Anda di halaman 1dari 21

RANCANG BANGUN KAMAR CERDAS MENGGUNAKAN

ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID DENGAN


KOMUNIKASI NIRKABEL

PROPOSAL TUGAS AKHIR

oleh
Adi Sulistiono
NIM E32130901

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
Judul
: Rancang Bangun Kamar Cerdas Menggunakan
Arduino Uno Berbasis Android dengan Komunikasi Nirkabel
2. Identitas
Pelaksana
: ..............................................................................
a. Nama Lengkap
: Adi Sulistiono
b. NIM: E32130901
c. Jurusan/Program Studi
: Teknologi Informasi/Teknik Komputer
3. Lokasi
:
Politeknik Negeri Jember
4. Identitas Dosen Pembimbing
:
1.

Dosen Pembimbing I
a. Nama Lengkap
:
Elly Antika, ST, M.Kom
b. NIP : 19781011 200501 2 002
c. Jurusan/Program Studi
:
Teknologi
Inoformasi/Teknik
Komputer
Dosen Pembimbing II
a. Nama Lengkap
: Surateno, S.Kom, M.T
b. NIP : 19790703 200312 1 001
c. Jurusan/Program Studi : Teknologi Informasi / Teknik Komputer
5. Lama Kegiatan

: Enam (6) bulan

Jember, 5 Juni 2015


Menyetujui:
Dosen Pembimbing I,

Dosen Pembimbing II,

Elly Antika, ST, M.Kom


Surateno, S.Kom, M.T
NIP 19781011 200501 2 002 NIP 19790703 200312 1 001

Pelaksana,

Adi Sulistiono
NIM E32130901

Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknik Komputer

Hariyono Rakhmad, S.Pd, M.Kom


NIP 19790703 200312 1 001

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jaringan Nirkabel atau wireless network merupakan komunikasi data tanpa kabel atau
nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Teknologi Nirkabel
(Tanpa Kabel) atau Wireless sekarang sudah banyak di publikasikan di daerah yang sulit untuk di
jangkau menggunakan kabel. Teknologi nirkabel saat ini popular dilingkungan masyarakat
diantaranya adalah Wi-Fi. Wi-Fi yaitu kepanjangan dari Wireless Fidelity yaitu sekumpulan standar
yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel atau komunikasi data tanpa kabel (Wireless Local
Area Networks WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang Wi-Fi sudah
tersedia pada perangkat telepon genggam, gadget, laptop dll.
Android merupakan sistem operasi telepon genggam yang bersifat open source atau siapa
saja dapat mengembangkan itu. Perangkat keras dalam telepon genggam yang menggunakan sistem
operasi android umumnya sudah dilengkapi dengan perangkat keras seperti kebutuhan komunikasi
data tanpa kabel atau nirkabel seperti Bluetooth dan Wi-Fi. Dengan adanya perangkat keras
pendukung seperti Bluetooth atau Wi-Fi, maka telepon genggam tersebut dapat digunakan untuk
transfer data, monitoring atau pengontrolan alat yang ada pada rumah pintar.
Rumah Cerdas (Smart Home) adalah sistem aplikasi yang merupakan gabungan antara
teknologi dan pelayanan yang di khususkan di dalam lingkungan rumah yang difungsikan untuk
memberi keamanan, kenyamanan serta untuk memudahkan pengguna untuk mengoperasikan alatalat di dalam rumah. Dalam Rumah Cerdas biasanya hanya mengontrol beberapa alat-alat yang
umum digunakan seperti lampu, kran air dll. Pada rumah cerdas pengontrolan dalam kamar
biasanya kurang spesifik seperti kipas, jendela dll, itu biasanya tidak disertakan maka dari itu perlu
di khususkan pembuatan Kamar Pintar dalam Rumah Pintar.
Kamar Cerdas merupakan suatu sistem berbasis komputer yang dapat memberikan
kenyamanan untuk pemilik kamar. Kamar Cerdas di khususkan untuk mengontrol peralatan di
dalam kamar seperti kipas angin, jendela, tirai, pintu dan lampu. pengontrolan alat menggunakan
