Anda di halaman 1dari 20

PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK

ANAK USIA DINI

DISUSUN OLEH :

NAMA : DINDA ROSANTY


EFRINA SARI
NIKMATUL KHOIRIAH
JURUSAN : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
KELAS : EKSTENSI H
MATA KULIAH : PAUD
DOSEN PENGAMPU : Drs. JASPER SIMANJUNTAK, M.Pd

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A. 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Perkembangan fisik motorik anak usia dini”. Dan juga penulis berterima kasih pada Bapak
Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar PAUD yang telah
memberikan tugas ini.
penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat mudah dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, penulis memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, 4 Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………..1
B. Tujuan …………………………………………………………………………………1
C. Manfaat ………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………2
A. Pengertian Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini ……………………………2
B. Tahap-Tahap Perkembangan Fisik-Motorik Anak Usia Dini ………………………...3
C. Aspek Perkembangan Fisik-Motorik Pada Anak ……………………………………..6
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik-Motorik ………………….7
E. Masalah- Masalah Perkembangan Fisik – Motorik Yang Sering Dialami Anak ……..9
F. Prinsip Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia ……………………………………10
G. Beberapa Hal Yang Dapat Dilakukan Untuk Membantu Meningkatkan Keterampilan
Motorik Anak ………………………………………………………………………..12
H. Metode Pengembangan Motorik Anak Usia Dini …………………………………...12
I. Bermain Sambil Melatih Fisik Motorik Keseimbangan Anak Usia Dini …………...15
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………...16
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………..16
B. Saran …………………………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………...17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang mempunyai pengertian yang
berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat
dipisahkan antara yang satu dengan lainnya. Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif yang
menunjukkan perubahan yang dapat diamati secara fisik. Sementara itu, perkembangan
merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya kemampuan (ketrampilan)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang beraturan dan dapat
diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
Perkembangan motorik (motor skills) sangat berkaitan erat dengan perkembangan fisik
anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang
terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan keterampilan
motorik meliputi keterampilan motorik kasar (gross motor skills) dan keterampilan motorik
halus (fine motor skills). Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot
besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak
itu sendiri.
Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan menggunakan otot-otot
halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar
dan berlatih. Kedua kemampuan tersebut sangat penting untuk dikembangkan agar anak-anak
bisa berkembang dengan optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah setiap anak memiliki perkembangan motorik yang sesuai ?
2. Faktor apa yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik motorik anak?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI
Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan
dalam tubuh (pertumbuhan otak, system syaraf dan lain-lain), dan perubahan dalam cara-cara
individu dalam menggunakan tubuhnya (perkembangan keterampilan motorik), serta
perubahan dalam kemampuan fisik (penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).
Hurlock (2000) mengatakan bahwa perkembangan motorik adalah perkembangan gerakan
jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Jadi,
perkembangan motorik merupakan kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot,
otak, . Perkembangan motorik adalah proses yang sejalan dengan bertambahnya usia secara
bertahap dan berkesinambungan, dimana gerakan individu meningkat dari keadaan
sederhana, tidak terorganisir, dan tidak terampil, ke arah penguasaan keterampilan motorik
yang kompleks dan terorganisasi dengan baik.
Perkembangan fisik/motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan
pengendalian gerak tubuh. Ketrampilan motorik kasar diawali dengan bermain yang
merupakan gerakan kasar. Pada usia 3 tahun sesuai dengan tahap perkembangan, anak pada
umumnya sudah menguasai sebagian besar ketrampilan motorik kasar. Sementara
ketrampilan motorik halus baru mulai berkembang, yang diawali dengan kegiatan yang amat
sederhana seperti memegang sendok, memegang pensil, mengaduk. Keterampilan motorik
halus lebih lama pencapaiannya dari pada ketrampilan motorik kasar karena ketrampilan
motorik halus membutuhkan kemampuan yang lebih sulit misalnya konsentrasi, control,
kehati-hatian, dan kondisi otot tubuh yang satu dengan yang lain. Perkembangan motorik
merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dilakukan anak,
misalnya dalam kemampuan motorik kasar anak belajar menggerakan seluruh atau sebagian
besar anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar
ketetapan organisasi tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakkan pergerakan
pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.
Ketrampilan motorik anak pada usia 4-6 tahun mempunyai perbedaan dengan orang tua
dalam hal (1) cara memegang, (2) cara berjalan dan (3) cara menyepak/menendang. Pada
anak cara mamegang dilakukan dengan asal saja, sedangkan orang dewasa memegang benda
dengan cara yang khas, agar dapat dipergunakan secara optimal. Ketika orang dewasa
berjalan, hanya memerlukan otot-ototnya yang diperlukan saja, sedangkan anak-anak berjalan

