Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra. Vol. 3, No.

2, Februari 2017: Hal 47-54

ALAT PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS DENGAN


SENSOR SOIL MOISTURE DAN WATER LEVEL SENSOR
BERBASIS NODE MCU
1
Dewi Rismayanti, 2Marina Artiyasa
1,2
Program Studi Teknik Elektro
1,2
Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra
1,2
Jl. Raya Cibolang Kaler No. 21, Kab. Sukabumi
e-mail : 1dewi.rismayanti@nusaputra.ac.id, 2marina@nusaputra.ac.id

Korespondensi : 2marina@nusaputra.ac.id

ABSTRAK
Pengembangan alat penyiraman otomatis yang dikembangkan dari penelitian Reni 2019 Teknik Elektro
Universitas Nusa Putra dengan menambahkan sensor soil moisture, water level sensor, pompa motor Dc
12V yang sebelumya menggunkan komponen Node MCU, motor stepper, ULN2003, L298N, motor
pompa Dc 12 V berbasis IoT. Pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui perinsip kerja sensor
kelembaban tanah dan sistem otomatis. Untuk otomatis penyiraman telah digunakan Node Mcu dan
aplikasi Blynk. Alat ini juga merupakan perbaikan dari penelitian sebelumnya karena ada beberapa
komponen yang rusak yaitu L298N dan ULN2003 sebagai penambah tegangan. Cara kerja alat
penyiraan ini berdasarkan kelembaban tanah yang dideteksi oleh sensor soil moisture dan muncul
notification pada aplikasi Blynk, dimana apabila sensor mengukur kelembaban tanahnya diatas 320 maka
akan muncul notification pada Blynk dan penyiraman akan bekerja, apabila kelembabanya dibawah 320
maka tidak muncul notification dan sistem tidak berjalan. Dan untuk water Level bekerja sebagai
pendeteksi ketinggian air pada penampungan apabila air dibawah 1 cm motor pompa Dc 2 akan hidup
(On) dan apabila diatas 1 cm motor pompa tidak hidup (Off). Pada penelitian ini aplikasi Blynk juga tidak
memakai penelitian yang dulu karena ada penambahan sensor dan cara kerja nya berbeda.

Kata Kunci : Sensor Soil Moisture, Aplikasi Blynk, Node MCU, Sensor Water Level

ABSTRAK
The development of an automatic watering device developed from the Reni 2019 TE research of Nusa
Putra University by adding a soil moisture sensor, a water level sensor, a Dc 12V motor pump which
previously used a Node MCU component, a stepper motor, ULN2003, L298N, an IoT-based 12 V Dc
pump motor. This development aims to determine the working principle of soil moisture sensors and
automatic systems. Node Mcu and Blynk applications have been used for automatic watering.
This tool is also an improvement from previous research because there are several damaged components,
namely L298N and ULN2003 as a voltage enhancer. The way this forecasting tool works is based on soil
moisture detected by the soil moisture sensor and a notification appears on the Blynk application, where
if the sensor measures the soil moisture above 320, a notification will appear on Blynk and the watering
will work, if the humidity is below 320 then notification and the system will not appear. not working. And
for water level it works as a water level detector in the reservoir if the water is below 1 cm the Dc 2 pump
motor will turn on (On) and if it is above 1 cm the pump motor does not turn on (Off). In this study, the
Blynk application also did not use the previous research because there were additional sensors and the
way it worked was different.

Keywords: Soil Moisture Sensor, Blynk Application, Node MCU, Water Level Sensor
47
Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra. Vol. 3, No. 2, Februari 2017: Hal 47-54

