Anda di halaman 1dari 11

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERINGATAN

POTENSI BANJIR MENGGUNAKAN SENSOR LEVEL AIR

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademis dalam Menyelesaikan Program


Sarjana Strata Satu pada Program Studi Teknik Informatika
Universitas Catur Insan Cendekia

Oleh :
Arif Maulana (2016102011)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS CATUR INSAN CENDEKIA
CIREBON
2020
1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Banjir merupakan bencana alam yang biasanya terjadi di beberapa daerah

di Indonesia, terutama di daerah perkotaan yang memiliki laju pertumbuhan

penduduk yang tinggi. Banjir seolah menjadi permasalahan yang tidak bisa

dihindarkan terjadi ketika musim hujan tiba. Hal ini tentu saja membawa

dampak negatif bagi masyarakat, seperti terbatasnya mobilitas dalam

beraktivitas, rusaknya jalan dan prasarana akibat sering tergenang banjir dan

mengalami kerugian materi.

Cirebon merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi bencana banjir.

Akhir – akhir ini beberapa titik di Kota Cirebon sering tergenang banjir

ketika setelah diguyur hujan deras. Beberapa titik di Kota Cirebon yang

rawan terjadi banjir, antara lain Jalan Cipto Mangunkusumo, Jalan

Perumahan Kalijaga, Jalan Perumahan Gunung Kelud dan Sekitarnya.

Banjir ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya setiap kali terjadi

hujan yang lebat dan melebihi kapasitas sistem drainase, Meluapnya sungai

yang terjadi ketika air lebih banyak di bagian hulu dari biasanya, terjadinya

penyumbatan drainase, faktor sampah yang dibuang sembarangan maupun

faktor-faktor lainnya.

Sungai Kalijaga adalah sungai yang sering terjadi pengeluapan ketika

terjadi hujan lebat dengan intensitas yang lama yang mengakibatkan banjir

pada daerah sekitar sungai tersebut, tentu saja harus ada petugas yang

melakukan pengecekan ketinggian air pada sungai tersebut. Para petugas

harus secara manual mengecek kondisi cuaca dan ketinggian air. Untuk
pengecekan ketinggian air, para petugas harus melakukannya secara berkala.

Hal tersebut dinilai kurang efektif dan efisien.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diusulkan sebuah solusi berupa

pembuatan aplikasi yang berfungsi sebagai pemberi peringatan (alert) apabila

ada potensi banjir, dimana aplikasi ini utamanya diperuntukkan bagi petugas

sungai kalijaga. Sehingga, petugas tidak perlu lagi mengecek kondisi cuaca

dan ketinggian air secara manual lagi, Selain itu, aplikasi dibangun pada

platform mobile (perangkat bergerak) untuk mendukung kebergunaan dan

memudahkan pemantauan dari mana saja. Untuk mendapatkan nilai

ketinggian air, digunakan sensor level air yang dipasang pada saluran sungai.

Sedangkan untuk mengetahui kondisi cuaca, aplikasi ini menggunakan

Weather Provider API.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis

membuat identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi sistem peringatan

potensi banjir?

2. Bagaimana mendapatkan kondisi ketinggian air dari sensor level air?

3. Bagaimana mendapatkan kondisi cuaca dengan menggunakan Weather

Underground API?

4. Bagaimana menampilkan notifikasi atau peringatan potensi banjir?


1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang penulis lakukan untuk

membatasi permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

1. Aplikasi dapat dijalankan apabila aplikasi tersambung

dengan internet

2. Sistem perangkat lunak dibangun dengan menggunakan

bahasa Java dan aplikasi Android Studio.

3. Kondisi ketinggian air didapatkan dari sensor ultrasonik.

4. Kondisi cuaca didapatkan dari Weather Provider API, yaitu

Weather Underground API.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan

sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang dan membangun aplikasi sistem peringatan potensi banjir.

2. Memudahkan pemantauan kondisi cuaca dan ketinggian air oleh

petugas dan pengawas.

