net/publication/348940661
CITATIONS READS
0 5,164
2 authors:
All content following this page was uploaded by Didik Rilastiyo Budi on 03 February 2021.
Disusun Oleh
Segala puji bagi Allah Swt, yang senantiasa memberikan rakhmat dan karunia-
Nya pada kita semua. Shalawat beserta salam penulis sampaikan pada baginda Nabi
Muhammad S.A.W. beserta sahabat-sahabatnya hingga akhir jaman. Alhamdulillah
atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan modul ini dengan lancar.
Dalam modul ini, berisikan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak baik
seara fisik maupun keterampilan gerak, selain itu modul ini juga berisikan tentang
prosedur pelaksanaan tes pemanduan bakat olahraga metode Australian Sport Search
yang dapat dilakukan oleh praktisi dan ademisi di bidang olahraga, dimulai dari Guru,
Pelatih, KONI, DINPORA dan sebagainya, ehingga bakat anak dapat teridentifikasi
dengan tepat.
Penulis menyadari banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki.
Oleh karena itu, kritik dan saran positif sangat penulis harapkan demi perbaikan
dikemudian hari. Akhirnya penulis berharap semoga modul ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca pada umumnya. Amiin.
A. DEFINISI BAKAT
Menurut Kusuma et al. (2019) Bahwa Bakat pada umumnya diartikan sebagai
suatu kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu untuk
dikembangkan lebih lanjut dan dilatih, yaitu agar bakat itu dapat terwujud. Pendapat
lain tentang bakat, menyatakan bahwa Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang
yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus dapat mencapai suatu
kecakapan, pengetahuan dan ketrampilan khusus (Sayfei et al., 2020). Dengan
demikian orang dikatakan berbakat artinya dalam dirinya terdapat ciri – ciri yang
dapat dikembangkan menuju keberhasilan yaitu prestasi yang lebih tinggi. Untuk itu
ciri–ciri yang terdapat dalam diri seseorang atau individu perlu dikenal agar diperoleh
bahan baku atau bahan mentah yang dapat diolah menjadi barang jadi yang dapat
dikembangkan secara maksimal.
Berdasarkan pengertian itu, maka dalam pembinaan olahraga hendaknya
diberikan peluang kepada anak untuk mengembangkan kemampuannya dalam
ketrampilan gerak. Karena perkembangan pikiran anak sesungguhnya dilandasi
gerakan dan perbuatan, oleh karena itu anak harus diberikan kesempatan untuk
bergerak dan berbuat pada objek yang nyata, karena pada dasarnya setiap anak
mempunyai motifasi untuk berprestasi. Sedangkan Pemanduan adalah proses, cara,
atau perbuatan dalam memimpin atau melatih mendidik, mengajari dan sebagainya
supaya dapat melakukan pekerjaan sendiri (Syafei et al., 2020). Berdasarkan
pengertian tersebut di atas, dapatlah dikemukakan bahwa pengertian pemanduan bakat
adalah proses dalam usaha untuk menemukan atau mendapatkan tanda-tanda atau
dasar yang dimiliki oleh seseorang seperti kepandaian, keterampilan, sifat dan
pembawaan yang dibawa sejak lahir yang dilakukan dengan jalan memprediksi atau
memperkirakan bahwa seseorang itu mempunyai peluang dalam suatu cabang
olahraga tertentu untuk dibina dan dikembangkan menjadi atlet yang memiliki potensi
tinggi, sehingga diharapkan akan berhasil di dalam mengikuti latihan-latihan dan
mencapai prestasi puncak.
B. Karakteristik Atlet Berbakat
Karekateristik atlet bibit berbakat, adalah seseorang yang mempunyai sifat
khas sesuai dengan perawatakan tertentu, dimana seseorang yang akan dijadikan bibit
itu mempunyai kelebihan dari orang lain, misalnya lebih tinggi, lebih pandai, lebih
baik, lebih cakap, lebih kuat, lebih ulet dan sebagainya. Karakteristik dari anak yang
akan dijadikan atlet bibit berbakat itu (Irianto, 2004), antara lain memiliki :
1. Tingkat atau derajat atau mutu kualitas bawaan sejak lahir
2. Bentuk postur tubuh yang baik, sesuai dengan cabang olahraga yang
diminatinya.