komunikasi data tanpa kabel atau nirkabel menggunakan android dapat memudahkan pengguna
untuk mengontrol peralatan kamar tanpa harus berpindah tempat atau hanya membuka aplikasi pada
android dan memilih opsi sesuai yang di butuhkan. Misalnya seperti ingin menyalakan lampu maka
pemilik kamar tidak usah repot-repot untuk berdiri terus mencari saklar lampu untuk
menyalakannya, pemilik kamar hanya perlu mengambil telepon genggam bersistem operasi android
kemudian membuka aplikasi dan memilih opsi untuk menyalakan lampu.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil perumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana merancang dan membuat sistem kontrol kamar cerdas menggunakan arduino
dan android sebagai pengontrol perangkat.
2. Bagaimana cara menghubungkan antara android ke arduino dengan komunikasi Wi-Fi.
1.3. Batasan Masalah
Demi menghindari terjadinya perbedaan pemahaman serta keluasan penelitian maka perlu
diberikan batasan masalah yang akan diteliti yaitu :
1 Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Uno R3.
2 Pengendalian yang dilakukan adalah on/off.
3 Pengiriman data melalui jaringan menggunakan modul Ethernet Shield Arduino.
4 Menggunakan Access Point sebagai jembatan antara Android dengan Arduino Uno R3.
5 Alat yang dibuat masih dalam bentuk Prototype.
6 Aplikasi kendali perangkat yang di install pada android dapat di unduh di playstore.
1.4. Tujuan
Tujuan dalam tugas akhir ini adalah mengontrol peralatan kamar tidur seperti pintu, jendela,
lampu, tirai, dan kipas angin sebagai solusi alternatif baru untuk sistem pengedalian peralatan
kamar tanpa kabel menggunakan jaringan Wi-Fi pada platform Android atau telepon genggam yang
menggunakan sistem operasi Android.
1.5. Manfaat
Manfaat dari pembuatan Tugas Akhir ini yaitu :
1. Mempercepat akses untuk mengoperasikan peralatan kamar.
2. Mempermudah pengguna dalam mengoperasikan peralatan kamar.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Arduino
Arduino merupakan mikrokontroler yang memang dirancang untuk bisa digunakan dengan
mudah oleh para seniman dan desainer. Dengan demikian, tanpa mengetahui bahasa pemrograman,
arduino bisa digunakan untuk menghasilkan karya canggih (Mike, 2011).

2.1.1. Tipe Arduino


Arduino memiliki beberapa tipe yaitu dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tipe Arduino

Keterangan

Arduino USB

Menggunakan interface USB sebagai


antarmuka pemrograman atau komunikasi
komputer.
Contoh:
Arduino
yang
menggunakan
interface USB untuk download kode program,
yaitu:
1. Arduino Uno
2. Arduino Duemilanove
3. Arduino Diecimila
4. Arduino NG Rev. C
5. Arduino NG (Nuova Generazione)
6. Arduino Extreme dan Arduino

Arduino Serial

Arduino Mega

Arduino Fio
Arduino Lylypad

Extreme v2
7. Arduino USB dan Arduino USB v2.0
Menggunakan RS232 sebagai antarmuka
pemrograman atau komunikasi komputer.
Contoh: Arduino Serial dan Arduino Serial
v2.0
Arduino jenis ini memiliki spesifikasi yang
lebih tinggi, dilengkapi tambahan pin digital,
pin analog, port serial, dan sebagainya.
Contoh:
1. Arduino Mega
2. Arduino Mega 2560
Arduino jenis ini lebih banyak digunakan
untuk kegunaan nirkabel.
Arduino ini bentukya seperti uang koin dan
berukuran sangat kecil. Dengan ukuran
tersebut, dapat digunakan secara fleksibel.
Contoh:
1. Lylypad Arduino 00, Lylypad Arduino
01
2. Lylypad Arduino 02, Lylypad Arduino

Arduino BT
Arduino Nano
dan Arduino Mini

03, Lylypad Arduino 04


Arduino mengandung modul bluetooth untuk
komunikasi nirkabel
Arduino ini berbentuk kompak dan digunakan
pada bread board.