I. PENDAHULUAN secara otomatis alat akan bekerja dan dimonitoring


Sebagian petani di Indonesia masih melalui Blynk [2].
tergantung dengan musim hujan untuk bercocok Ratnawati et. al (2017). Melakukan
tanam. Hal ini menyebabkan produksi hasil penelitian dengan judul “Sistem kendali penyiram
pertanian tidak bisa stabil setiap saat. Menyangkut tanaman menggunakan propeller berbasis
perubahan iklim bagi kalangan petani. terjadinya internet of things”. Alat yang digunakan untuk
gagal panen karena tidak bisa memprediksi musim mengolah data inputan dari sensor pada penyiram
hujan dan kemarau secara tepat, akan tanaman berbasis Internet Of Things ini adalah
mempengaruhi aktivitas pertanian [1]. wemos D1 Alat ini disertai dengan wifi sehingga
Pada musim kemarau harga harga hasil kita bisa menghubungkan alat dengan aplikasi pada
pertanian bisa mengalami kenaikan yang sangat smartphone. Dengan adanya aplikasi ini maka
signifikan karena produksinya yang sedikit. kadar kelembaban tanah yang tampil pada layar
Sedangkan disaat musim hujan produksi melimpah LCD akan dikirim ke aplikasi pada smartphone.
sehingga harga nya murah bahkan sampai busuk Sistem Kadar kelembaban tanah > 1000 PH ?
tidak laku dijual kepasar karena stoknya masih Driver Penyiram Tanaman END Pompa Air Aktif
berlimpah. Kadar kelembaban tanah < 500 yang digunakan
Hal inilah yang menyebabkan petani banyak adalah Blynk. Yang membedakan nya penulis
mengalami kerugian. Saat musim kemarau para tidak menggunakan LCD [3].
petani yang ingin tetap bercocok tanam harus KM Lingga Yana et. al (2017). Melakukan
mengeluarkan tenaga dan biaya ekstra melakukan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Mesin
penyiraman secara manual agar tanaman nya bisa Pompa Air Dengan Sistem Recharging”. Alat ini
tumbuh subur dan bisa panen. Dan pada jaman menggunakan mikrokontroler arduino Uno dan
sekarang perkembangan teknologi semakin maju Atmega328 dan penulis hanya menggunakan Node
dan memberikan banyak kemudahan dalam Mcu Dan Blynk Sensor Soil Moisture Denpasar
penggunaan perangkat ataupun alat alat yang [4].
berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup Chaerur Rozikin (2017). Melakukan
manusia. Oleh karena itu, tidak kalah pentingnya penelitian dengan judul “Sistem Akuisisi Data
kita mengikuti perkembangan dalam bidang Multi Node untuk Irigasi Otomatis Berbasis
teknologi elektronika baik bersifat manual maupun Wireless Sensor Network”. Sistem ini
otomatis dan dapat dikembangkan dibidang menggunakan sensor kelembaban tanah. Data
pertanian. Salah satu masalah utama dari petani diperoleh dari sensor secara real time. Data nilai
adalah pengelolaan waktu ketika mereka mengolah sensor dari beberapa node sensor dikirimkan ke
lahan dan teknologi itu sendiri. Minimnya alat node koordinator melalui wireless sensor network
yang dapat digunakan untuk membantu kinerja (WSN). LED yang ada pada node aktuator akan
mereka menjadi hal yang patut digaris bawahi. menyala dan mati berdasarkan nilai lower setpoint
dan upper setpoint yang dikirim dari node
koordinator. Sensor kelembaban tanah telah
II. TINJAUAN PUSTAKA dikalibrasi dengan kadar air tanah untuk
Irham son’aniy (2017). Melakuka penelitian mendapatkan hubungan antara nilai sensor dan
dengan judul “Alat penyiraman otomatis berbasis kadar air tanah. Dari pengukuran, diperoleh nilai
bash shhellndengan dengan platform open WRT tunda, lantasan, dan packet loss ratio, yaitu tunda
pada tanaman cabai”. Pembuatan alat itu untuk 0,2 detik, lantasan 1,6 kbps, dan packet loss ratio
memudahkan para petani cabai dalam hal 1,6%, yang artinya semua sistem irigasi otomatis
penyiraman. Perbedaan alat itu dengan alat yang yang telah diimplementasikan berjalan dengan baik
penulis buat yaitu penulis menggunakan NODE [5].
MCU dan sensor soil moisture untuk mengukur
kelembaban tanah dan mengirim ke sistem dan

48
Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra. Vol. 3, No. 2, Februari 2017: Hal 47-54

