Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PELATIH, ORANG TUA, DAN TEMAN SEBAYA

TERHADAP MOTIVASI DALAM SPESIALISASI OLAHRAGA

DRAF SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Menempuh Sidang Draf

DANIEL INDRA KUSUMA


NPM 18.04.1.0061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2022

i
Disetujui Untuk Mengikuti Sidang Proposal

PENGARUH PELATIH, ORANG TUA, DAN TEMAN SEBAYA


TERHADAP MOTIVASI DALAM SPESIALISASI OLAHRAGA REMAJA

DRAF SKRIPSI

DANIEL INDRA KUSUMA


NPM 18.04.1.0061

Diperiksa dan Disetujui Oleh:

Pembimbing 1. Pembimbing 2.

Dr. Didik Subhakti Prawira Raharja M.Pd Nama


NIDN. 0402059002 NIDN.

Mengetahui
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani

Davi Sofyan M.Pd


NIDN. 0420028703

1
DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Sehingga

dengan rahmat, karunia dan bimbingannya serta dengan doanya kedua orang tua,

sodara dan teman penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul.

”PENGARUH PELATIH, ORANG TUA, DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP

MOTIVASI DALAM SPESIALISASI OLAHRAGA” Sebagai tanggung jawab

yang harus di selesaikan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar

sarjana di Universitas Majalengka.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada

semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga

proposal penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis yang

di tujukan kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Didik Subhakti Prawira Raharja M.Pd sebagai wali dosen penulis

yang telah memberikan persetujuan penelitian, terima kasih atas semua ilmu

yang telah diberikan selama ini dan bimbingannya sehingga proposal

penelitian ini bisa terselesaikan dengan baik.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a dorongan dan semangat selama

menyusun proposal penelitian ini.

Jika penulisan ini masih ada kekurangan atau kesalahan karena ini masih

sangat kurang dan jauh dari kata sempurna. Maka penulis berharap semoga karya

yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

menggunakannya.

3
Cirebon, 7 Juni 2022

Penulis

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Motivasi merupakan salah satu factor kunci keberhasilan atlet dalam

memenangkan pertandingan atau menjadi seorang juara. Motivasi mendorong

atlet memberikan dorongan psikologi untuk mencapai prestasi dan peforma

terbaik. Banyak atlet muda tampaknya berlatih sepanjang tahun dan pada intesitas

yang lebih tinggi dari sebelumnya, dan banyak yang memilih untuk focus pada

satu olahraga sebelum remaja. Atlet dan orang tua sering percaya bahwa memulai

pelatihan khusus dan intesif pada usia dini diperlukan untuk mengoptimalkan

pengembangan keterampilan khusus olahraga. Namun bukti menunjukkan bahwa

spesialisasi awal ini melawan banyak manfaat fisik, psikologis, dan social dari

partisipasi olahraga, dan tidak menghasilkan hasil yang diinginkan (Bramantha,

2017). Praktisi perlu tahu bagaimana menasihati keluarga tentang pola partisipasi

dalam olahraga.

Spesialisasi ini dapat terjadi lebih awal (sebelum SMA) atau terlambat

(selama SMA atau sesudahnya). Pelatihan tingkat tinggi tentu diperlukan untuk

pengembangan dan kinerja keterampilan atlet puncak, dan banyak pelatih dan

orang tua menganggap bahwa spesialisasi olahraga awal memberikan keuntungan

dalam pengembangan keterampilan atlet

Padahal banyak remaja yang memilik bakat atau potensi luar biasa untuk

dapat melakoni sebuah spesialisasi olahraga. Namun, karena kurangnya motivasi

dan dukungan yang tepat, terkadang membuat remaja mengurungkan niat bahkan

5
menjadi malas untuk terus menekuni bahkan mencetak prestasi gemilang pada

spesialisasi olahraga tersebut. Motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul

dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut mau bertindak

melakukan sesuatu. Motivasi adalah kondisi internal yang spesifik dan

mengarahkan perilaku seseorang ke suatu tujuan. Prestasi merupakan dorongan

untuk mengatasi kendala, melaksanakan kekuasaan, berjuang untuk melakukan

sesuatu yang sulit sebaik dan secepat mungkin.

Aktivitas fisik secara teratur meningkatkan fungsi kognitif, dan

mengurangi tingkat depresi dengan meningkatkan persepsi diri dan hubungan

teman sebaya pada anak-anak. Partisipasi olahraga juga memberikan konteks

sosial yang unik bagi anak-anak dan memungkinkan mereka mengembangkan

keterampilan dalam kerja tim, masalah pemecahan, dan sportivitas.