2
seolah-olah semua tubuhnya ikut bergerak. Dalam menyepak/menendang, anak-anak
menyepak bola diikuti dengan kedua belah tangannya yang ikut maju kedepan secara
berlebihan. Masa lima tahun pertama adalah masa emas bagi motorik anak.
Perkembangan ketrampilan motorik merupakan factor yang sangat penting bagi
perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan. Elizabeth Hurlock (1956) mencatat
beberapa alas an tentang fungsi perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangan
individu, yaitu sebagai berikut :
1. Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan
senang, seperti anak merasa senang dengan memiliki ketrampilan memainkan boneka,
melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat lainnya.
2. Melalui ketrampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi helplessness (tidak
berdaya) pada bulan-bulan pertama kehidupannya, ke kondisi yang independence (bebas
tidak bergantung). Anak dapat bergerak dari satu tempat ketempat yang lainnya, dan
dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan self
confidence (rasa percaya diri).
3. Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
sekolah (school adjustment). Pada usia TK atau pra sekolah, anak sudah dapat dilatih
menulis, menggambar, mewarnai dll.
4. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau
bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak
untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan dikucilkan atau menjadi
anak yang fringer (terpinggirkan).
5. Perkembangan ketrampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self concept atau
kurang konsep diri/kepribadian anak.

B. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK ANAK USIA


DINI
1) PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 0 – 2
TAHUN
Periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga usia 24 bulan (0 -2 tahun)
disebut sebagai periode atau masa bayi (infacy period). Masa ini merupakan masa yang
sangat bergantung kepada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi seperti

3
bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial hanya sebagai
permulaan.
Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi. Meskipun
pola umum dari pertumbuhan dan perkembangan adalah sama bagi semua bayi, tetapi tetap
ada perbedaan dalam hal tinggi badan, berat badan, kecepatan, kemampuan sensomotorik dan
bidang perkembangan fisik lainnya. Selain masing-masing individu mempunyai tempo
perkembangan yang berbeda-beda, perkembangan individu juga sangat dipengaruhi oleh
faktor hereditas dan faktor lingkungan (Soemanto, 2006: 60-61).
Pada masa ini, umumnya bayi mengalami pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Berat
badan bertambah dengan cepat, begitu pula dengan tinggi atau panjang badan, besar atau
lingkar kepala. Rata-rata anak mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu tahun
dan enambelas buah gigi susu pada usia dua tahun. Gigi yang pertama kali muncul adalah
gigi seri atau gigi depan, sedangkan yang terakhir adalah gigi geraham.
Secara umum pada masa bayi (usia 0-2 tahun), individu mengalami perubahan yang
pesat bila dibandingkan dengan yang akan dialami pada fase-fase berikutnya. Anak sudah
memiliki kemampuan dan keterampilan dasar yang berupa: keterampilan lokomotor
(berguling, duduk, berdiri, merangkak dan berjalan), keterampilan memegang benda,
penginderaan (melihat, mencium, mendengar dan merasakan sentuhan), maupun kemampuan
untuk bereaksi secara emosional dan sosial terhadap orang-orang di sekelilingnya.
Sekitar usia lima bulan anak dapat memegang sesuatu yang dilihatnya. Bayi usia satu
bulan akan memandang benda sesuatu tetapi ia tidak akan memegangnya. Anak usia dua
setengah bulan akan memukulnya dan sekitar usia empat bulan ia mencoba untuk
menyentuhnya. Baru pada usia lima bulan ia mencoba untuk memegang/ meraihnya.
Kemampuan ini tergantung pada pematangan fungsi-fungsi organ pada anak (faktor internal)
maupun pengaruh lingkungan (faktor eksternal).
Kemampuan anak untuk dapat duduk, berdiri, berjalan, dan sebagainya tergantung pada
kematangan system saraf dan otot, dan kesempatan untuk mempraktekkan kemampuan
motorik. Walaupun kemampuan kematangan dapat berkembang tanpa pelajaran khusus,
namun pembatasan kesemptan untuk mempraktekkan dapat menghalangi perkembangannya.
Selain itu latihan khusus dapat memfasilitasi perkembangan motorik.
2) PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 2-3 TAHUN
Seorang anak yang berusia sekitar tiga tahun sudah dapat berjalan dengan baik . Pada
fase ini anak sudah memiliki kemampuan untuk berjalan dan berlari. Anak juga mulai senang