III. METODOLOGI PENELITIAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Prosedur Penelitian 4.1 Konfigurasi Alat
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa
tahap dalam proses penambahan alat dari
sebelumnya sampai dengan didapatkan hasil.
Langkah ke dua yaitu, menganalisis data untuk
memecahkan masalah sebagai berikut :
1. Langkah pertama, yang harus kita lakukan
adalah mengumpulkan data alat yang mau
dikembangin untuk menjadian acuan dan
mencari referensi lainnya supaya bisa menjadi
gambaran seperti apa alat yang akan kita
kembangkan. mencari tau apa kekurangan alat
yang akan kita kembangkan atau alat yang
harus ditambahkan dan cara menyelesaikan nya.
2. Langkah ke tiga yaitu, percobaan atau Gambar 1. penambahan Rancangan dan Perakitan
pengecekan alat sebelum untuk memastikan alat Alat
nya masih berjalan atau komponen nya apakah
masih berfungsi jadi kita tau apa yang harus Adapun keterangan dari gambar 1 ialah
diganti dan diperbaiki. sebagai berikut ini :
3. Langkah ke empat yaitu, menyiapkan alat dan 1. Tali sabuk Lebar GT2 6 Mm untuk
bahan tambahan untuk merancang alat dan menggerakan penyiraman
untuk mengganti alat yang harus diganti alat 2. Pompa air 1
penyiraman ini. 3. Pompa air 2
4. Langkah ke lima yaitu, mempersiapkan 4. Tempat komponen
program Arduino IDE yang sebelumnya dan 5. Wadah penyimpanan tanah
menbahkan program tambhan yang memang 6. Selang yang mengeluarkan air
menjadi inputaan utama untuk merancang dan 7. Selang yang menyedot air
menghidupkan alat ini. 8. Penampungan 2
5. Langkah ke enam yaitu, buat sitem penyiraman 9. Penampungan 1
di Blynk untuk mengontrol penyiraman guna 10. Selang yang menyedot air
menghidupkan dan mematikan penyiraman 11. Motor stepper untuk menggerakan
secara otomatis, dan menambahkan. penyiraman
6. Langkah ke tujuh yaitu, setelah sistem 12. Selang yang mengeluarkan air dan dimasukan
pengontrol Blynk di buat upload program ke selang yang mengeburkan air pada
melalui Arduino IDE supaya nanti Blynk dan tanaman
Node MCU,sensor soil moisture bisa
terhubung.
7. Langkah ke delapan yaitu, merancang dan
membuat alat dengan alat dan bahan yang
sudah kita siapkan.

Gambar 2. Pengkabelan yang dibuat

49
Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra. Vol. 3, No. 2, Februari 2017: Hal 47-54

