Oleh :
M. Inggar Mirivaldi
Septia Dila Restu
Uswahtul Maqni
Dosen Pengampu :
Fahmil Haris, S.Pd, M.Pd
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
BAB I................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 2
C. Tujuan................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
1. Pengertian Pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik............................3
2. Maksud dan Tujuan mempelajari Pertumbuhan dan perkembangan fisik
motorik..........................................................................................................................4
3. Ahli pertubuhan dan perkembangan.................................................................. 5
BAB III............................................................................................................................. 6
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................ 6
A. Kesimpulan........................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik anak usia dini sangatlah pesat.
Untuk itu kita sebagai seorang pendidik setidaknya mengetahui bagaimana proses
pertumbuhan dan perkembangannya. Agar kita dapat memberikan stimulasi yang
cocok pada anak sesuai usia dan kebutuhan anak. Sebelum kita membahas tentang
pertumunuhan dan perkembangan anak usia dini, alangkah baiknya kita tahu
pengertian tentang pertumbuhan dan perkembangan.
Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, sekalipun
anak-anak tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif
sama pula. Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juga menunjukkan
perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan gizi, lingkungan,
perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lainnya.
Nutrisi dan kesehatan anak sangat mempengaruhi perkembangan fisik anak dalam
menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Selama masa bayi dan balita, anak-
anak dengan mudah beradaptasi dan mendekatkan diri kepada orang lain. Awal
hubungan mereka mereka biasanya dengan orang tua dan anggota keluarga lain.
Pada fase ini sangat tergantung pada pengasuh untuk mendapatkan makanan,
pakaian, kehangatan, dan pengasuhan. Pada fase inipun kepribadian dan perasaan
mulai terbentuk menjadi modal awal ketika memasuki usia sekolah. Kepribadian ini
meliputi ciri-ciri psikologis yang stabil dimana membuat manusia tumbuh secara
unik, perasaan yang mudah berubah seperti kemurungan. Kombinasi pengaruh
keturunan, psikologis, dan sosial yang paling bertanggungjawab bagi kemungkinan
untuk pembentukan kepribadian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan fisik
motorik.
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pertumbuhan adalah menunjukkan pada perubahan kuantitas dalam ukuran pada tubuh,
sedangkan perkembangan adalah menggambarkan perubahan fungsi (Mutohir dalam
Samsudin, 2007). Menurut Hurlock (1980) pertumbuhan adalah perubahan – perubahan
fisik yang terlihat langsung.
b. Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi secara fisik terlihat pada ukuran tubuh, dan
sedangkan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada fungsi (kematangan) dan
pengalaman.
Motorik sendiri berarti semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh
tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh (Sujiono, 2008). Menurut Cratty (dalam
Samsuddin, 2007) menyebutkan bahwa perkembangan motorik berkaitan dengan
kematangan mekanisme otot saraf yang memberikan penampilan progresif di dalam
keterampilan motorik. Jadi bisa dikatan bahwa perkembangan motorik adalah
kematangan otot saraf yang mampu mengendalikan gerak tubuh secara progresif
sehingga akan didapat keterampilan motorik.
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 – 8 tahun yang
membutuhkan stimulasi – stimulasi agar mencapai tingkat perkembangan seacara
optimal. Langsung saja sini akan dibahas tentang bagaimana proses pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini (Sujiono, 2008). Dalam bab selanjutnya akan dijelaskan
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini serta keterampilan motoriknya.
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan individu secara keseluruhan. Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk
kegiatan serta aktifitas olah raga bisa dipelajari dan dilatih di masa-masa awal
perkembangan. Sangat penting untuk mempelajari keterampilan ini dengan suasana yang
menyenangkan, tidak berkompetisi agar anak-anak mempelajari olah raga dengan senang dan
merasa nyaman untuk ikut berpartisipasi. Hindari permainan di mana seseorang atau
sekelompok orang menang dan kelompok lain kalah. Anak-anak yang secara terus menerus
kalah dalam sebuah permainan memiliki kecenderungan merasa kurang percaya akan
kemampuannya dan akan berkenti berpartisipasi. Tujuan pendidikan fisik untuk anak-anak
yang masih kecil adalah untuk mengembangkan keterampilan dan ketertarikan fisik jangka
panjang.
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot
anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi
yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Tidak banyak orangtua yang mengerti bahwa keterampilan motorik kasar dan halus seorang
anak perlu dilatih dan dikembangkan setiap saat dengan berbagai aktivitas. Pengembangan
ini memungkinkan seorang anak melakukan berbagai hal dengan lebih baik, termasuk di
dalamnya pencapaian dalam hal akademis dan fisik.
Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik
merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir
antara susunan saraf, otot dan otak. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan
motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau
sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu
sendiri, misalnya kemampuan untuk duduk, menendang, berlari dll, sedangkan motorik halus
adalah gerakan yang menggunakan otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang
dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, misalnya memindahkan benda dari
tangan, mencoret, menyusun, menggunting, dan menulis. Kedua kemampuan tersebut sangat
penting untuk tumbuh kembangnya anak.
Menurut teori perkembangan psikoseksual yang digagas oleh Sigmund Freud, diyakini
bahwa pengalaman di masa kecil dan hasrat alam bawah sadar berpengaruh terhadap
perilaku seseorang. Menurut Freud, konflik yang terjadi pada tahapan-tahapan itu akan
berpengaruh hingga jauh ke depan.Lebih jauh lagi, teori perkembangan anak versi Freud
ini menyatakan bahwa pada setiap usia anak, titik hawa nafsu atau libido juga akan
berbeda. Contohnya mulai usia 3-5 tahun, anak mengenali identitas seksualnya.
Kemudian pada usia 5 tahun hingga pubertas, akan masuk tahapan laten dengan belajar
seputar seksualitas.Jika anak tidak berhasil menuntaskan tahapan ini, maka bisa
berpengaruh terhadap karakternya saat dewasa kelak. Selain itu, Freud juga menyebut
bahwa sifat seseorang sangat ditentukan pada apa yang dialaminya sejak usia 5 tahun.
Teori psikososial datang dari Erik Erikson dan hingga kini termasuk yang paling populer.
Dalam teorinya, terdapat 8 tahapan perkembangan psikososial seseorang yang fokus pada
interaksi sosial dan konflik.Jika teori Freud fokus pada aspek seksual, menurut Erikson
justru interaksi sosial dan pengalaman yang menjadi penentu. Kedelapan tahapan
perkembangan anak ini menjelaskan proses sejak bayi hingga meninggal dunia. Konflik
yang dihadapi pada tiap tahapannya akan berpengaruh pada karakternya saat dewasa.
Setiap krisis bisa menjadi titik balik perubahan sikap seseorang, atau biasa disebut
c. Teori behavioral
Menurut perspektif ini, seluruh perilaku manusia bisa dijelaskan merujuk pada pengaruh
lingkungan. Teori ini fokus pada bagaimana interaksi lingkungan berpengaruh pada
karakter seseorang. Beda utama dari teori yang lain adalah mengabaikan aspek seperti
Skinner, dan Ivan Pavlov. Mereka fokus bahwa pengalaman seseorang sepanjang
Piaget memiliki teori kognitif terkait perkembangan anak, fokusnya pada pola pikir
seseorang. Ide utama dari Piaget adalah anak berpikir dengan cara berbeda dibandingkan
dengan orang dewasa. Selain itu, proses berpikir seseorang juga dipertimbangkan sebagai
Termasuk teori perkembangan sosial yang paling awal dikemukakan, Bowlby meyakini
bahwa hubungan sejak dini antara anak dengan pengasuhnya berperan penting dalam
perkembangannya. Bahkan, hal ini akan terus berpengaruh pada hubungan sosial seumur
Psikolog Albert Bandura mengemukakan teori belajar sosial yang meyakini bahwa anak
Meski demikian, mengamati ini tak harus selalu secara langsung.Anak yang melihat
perilaku orang lain atau tokoh fiksi di buku, film, dan lainnya juga bisa belajar aspek
sosial. Observasi dan melihat contoh ini menjadi bagian penting dari teori Bandura.
Menurutnya, anak belajar secara aktif lewat pengalaman yang dilakukan secara langsung.
Teori sosiokultural ini juga menyebutkan bahwa orangtua, pengasuh, dan teman sebaya
turut berperan penting.Teori ini menekankan bahwa belajar adalah proses yang tak bisa
dipisahkan dari aspek sosial. Lewat interaksi dengan orang lain, di situlah proses belajar
terjadi.
BAB III
KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah menunjukkan pada perubahan kuantitas dalam ukuran pada tubuh,
2007). Menurut Hurlock (1980) pertumbuhan adalah perubahan – perubahan fisik yang terlihat
langsung. Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi secara fisik terlihat pada ukuran tubuh, dan
sedangkan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada fungsi (kematangan) dan
pengalaman.
DAFTAR ISI
Adriana, Dian. 2011. tumbuh kembang & terapi bermain pada anak. Jakarta : Salemba Medika
Aqib, Zainal. 2009. Belajar Dan Pembelajaran Di Taman Kanak – Kanak. Bandung : Yrama