4
memanjat, meloncat, menaiki sesuatu dan lain sebagainya. Anak usia 2-3 tahun lazimnya
sangat aktif mengeksplorasi benda-benda di sekitarnya.
3) PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 4-5
TAHUN
Secara umum, anak pada fase ini masih mengalami peningkatan dalam berperilaku
motorik, sosial, berfikir fantasi maupun kemampuan mengatasi frustasi. Untuk kemampuan
motorik, anak sudah menguasai semua jenis gerakan-gerakan tangan, seperti memegang
benda atau boneka.. Akan tetapi sifat egosentriknya masih melekat. Tingkat frustasi anak
juga cenderung menurun. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kemampuan dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialaminya secara lebih aktif atau sudah ada sifat
kemandirian anak. Pada usia ini anak memiliki kehidupan fantasi yang kaya dan menuntut
lebih banyak kemandirian.
Dengan kehidupan fantasi yang dimilikinya ini, anak akan memperlihatkan kesiapannya
untuk mendengarkan cerita-cerita secara lebih lama, bahkan anak juga sudah dapat
mengingatnya. Selanjutnya dengan sifat kemandirian yang dimilikinya mulai membuat anak
tidak mau banyak diatur dalam kegiatankegiatannya. Pada aspek kognitif anak juga sudah
mulai mengenal konsep jumlah, warna, ukuran dan lain-lain.
4) PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 6 TAHUN
Meskipun selama masa kanak-kanak secara umum pertumbuhan fisik mengalami
perlambatan, namun ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan motorik halus justru
berkembang pesat. Perkembangan fisik masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya
ketrampilan motorik tersebut, baik keterampilan motorik kasar maupun keterampilan
motorik halus (Monks dkk, 1992: 100). Perkembangan motorik ini antara lain dapat dilihat
dari perubahan kemampuan atau fungsi fisik untuk melakukan gerakan-gerakan
tertentu.sekitar usia empat tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa.
Ketika kurang lebih telah berusia lima tahun anak sudah terampil menggunakan kakinya
untuk berjalan dengan berbagai cara, seperti maju mundur, jalan cepat, dan pelan-pelan,
melompat, berjingkrak, dan sebagainya yang semuanya dilakukan dengan lebih
baik, halus, dan bervariasi. Pada usia sekitar limatahun anak sudah dapat melakukan
tindakan-tindakan tertentu secara akurat, seperti menangkap bola dengan baik,
melukis, menulis, menggunting, melipat kertas, dan sebagainya.
Danim (2011: 47-48) menyatakan bahwa teori belajar observasional (Observational
Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura dapat diterapkan pada
pembelajaran motorik kasar dan halus bagi anak-anak prasekolah (masa kanak-kanak awal).
5
Setelah anak-anak secara biologis mampu belajar perilaku tertentu, mereka harus melakiukan
hal-hal berikut dalam rangka untuk mengembangkan keterampilan barunya:
1) Mengamati perilaku orang lain
2) Membentuk citra mental dari perilaku itu
3) Meniru perilaku tersebut
4) Praktik perilaku
5) Termotivasi untuk mengulangi perilaku tersebut.
C. ASPEK PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK PADA ANAK
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat
mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan).
Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi
perkembangan pribadi secara keseluruhan.
Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, kuhlen dan Thompson (Hurlock 1956)
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi 4 aspek,yaitu :
 Sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
 Oto-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
 Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru.
 Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi,berat,dan proporsi.
Elizabeth Hurlock (1956) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkebangan motorik
bagi konstelasi perkembangan individu, yaitu :
 Melalui keterampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan
senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki ketermpilan memainkan boneka.
 Melalui keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi “helplessness” (tidak
berdaya) pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, kekondisi yang
“independence” (bebas tidak tergantung ). Anak dapat bergerak dari suatu tempat ke
tempat yang lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan
menunjang perkembangan “self confidence” (rasa percaya diri )
 Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
sekolah (school adjustment). Pada usia pra sekolah (tk) atau usia kelas-kelas awal
sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis,menggambar, melukis dan baris-
berbaris.
 Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermin atau
bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak

6
untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan ia akan terkucil atau menjadi anak
yang “finger “ (terpinggir
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FISIK-
MOTORIK
1. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak :
a. Faktor kematangan
Kematangan atau maturity adalah kesiapan fungsi- fungsi baik fisik maupun psikis untuk
melakukan aktivitas tanpa memerlukan stimulus dari luar. Misalnya proses anak belajar
duduk, merangkak, berjalan atau bercakap- cakap. Proses- prose situ memerlukan
periode belajar dan berlatih. Proses- proses di atas tidak akan menunjukkan hasil yang
maksimal bila anak belum mencapai kematangannya.
b. Faktor Keturunan
 Tinggi tubuh
Orang tua yang tinggi, cenderung untuk mempunyai keturunan yang tinggi, demikian
pula orang tua yang pendek, cenderung akan memiliki keturunan yang pendek pula.
Namun tinggi tubuh seseorang tidak dapat diramalkan secara tepat, karena faktor
lingkungan, gizi dan kesehatan mempunyai pengaruh pula pada hal itu.
 Kecepatan pertumbuhan
Kecepatan pertumbuhan ternyata juga merupakan sifat yang diturunkan. Penelitian-
penelitian pada kembar identik memperlihatkan bahwa haid pertama yang dialami
kembar identik perempuan terjadi pada usia yang sama. Demikian pula pada
perempuan kakak- beradik, haid mereka pada usia yang tidak begitu berbeda.
c. Pengaruh lain
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan fisik anak, antara lain:
 Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin akan tampak dalam berbagai kegiatan pada usia 2 - 5 tahun,
umumnya anak perempuan lebih pada keterampilan keseimbangan tubuh seperti
lompat tali yang merupakan perkembangan motorik halus. Sedangkan pada anak laki-
laki lebih pada keterampilan melempar, menangkap, menendang , yang merupakan
perkembangan motorik kasar. Setelah usia 5 tahun kemampuan gerak antara ank laki-
laki dan perempuan saling menyusul, kecuali pada waktu melempar bola, anak laki-
laki lebih tinggi kemampuannya.
 Kondisi waktu lahir
Pada umumnya bayi prematur yang lahir terlalu cepat dan sangat kecil, akan
7
menghadapi berbagai masalah fisik, misalnya terlambat dalam perkembangan
geraknya. Tetapi jika mendapat perawatan yang intensif, tidak mustahil akan
mengurangi kelambatan perkembangan akibat prematuritas itu.
 Nutrisi
Penyebab ini bukan hanya faktor sosial ekonomi yang lemah saja tetapi juga cara dan
kebiasaan keluarga dalam hal makan. Akibat bila seorang anak kurang gizi yaitu:
anak akan menjadi lemah dan kurang berminat untuk bermain. Selain itu anak juga
mudah tersinggung, pemurung dan kadang gugup.
 Penyakit
Keadaan jatuh sakit akan mempengaruhi pertumbuhan seorang anak. Anak yang sakit
berat dan lama akan terlambat pertumbuhannya. Hai ini disebabkan karena kegiatan
yang menurun, perubahan pola makan atau penyakit itu sendiri.
2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak :
Motorik anak perlu dilatih agar dapat berkembang dengan baik. Perkembangan motorik
anak berhubungan erat dengan kondisi fisik dan intelektual anak. Faktor gizi, pola
pengasuhan anak, dan lingkungan ikut berperan dalam perkembangan motorik anak.
Perkembangan motorik anak berlangsung secara bertahap tapi memiliki alur kecepatan
perkembangan yang berbeda pada setiap anak.
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan motorik anak, antara lain :
a. Kesiapan anak untuk belajar, baik secara fisik maupun psikis.
b. Motivasi anak untuk belajar.
c. Kesempatan untuk berlatih dalam hal ini adalah waktu luang.
d. Kesempatan untuk belajar. Sebagian anak tidak punya kesempatan belajar karena orang
tua terlalu protektif.
e. Bimbingan, terutama koreksi diperlukan ketika anak melakukan kesalahan.
f. Setiap keterampilan harus dipelajari secara khusus. Misalnya cara memegang pensil
tidak sama dengan memegang sendok.
g. Setiap keterampilan harus dipelajari satu persatu.
Tidak bijaksana bila guru/ orang tua mengajarkan anak beberapa keterampilan sekaligus,
karena akan membuat anak menjadi bingung. Terutama bila berkaiatan dengan koordinasi
otot yang sama. Misalnya mengajari anak makan dengan menggunakan sendok dan garpu,
mengelap piring serta meronce. Beri kesempatan kepada anak untuk menguasai salah satu
keterampilan dulu, baru ajarkan keterampilan berikutnya.

