Anda di halaman 1dari 21

IOT SISTEM MONITORING VOLUME AIR PADA TEMPAT

PENAMPUNGAN AIR BERBASIS ANDROID DENGAN


MIKROKONTROLER ARDUINO UNO
Matakuliah : Internet of Things

OLEH :

MUHAMMAD HARUN ASHAR


2020130001

PROGRAM PASCASARJANA SISTEM KOMPUTER


STMIK HANDAYANI MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3


1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 3
1.2. Tujuan ............................................................................................................... 4
1.3. Batasan ............................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 6
2.1. Tangki Air........................................................................................................... 6
2.2. Internet Of Things (IoT).................................................................................... 6
2.3. Arduino Uno ..................................................................................................... 7
2.4. Sensor HC-SR04............................................................................................... 9
2.5. Modul Wifi ESP8266 ....................................................................................... 10
2.6. MySQL Database ............................................................................................ 11
2.7. Android ........................................................................................................... 12
2.8. Android Studio ............................................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 16
4.1. Diagram Blok .................................................................................................. 16
4.2. Perangkaian Simulasi .................................................................................... 16
4.3. Desain Aplikasi............................................................................................... 18
4.4. Testing Simulasi............................................................................................. 18
BAB V KESIMPULAN & SARAN ................................................................................. 20
5.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 20
5.2. Saran ............................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Ketersediaan air

sangat perlu di perhatikan oleh masyarakat, terutama pada musim kemarau yang

mulai mendekat. Kekeringan yang menyebabkan kurangnya pasokan air bisa saja

terjadi sewaktu-waktu, oleh karena itu pentingnya untuk menjaga pasokan air pada

tempat penampungan air yang ada di Masyarakat.

Tempat Penampungan air seperti tangki air atau tendon merupakan tempat

penampungan air yang biasanya terbuat dari besi atau plastik. Tendon air

biasanya di tempatkan di bagian tertinggi bangunan agar pangairan ke seluruh

runagan dapat mengalir secara maksimal. Namun hal ini menjadi sebuah masalah

dimana dalam pengecekan air secara berkala akan sulit dilakukan, sehingga

kebanyakan orang akan Cuma menerka-nerka ketersediaan air yang ada dalam

tendon mereka.

Pemanfaatan Internet of things (IoT) dalam kehidupan sehari-hari saat ini

menjadi sebuah hal yang lumrah. Dengan Iot memungkinkan untuk seseorang

dalam memonitor suatu alat yang digunakan melalui smartphone selama

terhubung dengan internet.

Dengan konsep iot, memonitoring ketersediaan air pada tendon air dapat

dilakukan seraca online melalui smartphone dengan bantuan mikrokontroller


NodeMCU yang merupakan mikrokontroller single board yang sudah terintegrasi

dengan module wifi ESP8266 dan sensor HC-SR04 dalam mengetahui volume air.

NodeMCU bertugas mengirimkan nilai volume air secara berkala ke sistem

penyimpanan data (Database). Untuk melakukan pengecekan dari smartphone

android maka diperlukan aplikasi monitoring yang akan dirancang menggunakan

IDE Android Studio.

1.2. Tujuan

Dengan adanya Analisa Sistem Monitoring Volume Air Pada Tempat

Penampungan Air Berbasis Android Dengan Mikrokontroler Arduino Uno ini, maka

diharapkan dapat menjadi pedoman pengembangan alat aktual pada masyarakat

sehingga membantu melakukan pengecekan secara berkala menggunakan

smartphone android.

1.3. Batasan

Mengingat luasnya ruang lingkup iot dan Arduino dan keterbatasan

penulis, maka diperlukan batasan agar fokus dari jurnal ini bisa lebih tercapai.

Adapun Batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Penelitian dilakukan hanya untuk menganalisa systemyang ingin

direncanakan.

2. Alat yang dirancang berupa simulasi

3. Tinggi tendon air tidak lebih dari 20 Meter dan lebar tidak lebih dari 10 meter.

4. Aplikasi monitoring berbasis android.


5. Sistem membutuhkan koneksi internet

6. Penelitian memfokuskan hanya pada pengujian sistem saja.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tangki Air

Tangki air atau tendon air adalah sebuah kontainer untuk menyetor air.

Tangki-tangki air dipakai untuk menyediakan penyetoran air untuk dipakai dalam

banyak pemakaian seperti kebutuhan air minum, mandi, mencuci, serta beberapa

pemakaian lainnya.

Tangki air rumah biasanya diletakkan di atas rumah dengan tujuan untuk

mempergunakan perbedaan ketinggian yang ada. Perbedaan ketinggian ini

menciptakan tekanan air yang cukup baik untuk aliran ke seluruh rumah.

