Disusun Oleh :
Kelompok 4
Anggota :
1. Vaqsy Jaya
2. Anggita Pramadhania
3. Heldo Handestia Buana
4. Iqbal Abiyyu
5. Reza Pahlevi
6. Rizqil Wana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Arduino uno adalah salah satu produk berlabel Arduino yang sebenarnya adalah
papan elektronik yang mengandung mikrokontroler ATmega328 (sebuah keping
yang secara fungsional bertindak seperti sebuah komputer). Piranti ini dapat
dimanfaatkan untuk mewujudkan rangkaian elektronik dari yang sederhana
hingga yang kompleks. Pengendalian led hingga pengontrol robot dapat
diimplementasikan dengan menggunakan papan yang berukuran relatif kecil ini.
Bahkan, dengan penambahan komponen tertentu, piranti ini bisa dipakai untuk
pemantauan jarak jauh melalui internet, misalnya pemantauan kondisi pasien
dirumah sakit dan pengendalian alat-alat di rumah.
2.2.1.2 Sumber tegangan Arduino uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau
dengan catu daya eksternal. Sumber listrik diplih secara otomatis. Eksternal ( non-
USB) daya dapat datang baik dari AC-DC adapor atau baterai. Adaptor ini dapat
diubungkan dengan cara menghubugkannya plug pusat-positif 2.1 mm ke dalam
board colokan istrik. Lead dari baterai dapat dimasukan ke dalam header pin Gnd
dan Vn dari konektor Power. Board data beroperasi pada pasokan daya dari 6-20
volt. Jika diberikan dengan kurang dari 7 volt, bagaimanapun pin 5V dapat
menyuplai kurang dari 5 volt dan board mungkin tidak stabil. Jika menggunakan
lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak board. Rentang yang
dianjurkan adalah 7-12 volt.
Penjelasan Pin power pada arduino uno adalah sebagai berikut:
a. VIN
Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan sumber daya
eksternal. Pin ini dapat digunakan jika diinginkan masukan dari power jack. 8
b. 5V
Keluaran dari pin ini sebesar 5V dari regulator pada board. Board dapat
disuplai dengan daya, baik dari daya power jack (7 - 12V), konektor USB
(5V), atau pin VIN pada board (7-12V).
c. 3.3V
Menyuplai 3,3V yang dihasilkan oleh regulator pada board. Menarik arus
maksimum 50 mA.
d. GND Berfungsi sebagai jalur ground pada arduino.
e. IOREF
Pin ini menyediakan tegangan referensi dimana mikrokontroler dapat
beroperasi. Shield yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca IOREF
tegangan pin dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan
translator tegangan pada output agar dapat bekerja dengan tegangan 5V atau
3.3V.
2.2.1.3 Pin
Arduino uno R3 menggunakan mikrokontroler yang dikontrol secara penuh oleh
mikroprosesor ATmega328P. Mikroprosesor yang digunakan tersebut sudah
dilengkapi dengan konverter sinyal analog ke digital (ADC) sehingga tidak
diperlukan penambahan ADC eksternal. Pada Gambar 2.2 dibawah ini merupakan
penjelasan melalui gambar mengenai konfigurasi pin-pin yang merupakan bagian
dari mikrokontoller ATMega328 yang digunakan didalam modul board arduino,
sebagai berikut ini:
Konfigurasi pin ATmega328 dengan kemasan 28 pin DIP (Dual Inline Package)
dapat dilihat pada gambar di atas. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari
masing-masing pin ATmega328 sebagai berikut : 1. VCC merupakan pin yang
berfungsi sebagai masukan catu daya 2. GND merupakan pin Ground 3. VCC
merupakan pin tegangan catu untuk A/D converter 4. AREF merupakan pin
tegangan referensi analog untuk ADC 5. Port B (PortB7 -PortB0) merupakan pin
input/output dua arah dan pin fungsi khusus.
2.2.1.4. Input/ Output
Pin - pin digital pada arduino uno berjumlah 14 pin yang beroperasi pada
tegangan 5V, dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pin
Mode(), digital Write(), dan digital Read(). Setiap pin dapat menghasilkan atau
menerima arus maksimum 40mA dan memiliki resistor pull-up internal yang
(secara default terputus) sebesar 20 - 50 k. Selain itu, beberapa pin memiliki
fungsi khusus, yaitu:
a. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX)
Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL.
