kerja sama antara perangkat keras dan data melalui jaringan internet (Hardyanto,
2017).

Vol: 1, no: 1, tahun: 2020 1


Berdasarkan permasalahan tersebut, sebuah perancangan alat yang dapat mengukur kualitas dan
kuantitas air layak konsumsi berdasarkan parameter standar Permenkes RI No.
492/Menkes/Per/IV/2010 melalui sebuah platform IoT yaitu blynk sangat diperlukan untuk
memudahkan pengukuran tingkat kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, perancangan alat pemantauan
kadar logam, keasaman dan kekeruhan air tersebut sebaiknya mudah untuk digunakan dan memiliki
tingkat akurasi yang baik. Selain itu, hasil keluaran yang diukur juga dapat dipantau menggunakan
blynk agar dapat diakses mengg
unakan android.

II. Teori
A. Arduino

B. Sensor pH

C. Sensor Turbidity

D. Sensor Soil Moisture

E. GSM/GPRS SIM900A

F. OLED

G. Blynk

III. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem


A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif untuk
membandingkan akurasi nilai sensor kadar logam, keasaman dan kekeruhan air dengan
masing-masing kalibrator standar yang digunakan dalam menentukan kadar logam, keasaman
dan kekeruhan air. Metode pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari
studi literatur yang dilakukan dengan pencarian dan pemahaman referensi dari kajian
terdahulu yang berhubungan dengan pemantauan kadar logam, keasaman dan kekeruhan air.
Kemudian, perancangan perangkat yang terdiri dari perancangan hardware, perancangan
software, perancangan elektronik serta cara kerja perangkat yang berkaitan dalam penelitian
ini. Metode pengolahan terakhir yaitu pengujian dengan yang terdiri dari pengujian sensor,
pengujian output, pengujian lapangan dan pengujian sistem secara keseluruhan.

B. Perancangan Sistem

Vol: 1, no: 1, tahun: 2020 2


Perancangan merupakan tahap yang paling penting dari keseluruhan proses pembuatan suatu
perangkat. Perancangan ini dapat dilihat pada Gambar terdiri dari 4 bagian utama yaitu:
1. Bagian Sumber daya atau Powersupply terdiri dari sumber daya yang digunakan adalah
satu buah powerbank dengan daya sebesar 12.500mAH.
2. Bagian input terdiri dari sensor pH untuk mendapatkan nilai data pH asam ataupun basa,
sensor turbidity (kekeruhan air) untuk mendapatkan nlai data kekeruhan air dalam satuan
NTU, serta sensor logam untuk memperoleh nilai data kadar logam dalam air dengan
satuan PPM.
3. Bagian proses terdiri dari mikrokontroler Arduino Nano dengan fungsi untuk mengolah
data, melakukan perhitungan dan melakukan proses yang menjadi otak dalam perangkat.
4. Bagian Output terdiri dari bagian pengiriman data dari hasil proses oleh Arduino Nano
ke OLED yang dilanjutkan dengan pengiriman data ke internet dengan menggunakan
GSM/GPRS SIM900A sebagai media penghubung untuk menampilkan data ke platform
blynk. Hasil pengiriman data akan ditampilkan oleh OLED dan blynk yang dapat diakses
oleh pengguna melalui perangkat interface yaitu Android yang terhubung ke internet.

C. Cara Kerja Sistem

Cara kerja perangkat yaitu dengan menghubungkan perangkat ke power supply terlebih
dahulu. Pada perangkat ini terdapat dua sumber power supply yang digunakan yaitu sumber
pada mikrokontroler dan sensor serta sumber pada GSM/GPRS SIM900A. Kedua sumber
tersebut dihubungkan ke power supply yang digunakan yaitu powerbank 12.500 mAH. Lampu
indikator pada powerbank perlu diperhatikan dalam hal ini dan pastikan seluruh perangkat
terhubung dengan melihat lampu indikator setiap perangkat dalam posisi menyala. Ketika
perangkat telah dihubungkan dengan power supply, masing-masing sensor akan diletakkan ke
dalam wadah yang berisi air ±100 ml dengan keadaan wadah berada di bidang datar dan tidak
bergoyang. Jika pada wadah tersebut mengandung air yang terkontaminasi logam, keasaman
dan kekeruhan air, mikrokontroler akan menerima data yang telah ditangkap oleh sensor dan
mengolah data tersebut yang kemudian dikirimkan ke OLED untuk ditampilkan.
Setelah ditampilkan di OLED, beberapa detik selanjutnya nilai yang telah ditampilkan
akan diproses untuk pengiriman data ke blynk. Data yang terkirim dapat di pantau menggunakan
aplikasi blynk yang terdapat pada android agar dapat diakses kepada user. Pada gambar
menunjukkan flowchart sistem keseluruhan pada perangkat yang akan dibuat.