Jika sejak awal saja tidak ada minat dan motivasi untuk melakukan

kegiatan berolahraga, maka tidak akan tumbuh rasa untuk terus termotivasi dalam

menekuni suatu bidang olahraga yang dirasa menarik oleh kalangan remaja. Salah

satu faktor yang menyebabkan remaja malas berolahraga adalah kebiasaan

memainkan gadget atau teknologi seperti ponsel dan komputer dalam waktu yang

relatif lama. Sehingga membatasi ruang gerak fisik dan keinginan untuk

berolahraga walau sebentar saja. Padahal banyak bidang atau spesialisasi olahraga

yang bisa dipilih sesuai dengan minat dan kapasitas yang dimiliki. Dukungan

yang diberikan oleh orang sekitar dan terdekat dapat menjadi pacuan bagi remaja

untuk membangkitkan semangat dan motivasi mereka agar terbiasa melakukan

olahraga dan gaya hidup sehat.

6
Peran orang tua dalam mengembankan kemampuan yang dimiliki anak-

anaknya sangat penting, dalam artian bahwa langkah upaya yang dilakukan para

orangtua berperan penting bagi meningkatkan dan mengembangkan kemampuan

yang dimiliki anak-anaknya, sebagai upaya positif bagi perkembangan anaknya.

Peran orang tua merupakan salah satu motivasi bagi anak-anaknya dalam

mengembangkan kemampuan dirinya untuk mengikuti latihan olahraga disekolah

maupun club, Motivasi dapat diperoleh dari luar dan dalam diri anak, yang

dikenal dengan motivasi secara ekxternal dan internal, motivasi eksternal dari luar

diri anak salah satunya dapat diperoleh berupa dukungan keluarga.

Dukungan orang tua dalam anak-anaknya ataupun sebagai atlet untuk

mengikuti latihan olahraga yang diminatinya sangat besar pengaruhnya terhadap

diri anak maupun atlet, baik berupa dorongan moril, pemberian fasilitas yang

diperlukan untk berlatih, serta social lingkungannya.

Dalam proses kepelatihan olahraga harus bisa berlatih dengan baik.

Seseorang pelatih perlu bisa memutuskan kondisi latihan yang dibutuhkan oleh

para atlet. Untuk mengetahui kondisi dan porsi latihan diperlukan pelatih yang

berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang luas. Jadi, seorang pelatih

harus betulbetul ahli dalam bidangnya, jika tidak ditangani dengan benar akhirnya

dikhawatirkan seorang atlet mengalami kegagalan dalam berprestasi, misalnya

mengalami cidera dan gangguan penyakit lainnya. Latihan termasuk sebuah

kegiatan fisik yang dilaksanakan seorang atlet dalam memperoleh kebugaran fisik.

Berdasar pendapat Sukadiyanto (2005:1) mengungkapkan, bahwa dasar dari

latihan adalah sebuah tahapan untuk merubah sesuatu menjadi positif sekaligus

7
menambah kualitas fisik dan keahlian fungsional anggota tubuh serta kualitas

psikis.

Berdasarkan pendapat A. Harsono (1988:102) mengungkapkan, bahwa yang

dimaksud dengan latihan dimaknai sebagai tahapan latihan dengan terstruktur dan

dilaksanakan secara rutin dan memiliki intensitas lebih banyak dalam setiap harinya.

Berdasarkan pendapat B. Harsono (2015:39) mengungkapkan, bahwa pelatihan bertujuan

untuk mendapatkan kemudahan dalam menguatkan keterampilan serta prestasi secara

maksimal. Maka dari itu, pelatih perlu mempunyai standar sertifikasi keahlian pelatihan

yang berasal dari lembaga maupun instansi professional pengola sertifikasi pelatih.

Pembentukan karakter yang baik juga dapat menunjang prestasi atlet, maka dari itu setiap

pelatih harus bisa membentuk karakter atletnya agar dapat berprestasi. Pada kajian bidang

olahraga, pelatih merupakan individu yang melatih atlet pada suatu cabang olahraga.

Pelatih bisa dikatakan sebagai orang yang ahli dan memiliki tugas sebagai pembimbing,

pembina, serta pengarahkan atlet berprestasi dalam mewujudkan usaha yang maksimal

dengan waktu yang singkat. Sedangkan menurut Sukadiyanto (2005: 3) mengungkapkan,

bahwa pelatih merupakan individu dengan segala keahlian dalam membantu mewujudkan

potensi atlet pada sebuah prestasi riil dengan maksimal pada waktu yang cepat.