8
E. MASALAH- MASALAH PERKEMBANGAN FISIK – MOTORIK YANG
SERING DIALAMI ANAK
1. Masalah dalam Perkembangan Fisik Anak
a. Malnutrisi (Kurang gizi)
Pendapat popular menyatakan bahwa masalah kurang gizi biasa ditemui pada anak-
anak di dunia ketiga/ Negara miskin. Pendapat ini tidak sesungguhnya tepat, karena
di Negara yang telah majupun masih juga ditemui masalah anak yang kekurangan
gizi. Semua ini ternyata lebih kepada pola pengaturan makanan yang sehat dan
seimbang. Anak yang mengalami malnutrisi akan tampak pada penampilan fisiknya.
Dibutuhkan kombinasi antara pengaturan pola makan dan asupan makanan serta
kepedulian orang tua untuk melihat adanya tanda- tanda kekurangan gizi pada anak.
Di Indonesia pemerintah telah menggalang program gerakan “4 sehat 5 sempurna”,
serta program pemberian makanan tambahan bagi anak di puskesmas. Posyandu serta
sekolah- sekolah.
b. Obesitas (Kelebihan Berat Badan)
Ada banyak faktor yang dapat memicu obesitas, salah satunya adalah faktor
keturunan. Dari penelitian Sukard (Kail, 2001) ditemukan bahwa berat badan anak
yang diadopsi lebih terkait pada orang tua biologisnya disbanding orang tua
angkatnya. Jika anak malas bergerak maka lemak akan tertimbun dan membuat tubuh
menjadi gemuk. Seiring dengan perkembangan IPTEK anak zaman sekarang
cenderung malas bergerak, olah raga juga bukan menjadi kebiasaan hidup mereka.
Anak yang mengalami obesitas umumnya memiliki rasa percaya diri yang rendah.
Dari faktor kesehatan, obesitas juga memicu berbagai penyakit, seperti darah tinggi
dan diabetes. Cara terbaik yang bias dilakukan ialah dengan mengatur pola makan
dan rajin olah raga.
2. Masalah dalam Perkembangan Motorik Anak
a. Ketidak mampuan mengatur keseimbangan.
Anak- anak yang mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuhnya
biasanya juga memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan anggota tubuh sehingga
terkesan gerakannya ragu- ragu dan tampak canggung. Diketahui kurang lebih 80%
dari jumlah anak yang memiliki gangguan perkembangan juga mengalami kesulitan
pada pengaturan keseimbangan tubuh . Masalah pengaturan keseimbangan tubuh ini
berhubungan dengan sistem vestibular atau sistem yang mengatur keseimbangan di
dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani, kesulitan ini akan dibawa terus oleh anak
9
sampai saat mereka sekolah dan akan mengakibatkan masalah lain, yaitu dalam hal
membaca dan menulis.
b. Reaksi kurang cepat dan koordinasi kurang baik.
Salah satu perkembangan motorik pada anak yang perlu diperhatikan adalah
kemampuan bereaksi yang semakin cepat, koordinasi mata-tangan yang semakin
baik, dan ketangkasan serta kesadaran terhadap tubuh secara keseluruhan. Namun,
ada anak yang lambat dalam bereaksi. Koordinasi gerakannya juga tampak kacau
sehingga sering kali disebut “ceroboh” dan menjadi bahan ejekan temannya. Hal
yang menyebabkan masalah tersebut ada 2 yaitu karena anak kurang diberi
kesempatan untuk berlatih dan ada kemungkinan anak mempunyai masalah dalam
syaraf motoriknya. Untuk alas an yang terakhir ini orang tua perlu
mengkonsultasikannya dengan dokter.
c. Belum bisa menggambar bentuk bermakna.
Kegiatan menggambar merupakan hal yang menyenangkan bagi sebagian besar anak.
Namun yang perlu diwaspadai adalah jika anak belum dapat menggambar beberapa
bentuk yang tergabung dengan baik menjadi satu bentuk yang lebih bermakna. Maka
kemampuan anak dalam mempersepsi apa yang ada di sekitarnya perlu
dipertanyakan.
d. Belum bisa mewarnai dengan rapi.
Salah satu cara untuk melatih motorik halus anak ialah dengan member gambar
menarik untuk diwarnai. Biasanya anak akan menyukai kegiatan ini dan
bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam warna yang disediakan.bagi
beberapa anak pekerjaan mewarnai memang bukan pekerjaan yang menyenangkan.
Apalagi jika hasilnya dibandingkan dengan temannya yang lebih bagus. Hal yag
perlu diperhatikan yaitu jika anak enggan untuk mewarnai, cobalah melatih
kesabarannya dalam menyelesaikan satu pekerjaan hingga tuntas, sebelum beralih ke
pekerjaan lain.
F. PRINSIP PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA
Prinsip utama perkembangan fisik motorik anak usia Taman Kanak-Kanak adalah
koordinasi gerakan motorik baik motorik kasar maupun motorik halus. Pada awal
perkembangan gerakan-gerakan anak tidak terkoordianasi dengan baik. Seiring dengan
kematang dan pengalaman anak, kemampuan gerakan tersebut berkembang dan mulai
terkoordinasi secara baik.