Gambar . Cara kerja perangkat

D. Proses Pengujian Sistem

Proses pengujian dilakukan dengan menghidupkan perangkat yang diujikan pada dua wadah
yang berbeda. Penggunaan wadah yang digunakan yaitu wadah yang berisikan air PDAM dan
wadah yang berisikan air sumur. Pengujian dilakukan dalam satu hari penuh dengan menguji
alat dengan sampel yang digunakan guna memperoleh nilai yang memiliki akurasi dan presisi
yang tepat sesuai yang dilakukan saat pengujian menggunakan kalibrator standar. Proses
Pengujian sensor dan kalibrator dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Maritim Raja
Ali Haji dan pengujian perangkat penelitian dilakukan di rumah warga yang menggunakan air
PDAM dan air sumur sebagai sumber air untuk dikonsumsi.

E. Kualitas Sinyal pada Lokasi Pengujian

Vol: 1, no: 1, tahun: 2020 3


IV. Hasil dan Pembahasan
A. Pengujian Ssstem Secara Keseluruhan Pertama
B. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan Kedua

Memuat hasil dan data yang didapatkan dalam penelitian yan ditampilkan dalam bentuk deskripsi
kalimat dan/atau table dan/atau gambar. Bandingkan dengan penelitian sebelumnya. serta
pembahasan mengenai hasil yang ditemukan dalam hasil penelitian. Tonjolkan kesamaan,
perbedaan, dan keunikan penelitian Anda serta jelaskan sebab terjadinya (data) hasil pada penelitian
Anda.

Ketentuan Tabel
Berikan penomoran arab pada judul tabel. Judul Tabel berada diatas Tabel. Nilai pada tabel
sebaiknya dilengkapi dengan stAndar deviasi untuk setiap data yang dirata-ratakan. Setiap
singkatan, simbol, maupun informasi pada tabel dideskripsikan di dalam catatan kaki. Gunakan font
10,5 untuk judul, isi dan catatan kaki tabel. Nomor tabel harus diidentifikasikan dalam teks.

CONTOH

Tabel 1. Perhitungan Laju Pertumbuhan Lamun


No Perhitungan lamun Waktu Jumlah Pengamatan
1 Tingkat kelangsungan Awal dan Akhir 2 kali
hidup lamun pengamatan
2 Laju pertumbuhan Setiap minggu pengamatan 8 kali
daun lamun selama 2 bulan

Ketentuan Gambar
Tampilkan grafik dan foto dalam format warna. Judul gambar berada dibawah gambar
a. Grafik
Berikan penomoran arab pada judul gambar dan akhiri kalimat dengan titik. StAndar deviasi harus
dicantumkan untuk setiap nilai yang dirata-ratakan. Penulis yang menggunakan Microsoft Excel
Program sebaiknya menyertakan pula datanya, atau minimal menyertakan grafik dalam format
tersebut. Gunakan font 10,5 untuk judul, isi, dan catatan pada grafik. Khusus grafik batang,
tampilkan grafik dengan arsiran berbeda untuk maksud yang berbeda pula.

CONTOH

Vol: 1, no: 1, tahun: 2020 4


Gambar 1. Diagram pertumbuhan

Gambar 2. Grafik pertumbuhan

b. Foto/ilustrasi/gambar
Sertakan skala pada foto jika diperlukan. Berikan pula tAnda panah untuk memperjelas bagian foto
yang dikhususkan.
CONTOH

Vol: 1, no: 1, tahun: 2020 5


Gambar 3. Peta lokasi penelitian

V. Kesimpulan

Bagian ini menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang bisa ditulis secara terpisah atau
dimasukkan sebagai bagian dari Pembahasan.