Peran pelatih sangat membantu atlet dalam menemukan potensinya melalui

strategi dan selalu memberikan motivasi pada atlet. Hal ini juga dikarenakan waktu yang

dihabiskan atlet bersama pelatih tidak banyak, untuk itu pelatih harus sigap dengan

memanfaatkan waktu yang terbatas. Disamping faktor fisik, faktor lain yang tak kalah

penting yakni faktor psikologis, salah satu atlet memaparkan bahwa dorongan dalam diri

juga hal yang penting disamping adanya pelatih dan orang tua yang selalu mendukung, ia

mengatakan apabila faktor tersebut sudah berasal dari diri sendiri, maka pelatih akan

terbantu untuk membuat para atletnya lebih maju, dengan tidak mudah menyerah serta

tetap berusaha.

8
Identifikasi Masalah

Dari beberapa uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka

dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian inisebagai berikut:

1. Dukungan yang tidak tepat dari berbagai pihak seperti orangtua, teman, dan

pelatih/guru pada remaja dalam meningkatkan prestasi spesialisasi olahraga.

2. Motivasi yang rendah di kalangan remaja untuk melakukan kegiatan fisik

atau olahraga, hingga mencapai titik spealisasi olahraga berprestasi.

1.2 Batasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya

penyimpangan ataupun pelebaran pokok masalah, agar penelitian tersebut telah

terarah dan memudahkan dalam pembahasan, sehingga tercapainya tujuan

penelitian. Maka dari itu, aspek batasan masalah dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Dukungan moril yang di berikan oleh orangtua, teman, dan pelatih/guru

dalam meningkatkan prestasi spealisasi olahraga pada remaja.

2. Perlu dilakukan usaha pemanduan bakat dan potensi pada usia dini gua

mencari bibit atlet yang berprestasi.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah yang diajukan

yaitu:

1. Apa yang menjadi motivasi terbesar para remaja untuk menekuni suatu

bidang olahraga?

9
2. Apa saja peran orangtua, temen, pelatih, dan guru bagi remaja agar tetap

termotivasi untuk berolahraga pada bidang terebut?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Memberikan penjelasan secara umum tentang motivasi yang dimiliki remaja

dalam menekuni suatu bidang olahraga hingga mencapai sebuah prestasi.

2. Memaparkan tentang peran orangtua, teman, pelatih, dan guru dalam

memberikan dukungan atau motivasi bagi remaja terus menampilkan perfoma

terbaik dalam bidang olahraga tersebut.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat antara lain:

1. Dapat membantu prestasi maksimal setelah mengetahui tingkat

keberbakatannya.

2. Manambah pengetahuan dan motivasi dalam ilmu olahraga pada umumnya

dan dapat mengetahui bagaimana bakat olahraga.

3. Bagi guru dan pelatih dapat menjadikan bakat sebagai masukan dan pedoman

untuk memberikan keterampilan gerak dasar sesuai dengan karakteristik

perkembangan dan pertembuhan para remaja.

4. Bagi orangtua dapat memberikan dukungan materiil maupun inmateriil untuk

perkembangan potensi atau bakat remaja sejak awal hingga menjadi atlet

yang berprestasi.

10
1.6 Definisi Operasional

1.6.1. Olahraga

Olahraga Menurut Kathryn Marsden “Pengertian olahraga ini merupakan

suatu kegiatan atau aktivitas yang dapat mengurangi stres serta sangat mudah

dilakukan oleh manusia dengan biaya yang murah”.

Olahraga adalah bentuk aktivitas fisik yang biasanya bersifat kompetitif

dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan fisik seseorang

seraya memberikan hiburan bagi pemain ataupun penonton. Olahraga merupakan

aktivitas fisik yang disengaja dan direncanakan mulai dari arah, tujuan, waktu dan

lokasinya Dalam kehidupan bersosial, olahraga merupakan suatu fenomena

sekaligus bentuk ekspresi manusia Olahraga dapat dilakukan secara individu

maupun beregu.

1.6.2. Motivasi

Menurut David Krech (1962) Menyatakan bahwa motivasi adalah

kesatuan keingian dan tujuan yang menjadi pendorong untuk bertingkah laku

dinyatakan bahwa studi tentang motivasi adalah studi yang mempelajari dua

pertanyaan yang berbeda atas tingkahlaku individu yakni, mengapa individu

memilih tingkahlaku tertentu dan menolak tingkah laku yang lainnya.

Sebenarnya secara fisik motivasi itu tidak nampak dan tidak biasa diamati

secara langsung, yang biasa diamati hanya gejala-gejalanya saja dalam bentuk

tingkah laku manusia yang merupakan akibat atau manifestasi dari tinggi

rendahnya (ada tidaknya) motivasi dari orang itu. Kita sering dilingkupi oleh

nilai-nilai yang sewaktu-waktu dapat mendorong kita untuk bereaksi ataupun

11
tidak bereaksi. Hal inilah yang menjadi salah satu sebab mengapa sukar sekali

orang mengukur motivasi secara umum, apalagi jika pengukuran itu tergantung

dari kata hati dan perasaan.

12

Anda mungkin juga menyukai