A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian Arduino
2. Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis Arduino
3. Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian Arduino Uno
4. Siswa mampu menjelaskan struktur pemrograman Arduino Uno
B. Pengertian Arduino
“Arduino is an open-source electronics prototyping platform based on flexible, easy-to-
use hardware and software. It's intended for artists, designers, hobbyists and anyone interested
in creating interactive objects or environments”
Arduino dapat dikatakan sebagai prototyping platform. Dalam Bahasa Indonesia,
prototype dapat diartikan sebagai purwarupa,yaitu suatu alat yang dapat digunakan untuk
menghasilkan berbagai karya cipta dalam tahapan desain. Pada kenyataannya, Arduino tidak
hanya digunakan pada tahapan desain, namun sampai produk jadi. Kita dapat berkreasi apapun
dengan menggunakan Arduino, seperti aplikasi dalam bidang robotika. Arduino memberikan
banyak kemudahan bagi pengguna untuk merealisasikan karya-karyanya. Arduino telah
dilengapi dengan sistem IDE (Integrated Development Environment) untuk menuliskan
program aplikasi yang kita buat. Selain itu, pada board Arduino juga telah dilengkapi dengan
bebagai fasilitas sehingga lebih memudahkan para pencinta atau penggunaanya.
Dari pemaparan di atas, maka dapat kita perjelas bahwa Arduino adalah platform
prototyping open-source hardware yang dapat digunakan untuk membuat projek berbasis
pemrograman. Hardware Arduino memiliki prosesor mikrokontroler ATMega yang dirilis oleh
Atmel AVR, tetapi software yang digunakan memiliki bahasa pemrograman tersendiri. Arduino
dirancang untuk memudahkan pengguna elektronik atau siapapun yang ingin mengembangkan
peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan software yang fleksibel dan mudah
untuk digunakan.
Dalam berbagai aplikasi, Arduino dapat digunakan untuk mendeteksi lingkungan
dengan menerima input dari berbagai sensor atau tombol (sensor cahaya, suhu, inframerah,
ultrasonic, jarak, tekanan, kelembaban) dan dapat mengontrol perangkatlainnya seperti
mengontrol kecepatan dan arah putar motor, menyalakan LED, dan sebagainya. Keuntungan
yang kita dapatkan ketika menggunakan Arduino, antara lain:
1. Harga relatif murah dibandingkan dengan mikrokontroler lainnya dengan kelebihan
yang ditawarkan.
2. Dapat digunakan pada berbagai sistem operasi Windows, Linux, Max, dan lain-lain.
3. Memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami, projek Arduino sudah
banyak dipelajari karena open source.
C. Jenis-Jenis Arduino
1. Arduino Uno.
Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan, terutama untuk pemula. Arduino Uno
menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan 6
pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To type
B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
2. Arduino Due
Arduino Due adalah pengembangan dari mikrokontroler Arduino yang menggunakan CPU
Atmel SAM3X8E ARM Cortex-M3. Arduino ini memiliki 54 pin I/O digital, 12 pin analog
Input, dan dilengkapi dengan Micro USB yang umumnya terdapat pada handphone saat ini.
3. Arduino Mega
Arduino Mega umumnya dibuat menggunaka jenis mikrokontroler ATMega 2560. Sesuai
dengan namanya, Arduino ini dibekali dengan prosesor ATMega2560 yang memiliki 54 pin
digital I/O, 16 pin analog input, dan koneksi USB tipe A to B yang sekaligus digunakan
sebagai sumber tegangan.
4. Arduino Leonardo
Arduino Leonardo adalah jenis Arduino yang dibuat menggunakan mikrokontroler
ATMega32u4. Arduino Leonardo memiliki 20 pin digital I/O, 12 pin analog Input, dan juga
dibekali dengan Mikro USB seperti Arduino Due. Dilihat dari bentuk dan spesifikasinya,
Arduino Leonardo memiliki kemiripan dengan Arduino Uno. Perbedannya hanya terletak
pada penggunaan micro USB untuk pemograman sekaligus sumber tegangan.
5. Arduino Fio
Arduino Fio merupakan Arduino yang memiliki bentuk unik yang dibekali dengan prosesor
ATMega328V yang bekerja pada tegangan 3,3V dan frekuensi 8 MHz. Arduino Fio
memiliki 14 pin digital I/O, 8 pin analog input, dan memiliki socket USB to Xbee. Pengguna
dapat mengupload program dengan kabel FTDI.
6. Arduino Lilypad
Arduino Lilypad merupakan jenis Arduino yang sangat unik karena memiliki bentuk yang
berbeda dari kebanyakan Arduino. Arduino Lilypad berbentuk melingkar. Arduino tipe ini
dibekali dengan prosesor ATMega168V (versi daya rendah) dan ATMega328V. Arduino ini
dilengkapi dengan 14 pin digital I/O, dan 6 pin input analog.