Alat ini merupakan pengembangan dari alat 3. Pengetesan ULN2003


yang dibuat Reni 2019 dari Univ Nusa Putra
sebelumnya alat ini terdiri dari node mcu
sebagai controller, motor stepper sebagai
penggerak, step down sebagai penurun tegangan ,
motor pompa air Dc 12 v sebagai pemompa air
dari sumber , L298N sebagai penambah tegangan
dari 5v ke 12 V ke pompa, ULN2003 sebagai
penambah tegangan ke motor stepper cara
bekerja dengan dikontrol pake blynk tapi menurut
waktu dan secara otomatis. Alat yang penulis buat
sekarang merupakan pengembangan dari yang
sebelumnya ternyata setelah disimpan sekian lama
1 tahun , ada beberapa komponen yang rusak yaitu Gambar 3. LN2003
Node MCU , L298N , ULN 2003 ,kemudian
program juga ditambah sesuai dengan komponen LN2003 berfungsi sebagai Draiver motor
yang dipakai , alat yang ditambahkan yaitu sensor stepper, dan pada gambar diatas menyala
soil moisture, water level sensor dan relay , pompa karena sudah ditambahkan dan menandakan
air dc , pembuatan blynk juga dibuat dari awal lagi motor stepper berjalan atau digunakan dan bila
sehingga alat ini bekerjanya lebih. Setelah tidak menyala (on) mendandakan sedang tidak
dilakukan perakitan dan pengecekan alat satu digunakan (off).
persatu, selanjutnya yaitu membahas hasil, cara 4. Pengetesan LM2596
kerja alat, dan melakukan percobaan-percobaan. LM2596 berfungsi untuk menurunkan
tegangan, supaya tidak Over Heat atau k
4.2 Pengetesan Output elebihan tegangan yang menyebabkan alat
1. Motor Stepper rusak atau terbakar.
Kecepatan gerak Motor Stepper pada jarak
3,5cm, bergerak bolak balik selama 45 detik.
Ketika pompa Motor nyala tanpa menyedot dan
mengeluarkan air kecepatan motor stepper
bergerak lebih cepat yaitu dengan jarak 35
stepper bergerak selama 20 detik nyampe ujung
dan balik lagi dengan Pompa Motor yang gak
menyala dengan jarak 35 cm dalam waktu 25
detik.
2. Speed Test
Untuk percobaan-percobaan diatas
Gambar 4. Penurun Tegangan LM2596
menggunakan wifi dari kartu indosat dengan
kecepatan Mbps yang bisa kita lihat pada
Menurunkan tegangan dari Adaptor 24V ke
gambar diatas yaitu download 0,67 Mbps dan
12V dengan cara diputar tombol yang ditandai
Upload 1,63 Mbps, karena kekuatan sinyal
dengan panah, untuk menurunkan tegangan bisa
mendukung terhubung atau tidak nya Node
di puter ke sebelah kanan.
MCU, dengan kecepatan ini tidak pernah ada
Bisa kita lihat pada gambar 24V diturunkan
delay waktu berhenti sawaktu menggunakan
tegangan nya menjadi 12V, tetapi tegangan nya
alat jadi alat langsung menyala saat tombol
tidak tetap di 12V selalu bertambah sampe
ditekan.
12,4V dan tidak melebihi itu apabila di 24V
selau berkurang ke 23,8 atau 23,9V.

50
Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra. Vol. 3, No. 2, Februari 2017: Hal 47-54

5. Pengetesan L298N Sensor water level berfungsi untuk mendeteksi


ketinggian air, ketika nilai sensor kurang dari 1
pompa motor akan menyala, ketika lebih dari 1
cm pompa mati.
8. Pengecekan Motor Pompa Air2
Motor pompa ke 2 yang menandakan berfungsi
pompa air ini menyala otomatis mengeluarkan
suara dan dapat menyedot air dan mengeluarkan
air, kalau keadaan water level nilainya di bawah
1 cm atau menandakan kosong.

Gambar 5. L298N

L298N berfungsi sebagai Driver Pompa


Motor, gambar diatas menandakan L298N sudah
menyala karena sudah ditambah daya.
Alat ini sebelumnya rusak dan tegangannya tidak
ada, tapi setelah diganti yang baru menunjukkan
tegangan 12 V.
6. Pengecekan Sensor Soil Moisture Gambar 8. Motor Pompa Air

9. Pengetesan Blynk
Selanjutnya yaitu Standby Led yang menandakan
Blynk tidak dioperasikan untuk mengontrol alat
penyiraman atau Node MCU sedang Ofline.

Gambar 6. Sensor soil moisture

Sensor soil moisture berfungsi untuk


mendeteksi kelembaban tanah ketika kering
atau basah yang mendandakan sensor ini
berfungsi ada notification pada Blynk.
7. Pengecekan Sensor Water Level

Gambar 9. Pengetesan Blynk Pada Saat Standby

Bisa dilihat pada gambar diatas, lampu working


led menyala menandakan Blynk sedang
dioprasikan untuk menjalankan dan menyalakan
alat penyiraman.
10. Spec Handphone Yang Digunakan
Dari percobaan-percobaan dan data yang
didapatkan diatas, menggunakan spec hp dan
laptop sebagai berikut, mungkin beda tipe hp
Gambar 7. Sensor water level