Contoh:
1. Arduino Nano 3.0
2. Arduino Nano 2.x
3. Arduino Nano 04
4. Arduino Nano 03
5. Arduino Stamp 02
Tabel 2.1 Macam-Macam Arduino

2.1.2. Arduino Uno R3


Arduino Uno R3 adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega328. Arduino Uno R3
memiliki 14 digital pin Input / Output dimana 6 dapat digunakan sebagai Output PWM (Pulse
Width Modulation), dan 6 input analog, . menggunakan clock osilator 16 MHz, koneksi USB, jack
listrik, header ICSP dan mempunyai tombol reset. Itu semua diperlukan untuk mendukung
keperluan mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau dengan adaptor
AC-DC atau baterai untuk memulainya (http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno).

Gambar 2.1 Arduino Uno R3


(http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno)

2.1.3. Fungsi Pin Arduino


Keterangan atau fungsi pada pin Arduino Uno R3 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Pin
14 pin input/output digital (0-13)

Keterangan Pin
Berfungsi:
1. Sebagai input/output, dapat
diatur oleh program
2. Khusus untuk 6 buah pin 3,

5, 6, 9, 10 dan 11. Dapat


juga berfungsi sebagai pin
analog

output,

dimana

tegangan output-nya dapat


diatur.

Biasanya

untuk

PWM.
3. Fungsi pin output: sebuah
pin output analog dapat
diprogram

antara

0-255,

dimana hal itu mewakili


USB

nilai tegangan 0-5V.


Berfungsi:
1. Memuat program

dari

komputer ke papan.
2. Komunikasi serial antara
papan dan komputer.
3. Sekaligus
Jumper SV1

Q1-Kristal (quartz crystal oscilator)

power

untuk

Arduino
Sambungan atau jumper untuk
memilih sumber daya papan,
apakah dari sumber eksternal
atau
menggunakan
USB.
Sambungan
ini
tidak
diperlukan lagi pada papan
Arduino versi terakhir karena
pemillihan
sumber
daya
eksternal atau USB dilakukan
secara otomatis.
Jika mikrokontroler dianggap
sebagai sebuah otak, maka
kristal
adalah
jantungnya
karena
komponen
ini
menghasilkan
detak-detak
yang
dikirim
ke
mikrokontroler
agar
melakukan sebuah operasi
untuk setiap detaknya. Kristal
ini dipilih yang berdetak 16

juta kali per detik (16MHz).


Untuk
me-reset
papan
sehingga program akan mulai
lagi dari awal. Perhatikan
bahwa tombol reset ini bukan
untuk menghapus program
atau
mengosongkan
mikrokontroler.
In-Circuit Serial Programming (ISP) Port ICSP memungkinkan
pengguna untuk memprogram
mikrokontroler
secara
langsung,
tanpa
melalui
bootloader.
Umumnya
pengguna
Arduino
tidak
melakukan ini sehingga ICSP
tidak terlalu dipakai walaupun
disediakan.
X1-Sumber daya eksternal
Jika hendak disuplai dengan
sumber daya eksternal, papan
Arduino
dapat
diberikan
tegangan DC antara 9-12V.
6 pin input analog (0-5)
Pin ini sangat berguna untuk
membaca
tegangan
yang
dihasilkan oleh sensor analog,
seperti sensor suhu. Program
dapat membaca nilai sebuah
pin input antara 0-1023,
dimana hal itu mewakili nilai
tegangan 0-5V.
Tabel 2.2 Fungsi Pin Arduino Uno R3
Tombol Reset-S1

2.2. Arduino Software


Arduino Software adalah suatu aplikasi yang di khususkan untuk keperluan menulis atau
mengisi program pada papan arduino. Selain untuk menulis atau mengisi program Arduino
Software juga dapat digunakan untuk mengkompile program yang sudah dibuat. Di dalam aplikasi
tersebut juga tersedia beberapa library yang berguna untuk memudahkan pengguna untuk menulis
program.

