Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

“PROTOTYPE PINTU GERBANG LIPAT (FOLDING GATE )


OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO
MELALUI BLUETOOTH DAN RFID.”

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Anggota :
1. Vaqsy Jaya
2. Anggita Pramadhania
3. Heldo Handestia Buana
4. Iqbal Abiyyu
5. Reza Pahlevi
6. Rizqil Wana

PRODI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang otomasi
sangat memungkinkan untuk memberi kemudahan dan kenyamanan bagi manusia.
Untuk meberi kemudahan dan kenyaman tersebut adalah melalui pengembangan
sistem otomasi pada rumah (Home Automation), salah satunya adalah pintu
gerbang rumah, dimana pintu gerbang merupakan aspek paling penting karena
digunakan sebagai area masuk atau keluarnya penghuni rumah, sehingga pintu
gerbang sangatlah menentukan keamanan dan kenyamanan sebuah rumah.
Pada era sekarang ini dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat,
kurang efektif dan efisien apabila membuka atau menutup pintu gerbang rumah
dengan cara manual. Penulis merancang prototype pintu gerbang lipat (folding
gate) otomatis, menggunakan mikrokontroler arduino uno yang merupakan solusi
dari permasalah tersebut. Sistem prototype ini dikendalikan menggunakan
smartphone android yang dikoneksikan melalui modul Bluetooth atau dengan
menggunakan modul RFID. Sehingga pemilik rumah dapat membuka dan
menutup pintu gerbang rumah tidak lagi secara manual, namun dapat diakses
melalui smartphone android atau dengan RFID card.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menggunakan arduino uno sebagai pengontrol pintu
gerbang otomatis?
2. Bagaimana membuat aplikasi android sebagai pengontrol sistem gerbang
otomatis?
3. Bagaimana cara kerja bluetooth dan RFID pada pintu gerbang lipat
otomatis?
1.3 Tujuan Penelitian.
1. Dapat membuat sistem otomatis keamanan gerbang rumah menggunakan
mikrokontroler arduino.
2. Memanfaatkan RFID tag card dan Smartphone android dengan koneksi
bluetooth sebagai media pengontrol.
3. Dapat membuat aplikasi android dengan mudah dan open source
menggunakan aplikasi App Inventor
1.4 Manfaat Penelitian
Penyusunan tugas akhir ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu sebagai
tambahan ilmu pengetahuan mengenai cara membuat gerbang lipat otomatis
berbasis mikrokontroler menggunakan aplikasi android dan modul RFID sebagi
media pengontrol serta keamanan sistem.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Tinjauan pustaka


Berdasarkan kajian pustaka sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian
mengenai pintu gerbang otomatis berbasis arduino dan android. Hasil dari
penelitian tersebut telah dipublikasikan secara nasional maupun internasional,
sebagai berikut: Sofian, Andi. (2016) melakukan penelitian yang berjudul “
Pengendalian Pintu Pagar Geser Menggunakan Aplikasi Smarphone Android dan
Mikrokontroler Arduino Melalui Bluetooth”. Didalam penelitiannya, sistem
pengendali pintu pagar geser yang dibuat berupa miniatur sebuah pintu yang dapat
bergeser secara otomatis yang dikontrol menggunakan program mikrokontroler
arduino dengan memanfaatkan teknologi bluetooth pada smartphone yang
dihubungkan dengan modul bluetooth pada Arduino, sebagai input membuka dan
menutup pintu pagar secara otomatis. Pada penelitian tersebut metode yang
digunakan untuk membuat pintu pagar bergeser adalah menggunakan aplikasi
android yang dibuat melalui software AppInventor yang kemudian aplikasi ini
berguna sebagai remote kontrol untuk mengirimkan perintah kepada sistem
pengendali pintu pagar.
Silvia, Ai Fitri. (2014) melakukan penelitian yang berjudul “ Rancang
Bangun Akses Kontrol Pintu Gerbang Berbasis Arduino dan Android” dalam
penelitiannya alat kontrol pintu gerbang berbasis Arduino Uno dan Android
tersebut dibuat untuk keamanan rumah yaitu pintu gerbang secara elektronik tanpa
harus menggunakan kunci konvensional. Pada penelitian tersebut menggunakan
metode eksperimen (uji coba), eksperimen dilakukan pada perancancangan block-
block rangkaian dan perancangan software, dimana block rangkaian terdiri dari
sensor getar piezoelectric yang berfungsi sebagai pendeteksi ketika pintu dibuka
secara paksa, Mikrokontroler arduino uno yang berfungsi sebagai pusat
pengolahan data atau dapat dikatakan sebagai CPU (Central Procesing Unit) yang
berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan smartphone android dengan
mikrokontroler arduino uno. Smartphone android yang digunakan untuk
mengirimkan perintah pada mikrokontroler arduino uno dengan memanfaatkan
bluetooth yang ada pada smartphone. Metode yang kedua yaitu perancangan
perangkat lunak (software) yang dirancang ada 2 bagian, yaitu pada android dan
board arduino. Pada android, menggunakan android SDK (Software Development
Kit) dan Eclipse IDE (Integrated Development Environment) dengan plugin ADT
(Android Development Tool) serta bahasa pemrograman java. Sedangkan pada
arduino menggunakan arduino IDE(Integrated Development Environment)
dengan bahasa pemrograman C. Hasil yang didapat dari penelitian tersebuat
adalah smartphone android yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman java,
dapat memberikan perintah pada pengontrol pintu gerbang. Respon sistem
terhadap perintah yang diberikan untuk membuka pintu gerbang adalah 1 detik
yang mencakup jarak hingga 11 meter.

