Anda di halaman 1dari 4

Penghitung Curah Hujan Berbasis Internet of Things

Abstrak
Hujan adalah sebuah peristiwa presipitasi (jatuhnya suatu cairan dari
atmosfer yang berwujud cair maupun beku ke permukaan bumi). Jumlah air yang
jatuh di permukaan tanah selama periode tertentu yang diukur dengan satuan
tinggi milimeter (mm) di atas permukaan horizontal. Ada banyak manfaat jika
mengetahui kondisi curah hujan, misalnya untuk kepentingan penelitian di suatu
lembaga tertentu maupun bagi masyarakat pada umumnya. Dengan mengetahui
perhitungan curah hujan, para petani dapat mengatur jadwal pemupukan, sehingga
dapat membantu pertumbuhan tanaman. Proses pengukuran curah hujan masih
banyak dilakukan secara manual oleh pengamat dengan bantuan alat penakar
hujan observasi. Di beberapa tempat stasiun cuaca juga sudah menggunakan alat
penakar hujan otomatis. Namun, untuk lokasi yang tidak mempunyai stasiun
pengukur kondisi curah hujan, maka pengukuran akan lebih sulit dilakukan.
Perancangan alat ini bertujuan mengaplikasikan Internet of Things pada alat
pengukur curah hujan secara realtime. Air hujan yang masuk ke dalam corong
akan mengalir melalui celah lubang yang kemudian air hujan akan jatuh ke bucket
dimana akan bergerak secara bergantian untuk menampung air hujan. Sensor efek
hall akan dipasang pada bucket. Bucket akan bergeraknya bergantian ketika salah
satu bagiannnya terisi air hujan seluas permukaannya. Ketika tipping bucket
tersebut bergerak, akan dibaca oleh NodeMCU. Diharapkan aplikasi dari IoT ini
yaitu alat pengukur curah hujan dapat menghasilkan output curah hujan (mm)
yang akan diproses pada NodeMCU ESP8266 dan akan mengirim data ke server
Blynk. Aplikasi Blynk akan menampilkan hasil monitoring curah hujan dan waktu
pengukuran secara realtime dan juga menampilkan grafik curah hujan.
Kata kunci: Curah Hujan, NodeMCU ESP8266, Blynk, Monitoring.

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, rancang bangun smart air purifier (software),
berfokus pada beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Bagaimana cara kerja sistem yang dibuat untuk pengukur curah hujan yang
dirancang?
2. Bagaimana caranya agar seluruh komponen perangkat dapat terhubung dengan
blynk sehingga dapat melakukan proses monitoring pengambilan data pada
perangkat tersebut?
4. Bagaimana hasil pengambilan data curah untuk daerah pengujian yang
berbeda?

1.3 Batasan Masalah


Ruang lingkup masalah dalam membuat tugas akhir ini adalah:
1. Menggunakan aplikasi bernama Blynk untuk memonitoring alat pengukur
curah hujan dengan menggunakan nodeMCU.
2. Bahasa yang digunakan dalam membuat sistem ini hanya bahasa C untuk
NodeMCU.
3. Hasil monitoring curah hujan hanya untuk titik pengujian yang ada alat
pengukur curah hujan saja.

1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
Perancangan alat ini bertujuan untuk mengukur curah hujan secara
realtime. Untuk memudahkan pengukuran hujan sehingga dapat dilakukan dimana
saja, maka diperlukan alat yang bisa dibawa kemana saja. Sehingga pengukuran
dapat dilakukan di saat itu juga. Diharapkan aplikasi dari IoT ini yaitu alat
pengukur curah hujan dapat mentransferkan datanya ke cloud menggunakan
Nodemcu yang terhubung dengan jaringan internet kemudian diakses oleh media
elektronik lainnya melalui internet.

1.4.2 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan mampu membantu memonitoring
data curah hujan di suatu daerah yang kemudian data ini dapat di analisis oleh
peneliti berikutnya terkait dengan data curah hujan yang disediakan oleh alat ini.
Data curah hujan ini sangat diperlukan untuk penanganan berbagai masalah di
masyarakat. Alat pengukur hujan, memainkan peran penting dalam mengelola dan
mencegah bencana banjir saat tingkat curah hujan meningkat. Di daerah
perkotaan, data curah hujan dapat dikumpulkan dari alat pengukur hujan untuk
memberikan prakiraan cuaca reguler kepada publik, dan untuk memantau kondisi
iklim dalam persiapan menghadapi banjir dan bencana terkait cuaca secara tepat
waktu. Demikian pula, pengukur hujan IoT dapat dirancang bagi petani pedesaan
untuk meningkatkan sistem irigasi mereka guna melindungi aset dan lahan
pertanian mereka. Para petani sangat rentan terhadap efek presipitasi pada aliran
air di seluruh properti mereka. Bagi para petani dengan lahan pertanian yang luas,
ada potensi besar alat pengukur hujan IoT untuk meningkatkan sistem irigasi yang
berperan penting dalam keselamatan dan keberhasilan tanaman mereka.

1.5 Metodologi Penelitian


Adapun metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan proyek ini
adalah:
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku – buku jurnal, dan paper
penelitian terdahulu yang dapat dijadikan referensi dalam pembuatan proyek akhir
ini.
2. Konsultasi dan Diskusi
Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan orang yang mengerti di
bidang terkait agar mendapatkan masukan-masukan yang dapat dijadikan
pertimbangan dalam proyek akhir ini.
3. Mengumpulkan Bahan
Bahan yang dibutuhkan pada proyek akhir ini yaitu komponen dan alat serta
kebutuhan perangkat pendukung lainnya
4. Perancangan
Proyek Akhir ini akan dirancang setelah studi literatur dan materi penelitian sudah
cukup untuk dijadikan dasar dalam pembuatan alat ini. Diperlukan juga bahan-
bahan serta usaha dan upaya supaya dapat mencapat target mengimplementasikan
alat ini.
5. Pengujian
Pengujian alat yang sudah dirancang guna untuk mengetahui apakah alat yang
dibuat telah berjalan dengan baik sesuai dengan hasil yang diinginkan.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk meberikan informasi secara terstruktur, pembahasan proyek akhir
ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini berisikan penjelasan secara umum tentang perangkat yang akan
dikembangkan. Penjelasam tersebut meliputi latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bagian ini berisikan penelitian terdahulu dan landasan teori untuk menunjang
pengembangan alat pengukur curah hujan dengan menggunakan Internet of
Things.
BAB III PERANCANGAN
Bagian ini berisikan penjelasan mengenai perancangan dalam mengembangkan
alat pengukur curah hujan dengan menggunakan Internet of Things.
BAB IV JADWAL DAN PERKIRAAN BIAYA
Bab ini berisi informasi mengenai jadwal pengerjaan proyek akhir dan
perkiraan biaya yang dibutuhkan selama proses pengerjaan proyek akhir.

Anda mungkin juga menyukai