3. Menampilkan notifikasi atau peringatan potensi banjir.


1.5 Gambaran Sistem

Gambar 1. Gambaran Sistem


Keterangan :

1. Sensor Level Air : berfungsi untuk mendapatkan nilai ketinggian air

dalam centimeter (cm)

2. Weather Underground API : berfungsi untuk layanan yang

menyediakan data cuaca.

3. Server Aplikasi : penerima data ketinggian air, meminta dan menerima

data cuaca, mengirim data ke database.

4. Web Service : penerima data dari database dan memberikan respon

terhadap request pengguna.

2. Landasan Teori

2.1 Tinjauan Pustaka

(Muzakky, A. et al., 2018) Melakukan Penelitian yakni Perancangan

Sistem Deteksi Banjir Berbasis IoT, dimana sistem pada penelitian ini

menggunakan komponen Water Level Sensor dan NodeMCU ESP8266 untuk

mengukur tinggi permukaan air dan hasil pembacaan akan ditampilkan pada
layar smartphone. Data langsung dapat di akses oleh perangkat smartphone

melalui applikasi BLYNK.

(Hasiholan, C., Primananda, R. and Amron, K., 2018) membuat

penelitian Implementasi Konsep Internet of Things pada Sistem Monitoring

Banjir menggunakan Protokol MQTT. Pada penelitian ini menerapkan

konsep publish/subscribe menggunakan protokol MQTT pada sistem

monitoring banjir. Perangkat yang dijadikan publisher adalah mikrokomputer

Raspberry Pi yang tersambung ke sensor ultrasonik pengukur jarak, broker

yang digunakan adalah Mosquitto dan subscriber dapat menampilkan data

tersebut melalui sebuah web.

(Indianto, W., Kridalaksana, A. H. and Yulianto, Y., 2017) Pada

Penelitian ini penulis membuat Prototipe pendeteksi banjir sederhana ini

dapat mendeteksi kemungkinan banjir dan memberitahukan ke pengguna

berupa pesan. Pesan tersebut akan mengirimkan peringatan dan

memberitahukan bahwa air yang ada di selokan rumah telah meluap dan

berpotensi masuk ke dalam rumah yang dapat menimbulkan banjir. Sehingga

dapat digunakan sebagai alternatif untuk pemberitahuan awal ke pemilik

rumah sebelum terjadinya banjir.

2.2 Dasar Teori

2.1.1. Sistem Pendeteksi Banjir

Sistem pendeteteksi banjir adalah sebuah sistem yang dapat

mendeteksi ketinggian permukaan air disuatu tempat dan menyebarkan

informasinya dengan cepat ke masyarakat. Dengan adanya sistem


pendeteksi banjir, warga lebih cepat memperoleh informasi mengenai

ketinggian air yang berpotensi banjir. (Windiastik, S. P. et al., 2019)

2.1.2. Weather Underground API

Weather Underground API adalah layanan online yang

menyediakan API untuk data cuaca, termasuk data saat cuaca, ramalan,

dan data historis untuk para pengembang layanan web dan aplikasi

mobile. API ini menyediakan data yang dapat diandalkan, ramalan cuaca

yang akurat, dan mencakup 80 bahasa.

Sebelum menggunakan API ini, diperlukan API key. API key bisa

didapatkan pada menu Key Settings pada menu Weather API for

Developer. Request API dibuat melalui HTTP dan akan mengembalikan

respon dalam JSON atau XML. (M. Sekarsari., 2017)

2.1.3. Banjir

Banjir adalah air yang menggenang atau dapat dikatakan peristiwa

terbenamnya daratan (yang biasanya kering) oleh volume air yang

meningkat, jadi dapat dikatakan bahwa sebenarnya banjir itu selalu terjadi

namun tidak selalu berpotensi mengakibatkan resiko buruk dikarenakan

faktor lain yang dapat meminimalisir resiko buruk tersebut seperti, daya

serap air, daya alir air, dan lain-lain Belakang. (Akhir, P., 2017).
3. Metode Penelitian