7. Arduino Nano
Sesuai dengan namanya, Arduino Nano memiliki ukuran yang relatif kecil dan sangat
sederhana. Dengan ukurannya yang kecil, bukan berarti jenis Arduino ini tidak mampu
menyimpan banyak fasilitas. Hampir sama dengan tipe Arduino UNO, Arduino Nano
dibekali dengan prosesor ATMega328P dengan bentuk SMD dan memiliki 14 Pin Digital
I/O, 8 Pin Analog Input (lebih banyak dari Uno), dan menggunakan FTDI untuk
pemograman.
1. Power USB
Papan Arduino dapat diberi daya listrik menggunakan kabel USB dari komputer. Yang
perlu dilakukan hanyalah menghubungkan kabel USB ke koneksi USB.
2. Power (Barrel Jack)
Papan Arduino dapat diberi daya listrik langsung dari sumber daya listrik dengan
menghubungkan ke Barrel Jack.
3. Voltage Regulator
Fungsi Voltage Regulator adalah untuk mengontrol tegangan yang diberikan ke papan
Arduino dan menstabilkan tegangan DC yang digunakan oleh prosesor dan elemen
lainnya.
4. Crystal Oscillator
Crystal Oscillator berfungsi untuk menangani masalah waktu. Bagaimana cara Arduino
menghitung waktu? Jawabannya adalah, dengan menggunakan Crystal Oscillator. Angka
yang tercetak di atas Crystal Oscillator Arduino adalah 16.000H9H berarti frekuensinya
adalah 16.000.000 Hertz atau 16 MHz
5. Arduino Reset (nomor 5 dan 17)
Kita dapat mengatur ulang (reset) papan Arduino, misalnya memulai program Anda dari
awal. Kita dapat mengatur ulang papan UNO dalam dua cara. Pertama, dengan
menggunakan tombol reset (17). Kedua, menghubungkan tombol reset eksternal ke pin
Arduino berlabel RESET (5).
6. 3.3 V
Supply 3.3 output volt
7. 5V
Supply 5 output volt
Sebagian besar komponen yang digunakan dengan papan Arduino bekerja baik dengan
tegangan 3,3 volt dan 5 volt.
8. GND (Ground)
Ada beberapa pin GND pada Arduino, semuanya dapat digunakan sebagai ground
rangkaian.
9. Vin
Pin ini juga dapat digunakan untuk menghubungkan catu daya ke papan Arduino dari
sumber catu daya eksternal.
10. Pin Analog
Papan Arduino UNO memiliki lima pin input analog A0 hingga A5. Pin ini dapat
membaca sinyal dari sensor analog seperti sensor kelembaban atau sensor suhu dan
mengubahnya menjadi nilai digital yang dapat dibaca oleh mikroprosesor.
11. Mikrokontroler Utama
Setiap papan Arduino memiliki IC mikrokontroler sendiri (11). Mikrontroler ini
berfungsi sebagai otak dari papan Arduino. IC utama pada masing-masing jenis papan
Arduino memiliki sedikit perbedaan. Mikrokontrol ini biasanya dari Perusahaan
ATMEL.
12. Pin ICSP
Sebagian besar, ICSP (12) adalah AVR, header pemrograman kecil untuk Arduino yang
terdiri dari MOSI, MISO, SCK, RESET, VCC, dan GND. Ini sering disebut sebagai SPI
(Serial Peripheral Interface), yang dapat dianggap sebagai ekspansi dari output.
13. Indikator LED daya
LED ini seharusnya menyala ketika Arduino dihubungkan ke sumber daya. Jika lampu
ini tidak menyala, maka ada yang salah dengan koneksi.
14. LED TX dan RX
TX (transmit) dan RX (receive) muncul pada dua tempat. Pertama, pada pin digital 0 dan
1, untuk menunjukkan pin yang bertanggung jawab untuk komunikasi serial. Kedua,
LED TX dan RX di (13). LED TX berkedip dengan kecepatan yang berbeda saat
mengirim data serial. Kecepatan flashing tergantung pada baud rate yang digunakan oleh
board. RX berkedip selama proses penerimaan.
15. Digital I/O
Papan Arduino UNO memiliki 14 pin I/O digital (15) (yang 6 menyediakan output
PWM (Pulse Width Modulation). Pin ini dapat dikonfigurasi untuk berfungsi sebagai pin
digital input untuk membaca nilai logika (0 atau 1) atau sebagai digital pin output untuk
menggerakkan modul yang berbeda seperti LED, relay, dll. Pin yang berlabel “~” dapat
digunakan untuk menghasilkan PWM.
16. AREF
AREF adalah singkatan dari Analog Reference. Kadang-kadang, digunakan untuk
mengatur tegangan referensi eksternal (antara 0 dan 5 Volt) sebagai batas atas untuk
input pin analog.
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
}
2. Program Utama
Setelah melakukan inisialisasi selanjutnya program yang dikerjakan adalah program
utama, tergantung dari aplikasi yang dibuat, isi dari program utama berbeda antara satu
program dengan program yang lain.
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
}