Pin ini terhubung ke pin yang sesuai pada ATmega USB ke TTL Serial
Chip.
b. Interupsi eksternal : 2 dan 3
Pin inidapat dikonfigurasi untuk men-trigger interrupt pada nilai yang
rendah, tepi naik atau jatuh, atau perubahan nilai.
c. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11
Menyediakan PWM output8-bit dengan fungsi analog Write().
d. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK)
Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library.
e. LED : 13
Terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13. Ketika pin
bernilai high, LED menyala, saat pin bernilai low, LED mati. Arduino uno
memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai A5, yang masingmasing
menyediakan 10 bit resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara
default diukur dari ground sampai 5V, namun batas atas jangkauan dapat
diubah dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analog Reference().
Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus, yaitu: a. TWI Pin A4 atau
SDA dan pin A5 atau SCL Mendukung komunikasi TWI menggunakan
Wire library. b. AREF Tegangan referensi untuk input analog. Digunakan
dengan fungsi analog Reference (). c. Reset Digunakan untuk me-reset
program yang tertanam atau terdapat pada mikrokontroler.
2.2.2 Android
Android adalah sistem operasi berbasis linux yang dipergunakan sebagai
pengelola sumber daya perangkat keras, baik untuk ponsel, smartphone dan juga
PC tablet. Secara umum android adalah platform yang terbuka (Open Source) bagi
para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan
oleh berbagai 11 piranti bergerak. Telepon pertama yang memakai sistem operasi
android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung
tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon
seluler yang menggunakan android
2.2.2.2 App inventor
AppInventor adalah sebuah aplikasi builder yang digunakan untuk membuat
aplikasi yang berjalan di sistem operasi android yang disediakan oleh googlelabs.
Untuk dapat menggunakan AppInventor pengguna harus mempunyai account
google terlebih dahulu untuk dapat masuk ke home AppInventor. AppInventor ini
sedikit berbeda dengan app builder lain karena menggunakan teknik visual block
programing, berbentuk seperti susunan puzzle-puzzle yang memiliki logika
tertentu.
HC-05 adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah
digunakan untuk komunikasi serial nirkabel (wireless) yang mengkonversi port
serial ke bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth Ver.2.0 + EDR
(Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio
berfrekuensi 2,4 GHz. Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master.
HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode.
AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05.
Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi
bluetooth dengan piranti lain
2.2.4 Motor DC
2.2.5 Relay
2.2.6 RFID
Pengertian RFID secara umum adalah sebuah teknologi terbaru untuk
mengidentifikasi atau mendeteksi sebuah objek (benda/orang) dengan
menggunakan gelombang radio, yang terdiri dari satu atau lebih alat pembaca/
transponder interogator dan RF transfer data yang dicapai dengan cara yang sesuai
dimodulasi induktif atau memancarkan pembawa elektro-magnetik
RFID mengunakan frekuensi radio untuk membaca sebuah informasi (serial
number) dari sebuah perangkat kecil yang disebut tag (Transmitter Responder).
Tag RFID ini akan dibaca oleh RFID reader melalui frekuensi radio yang
dipancarkan oleh reader tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan
oleh RFID reader, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag tersebut
kepada reader, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan. Data yang
ditransmisikan oleh tag dapat menyediakan informasi identifikasi atau informasi
khusus lainnya.
a. Tag RFID
Tag RFID terdiri dari sebuah microchip yang mempunyai sebuah antena. Tag
tersebut dapat menyimpan sebuah data unik (serial number) yang dapat
digunakan sebagai informasi dalam proses identifikasi suatu objek.
b. RFID Reader
sistem RFID diperlukan sebuah reader atau alat scanning-device yang dapat
membaca tag dengan benar dan mengkomunikasikan hasilnya ke suatu basis
data.
RFID Reader merupakan penghubung antara program aplikasi yang adapada
komputer dengan antena yang akan meradiasikan gelombang radio ke tag
RFID.
Gelombang radio 23 yang diemisikan oleh antena pada RFID reader akan
berpropagasi pada ruangan disekitarnya. Akibatnya data dapat berpindah
secara wireless dari tag ke RFID reader.
2.2.7 Buzzer
BAB III
METODE PERANCANGAN