VI. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat daftar bahan bacaan yang dirujuk dalam mendukung penelitian.
Daftar pustaka harus disusun secara alfabetik dari penulis pertama. Referensi harus didominasi
sumber primer berbentuk artikel Jurnal Ilmiah yang dipublikasikan 10 tahun terakhir. Penulisan
Referensi mengikuti aturan dalam Pedoman ini, yaitu APA 6th style. Penulisan referensi
menggunakan aplikasi pengutipan otomatis (Mendeley, Zetero, dan sejenisnya). Penulisan daftar
pustaka harus mengikuti aturan seperti yang dicontohkan sebagai berikut:

CONTOH Penulisan daftar pustaka dari sumber berupa Artikel Jurnal


Penulis AB, Penulis CD, Penulis EF. 2013. Judul artikel. Nama Jurnal volume: halaman. Contoh:
Shirakashi S, Hirano C, Asmara BA, Noor BM, Ishimaru K, Miyashita S. 2013. Shading
reduces Neobenedenia girellae infection on cultured greater amberjack Serioladumerili. Fish
Pathology 48: 25–28.

CONTOH Penulisan daftar pustaka dari sumber berupa Buku


Penulis GH, Penulis IJ. 2010. Judul Buku, 3rd edition. Tempat terbit: Nama Penerbit. Contoh:
[FAO]. 2010. The State of World Fisheries and Aquaculture 2010. Roma, Italia: FAO.

CONTOH Penulisan daftar pustaka dari sumber berupa Bab dalam Buku
Penulis KL, Penulis MN. 2012. Judul bab: Subjudul. In: Editor EF, Editor GH (eds). Judul Buku,
2nd edition. Tempat terbit: Nama Penerbit. pp halaman yang dirujuk. Contoh: Tidwell JH,
Allan G. 2012. The role of aquaculture: Status of aquaculture. In: Tidwell JH (ed). Aquculture
Production Systems. Lowa, USA: John Wiley & Sons. pp 7‒11.

CONTOH Penulisan daftar pustaka dari sumber berupa Tesis atau disertasi

Vol: 1, no: 1, tahun: 2020 6


Penulis QR. 2009. Judul tesis [Tesis]. Kota penebit: Institusi penerbit. Contoh: Rohmana D. 2009.
Konversi limbah budidaya ikan lele (Clarias sp.) menjadi biomassa bakteri heterotrof untuk
perbaikan kualitas air dan makanan udang galah (Macrobrachium rosenbergii) [Tesis]. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.

CONTOH Penulisan daftar pustaka dari sumber berupa Publikasi elektronik


Penulis ST. 2008. Judul artikel. alamat akses. [tanggal akses]. Contoh: Windisch S, Schedle K,
Pliztner C, Kroismayr A. 2008. Use of phytogenic products as feed additives for swine and
poultry. J. Anim. Sci. 86:W140-E148. http://jas.fass.org/cgi/content/full86/14_suppl/E140.
[29 Desember 2009].

IUCN [International Union for Conservation of Nature and Natural Resources]. 2007. The IUCN
red list of threatened species: 2001 categories and criteria (Version 3.1) http://www.
iucnredlist.org. [8 Oktober 2007].

Tidak diperkenankan menggunakan pustaka yang berasal dari blog dan sejenisnya, yang isinya
tidak dapat dipertanggungjawabkan. Gunakan pustaka yang berasal dari jurnal ilmiah minimal
80% dari total jumlah referensi yang digunakan.

VII.Ucapan Terimakasih (Jika Ada)

Bagian ini dapat digunakan untuk menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dana
penelitian yang diterima dan untuk menghargai institusi atau orang-orang yang telah membantu
selama penelitian dan proses penulisan artikel berlangsung.

Catatan:
- Karya ilmiah ditulis dengan menggunakan font: Times New Roman
12 spasi 1.
- Jumlah halaman maksimal 15 halaman, ukuran kertas A4.
- Header, footer dan nomor Pendahuluan sampai Ucapan terima
kasih jangan dihapus, Cukup copy isi Artikel Anda dan Paste di
dalam template ini.

Vol: 1, no: 1, tahun: 2020 7

Anda mungkin juga menyukai