3. Fisik dan mental yang sehat
4. Fungsi organ–organ yang baik seperti jantung, paru – paru, otot syaraf dan
lain–lain.
5. Kemampuan gerak dasar yang baik seperti kekuatan, kecepatan, kelincahan,
daya tahan, koordinasi dan daya ledak.
6. Penyesesuaian yang cepat dan tepat baik secara fisik maupun mental terhadap
pengalaman yang baru dan dapat membuat pengalaman dan pengetahuan yang
telah dimiliki siap untuk dipergunakanapabila dihubungkan pada fakta – fakta
atau kondisi–kondisi yang baru atau dengan istilah lain ”intelegensi tinggi”
7. Sifat–sifat kejiwaan karakter bawaan sejak lahir yang dapat mendukung
terhadap pencapaian prestasi yang prima, antara lain watak, kompetensinya
tinggi, kemauan keras, tabah, ulet, tahan uji, dan semangat juangnya tinggi.
8. Kegemaran untuk berolahraga.
A. JENIS TES
Dari paparan tersebut dapat diartikan bahwa, Jelas keuntungan lain dari
program TD adalah memaksimalkan jumlah individu berbakat yang berpartisipasi
dalam olahraga tertentu, sehingga menjadikan persaingan domestik yang lebih kuat
dan kemungkinan meningkatkan jumlah atlet internasional yang kompetitif
(Lawrence, 2010). Hal ini karena program TD seolah-olah meningkatkan daya saing
dan atlet langsung terhadap olahraga di mana mereka lebih mungkin untuk berhasil,
meningkatkan jumlah atlet bertujuan untuk tingkat elit olahraga
Selain itu, hal ini dilakukan untuk meminimalisir bakat-bakat potensial yang
dimiliki oleh para siswa sehingga tidak terjadi kemubaziran bakat dan potensi siswa.
Dalam (Lawrence, 2010)
Vaeyens, Gullich, Warr, and Philippaerts (2009) contend that programs
whose aim is to predict future sport success, called talent detection (TD) or
talent identification (TID) programs, "are designed to identify young athletes
who possess extraordinary potential for success in senior elite sport, and to
select and recruit them into talent promotion programs" (p. 1367).
Dari paparan tersebut dapat diartikan bahwa program yang bertujuan untuk
memprediksi keberhasilan olahraga di masa depan, yang disebut deteksi bakat (TD)
atau bakat identifikasi (TID) program, "dirancang untuk mengidentifikasi atlet muda
yang memiliki potensi luar biasa untuk sukses dalam olahraga senior yang elit, dan
untuk memilih dan merekrut mereka ke dalam program promosi bakat."
Metode yang dapat digunakan untuk identifikasi pemanduan bakat pada anak
yaitu dengan menggunakan metode Australian Sport Seacrh. Sports search ini
dikembangkan oleh The Australian Commision yang merupakan bagian dari AUSSIE
SPORTS dengan maksud untuk melakukan pembinaan pada atlet-atlet muda. Hamlets
(2007) tugas fisik diatas dibagi kembali menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Basic Measurements and Refferal
- Height
- Weight
2. Running and VO2 Max
- Agility Run
- 40m Sprint
- Multi stage Fitness
3. Strength, explosive power and Hand to Eye Coordination
- Basketball Throw
- Throw and Catch
- Vertical Jump
Tes identifikasi keberbakatan olahraga dilakukan dengan dua jenis tes, yaitu
tes antopometri dan tes fisik. Secara teknis, prosedur tes dang pengukuran identifikasi
keberbakatn olahraba metode Australian Sport Search dilakukan seperti di bawah ini:
1. Antopometri
Tes antropometri untuk mengukur tinggi dan berat bada, pada
perkembangannya juga dapat dijadikan alat untuk mengukur Indeks Massa Tubuh
(IMT) pada anak (Budi et al., 2020; Listiandi et al., 2020; Widanita et al., 2019)
a) Tinggi Badan
1) Perlengkapan: Permukaan lantai yang halus dan rata, alat pengukur tinggi
badan, bisa menggunakan pita pengukur tinggi badan atau dengan
menggunakan alat timbangan berat badan yang sekaligus terdapat alat
pengukur tinggi badan.