51
Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra. Vol. 3, No. 2, Februari 2017: Hal 47-54

dan laptop bisa mempengaruhi data dan Tabel 1. Penggunaan tegaangan


percobaan yang didapatkan. Pow LM25 L298N Moto ULN20 Moto
er 95 Sebaga r 03 r
supl Penur i Pom penaik Stepp
ay un penaik pa teganga er
tegang DC n
an
24V 5V 5V- 12V
12V
24V 5V 5V- 12V
12V

4.3 Permasalah Yang Dihadapi Selama


Penelitian
1. Pada pengujian alat yang akan dikembangkan,
sebelumnya satu persatu komponen nya dicek
dan ada beberapa komponen yang rusak atau
output yang akan digunakan tidak berfungsi.
2. Komponen yang diganti yaitu ULN2003
sebagai Driver Motor Stepper yang berfungsi
menerima perintah dari Node MCU yang
kemudian mengirimkannya ke motor stepper
Gambar 10. Spec hp dan secara otomatis motor stepper bergerak.
Kerusakannya karena komponen tidak ada
11. Power Supply tegangan jadi komponen tidak berfungsi dan
diganti dengan yang baru. mungkin karna sudah
lama alatnya disimpan dan tidak dipakai oleh
pembuat sebelumnya.
3. L298N dari alat yang sebelumnya harus
diganti karena output yang mengalir ke motor
DC tidak ada tegangan, dan diganti dengan
komponen yang baru dan itu dilakukan 3 kali
pergantian karena permasalahannya sama.
4. Sensor Soil Moisture dan Sensor Water Level
terkadang error karena penulis menggunakan
sensor yang kurang baik, air keruh bisa
mempengaruhi sensornya jadi melepuh.
Gambar 11. Power Supply 24V 5. Alat ini tidak bisa dikontrol menggunakan
Blynk lebih dari 25 m karena menggunakan
Untuk tegangan atau daya menggunakan wifi hp untuk konektifitas nya. Dan bila ingin
Power Supply 12V, tetapi karena 24V lebih dari 25 m harus menambahkan wifi tetap.
melebihi tegangan dari alat penyiraman dan 6. Ketika alat sudah jalan dan pada saat dicoba
diturunkan menggunakan alat penurun lagi di uji Node MCU tiba tiba tidak berfungsi
tegangan LM2596 sebagai penurun tegangan program gak bisa diupload ke node Mcu.
ke 5 V dan L298N sebagai penambah
tegangan ke motor pompa DC dari 5V ke
12V, ULN 2003 sebagai penambah tegangan
dari 5V ke 12V motor stepper supaya tidak
Over Heat.

52
Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra. Vol. 3, No. 2, Februari 2017: Hal 47-54