Pemasangan tangki air rumah yang seperti ini dapat diaplikasikan tanpa pompa

tambahan sehingga bisa menghemat penggunaan listrik.

2.2. Internet Of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep/skenario dimana suatu

objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa

memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Internet of

Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan monitor implant

jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah

dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban

rendah. Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-

machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakan, dan gas. Produk
dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering disebut dengan

sistem cerdas atau "smart" (contoh: smart label, smart meter, smart grid sensor).

2.3. Arduino Uno

Arduino Uno merupakan salah satu Arduino yang murah, mudah didapat,

dan sering digunakan. Arduino Uno ini dibekali dengan mikrokontroler

ATMEGA328P dan versi terakhir yang dibuat adalah versi R3. Modul ini sudah

dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler

untuk bekerja. ATMega328P yang sudah terbentuk modul Arduino uno seperti

terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar
Arduino Uno R3

Arduino Uno R3 memiliki 14 pin digital I/O (dimana 6 pin dapat digunakan

sebagai Output PWM), 6 pin analog input, 2x3 pin ICSP (untuk memprogram

Arduino dengan software lain), dan kabel USB. Untuk menghidupkannya cukup
dengan menghubungkan kabel USB ke komputer atau menggunakan adaptor 5

VDC.

Arduino Uno R3 dibekali dengan pin-pin yang akan digunakan dalam

mengalirkan sinyal. Sinyal ini bisa berupa masukan atau pun keluaran. Adapun

pin yang ada pada arduino uno R3 adalah sebagai berikut :

1. Pin VIN : Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan

sumber daya eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB

atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan

melalui pin ini, atau jika memasok tegangan untuk papan melalui jack POWER,

kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.

2. Pin 5V : Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin

ini tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in)

pada papan.Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari

jack POWER DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board

(7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung

tanpa melewati regulator dapat merusak papan Arduino.

3. Pin 3,3V : Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini

dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board).Arus

maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA.

4. Pin GND : Pin Ground atau Massa.

5. Pin IOREF : Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi

tegangan yang beroperasi pada microcontroller. Sebuah perisai (shield)

dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan
memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan

(voltage translator) pada Output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3

Volt.

Dalam mengupload program kedalam Arduino dibutuhkan Arduino IDE.

Arduino IDE memiliki struktur bahasa pemrograman yang sederhana dan fungsi

yang lengkap, sehingga mudah untuk dipelajari oleh pemula sekalipun.

Gambar
Arduino IDE

2.4. Sensor HC-SR04

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang memiliki fungsi untuk

mengubah besaran fisis atau bunyi menjadi besaran listrik dan juga sebaliknya.

Cara kerja pada sensor ini adalah dengan cara pantulan suatu gelombang suara

yang dapat digunakan untuk menafsirkan eksistensi atau jarak suatu pada benda

dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini
menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik) dalam mendeteksi suatu

jarak benda .

Pada sensor ultrasonik ini gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui

sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu.

Piezoelektrik dapat menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi

40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat

ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu ke area atau suatu

target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan

memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target yang

selanjutnya akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor akan menghitung

selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.

Gambar
Sensor HC-SR04

2.5. Modul Wifi ESP8266

ESP-01 merupakan modul yang memungkinkan mengakses

mikrokontroler melalui internet. Modul ini tergolong StandAlone atau SOC (System

on Chip) yang tidak selalu membutuhkan mikrokontroler untuk mengontrol Input

Ouput yang biasa dilakukan pada Arduino dikarenakan ESP-01 dapat bertindak
sebagai mini komputer, tetapi dengan kondisi jumlah GPIO yang terbatas. Apabila

ingin digabungkan dengan Arduino juga sangat memungkinkan sekali sebagai

jembatan penghubung Arduino diakses melalui internet dalam hal ini melalui

komunikasi wifi.

Gambar
Modul Wifi ESP8266

ESP8266 dikembangkan oleh pengembang asal china yang bernama

“espressif”. Pada ESP8266 sendiri sudah memiliki GPIO (General Purpose Input

Output), yang artinya ESP8266 ini bisa melakukan fungsi input atau output. Salah

satu kelebihan ESP8266 adalah memiliki DEEP SLEEP MODE, sehingga

penggunaan akan lebih efisien dalam hal sumber daya.

2.6. MySQL Database

MySQL merupakan salah satu jenis database server yang termasuk jenis

RDBMS (Relational Database Management System). Oleh karena itu, istilah

seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. MySQL merupakan

turunan dari salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada
sebelumnya, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah

konsep pengperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan

mudah dan otomatis. Pada penelitian ini MySQL database digunakan untuk

menyimpan data yang dikirimkan oleh mikrokontroller

2.7. Android

Android adalah sebuah sistem operasi yang dimodifikasi dari kernel Linux

dan ditargetkan berjalan di perangkat telepon pintar, netbooks dan computer

tablet. Perangkat tersebut diakses dengan library API. OS lainnya seperti

Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS

yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri

tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena

itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli

ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak

ketiga untuk platform mereka.