2.3. Modul Ethernet Shield


Ethernet Shield menambah kemampuan Arduino board agar terhubung ke jaringan komputer
menggunakan kabel LAN dengan konektor kabel RJ45. Ethernet Shield berbasiskan chip Ethernet
Wiznet W5100. Wiznet W5100 menggunakan jaringan dengan protocol TCP ataupun UDP. pada
modul Ethernet Shield terdapat slot micro-SD, yang dapat digunakan untuk menyimpan file yang
diakses dari jaringan. Modul Ethernet Shield berkomunikasi dengan W5100 dan SD card
menggunakan Bus SPI (Serial Peripheral Interface). Dalam modul Ethernet Shield juga tersedia
tombol reset yang terhubung pada tombol reset yang terdapat pada papan Arduino. Komunikasi ini
diatur oleh library SPI.h dan Ethernet.h. Bus SPI menggunakan pin digital 11, 12 dan 13 pada
Arduino Uno R3. modul Ethernet Shield membutuhkan tegangan sebesar 5V untuk beroperasi dan
diambil melalui papan Arduino, dan Ethernet Shield memiliki kecepatan koneksi sebesar
10/100MB. Modul Ethernet Shield agar terhubung dengan Arduino Uno R3 yaitu melalui port SPI
(melalui header ICSP) pada pin digital 10, 11, 12 dan 13, serta pin 10 digunakan untuk memilih
W5100 dan pin 4 digunakan untuk kartu micro SD. Jumper yang ditandai INT dapat dihubungkan
untuk kemungkinan Arduino untuk menerima pemberitahuan interrupt yang didapat dari W1500,
tetapi tidak didukung library Ethernet . Jumper meghubungkan pin INT dari W5100 pada pin
digital 2 dengan Arduino Uno R3 (http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoEthernetShield).

Gambar 2.2 Modul Ethernet Shield (http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoEthernetShield)

2.4. Informasi LED pada modul Ethernet Shield


Arti dari LED yang menyala pada modul Ethernet Shield dapat dilihat pada tabel berikut ini.
LED

KETERANGAN

PWR
LINK

Menunjukan bahwa modul aktif.


Menunjukan bahwa modul menerima atau menerima data

FULLD
100M
RX
TX
COLL

melalui jaringan.
Menunjukkan bahwa

komunikasi

jaringan

internet

menggunakan Full Duplex.


Menunjukan kecepatan koneksi jaringan 100Mb/S, jika
led mati maka kecepatannya 10Mb/S.
Menunjukan adanya data yang diterima.
Menunjukan adanya data yang dikirim.
Menunjukan ketika terjadi tabrakan data pada jaringan.
Tabel 2.3 Keterangan LED pada modul Ethernet Shield
(http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoEthernetShield).

2.5. Access Point


Access Point merupakan sebuah perangkat keras yang berfungsi untuk menyambungkan
alat-alat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau
sejenisnya. Wireless Access Point digunakan untuk membuat jaringan (Wireless Local Area
Network) ataupun untuk memperbesar cakupan jaringan Wi-Fi yang sudah ada (menggunakan mode
bridge). Access Point berfungsi sebagai Hub / Switch yang bertugas untuk menghubungkan Arduino
Uno R3+Ethernet Shield dengan Android menggunakan jaringan wireless / nirkabel, access point
menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi, ukuran kekuatan sinyal mempengaruhi area
coverage yang akan di jangkau, semakin besar kekuatan sinyal maka semakin luas jangkauannya,
satuan sinyalnya yaitu dBm atau mW. Di sini Access Point di fungsikan menjadi client, yaitu
sebagai perantara antara Arduino Uno R3 dengan Android menggunakan jaringan wireless.