2.2 Dasar teori


2.2.1 Pengertian arduino uno

Arduino uno adalah salah satu produk berlabel Arduino yang sebenarnya adalah
papan elektronik yang mengandung mikrokontroler ATmega328 (sebuah keping
yang secara fungsional bertindak seperti sebuah komputer). Piranti ini dapat
dimanfaatkan untuk mewujudkan rangkaian elektronik dari yang sederhana
hingga yang kompleks. Pengendalian led hingga pengontrol robot dapat
diimplementasikan dengan menggunakan papan yang berukuran relatif kecil ini.
Bahkan, dengan penambahan komponen tertentu, piranti ini bisa dipakai untuk
pemantauan jarak jauh melalui internet, misalnya pemantauan kondisi pasien
dirumah sakit dan pengendalian alat-alat di rumah.
2.2.1.2 Sumber tegangan Arduino uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau
dengan catu daya eksternal. Sumber listrik diplih secara otomatis. Eksternal ( non-
USB) daya dapat datang baik dari AC-DC adapor atau baterai. Adaptor ini dapat
diubungkan dengan cara menghubugkannya plug pusat-positif 2.1 mm ke dalam
board colokan istrik. Lead dari baterai dapat dimasukan ke dalam header pin Gnd
dan Vn dari konektor Power. Board data beroperasi pada pasokan daya dari 6-20
volt. Jika diberikan dengan kurang dari 7 volt, bagaimanapun pin 5V dapat
menyuplai kurang dari 5 volt dan board mungkin tidak stabil. Jika menggunakan
lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak board. Rentang yang
dianjurkan adalah 7-12 volt.
Penjelasan Pin power pada arduino uno adalah sebagai berikut:
a. VIN
Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan sumber daya
eksternal. Pin ini dapat digunakan jika diinginkan masukan dari power jack. 8
b. 5V
Keluaran dari pin ini sebesar 5V dari regulator pada board. Board dapat
disuplai dengan daya, baik dari daya power jack (7 - 12V), konektor USB
(5V), atau pin VIN pada board (7-12V).
c. 3.3V
Menyuplai 3,3V yang dihasilkan oleh regulator pada board. Menarik arus
maksimum 50 mA.
d. GND Berfungsi sebagai jalur ground pada arduino.

e. IOREF
Pin ini menyediakan tegangan referensi dimana mikrokontroler dapat
beroperasi. Shield yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca IOREF
tegangan pin dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan
translator tegangan pada output agar dapat bekerja dengan tegangan 5V atau
3.3V.
2.2.1.3 Pin
Arduino uno R3 menggunakan mikrokontroler yang dikontrol secara penuh oleh
mikroprosesor ATmega328P. Mikroprosesor yang digunakan tersebut sudah
dilengkapi dengan konverter sinyal analog ke digital (ADC) sehingga tidak
diperlukan penambahan ADC eksternal. Pada Gambar 2.2 dibawah ini merupakan
penjelasan melalui gambar mengenai konfigurasi pin-pin yang merupakan bagian
dari mikrokontoller ATMega328 yang digunakan didalam modul board arduino,
sebagai berikut ini:

Konfigurasi pin ATmega328 dengan kemasan 28 pin DIP (Dual Inline Package)
dapat dilihat pada gambar di atas. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari
masing-masing pin ATmega328 sebagai berikut : 1. VCC merupakan pin yang
berfungsi sebagai masukan catu daya 2. GND merupakan pin Ground 3. VCC
merupakan pin tegangan catu untuk A/D converter 4. AREF merupakan pin
tegangan referensi analog untuk ADC 5. Port B (PortB7 -PortB0) merupakan pin
input/output dua arah dan pin fungsi khusus.
2.2.1.4. Input/ Output
Pin - pin digital pada arduino uno berjumlah 14 pin yang beroperasi pada
tegangan 5V, dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pin
Mode(), digital Write(), dan digital Read(). Setiap pin dapat menghasilkan atau
menerima arus maksimum 40mA dan memiliki resistor pull-up internal yang
(secara default terputus) sebesar 20 - 50 k. Selain itu, beberapa pin memiliki
fungsi khusus, yaitu:
a. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX)
Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL.
Pin ini terhubung ke pin yang sesuai pada ATmega USB ke TTL Serial
Chip.
b. Interupsi eksternal : 2 dan 3
Pin inidapat dikonfigurasi untuk men-trigger interrupt pada nilai yang
rendah, tepi naik atau jatuh, atau perubahan nilai.
c. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11
Menyediakan PWM output8-bit dengan fungsi analog Write().
d. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK)
Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library.
e. LED : 13
Terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13. Ketika pin
bernilai high, LED menyala, saat pin bernilai low, LED mati. Arduino uno
memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai A5, yang masingmasing
menyediakan 10 bit resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara
default diukur dari ground sampai 5V, namun batas atas jangkauan dapat
diubah dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analog Reference().
Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus, yaitu: a. TWI Pin A4 atau
SDA dan pin A5 atau SCL Mendukung komunikasi TWI menggunakan
Wire library. b. AREF Tegangan referensi untuk input analog. Digunakan
dengan fungsi analog Reference (). c. Reset Digunakan untuk me-reset
program yang tertanam atau terdapat pada mikrokontroler.
2.2.2 Android
Android adalah sistem operasi berbasis linux yang dipergunakan sebagai
pengelola sumber daya perangkat keras, baik untuk ponsel, smartphone dan juga
PC tablet. Secara umum android adalah platform yang terbuka (Open Source) bagi
para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan
oleh berbagai 11 piranti bergerak. Telepon pertama yang memakai sistem operasi
android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung
tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon
seluler yang menggunakan android
2.2.2.2 App inventor
AppInventor adalah sebuah aplikasi builder yang digunakan untuk membuat
aplikasi yang berjalan di sistem operasi android yang disediakan oleh googlelabs.
Untuk dapat menggunakan AppInventor pengguna harus mempunyai account
google terlebih dahulu untuk dapat masuk ke home AppInventor. AppInventor ini
sedikit berbeda dengan app builder lain karena menggunakan teknik visual block
programing, berbentuk seperti susunan puzzle-puzzle yang memiliki logika
tertentu.

2.2.3 Bluetooth HC-05

HC-05 adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah
digunakan untuk komunikasi serial nirkabel (wireless) yang mengkonversi port
serial ke bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth Ver.2.0 + EDR
(Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio
berfrekuensi 2,4 GHz. Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master.
HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode.
AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05.
Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi
bluetooth dengan piranti lain
2.2.4 Motor DC

Motor dc adalah motor yang menggunakan sumber tegangan dc dan digunakan


untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanis. Kompnen ini bekerja
dengan prinsip elektromagnet. Ketika sumber tegangan diberikan, medan magnet
di bagian yang diam atau disebut stator akan terbentuk. Medan magnet ini
membuat rotor atau bagian yang bergerak berputar dan tentu saja dapat
dimanfaatkan untuk memutar benda lain, misalnya roda. Kecepatan putaran motor
dc ditentukan oleh besar tegangan. Semakin tinggi tegangannya, semakin cepat
putarannya. Namun, tentu saja tegangan yang diberikan ke motor dc ada
batasannya. Tegangan yang terlampau tinggi, yang melampaui batas
maksimumnya, dapat membuat motor terbakar. Ketika pasokan tegangan ke
motor dc dihentikan, medan magnetik berangsur-angsur menghilang, sekaligus
menghasilkan tegangan balik. Tegangan balik inilah yang perlu ditangani agar
tidak merusak arduino uno. Caranya adalah dengan memasang diode. Hal ini
didasarkan sifat diode yang dapat mengalirkan arus arus listrik hanya dalam satu
arah. Dengan adanya diode, tegangan balik dapat diblokir. Sumber tegangan yang
digunakan untuk motor dc perlu diambil dari sumber eksternal, misalnya berupa
baterai atau regulator, bukan dari arduino uno. Hal ini disebabkan karena arduino
uno tidak dirancang untuk memasok tegangan ke motor dc.