3.1. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan dan Alat Penelitian yang digunakan pada penelitian untuk

membangun sistem ini meliputi kebutuhan Hardware dan Software,

diantaranya :

Tabel 1. Kebutuhan Hardware


No
Nama Perangkat Qty
.
1. Komputer Server 2
2. Sensor Ultrasonik HC-SR04 1
3. Sensor Level Air 1
4. Smartphone 1

Tabel 2. Kebutuhan Software


No
Nama Perangkat
.
Sistem Operasi Windows 7 64-bit
Android Studio v2.2.2,
Microsoft Word 2013,
PowerDesigner 16.5,
Microsoft Visio 2010

3.2. Prosedur Penelitian

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Studi literatur

Pada tahap studi literatur, dilakukan pengumpulan sejumlah referensi

yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi yaitu mengenai Android sebagai

perangkat untuk pengembangan aplikasi.

2. Analisis dan desain perangkat lunak


Pada tahap ini dilakukan analisis permasalahan dan analisis faktor yang

mempengaruhi potensi banjir pada sungai kalijaga. Selain itu, dilakukan

perumusan kebutuhan fungsional, kebutuhan non-fungsional, pembuatan

diagram aktivitas, diagram kelas, diagram sekuens, rancangan antarmuka

pengguna untuk akun petugas, pengawas, dan administrator, serta

pembuatan rancangan basis data.

3. Implementasi perangkat lunak

Pada tahap ini dilakukan pembuatan elemen aplikasi yang merupakan

implementasi yang berpedoman pada rancangan yang telah dibuat pada

tahap analisis dan desain perangkat lunak.

4. Pengujian dan evaluasi

Pengujian dan evaluasi fungsionalitas aplikasi perangkat lunak hasil dari

tugas akhir ini yang diujicobakan kelayakannya. Pengujian sensor level air

dilakukan pada kondisi cuaca cerah dan hujan dengan intensitas rendah,

serta dilakukan tidak lebih dari 2 jam.

4. Jadwal Penelitian
4.1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi sebagai media

dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Adapun tempat penelitian

yang penulis datangi yaitu sebagai berikut :

Nama Instansi : Kelurahan Kalijaga

Alamat : Jalan Pramuka Sungai Kalijaga


4.2. Tabel Penyelesaian Skripsi
BULAN : BULAN : BULAN : BULAN : BULAN :

KEGIATA Maret 2020 April 2020 Mei 2020 Juni 2020 Juli 2020
NO. MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
N
KE - KE - KE - KE - KE -
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
1.
Proposal
Penyusunan
2.
Bab I
Penyusunan
3.
Bab II
Penyusunan
4.
Bab III
Penyusunan
5.
Bab IV
Penyusunan
6.
Bab V
7. Bimbingan

Daftar Pustaka
Hasiholan, C., Primananda, R. and Amron, K. (2018) ‘Implementasi Konsep
Internet of Things pada Sistem Monitoring Banjir menggunakan
Protokol MQTT’, Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer, 2(12), pp. 6128–6135.
Akhir, P. (2017) ‘Sistem Peringatan Banjir Berbasis IoT dan Smartphone
Android Flood Warning System Using IoT and Android Smartphone
Program Studi Studi D3 Teknik Informatika Fakultas Ilmu Terapan
Universitas Telkom Bandung’, p. 2017.
Windiastik, S. P. et al. (2019) ‘Perancangan sistem pendeteksi banjir berbasis
iot (internet of thing)’, (September), pp. 1925–1931.
Muzakky, A. et al. (2018) ‘Perancangan Sistem Deteksi Banjir Berbasis IoT’,
Perancangan Sistem Deteksi Banjir Berbasis IoT, 12(September), pp.
660–667.
Indianto, W., Kridalaksana, A. H. and Yulianto, Y. (2017) ‘Perancangan
Sistem Prototipe Pendeteksi Banjir Peringatan Dini Menggunakan
Arduino Dan PHP’, Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu
Komputer, 12(1), p. 45.

Anda mungkin juga menyukai