2) Prosedur Pelaksanaan : Testi atau siswa berdiri di atas alat pengukur tinggi
badan, dengan tanpa menggunakan alas kaki, posisi kaki, pantat, badan,
kepala tegak dan tidak boleh membungkuk. Tinggi badan diukur dari
ujung telapak kaki sampai atas kelapa. Untuk menentukan tinggi badan
seseorang yaitu diukur nilai yang tertera pada meteran atau lat ukur tinggi
badan setelah alat tersebut menyentuk ujung kepala.
c) Tinggi Duduk
1) Perlengkapan: Permukaan lantai yang halus dan rata, dinding atau tembok
yang rata, meteran yang ditempel di dinding (Vertical) dengan panjang
150 cm.
2) Prosedur Pelaksanaan : Testi atau siswa duduk dan bersandar di dinding
atau tembok yang terdapat meteran/alat pengukur tinggi duduk. Posisi
badan tegak dan menenpel ke tembok atau dinding, posisi kaki lurus dan
rapat, posisi kepala tekak menghadap ke depan. Tinggi duduk diukur dari
pantan, pinggang/panggul sampai dengan kepala, untuk mengetahu skor
tinggi duduk seseorang dapat mengggunakan penggaris yang ditempelkan
dikepala sisswa/seseorang dan lihatlah angka yang diperoleh, itu
merupakan tinggi duduk orang tersebut.
d) Panjang Lengan
1) Perlengkapan: Permukaan lantai yang halus dan rata, dinding atau tembok
yang rata, meteran yang ditempel di dinding secara horizontal
(memanjang).
2) Prosedur Pelaksanaan : Testi atau siswa berdiri tegak dengan badan
menempel ke tembok yang terdapat meteran. Posisi tanagan terlentang dan
lurus. Skor panjang lengan diukur dari ujung jari tangan kiri ke ujung jari
tangan kanan, dan kemudian lihatlah skor yang tertera pada meteran
tersebut.
Budi, D. R., Kusuma, M. N. H., Syafei, M., & Stephani, M. R. (2019). The Analysis of
Fundamental Movement Skill in Primary School Student in Mountain Range.
https://doi.org/10.2991/icsshpe-18.2019.56
Budi, D. R., Listiandi, A. D., Festiawan, R., Widanita, N., & Anggraeni, D. (2020).
Indeks Masa Tubuh (IMT): Kajian Analisis pada Atlet Renang Junior Usia
Sekolah Dasar. TEGAR: Journal of Teaching Physical Education in Elementary
School, 3(2), 46–53. https://doi.org/10.17509/tegar.v3i2.24452
Furqon, M. H. (2000). Pengembangan Bakat Olahraga. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Keolahragaan (PUSLITBANG-OR) UNS.
Gallahue, D. L., & Donnelly, F. C. (2003). Developmental physical education for all
children. In Revista de investigación clínica; organo del Hospital de
Enfermedades de la Nutrición.
Gallahue, D. L., & Ozmun, J. C. (1998). Understanding; Motor Development: infants,
Children, Adolescents, Adults. The Mc Graw Hill Companies. Fourth Edition.
Gallahue, D. L., Ozmun, J. C., & Goodway, J. C. (2013). Compreendendo o
desenvolvimento motor : bebês, crianças, adolescentes e adultos. In AMGH
Editora Ltda.
Hamlets, T. (2007). Sports Search Health and Physical Activity Report. The London
Borough of Tower Hamlets.
