Anda di halaman 1dari 7

LANDASAN TEORI

1. Pengukuran Debit Air

Pengukuran debit dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung.
Pengukuran debit secara langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan
peralatan berupa alat pengukur arus maupun debit. Debit hasil pengukuran dapat dihitung
segera setelah pengukuran selesai dilakukan. Pengukuran debit secara tidak langsung adalah
pengukuran debit yang dilakukan dengan menggunakan rumus hidrolika, contohnya rumus
Manning atau Chezy. Beberapa Besaran debit air dapat dihitung dengan (Ramadhan, A. B.,
dkk. 2019) :

𝑄=𝑉𝑥𝐴 (1)

Keterangan;

Q = Debit

V = Kecepatan aliran air (m/s)

A = Luas penampang (m²)

2. IoT (Internet of thing)


Pada penelitiannya Shidiq menjelaskan tentang pengertian IoT “Thing” pada konteks
IoT dapat berupa perangkat apa saja dengan sendor internal apa pun yang memiliki
kemampuan untuk mengumpulkan dan mentransfer data melalui jaringan tanpa intervensi
manual. Teknologi tertanam dalam objek membantu perangkat IoT untuk berinteraksi dengan
keadaan internal dan lingkungan eksternal, yang pada gilirannya membantu dalam proses
pengambilan keputusan. Singkatnya, IoT adalah konsep yang menghubungkan semua
perangkat ke internet dan memungkinkan perangkat IoT berkomunikasi satu sama lain
melalui internet. IoT adalah jaringan raksasa dari perangkat yang tehubung – semua yang
mengumpulkan dan membagikan data tentang bagaimana suatu perangkat tersebut digunakan
dan lingkungan dimana perangkat tersebut di operasikan (M. Shidiq, 2018).

3. ESP-32
ESP 32 adalah mikrokontroler yang dikenalkan oleh Espressif System merupakan
penerus dari mikrokontroler ESP8266. Pada mikrokontroler ini sudah tersedia modul WiFi
dalam chip sehingga sangat mendukung untuk membuat sistem aplikasi Internet of Things.
Terlihat pada gambar. 1 merupakan pin out dari ESP32. Pin tersebut dapat dijadikan input
atau output untuk menyalakan LCD, lampu, bahkan untuk menggerakan motor DC. (Muliadi.
dkk, 2020). ESP32 adalah sebuah computer mini yang digunakan untuk segala macam mesin
otomatis yang memiliki fitur canggih namun dengan harga yang sangat terjangkau. Jenis
computer ini sedikit berbeda dengan Personal Computer (PC) ataupun laptop yang sering kita
lihat. ESP32 masuk ke katagori Mikrokontroler, yaitu mini Komputer yang mengerjakan
system otomasi tanpa menggunakan spesifikasi yang tinggi seperti laptop atau PC.
Mikrokontroler sudah sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Dimanapun anda lihat
system otomasi, sudah dimungkinkan di dalamnya terdapat miktrokontroler. ESP32 adalah
salah satu macam Mikrokontroler yang sangat umum untuk digunakan sebagai media
pembelajaran.

Gambar 1 ESP32-WROOM-32 pin

4. Arduino IDE
IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment, atau secara
bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan
pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software inilah Arduino
dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks
pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa
C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan
pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC
mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program bernama Bootlader yang berfungsi
sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler. Arduino IDE dibuat dari
bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa
disebut Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE
ini dikembangkan dari software prosesing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus
untuk pemrograman dengan Arduino.

5. Blynk
Blynk adalah platform untuk IOS atau ANDROID yang digunakan untuk mengendalikan
module arduino,Rasbery Pi, Wemos dan module sejenisnya melalui internet. Aplikasi ini
sangat mudah digunakan bagi orang yang masih awam. Aplikasi ini memiliki banyak fitur
yang memudahkan pengguna dalam memakainya. Cara membuat projek di aplikasi ini sangat
gampang, tidak sampai 5 menit yaitu dengan cara drag and drop. Blynk tidak terkait dengan
module atau papan tertentu. Dari aplikasi inilah kita dapat mengontrol apapun dari jarak jauh
dimana pun kita berada dengan catatan terhubung dengan internet. Hal inilah yang disebut
dengan IOT (Internet Of Things) (Artiyasa, M., dkk. 2020)

6. IFTTT
If This Then That (IFTTT) adalah sebuah aplikasi yang menghubungkan dua aplikasi web
menjadi satu. Linden Tibbets, pembuat aplikasi ini memiliki visi untuk memungkinkan data
digital seperti data fisik, dimana pengguna dapat menggabungkan beberapa hal untuk
membuat hal baru dengan mudah, kapan dan dimana saja. Secara sederhana, setiap aktivitas
yang lakukan secara online dapat diatur untuk memiliki reaksi otomatis pada 13 sebuah
aplikasi web tertentu. IFTTT adalah rantai yang dapat menggabungkan beberapa aplikasi
web yang digunakan sehingga dapat saling menunjang (Martinez, 2013).
7. Google SpredSheets
Google Spreedsheets adalah sebuah aplikasi spreadsheet online yang memungkinkan Anda
membuat dan Format spreadsheet dan sekaligus bekerja sama dengan orang lain. Google
Drive Spreadsheet, aplikasi layanan pengolah dokumen, terutama untuk dokumen keuangan
atau tabel yang terlihat sederhana, terus dikembangkan oleh Google. Hasilnya, aplikasi
tersebut kini dapat melakukan pengolahan dokumen yang bersifat analisis.Google pun
mengubah nama aplikasi tersebut menjadi Google Sheets dan menyematkan beragam fitur
menarik di dalamnya.Google menjanjikan, Google Sheets akan dapat bekerja lebih cepat,
mampu menangani beragam dokumen yang penuh dengan angka-angka, dan dapat digunakan
secara offline.Google juga telah menambahkan beberapa fitur baru, seperti filter, fungsi
bantuan, dan penempatan teks ke dalam kolom yang kosong.