2.6. Android
Android adalah sebuah sistem operasi yang berbasis Java yang beroperasi pada kernel Linux
2.6. Sistem Android sangat ringan dan penuh fitur. Android sendiri bukanlah sebuah bahasa
pemrogaman, tetapi Android merupakan sebuah envoironment untuk menjalankan aplikasi. Android
terdiri dari 3 elemen utama yaitu Operating System, Middleware, dan Key Application. Aplikasi
Android di kembangkan dengan menggunakan Java dan dapat di implementasikan dengan lebih
mudah ke platform yang baru. Android, selama mengenali dan mengizinkan untuk pengembangan
program UI, juga mendukung XML-Based UI Layout yang terbaru. XML UI Layout adalah konsep
baru untuk pengembangan desktop (Rifai. DKK, 2014).

2.7. Aplikasi Wi-Fi TCP/UDP


Aplikasi harus di install pada Android, karena aplikasi ini digunakan untuk mengirimkan
data kepada Arduino Uno R3 melalui jaringan Wi-Fi. Aplikasi ini menggunakan protocol TCP/UDP
untuk berkomunikasi data.

2.8. Arsitektur dasar TCP/IP


2.8.1.

Pengenalan
Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses mengirimkn data dari satu komputer ke

komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambah suatu alat yang
disebut sebagai antarmuka jaringan (network interface). Jenis antarmuka jaringan ini bermacammacam tergantung pada media fisik yang digunakan untuk mengirimkan data tersebut (Randy,
2011).
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang dirancang untuk melakukan fungsi-fungsi
komunikasi data pada WAN, terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung
jawab atas bagian-bagian tertentu komunikasi data. TCP/IP bukan hanya protokol yang dijalankan
oleh internet, tetapi juga protokol yang digunakan pada jaringan intranet. TCP menyediakan
kehandalan transmisi data antara client dan server apabila data hilang atau diacak, TCP memicu
transimsi ulang sampai galat terkoreksi. IP menjalankan paket data dari simpul ke simpul,
mengdekode alamat dan rute data ke tujuan yang ditunjuk. Lapisan pada TCP/IP ditunjukan pada
gambar berikut

Gambar 2.3 Lapisan Protokol TCP/IP


TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapisan
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Lapisan Antarmuka Jaringan (Network Interface Layer). Lapisan ini sering disebut juga link
layer paling bawah yang bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke da dari media
fisik. Media fisiknya data berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Protokol pada

lapisan ini harus mampu menjadi data digital yang dimengerti komputer yang berasal dari
peralatan lain yang sejenis.
2. Lapisan Internet (Internet Layer). Protokol yang berada pada lapisan ini bertanggung jawab
dalam pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada lapisan ini terdapat tiga macam protokol
yaitu IP (Internet Protocol), ARP (Address Revolution Protocol), dan ICMP (Internet
Control Message Protocol).
3. Lapisan Transport (Transport Layer). Lapisan ini berisi protokol yang bertanggung jawab
untuk mengadakan komunikasi antara dua host. Kedua protokol yang terdapat pada lapisan
ini adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Diagram Protocol).
4. Lapisan Aplikasi (Application Layer). Pada lapisan ini pengguna memakai semua aplikasi
yang disediakan oleh layanan TCP/IP. Program aplikasi akan memilih jenis protokol
transportasi yang diperlukan (Randy, 2011).

2.8.2. Transmission Control Protocol (TCP)


TCP merupakan protokol lapisan transport, menyediakan layanan yang dikenal sebagai
connection oriented, reliable, dan byte stream service. Connection Oriented berarti bahwa sebelum
melakukan pertukaran data dua aplikasi pengguna TCP harus melakukan pembentukan hubungan
(handshake) terlebih dahulu. Reliable berarti TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan
mentransmisi. Byte Stream Service berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan
(Randy, 2011).

2.8.3. User Datagram Protocol (UDP)


Tidak seperti TCP yang bersifat connection oriented, UDP bersifat connectionless. Dalam
UDP tidak ada pengurutan kembali (sequencing) paket yang datang, acknowledgment terhadap
paket yang datang atau retransmisi jika paket mengalami masalah di tengah jalan. Kemiripan UDP
dengan TCP adalah pada penggunaan port number. Karena sifatnya yang connectionless dan
unreliable, UDP digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang secara periodik melakukan aktifitas tertentu.
Pengiriman datagram ke banyak client sekaligus akan lebih efisien jika prosesnya menggunakan
metode connectionless (Randy, 2011).