10
Ada 5 prinsip utama perkembangan motorik, yaitu kematangan, urutan, motivasi,
pengalaman dan praktik(Malnia dan Bouchard, 1991).
a. Kematangan
Kemampan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang
mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat
susunan syaraf belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol
gerakan-gerakan motorik.
b. Urutan
Proses perkembangan fisik manusia berlangsung secara berurutan. Urutan pertama, disebut
perbedaan yang mencakup perkembangan secara perlahan dari gerakan motorik kasar yang
belum terarah ke gerakan yang lebih terarah sesuai dengan fungsi gerakan motorik. Urutan
kedua, adalah keterpaduan, yaitu kemampuan dalam menggabungkan gerakan motorik yang
saling berlawanan dalam koordinasi gerakan yang baik.
c. Motivasi
Kematangan motorik memotivasi anak untuk melakukan aktivitas motorik dalam lingkup
yang luas. Hal ini dapat dilihat dari berikut ini:
 Aktivitas fisik yang meningkat dengan tajam.
 Anak-anak seakan-akan tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik menggunakan otot
otot kasar atau otot-otot halus.
 Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi yang datang
dari luar.
d. Pengalaman
Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya.
Latihan dan pendidikan gerak pada anak usia Taman Kanak-kanak lebih ditujukan bagi
pengayaan gerak, pemberian pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana
riang gembira anak.
e. Praktik
Kebutuhan anak-anak menurut Bucher dan Reade (1959) adalah sebagai berikut:
 Ekspresi melalui gerakan
 Bermain
 Kegiatan yang berbentuk drama
 Kegiatan yang berbentuk irama
 Banyak latihan motorik kasar maupun motorik halus.

11
G. BEBERAPA HAL YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MEMBANTU
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK ANAK.
 Dunia anak adalah dunia bermain.
 Perkenalkan dan latihlah anak dengan sebanyak mungkin jenis keterampilan motorik.
 Tidak memebda-bedakan perlakuan antara anak laki-laki dengan perempuan, karena
ketertarikan anak terhadap aktivitas motorik adalah sama.
 Jangan menekankan pada kekuatan dan kecepatan, tetapi perhatikan gerakan dan postur
tubuh yang benar dalam melakukan aktivitas motorrik tersebut.
 Bersabar dalam mengahdapi anak.
 Jangan membandingkan kemampuan motorik anak dengan anak lain yang seusia
dengannya.
Seiring dengan perkembangan motorik ini, bagi anak usia pra sekolah (taman kana-
kanak) atau kelas rendah SD, tepat sekali diajarkan atau dilatih tentang hal-hal berikut:
 Dasar-dasar keterampilan untuk menulis dan menggambar.
 Keterampilan berolahraga atau menggunakan alat-alat olahraga
 Gerakan-gerakan permainan seperti meloncar,berlari, dan memanjat
 Berbaris-baris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan kedisiplinan dan ketertiban
 Gerakan-gerakan ibadah shalat.
H. METODE PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI
1. TUJUAN PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI
Dalam standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan di Taman
Kanak-kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik
yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik-motorik,
kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.
Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik atau
motoriknya maka guru-guru TK akan membantu meningkatkan keterampilan fisik atau
motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak,
meningktkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh, dan koordinasi, serta
meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang
pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.
Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan
guru saat anak memasuki lembaga persekolahan/TK adalah anak mampu :