Antarmuka pengguna Android umumnya berupa manipulasi langsung,

menggunakan gerakan sentuh yang serupa dengan tindakan nyata, misalnya

menggeser, mengetuk, dan mencubit untuk memanipulasi objek di layar, serta

papan ketik virtual untuk menulis teks. Selain perangkat layar sentuh, Google juga

telah mengembangkan Android TV untuk televisi, Android Auto untuk mobil, dan

Android Wear untuk jam tangan, masing-masingnya memiliki antarmuka


pengguna yang berbeda. Varian Android juga digunakan pada komputer jinjing,

konsol permainan, kamera digital, dan peralatan elektronik lainnya.

Gambar .
Logo Android

Android menjadi sistem operasi dengan sumber terbuka, dan Google

merilis kodenya di bawah Lisensi Apache. Kode dengan sumber terbuka dan

lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi

secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel,

dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas

pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat,

umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa pemrograman Java.

2.8. Android Studio

Android studio adalah IDE (Integrated Development Environment) resmi

untuk pengembangan aplikasi Android dan bersifat open source atau gratis.

Peluncuran Android Studio ini diumumkan oleh Google pada 16 mei 2013 pada

event Google I/O Conference untuk tahun 2013. Sejak saat itu, Android Studio

mengantikan Eclipse sebagai IDE resmi untuk mengembangkan aplikasi Android.


Android studio sendiri dikembangkan berdasarkan IntelliJ IDEA yang mirip

dengan Eclipse disertai dengan ADT plugin (Android Development Tools). Android

studio memiliki fitur :

1. Projek berbasis pada Gradle Build

2. Refactory dan pembenahan bug yang cepat

3. Tools baru yang bernama “Lint” dikalim dapat memonitor kecepatan,

kegunaan, serta kompetibelitas aplikasi dengan cepat.

4. Mendukung Proguard And App-signing untuk keamanan.

5. Memiliki GUI aplikasi android lebih mudah

6. Didukung oleh Google Cloud Platfrom untuk setiap aplikasi yang

dikembangkan
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penlitian ini adalah metode simulasi. Simulasi

adalah proses implementasi model menjadi program komputer (software) atau rangkaian

elektronik dan mengeksekusi software tersebut sedemikian rupa sehingga perilakunya

menirukan atau menyerupai sistem nyata (realtitas). Jadi simulasi adalah proses

merancang model dari suatu sistem yang sebenarnya, mengadakan percobaan terhadap

model sistem yang tentukan. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Analisa Desain

2. Pembuatan Prototype Simulasi

3. Desain Aplikasi

4. Testing Simulasi

Metode pengumpulan data dilakukan melalui 2 cara yaitu, Metode

Pustaka,dengan mencari referensi terkait dengan pokok bahasan yang sedang diteliti dan

Metode Observasi, yaitu dengan melihat bagaimana hasil dari simulasi yang akan

dilakukan.
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

4.1. Diagram Blok

Diagram blok menggambarkan hubungan desain perangkat keras yang

bekerja pada sebuah sistem. Dalam sistem monitoring volume air ini komponen

diagram blok dijelaskan melalui gambar yang ada dibawah ini.

Gambar . Logo Android

4.2. Perangkaian Simulasi

Alat dirangkai menggunakan sensor HC-SR04 yang dihubungkan dengan

pin digital Arduino. Selanjutnya Module Wifi Esp8266 di masukkan dalam pin vcc

dan pin digital. Arduino berfungsi sebagai pengatur kerja sensor dan juga module

saat mengukur tinggi air dan mengirimkan data ke dalam database. Hasil pabrikasi

sistem monitoring dan pengontrolan level air ini memiliki dimensi rangka untuk

tandon air 96 x 96 x 150 cm. Untuk tandon memiliki diameter 62 cm dengan

ketinggia 80 cm.
Cara kerja rangkaian alat awal mulanya Arduino akan menginisialisasi

sensor dan juga module yang ada pada pin Arduino. Kemudian Sensor HC-SR04

akan membaca jarak ketinggian sisa air. Selanjutnya module ESP akan

melakukan koneksi ke dalam database. Jika koneksi berhasil maka data akan di

teruskan kedalam database. Jika koneksi gagal, maka proses koneksi akan di

refresh untuk Kembali melakukan save data.