2.9. Wi-Fi
Wi-Fi adalah sinyal radio yang memancarkan koneksi internet hingga 90 meter. Wi-Fi
menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), yang secara ekstrem mampu
mengantisipasi perubahan, interferensi, jamming, dan pendeteksian (Rifai. DKK, 2014).

2.10.

Relay

Relay adalah sebuah sakelar yang dikendalikan oleh arus, Relay memiliki sebuah kumparan
tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti. Terdapat sebuah armatur besi yang akan tetarik
menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armatur ini terpasang pada sebuah tuas
berpegas. Ketika armatur tertarik menuju inti, kontak jalur bersama akan berubah posisinya dari
kontak normal tertutup ke kontak normal terbuka (Rifai. DKK, 2014).

2.11.

Motor Servo

Motor Servo merupakan sebuah actuator putar (motor) yang mana sudut dan arah (clockwise
dan counter clockwise) pergerakan porosnya dapat diatur. Suatu motor servo terdiri atas motor DC,
serangkaian gear, rangkaian kontrol, dan potensio meter. Rangkaian kontrol berfungsi untuk
mengatur pergerakan poros apakah poros sudah berada pada posisi yang di perintahkan atau tidak.
Motor servo memiliki tiga buah kabel, yaitu kabel VCC, kabel GND, dan kabel Kontrol. Pergerakan
motor servo ditentukan berdasarkan pulse width modulated (PWM) yang diberikan, jika nilai sinyal
yang diberikan kurang dari 1.5 ms atau 1500 s maka motor servo akan bergerak ke arah
berlawanan arah jarum jam, sedangkan jika pulsa yang diberikan lebih besar dari 1.5 ms maka servo
akan bergerak searah jarum jam (Muhammad, 2014).

2.12.

Solenoid

Solenoid adalah peralatan yang dipakai untuk mengkonversi sinyal elektrik atau arus listrik
menjadi gerak mekanik. Solenoid dibuat dari kumparan dan inti besi yang dapat digerakkan, dan
berfungsi sebagai aktuator untuk membuka kunci otomatis pada pintu kamar (Ivan, 2013).
2.13.

Motor DC

Motor DC adalah suatu motor penggerak yang dikendalikan dengan arus searah (DC).
Bagian motor DC yang paling penting adalah rotor dan stator, yang termasuk stator adalah badan
motor, sikat-sikat dan inti kutub magnet. Bagian rotor adalah bagian yang berputar dari motor DC,

yang termasuk rotor ialah lilitan jangkar, jangkar, komutator, tali, isolator, poros, bantalan dan kipas
(Heryanto Dkk, 2008).
Driver motor digunakan untuk menggerakkan motor DC menggunakan mikrokontroler.
Arus yang mampu diterima atau yang dikeluarkan oleh mikrokontroler sangat kecil (dalam satuan
miliampere) sehingga agar mikrokontroler dapat menggerakan motor DC diperlukan suatu
rangkaian driver motor yang mampu mengalirkan arus sampai dengan beberapa ampere. Rangkaian
driver motor DC dapat berupa rangkaian transistor, relay, atau IC (Integrated Circuit) . rangkaian
driver yang umum digunakan adalah IC L293D (Hendra, 2013).
BAB 3. METODE KEGIATAN
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
3.1.1. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan penelitian perancangan tugas akhir ini di Politeknik Negeri
Jember.
3.1.2. Waktu Pelaksanaan
Aktifitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 6 (Enam) Bulan
sejak bulan 20 September 2015 Sampai dengan bulan 20 Februari 2016.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Laptop
Kabel
Tang Crimping
LAN Tester
Gergaji
Solder
Bor Listrik
Timah
RJ45
Kabel UTP.