12
1. Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan kesiapan untuk
menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian.
2. Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan
menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni.
2. METODE PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK TK
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, metode
dipilih guru berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditentukan. metode juga
merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajran tertentu.
Setiap guru akan menggunakan metode, sesuai dengan gaya melaksakan kegiatan
pembelajarannya. Namun, harus diingat bahwa pendidikan di TK mempunyai ciri khas
sendiri. Oleh karena itu, ada metode-metode yang lebih sesuai untuk digunakan di TK
dibandingkan metode-metode lainnya. Misalnya guru TK jarang sekali menggunakan metode
ceramah dikelasnya. Pemilihan metode juga ditentukan oleh karakteristik tujuan kegiatan dan
karakteristik anak yang akan diajar.
Karakteristik tujuan kegiatan pengembangan motorik anak TK adalah untuk
mengembangkan kemampuan motorik anak, melatih anak gerakan-gerakan kasar dan halus,
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta
meningkatkan keterampilan tubuh, dan cara hidup sehat. Untuk mengembangkan kemampuan
motorik anak guru dapat menetapkan metode-metode yang menjamin anak tidak mengalami
cedera. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan lingkungan yang aman dan menentang,
bahan dan alat dipergunakan dalam keadaan baik, serta tidak menimbulkan rasa takut dan
cemas dalam menggunakannya.
Selain itu, dalam pemilihan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak,
guru perlu menyusaikanya dengan karakteristik anak TK yang selalu bergerak, susahy untuk
diam, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu
mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara.
Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk megembangkan keterampilan motorik
anak, guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam atau diluar kelas, keterampialan
apaka yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegiatan, serta tema dan pola yang
dipilih dalam kegitsn pembelajaran itu. Penetuan tempat kegiatan akan menentukan pula
peralatan yang akan digunakan guru. Misalnya, untuk pengembangan motorik halus anak
yang bertujuan agar anak dapat dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan
menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih
kegiatan yang diperlukan setiap anak, seperti gunting, kertas, pencil warna atau buku-buku
13
untuk pola yang akan diguting anak jumlah dan peralatan diharapkan sesuai dengan jumlah
ank sehingga setiap anak dapat berlatih sendiri-sendiri.
Metode yang digunakan adalah metode kegiatan yang dapat memacu semua kegiatan
motorik yang perlu dikembangkan anak, seperti untuk kegiatan motorik halus anak dapat
diberikan aktivitas menggambar, melipat, membentuk, meronce, dan sebagainya. Sedangkan
utuk kegiatan motorik kasar anak dapat belajar menangkap bola, menendang, melocat,
melompat, dan sebagainya. Guru saat mengembangkan perkembangan motorik anak adalah
keamanan anak. Misalnya, saat anak berlari-lari diluar kelas, anak-anak perlu didampingi
oleh beberapa guru untuk menjaga keamananya.
Untuk menerapkan beberapa metode yang sesuai utuk pengembangan motorik anak guru
perlu menentukan dan merencanakan:
a. tujuan kegiatan
b. tema atau topic kegiatan
c. metode
d. tempat kegiatan
e. peralatan dan bahan yang akan digambar
f. urutan langkah kegiatan apa saja yang nantinya akan dilakukan guru dan anak didiknya.
Terakhir, guru perlu menentukan evaluasi hasil belajar anak dengan menentukan dan
mengembangan bentuk evaluasi untuk melihat kemampuan anak. Ada beberapa metode
pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan motorik anak, misalnya metode bermain,
karya wisata, demonstrasi, proyek atau pemberian tugas.
Pemilihan suatu metode pembelajaran ditentukan oleh tujuan yang dicapai anak,
sedankan metode merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajran tertentu. Untuk
mengembangkan motorik anak guru dapat menerapkan metode-metode yang akan menjamin
anak yang tidak mengalami cedera dan menyesusikannya degan karakteristik anak TK. Hal-
hal yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik anak
TK adalah menciptakan lingkungan yang aman dan kegiatan yang menantang, menyediakan
tempat, bahan dan akat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing anak
mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya. Untuk
memilih metode pembelajaran yang sesuai tujuan pengembangan motorik anak. Selain itu,
metode ynag akan dipilih harus memungkinkan anak bergerek dan bermain karena gerak
adalah unsure utama pengembangan motorik anak.