Tabel 2. Komponen Yang Bermasalah tanaman ini pertama menyalakan motor stepper
Komponen Pada Saat Rusak terus berjalan terus menyiramkan air pada tanaman
Node mcu 3 kali 1. Ada yang koslet dengan pengukuran debit tertentu dan waktu yang
ganti 2. Tidak bisa masuk sudah terukur. Alat penyiraman ini menggunakan
uploddanprogram pada Blynk sebagai pengontrol untuk pengoprasikan
node mcu alamat penyiraman, bisa otomatis berjalan sendiri
3. Ketiga kali nya bagus di tab 1 (V8) untuk pengaturan on/off, notification,
L298N 3 kali ganti 1. Dari alat sebelumnya menyalakan pompa dan jarak. Kalau ditab
sudah tidak berpungsi dimatikan maka tidak akan berjalan. Limit Switch
tidak ada tegangan sebagai inputan yang berfungsi sebagai sensor
2. Tidak ada tegangan untuk membuat Motor stepper berjalan bolak balik,
untuk ke motor pompa apabila Limit Switch tidak dipasang maka tidak
3. Ketiga kali nya bagus berjalan bolak balik. Menggunakan LM2596
ULN2003 2 kali 1. Tidak ada tegangan yg untuk menurunkan tegangan menjadi 5 volt
ganti keluar untuk ke motor kemudian ke ln 298N penaik tegangan menjadi
stepper 12 V untuk ke pompa DC motor 12 V , kemudian
2. Kedua kalinya bagus ULN 2003 untuk menaikkan tegangan 12 V ke
Sensor soil 1. Berkarat pada saat motor stepper Jarak terjauh yang digunakan
moisture dimasukan ke air yang menyalakan system yaitu kurang dari 30 meter,
mengandung besi setelah itu gak bisa. Hampir tidak ada delay waktu
membuat sensor ini ketika menyalakan alat ini. Setelah penyiraman
tidak bisa mendeteksi pastinya air akan berkurang pada penampungannya
2. Pada kedua kali nya atau bisa jadi habis dan untuk mengantipasinya
bagus karena menggunakan water level akan mendeteksi
menggunakan air jernih ketinggian air ketika air kosong alat akan
mengirim perintah pada sistem dan secara otomatis
alat pengisian air akan berkerja. Motor pompa 2
V. PENUTUP yang merupakan motor penambahan akan otomatis
5.1 Kesimpulan menyala mengisikan air pada penampungan bila air
Alat penyiraman tanaman ini dikembangkan kosong ataupun penuhnya melebihi
masih dengan komponen node Mcu sebagai penampuangan. Air diambil dari penampungan
kontroller dengan wifi, ULN 2003 sebagai cadangan. Melihat dari keadaan water level
pengendali motor stepper, L2298N sebagai sensor.
pengendali pompa LM2596 sebagai penurun
tegangan dan aplikasi dan penambahan soil 5.2 SARAN
moisture untuk mendeteksi kelembaban tanah, Kekurangan dari alat ini yaitu menggunakan
water level sebagai pendeteksiketinggian air dan konektifitas dari wifi handohone jadi tidak bisa
aplikasi Blynk mengendalikan dan mengontrol dikontrol lebih dari 25 m. bisa menambahkan wifi
penyiraman tanaman ketika mendapatkan ada yang tetap sesuai ssiad dan pasword dari perogram.
notification dari sensor soil moisture, percobaan Ketinggian water level sensor hanya bisa di
dilakukan di kosan penulis dan di Universitas Nusa terdeteksi 4 cm saja. Gunakan tegangan yang tidak
Putra Lab Elektro pada bulan juni sampai akhir melibihi tegangan yang digunakan supaya tidak
2020. penyiraman otomatis terintegrasi dengan over heat yang menyebabkan alat rusak dan
platform IoT Blynk bisa melakukan Fungsi terbakar. Pada penyiramannya bisa tidak
penyiraman tanaman sesuai dengan tujuan menggunakan motorn stepper jadi mengemburkan
pengembangan alat yaitu soil moisture bisa air dari motor pompa bisa dibawah tanaman tidak
mendeteksi kelembaban tanah ketika tanah kering diatas tanaman.
alat akan mengirim perintah pada sistem dan
muncul notification pada Blynk. Alat penyiraman

53
Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra. Vol. 3, No. 2, Februari 2017: Hal 47-54

DAFTAR PUSTAKA
[1] Wahyu , Nasrullah., “Malacak, Manatak,
Maimbul: Kearifan Lokal Petani Dayak
Bakumpai Dalam Pengelolaan Padi Di Lahan
Rawa Pasang Surut”, Komunitas 4 (1) (2012)
: 36-45.
[2] I. son’aniy “ Alat penyiraman otomatis
berbasis bash shhellndengan dengan platform
open WRT pada tanaman cabai”, 2018.
[3] S. Ratnawat. “Sistem kendali penyiram
tanaman menggunakan propeller berbasis
internet of things”. J .inspiraton, 2017.
[4] KM Lingga Yana, Kadek Rihendra Dantes,
Nyoman Arya Wigraha. “ Rancang Bangun
Mesin Pompa Air Dengan Sistem
Recharging”. Denpasar;Jurnal Pendidikan
Teknik Mesin Undiksha, 2017.
[5] C. Rozikin, H. Sukoc2 , S. K. Saptomo.,
“Sistem Akuisisi Data Multi Node untuk
Irigasi Otomatis Berbasis Wireless Sensor
Network”, JNTETI, Vol. 6, No. 1, Februari
2017.

54

Anda mungkin juga menyukai