3.2.2. Bahan
3.2.2.1.

Perangkat Keras
a. Arduino Uno R3

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
3.2.2.2.

Ethernet Shield (Modul Arduino)


Access Point
Acrylic
Handphone Bersistem Operasi Android / gadget berflatform Android.
Motor Servo
Motor DC
Relay
Solenoid.

Perangkat Lunak
a. Arduino Software
b. Aplikasi Wi-Fi TCP/UDP untuk android.

3.3. Metode Penelitian


Studi Pustaka

Perancangan Sistem

Implementasi

Pengujian

Pembuatan

Gambar 3.1 Tahapan Metode Penelitian

3.3.1.

Studi Pustaka
Pada metode ini penulis mengumpulkan data dan informasi dengan cara membaca referensi,

buku pustaka, jurnal, internet, dan catatan kuliah. Terutama materi yang dibutuhkan untuk
penyusunan tugas akhir ini.

3.3.2. Perancangan Sistem


Perancangan suatu sistem yang akan dibuat merupakan suatu tahapan yang sangat penting
dalam membuat suatu program atau melanjutkan ke langkah selanjutnya, karena dengan adanya
perencanaan diharapkan dapat dihasilkan hasil yang baik atau hasil yang maksimal. Didalam
perancangan sistem yang penulis buat adalah pengendalian peralatan kamar menggunakan Android
dengan komunikasi Wi-Fi. Proses pengiriman data dari Android ke Arduino Uno R3 menggunakan
jaringan Wi-Fi, untuk pengiriman data di dalam jaringan Wi-Fi penulis menggunakan Arduino Uno
R3 + modul Ethernet Shield yang kemudian dihubungkan ke Access Point menggunakan kabel
LAN.

Gambar 3.2 Rancangan Alat


Pada gambar diatas Android yang berperan sebagai client atau yang bertugas mengirimkan perintah
berupa data karakter, lalu data ini akan diteruskan melalui jaringan Wi-Fi dan diterima oleh modul
Ethernet Shield lalu diteruskan ke Arduino Uno R3, kemudian Arduino Uno R3 menerjemahkan
data yang dikirim oleh Android kemudian di teruskan ke pengontrolan alat. Adapun data yang
digunakan untuk mengontrol alat sesuai gambar diatas, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Data
A0
A1
B0
B1
C0
C1
D0
D1
E0
E1

Alat
Kunci Pintu akan Terbuka
Kunci Pintu akan Tertutup
Lampu akan Mati
Lampu akan Hidup
Kipas Angin akan Mati
Kipas Angin akan Hidup
Tirai akan Tertutup
Tirai akan Terbuka
Jendela akan Tertutup
Jendela akan Terbuka
Tabel 3.1 Data untuk pengontrolan alat.

3.3.3. Implementasi
Pada bab ini dilakukan pengimplementasian alat yang dibuat oleh penulis yaitu kamar
cerdas yang penggontrolannya menggunakan Android dengan komunikasi Wi-Fi. Sebelum
itu hal atau langkah yang harus diperhatikan diantaranya :
3.3.3.1. Hardware
Berikut ini adalah hardware yang ada di dalam Kamar Cerdas :
1

Arduino Uno R3

Arduino Uno R3 ini berfungsi sebagai pengontrol rangkaian pada alat kamar
berdasarkan masukan data karakter dari Android. Contohnya seperti mengontrol
Solenoid untuk Pintu kamar, Relay untuk Lampu & Kipas Angin, motor DC
untuk tirai dan Motor Servo untuk membuka atau menutup jendela.
2

Modul Ethernet Shield


Modul Ethernet Shield ini digunakan untuk komunikasi data menggunakan Wi-

Fi atau dengan IP Address antara Android dengan Arduino Uno R3.


Access Point
Access Point Berfungsi agar android yang berperan sebagai client dapat
berfungsi dengan Arduino Uno R3 yang berperan sebagai server menggunakan
jaringan Wi-Fi.

Android
Android berfungsi untuk mengirimkan data karakter kepada Arduino Uno R3.