8. Water Flow Sensor (YF-S201)


Water Flow Sensor merupakan sebuah perangkat sensor yang digunakan untuk mengukur
debit fluida. Sebagaimana pada semua sensor, keakuratan absolut dari pengukuran
membutuhkan pengkalibrasian sensor. Pada perancangan penelitian ini tipe water flow sensor
yang digunakan merupakan mechanical water flow sensor. Sensor tipe ini memiliki rotor dan
transducer hall-effect didalamnya untuk mendeteksi putaran rotor ketika fluida melewatinya.
Putaran tersebut akan menghasilkan pulsa digital yang banyaknya sebanding dengan
banyaknya fluida yang mengalir melewatinya.

Gambar 2. Water Flow Sensor


Table 1. Spesifikasi Sensor Water Flow

Pada gambar 3 dibawah ini dapat dilihat prinsip kerja dari sensor water flow meter yang
digunakan pada sistem.

Gambar 3. Prinsip kerja Sensor water flow meter

Pada gambar tersebut ketika fluida mengalir melewati rotor, fluida tersebut
mengakibatkan rotor tersebut bergerak dengan kecepatan yang proporsional dengan
kecepatan linier fluida. Putaran rotor ini menyebabkan ujung blade rotor yang memiliki
magnet menghasilkan pulsa digital on dan off yang dibaca oleh transduser hall effect yang
ada pada rangkaian pendeteksinya. Pada gambar 4 ini adalah bentuk pulsa sinyal yang
dihasilkan dari sensor. Hall-Effect Sensor merupakan transduser yang output tegangannya
berubah terhadap respon medan magnetik. Hall effect sensor biasanya digunakan untuk
switching proximity, posisi, deteksi kecepatan dan aplikasi pengukuran arus listrik (Azhari,
2015).
.

Gambar 4. Bentuk pulsa signal Water flow sensor


Saat air melewati sensor, pulsa-pulsa akan dihasilkan oleh sensor yang kemudian akan
diproses oleh mikrokontroler. Pulsa tersebut dikonversi ke besaran flowrate (L/m) dan
volume (Liter) lalu ditampilkan pada LCD dan dikirim ke webserver melalui xbee. Untuk
mengkonversi pulsa digunakan rumus berikut :

(2)
Dimana, V (volume), P (pulsa), C (faktor kalibrasi), T (waktu sekon).
Rumus diatas merupakan dasar dari perhitungan sensor. Setelah dilakukan kalibrasi, akan
ditemukan rumus yang lebih akurat (Arsyistawa, N., dkk. 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Arsyistawa, N., Muhammad R., dan Suwito. (2017). Aplikasi Wireless Sensor Network
Untuk Pembacaan Meteran Air. Jurnal Teknik ITS, Vol. 6, No. 2.
Artiyasa, M., Aidah, N., Rostini, Edwinanto, Anggy, P. J., (2020). Aplikasi Smart Home
Node MCU Iot Untuk Blynk. Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra. Vol. 7,
No. 1.
Azhari, Arif. 2015. Perancangan Sistem Informasi Debit Air Berbasis Arduino Uno
[skripsi]. Medan(ID) : Universitas Sumatera Utara.
Hakim. Dwi Putra Arief Rachman, Arief Budijanto, Bambang Widjanarko, (2018).
Sistem Monitoring Penggunaan Air PDAM pada Rumah Tangga Menggunakan
Mikrokontroler NODEMCU Berbasis Smartphone ANDROID, Jurnal IPTEK,
Vol. 22, No 2.
Ma’ruf. Waritsun, Dede. I. S., Susanto. S., (2020, September). Perancangan Sistem
Pengamatan dan Pengendalian Penggunaan Air Artesis beserta Informasi Biaya
Berbasis Sensor Nirkabel dan IoT. Jurnal Pengkajian dan Penerapan Teknik
Informatika, 13(2), 1978-9262. doi:https://doi.org/10.33322/petir.v13i2.1050.
M. Shidiq, 2018. Menara Ilmu Otomasi Departemen Teknik Elektro dan Informatika
Sekolah Vojasi Universitas Gadjah Mada Makalah. Universitas Gadjah Mada,
02 Juni 2018.
Muliadi, Al Imran, Muh. Rasul, (2020). Pengembangan Tempat Sampah Pintar
Menggunakan ESP32, Jurnal Media Elektrik, Vol. 17, No. 2.
Nafis, M. 2018. Implemantasi Google Spreadsheets dan Facebook Pixel pada Website
Penjualan Produk Lokal. Prosiding SINTAK ISBN : 978-602-8557-20-7.
Ramadhan A. B., Sony S., Rizki A. P., (2019). Desain Dan Implementasi Pengukuran
Debit Air Menggunakan Sensor Water Flow Berbasis IoT. Jurnal e-Proceeding
of Engineering : Vol.6, No.2 ISSN : 2355-9365.

Anda mungkin juga menyukai