Hidayat, R., Budi, D. R., Purnamasari, A. D., Febriani, A. R., & Listiandi, A. D.
(2020). Faktor Fisik Dominan Penentu Keterampilan Bermain Sepak Takraw.
Jurnal MensSana. https://doi.org/10.24036/jm.v5i1.127
Hidayat, R., Febriani, A. R., Budi, D. R., & Listiandi, A. D. (2019). Pembinaan
Prestasi Tim Sepak Takraw Putri Jawa Tengah Menuju PON XVIII Tahun 2012
di Riau. Jendela Olahraga. https://doi.org/10.26877/jo.v4i2.3815
Irianto, D. P. (2004). Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran & Kesehatan.
Andi.
Kusuma, M. N. H., Syafei, M., & Budi, D. R. (2019). Biomekanika Olahraga. Unsoed
Press.
Lawrence, I. (2010). Talent identification in soccer: A critical analysis of
contemporary psychological research. Soccer Journal.
Listiandi, A. D., Budi, D. R., Festiawan, R., Nugraha, R., faozi, faiz, & Bakhri, R. S.
(2020). Hubungan Body Fat Dan Physique Rating Dengan Cardiorespiratory
Fitness Mahasiswa. Jurnal MensSana. https://doi.org/10.24036/jm.v5i1.144
Macintyre, C. (2019). Understanding motor development. In Understanding
Children’s Development in the Early Years.
https://doi.org/10.4324/9781315776347-5
Milić, M., Grgantov, Z., Chamari, K., Ardigò, L., Bianco, A., & Padulo, J. (2017).
Anthropometric and physical characteristics allow differentiation of young
female volleyball players according to playing position and level of expertise.
Biology of Sport, 1(1), 19–26. https://doi.org/10.5114/biolsport.2017.63382
Nanang, M., Fuad, N., Didik, R., Topo, S., & Panuwun, J. (2018). Effect of Alkaline
Fluids to Blood pH and Lactic Acid Changes on Sub Maximal Physical Exercise.
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science.
https://doi.org/10.1088/1755-1315/197/1/012049
Nurhasan, H., & Cholil, H. D. (2014). Tes dan Pengukuran Keolahragaan.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Ratno, P., & Nidyatama, N. (2019). Analisis Hasil Talent Scouting Dispora Kota
Medan Cabang Olahraga Karate Pada Calon Atlet Ppld Kota Medan. Sains
Olahraga : Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan.
https://doi.org/10.24114/so.v3i1.13060
Sayfei, M., Budi, D. R., Himawan Kusuma, M. N., & Listiandi, A. D. (2020).
Identifikasi Keberbakatan Menggunakan Metode Australian Sport Search
Terhadap Kesesuaian Cabang Olahraga Pada Anak Sekolah Dasar. Physical
Activity Journal. https://doi.org/10.20884/1.paju.2020.1.2.2285
Suhartoyo, T., Budi, D. R., Kusuma, M. N. H., Syafei, M., Listiandi, A. D., &
Hidayat, R. (2019). Identifikasi Kebugaran Jasmani Siswa SMP Di Daerah
Dataran Tinggi Kabupaten Banyumas. Physical Activity Journal.
https://doi.org/10.20884/1.paju.2019.1.1.1995
Syafei, M., Budi, D. R., Listiandi, A. D., Festiawan, R., Kusnandar, K., Nurcahyo, P.
J., Stephani, M. R., & Qohhar, W. (2020). Functional Movement Screening: An
Early Detection of The Student Injury Risk in Sport Class. Jurnal Pendidikan
Jasmani Dan Olahraga. https://doi.org/10.17509/jpjo.v5i2.25466
Widanita, N., Kusuma, M. N. H., Budi, D. R., Suhartoyo, T., Listiandi, A. D.,
Anggraini, D., & Gitya, N. (2019). The Effectiveness of Pilates Training Moderl
Towards BMI and Muscle Mass. Annals of Tropical Medicine & Public Health,
11(December).