DRAF SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Menempuh Sidang Draf
i
Disetujui Untuk Mengikuti Sidang Proposal
DRAF SKRIPSI
Pembimbing 1. Pembimbing 2.
Mengetahui
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Sehingga
dengan rahmat, karunia dan bimbingannya serta dengan doanya kedua orang tua,
sodara dan teman penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul.
yang harus di selesaikan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga
proposal penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis yang
1. Bapak Dr. Didik Subhakti Prawira Raharja M.Pd sebagai wali dosen penulis
yang telah memberikan persetujuan penelitian, terima kasih atas semua ilmu
2. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a dorongan dan semangat selama
Jika penulisan ini masih ada kekurangan atau kesalahan karena ini masih
sangat kurang dan jauh dari kata sempurna. Maka penulis berharap semoga karya
yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
menggunakannya.
3
Cirebon, 7 Juni 2022
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
terbaik. Banyak atlet muda tampaknya berlatih sepanjang tahun dan pada intesitas
yang lebih tinggi dari sebelumnya, dan banyak yang memilih untuk focus pada
satu olahraga sebelum remaja. Atlet dan orang tua sering percaya bahwa memulai
pelatihan khusus dan intesif pada usia dini diperlukan untuk mengoptimalkan
spesialisasi awal ini melawan banyak manfaat fisik, psikologis, dan social dari
2017). Praktisi perlu tahu bagaimana menasihati keluarga tentang pola partisipasi
dalam olahraga.
Spesialisasi ini dapat terjadi lebih awal (sebelum SMA) atau terlambat
(selama SMA atau sesudahnya). Pelatihan tingkat tinggi tentu diperlukan untuk
pengembangan dan kinerja keterampilan atlet puncak, dan banyak pelatih dan
Padahal banyak remaja yang memilik bakat atau potensi luar biasa untuk
dan dukungan yang tepat, terkadang membuat remaja mengurungkan niat bahkan
5
menjadi malas untuk terus menekuni bahkan mencetak prestasi gemilang pada
Jika sejak awal saja tidak ada minat dan motivasi untuk melakukan
kegiatan berolahraga, maka tidak akan tumbuh rasa untuk terus termotivasi dalam
menekuni suatu bidang olahraga yang dirasa menarik oleh kalangan remaja. Salah
memainkan gadget atau teknologi seperti ponsel dan komputer dalam waktu yang
relatif lama. Sehingga membatasi ruang gerak fisik dan keinginan untuk
berolahraga walau sebentar saja. Padahal banyak bidang atau spesialisasi olahraga
yang bisa dipilih sesuai dengan minat dan kapasitas yang dimiliki. Dukungan
yang diberikan oleh orang sekitar dan terdekat dapat menjadi pacuan bagi remaja
6
Peran orang tua dalam mengembankan kemampuan yang dimiliki anak-
anaknya sangat penting, dalam artian bahwa langkah upaya yang dilakukan para
Peran orang tua merupakan salah satu motivasi bagi anak-anaknya dalam
maupun club, Motivasi dapat diperoleh dari luar dan dalam diri anak, yang
dikenal dengan motivasi secara ekxternal dan internal, motivasi eksternal dari luar
diri anak maupun atlet, baik berupa dorongan moril, pemberian fasilitas yang
Seseorang pelatih perlu bisa memutuskan kondisi latihan yang dibutuhkan oleh
para atlet. Untuk mengetahui kondisi dan porsi latihan diperlukan pelatih yang
harus betulbetul ahli dalam bidangnya, jika tidak ditangani dengan benar akhirnya
kegiatan fisik yang dilaksanakan seorang atlet dalam memperoleh kebugaran fisik.
latihan adalah sebuah tahapan untuk merubah sesuatu menjadi positif sekaligus
7
menambah kualitas fisik dan keahlian fungsional anggota tubuh serta kualitas
psikis.
dimaksud dengan latihan dimaknai sebagai tahapan latihan dengan terstruktur dan
dilaksanakan secara rutin dan memiliki intensitas lebih banyak dalam setiap harinya.
maksimal. Maka dari itu, pelatih perlu mempunyai standar sertifikasi keahlian pelatihan
yang berasal dari lembaga maupun instansi professional pengola sertifikasi pelatih.
Pembentukan karakter yang baik juga dapat menunjang prestasi atlet, maka dari itu setiap
pelatih harus bisa membentuk karakter atletnya agar dapat berprestasi. Pada kajian bidang
olahraga, pelatih merupakan individu yang melatih atlet pada suatu cabang olahraga.
Pelatih bisa dikatakan sebagai orang yang ahli dan memiliki tugas sebagai pembimbing,
pembina, serta pengarahkan atlet berprestasi dalam mewujudkan usaha yang maksimal
bahwa pelatih merupakan individu dengan segala keahlian dalam membantu mewujudkan
potensi atlet pada sebuah prestasi riil dengan maksimal pada waktu yang cepat.
strategi dan selalu memberikan motivasi pada atlet. Hal ini juga dikarenakan waktu yang
dihabiskan atlet bersama pelatih tidak banyak, untuk itu pelatih harus sigap dengan
memanfaatkan waktu yang terbatas. Disamping faktor fisik, faktor lain yang tak kalah
penting yakni faktor psikologis, salah satu atlet memaparkan bahwa dorongan dalam diri
juga hal yang penting disamping adanya pelatih dan orang tua yang selalu mendukung, ia
mengatakan apabila faktor tersebut sudah berasal dari diri sendiri, maka pelatih akan
terbantu untuk membuat para atletnya lebih maju, dengan tidak mudah menyerah serta
tetap berusaha.
8
Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka
1. Dukungan yang tidak tepat dari berbagai pihak seperti orangtua, teman, dan
penelitian. Maka dari itu, aspek batasan masalah dalam penelitian ini, diantaranya:
2. Perlu dilakukan usaha pemanduan bakat dan potensi pada usia dini gua
yaitu:
1. Apa yang menjadi motivasi terbesar para remaja untuk menekuni suatu
bidang olahraga?
9
2. Apa saja peran orangtua, temen, pelatih, dan guru bagi remaja agar tetap
keberbakatannya.
3. Bagi guru dan pelatih dapat menjadikan bakat sebagai masukan dan pedoman
perkembangan potensi atau bakat remaja sejak awal hingga menjadi atlet
yang berprestasi.
10
1.6 Definisi Operasional
1.6.1. Olahraga
suatu kegiatan atau aktivitas yang dapat mengurangi stres serta sangat mudah
aktivitas fisik yang disengaja dan direncanakan mulai dari arah, tujuan, waktu dan
maupun beregu.
1.6.2. Motivasi
kesatuan keingian dan tujuan yang menjadi pendorong untuk bertingkah laku
dinyatakan bahwa studi tentang motivasi adalah studi yang mempelajari dua
Sebenarnya secara fisik motivasi itu tidak nampak dan tidak biasa diamati
secara langsung, yang biasa diamati hanya gejala-gejalanya saja dalam bentuk
tingkah laku manusia yang merupakan akibat atau manifestasi dari tinggi
rendahnya (ada tidaknya) motivasi dari orang itu. Kita sering dilingkupi oleh
11
tidak bereaksi. Hal inilah yang menjadi salah satu sebab mengapa sukar sekali
orang mengukur motivasi secara umum, apalagi jika pengukuran itu tergantung
12