Driver Motor

Karena motor DC membutuhkan arus yang besar sedangkan mikrokontroler tidak


bisa memberikan arus yang besar maka diperlukan driver motor DC yang tak
lain berguna sebagai pengatur arus atau penyeimbang arus yang dari motor DC
ke Arduino Uno R3.
6

Motor DC

Motor DC digunakan untuk mengontrol buka atau tutupnya tirai di dalam


pengontrolan kamar cerdas ini.
7

Catu Daya
Catu Daya digunakan untuk mensupplai tegangan atau arus agar alat dapat

berjalan.
Motor Servo
Di dalam tugas akhir ini motor servo digunakan untuk membuka atau menutup

jendela pada kamar cerdas.


Relay
Relay adalah Saklar elektrik atau saklar otomatis yang bergerak apabila dialiri
oleh tegangan listrik. Relay disini digunakan untuk menyalakan atau mematikan
lampu pada kamar cerdas dan untuk menghidupkan atau mematikan kipas

angina pada kamar cerdas.


10 Kabel LAN
Kabel LAN berfungsi sebagai komunikasi data antara Arduino Uno R3 + modul
Ethernet Shield dengan Access Point.
3.3.4. Pengujian
Pengujian sistem dalam tugas akhir ini berupa hidup atau matinya alat yang di kontrol yang
dikendalikan dengan Android dengan menggunakan Jaringan Wi-Fi. Kontrol pada alat
meliputi terkunci atau terbukanya kunci pintu, hidup atau matinya lampu, hidup atau
matinya kipas angin, terbuka atau tertutupnya tirai pada kamar dan terbuka atau tertutupnya
jendela pada kamar.

3.3.5. Jadwal Perancangan


N
o
1

Keterangan
Studi

Sep

Okt

Nop

Des

Jan

Feb

2
3
4

Pustaka
Perancanga
n Alat
Implement
asi Alat
Uji Coba
Tabel 3.2 Jadwal Perancangan

3.3.6. Gambaran Sistem


Pada tugas akhir yang akan dibuat penulis, sebagai berikut

Gambar 3.3 Gambaran Sistem


Keterangan :
A : Android
B : Access Point
C : Modul Ethernet Shield
D : Arduino Uno R3
E : Pintu
F : Lampu
G : Kipas Angin
H : Tirai

I : Jendela
J : Solenoid
K : Relay
L : Relay
M : Driver Motor DC + Motor DC
N : Motor Servo
O : Port untuk RJ45
DAFTAR PUSTAKA
Arduino.
(n.d.).
Arduino
Ethernet
Shield.
http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoEthernetShield
Arduino.
(n.d.).
Arduino
Uno
R3.
http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno

Retrieved
Retrieved

from
from

Arduino:
Arduino:

Dinata, Y. (2014). Arduino Itu Mudah. PT. Elex Media Komputindo.


Fauzy, R. R. (2011). Sistem Pengendali Robot Mobil Berbasis Mikrokontroler ATmega16 dengan
Antarmuka RJ45.
Ichwan, M. DKK. (2013). Pembangunan Prototipe Sistem Pengendalian Peralatan Listrik Pada
Platform Android. No.1, Vol. 4, Januari - April 2013 ISSN: 2087-5266.
Maryanto, H. (2013). Pembuatan Prototipe Pintu Otomatis Satu Arah Berbasis Mikrokontroler
ATmega8535 menggunakan Double IR. Seruni - Seminar Riset Unggulan Nasional dan
Komputer FTI UNSA 2013.
Melalolin, I. C. (2013). Rancang Bangun Brankas Pengaman Otomatis Berbasis Mikrokontroler
AT89S52. TELEKONTRAN, VOL.1, NO.1, JANUARI 2013.
Riza, R. DKK. (2013). Rancang Bangun Prototype Perangkat Aplikasi Wi-Fi Lamp Berbasis
Mikrokontroler dan Aplikasi menggunakan Platform Android.
Wisnu, A. H. (2008). Pemrogaman Bahasa C untuk mikrokontroler ATmega8535.

Anda mungkin juga menyukai