2.2.5 Relay

Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk


menggerakan sejumlah kontaktor (saklar) yang tersusun. Kontaktor akan tertutup
(On) atau terbuka (Off) karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan
(induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar dimana pergerakan
kontaktor (On/Off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.
Jenis-jenis relay berdasarkan cara kerjanya :
a. Normaly Close : Kondisi awal kontaktor tertutup (On) dan akan terbuka (Off)
jika relay diaktifkan dengan cara memberi arus yang sesuai pada kumparan (coil)
relay. Istilah lain kondisi ini adalah Normaly Close (NC).
b. Normaly Open : Kondisi awal kontaktor terbuka (Off) dan akan tertutup jika
relay diaktifkan dengan cara memberi arus yang sesuai pada kumparan (coil)
relay. Istilah lain kondisi ini adalah Normaly Open (NO).
c. Change-Over (CO) atau Double-Throw (DT) : Relay jenis ini memiliki dua
pasang terminal dengan dua kondisi yaitu Normaly Open (NO) dan Normaly
Close (NC).

2.2.6 RFID
Pengertian RFID secara umum adalah sebuah teknologi terbaru untuk
mengidentifikasi atau mendeteksi sebuah objek (benda/orang) dengan
menggunakan gelombang radio, yang terdiri dari satu atau lebih alat pembaca/
transponder interogator dan RF transfer data yang dicapai dengan cara yang sesuai
dimodulasi induktif atau memancarkan pembawa elektro-magnetik
RFID mengunakan frekuensi radio untuk membaca sebuah informasi (serial
number) dari sebuah perangkat kecil yang disebut tag (Transmitter Responder).
Tag RFID ini akan dibaca oleh RFID reader melalui frekuensi radio yang
dipancarkan oleh reader tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan
oleh RFID reader, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag tersebut
kepada reader, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan. Data yang
ditransmisikan oleh tag dapat menyediakan informasi identifikasi atau informasi
khusus lainnya.
a. Tag RFID

Tag RFID terdiri dari sebuah microchip yang mempunyai sebuah antena. Tag
tersebut dapat menyimpan sebuah data unik (serial number) yang dapat
digunakan sebagai informasi dalam proses identifikasi suatu objek.
b. RFID Reader
sistem RFID diperlukan sebuah reader atau alat scanning-device yang dapat
membaca tag dengan benar dan mengkomunikasikan hasilnya ke suatu basis
data.
RFID Reader merupakan penghubung antara program aplikasi yang adapada
komputer dengan antena yang akan meradiasikan gelombang radio ke tag
RFID.
Gelombang radio 23 yang diemisikan oleh antena pada RFID reader akan
berpropagasi pada ruangan disekitarnya. Akibatnya data dapat berpindah
secara wireless dari tag ke RFID reader.

2.2.7 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah


getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer
hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang
terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tersebut akan tertarik ke dalam
atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena
kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar
yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator
bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat
(alarm).

BAB III
METODE PERANCANGAN

3.1 Metode Perancangan.


Perancangan ini berfokus pada pembuatan gerbang lipat (folding gate) otomatis
dengan merancang mekanik yaitu dengan melakukan pengaturan putaran motor
DC dimana diperlukan pengaturan arah putar motor DC kekiri maupun kekanan
untuk membuka dan menutup gerbang, driver motor yang digunakan adalah IC
L298N yang dapat mengatur arah putar motor. Gerbang yang akan di desain
otomatis membutuhkan alat pengontrol untuk membuka dan menutup agar dapat
berfungsi dengan baik. Oleh karena itu selain perancangan perangkat keras
dilakukan juga metode perancangan perangat lunak yaitu pembuatan aplikasi
android yang akan dibuat menggunakan aplikasi builder AppInventor.

Anda mungkin juga menyukai