Gambar . Flowchart Rangkaian


4.3. Desain Aplikasi

Aplikasi di rancang menggunakan IDE android studio dengan bantuan

aplikasi Blynk IoT. Blynk memudahkan perancangan Interface dan interkoneksi

dari perangkat mikrokontroller seperti arduino dan module wifi ESP-8266 untuk

terhubung dengan android. Perancangan interface pertama adalah memberikan

indicator level dari tangka air dengan kolase 0-100%.

4.4. Testing Simulasi

Pengujian dilakukan adalah dengan melihat hasil dari aplikasi android dan

sensor HC-SR04 dalam memberikan level tangka air, dimana setiap bagian

pengujian meliputi data akurasi dan fungsi. Pertama pengujian akurasi jarak pada

sensor ultrasonik yaitu melakukan pengukuran ketinggian tandon air


menggunakan meteran analog sebagai acuan bagi sensor ultrasonik dan menjadi

variabel 𝑇 pada persamaan sebagai berikut.

𝑡_𝑝 = 𝑆 − 𝑇

Ketinggian tandon 𝑇 didapat nilai 85cm dari sensor ultrasonik yang

diletakkan pada permukaan tutup tandon sampai pada dasar tandon air. Hasil

pengukuran ketinggian air 𝑡𝑝 menggunakan sensor ultrasonik dengan

perbandingan akurasinya menggunakan meteran analog. Hasil pengukuran

menggunakan sensor ultrasonik memperlihatkan akurasi yang semakin baik atau

prosentase error kecil disaat semakin mendekati sensor ultrasonic. Lalu dengan

melihat dari persentase jumlah tandon air pada aplikasi interface akan

memberikan seberapa persen sisa air yang ada dengan menghitung

perbandingan nilai Level Ketinggian air dan Tinggi Maksimal dikalikan dengan

100% sehingga mendapatkan nilai dan akurasi tinggi dalam memberikan hasil

monitoring.

Gambar
BAB V
KESIMPULAN & SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan

yaitu sebagai berikut.

1. Internet of Things , merupakan konsep yang dapat membantu kita dalam

melakukan monitoring sesuatu dari jarak jauh, seperti pada kasus tangka air

dimana kita dapat memantau tanki air yang ada hanya dengan menggunakan

smartphone android

2. Mikrokontroller Arduino yang di dukung oleh module Wifi ESP-8266 dapat

mengirimkan sinyal data yang di di tangkap oleh sensor HC-SR04 untuk

diberikan pada aplikasi android.

3. Data Level Tangki Air yang di tangkap oleh sensor HC-SR04 memiliki tingkat

error yang rendah dan presisi perhitungan yang baik sehingga efektif dalam

penelitian ini

4. Penggunaan Blynk dalam merancang aplikasi android berbasis IoT sangat

memudahkan terutama pada perancangan interface.


5.2. Saran

Adapun saran yang penulis berikan pada penelitian selanjutnya adalah

perlunya menambahkan beberapa sensor lain pada actual alat untuk lebih

membantu dalam mengukur hasil perhitungan level air yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Bayu Pangestu, A. N. A. N. D. A. (2019, April 11). Manfaat Dan Tips Pasang Tangki Air
Rumah | Panduan. 99.Com. Https://Www.99.Co/Id/Panduan/Tips-Pasang-Tangki-
Air-Rumah

Juansyah, A. (2015). Pembangunan Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted – Global


Positioning System (A-Gps) Dengan Platform Android. Jurnal Ilmiah Komputer
Dan Informatika (Komputa), 1(1), 1–8. Https://Repository.Unikom .Ac.Id/18086/

Junaidi, & Prabowo, Y. D. (2018). Project Sistem Kendali Elektronik Berbasis Arduino.
Indonesia: Cv Anugrah Utama Raharja.

Junaldi., Ritmi, T., & Ferry, A. (2020). Perancang Alat Sistem Monitoring Volume Air Pada
Tangki Air Berbasis Telegram Dengan Mikrokontroler Nodemcu. Perancang Alat
Sistem Monitoring Volume Air Pada Tangki Air Berbasis Telegram Dengan
Mikrokontroler Nodemcu, 16(1), 27–33. Http://Jpr-
Pnp.Com/Index.Php/Jpr/Article/View/190/ 138

Sandi Damanik, E. R. (2019). Sistem Kontrol Saklar Berbasis Internet Of Things (Iot)
Menggunakan Esp8266 | Tugas Akhir :Program Studi D3 Metrologi Dan
Instrumentasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Rifaldi, Eki. (2017). Aplikasi Android Untuk Berbagi Ebook Di Lingkungan Telkom
University. E-Proceeding Science, 3(2), 624–632.
Https://Openlibrarypublications.Telkomuniversity.Ac.Id/Index.Php/Appliedscience
/Article/View/3937/3719

Anda mungkin juga menyukai