14
I. BERMAIN SAMBIL MELATIH FISIK MOTORIK KESEIMBANGAN ANAK
USIA DINI
Anak usia dini berada dalam tahapan usia dimana anak sedang berada pada masa-masa
yang cukup riskan secara fisik dan motorik. Pada masa ini anak telah mulai mengembangkan
otot-otot motoriknya dengan proses dinamika geraknya. Saat anak dalam proses ini tidak
jarang anak mengalami kejadian yang diluar dugaan seperti benturan atau kecelakaan, yang
terjadi saat anak sedang bermain atau beraktivitas fisik yang berat di luar.
Karena itulah anak perlu dilatih kemampuan fisik dan motoriknya dengan cara yang tepat
agar dapat meningkatkan konsentrasi, koordinasi kekuatan otot-otot dan kepercayaan diri
yang tinggi, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan, seperti jatuh, terbentur,
kehilangan keseimbangan atau keragu-raguan dalam aktivitas geraknya.
Otot dan fisik anak usia dini ini dapat dilatih dengan berbagai terknik dan cara yang
menarik dan menyenangkan bagi anak, salah satunya bermain permainan keseimbangan yang
bagus untuk melatih otot-otot tubuh anak sehingga meningkatkan keseimbangan tubuh,
kelenturan, dinamisasi dan memperkuat punggung, otot-otot perut dan tungkai anak.
Berikut kegiatan sederhana yang dapat dilakukan untuk melatih keseimbangan dengan
bermain yang menyenangkan bagi anak:

 Berjalan lurus dengan garis lurus atau papan keseimbangan, ini dapat dilakukan anak
sambil membawa atau menjinjing barang di atas kepalanya.
 Anak melakukan posisi dan gerakan membungkuk dengan kaki lurus dengan kedua
tangan dilemaskan mencoba menyentuh jari-jari kaki.
 Anak menirukan jalan binatang Onta, gerakan maju perlahan dengan tubuh membungkuk
tangan dan kaki yang diluruskan ke bawah, bergerak seperti jalan binatang onta.
 Anak merentangkan kedua tangan lebar-lebar kesamping, ke atas, ke belakang, kedepan.
 Anak berdiri berjinjit dengan posisi ini ditahan kurang lebih 5 menit tanpa jatuh, jika
anak jatuh harus diulangi lagi dari awal.
 Menyentuh jari kaki dengan tangan kanan dan sebaliknya.
 Berjalan cepat sambil kedua tangan membawa ember kecil yang penuh air dan tidak
tumpah.
 Permainan lembar bola berpasangan dan berjalan menyamping yang jarak lemparnya
semakin lama semakin dijauhkan jaraknya.
 Menembakan bola dengan menendang ke gawang dengan jarak tembak yang semakin
lama ditambah jarak jauhnya tempat menembak bolanya.

15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan fisik mencakup perkembangan motorik kasar (otot besar) dan motorik
halus (otot kecil). Yang dimaksud motorik adalah semua gerakan yang mungkin didapatkan
oleh seluruh tubuh. Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan
koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak, yang lebih menggunakan otot-otot besar.Tujuan
dari pengembangan motorik yaitu melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam
rangka kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan dan melatih
keberanian. Dan untuk mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan
imajinasi dengan menggunakan berbagai media menjadi suatu karya seni.
Setiap perkembangan fisik motorik pada anak mempunyai karakterisitik yang berbeda-
beda, sesuai dengan usia dan tahapan perkembangannya. Semakin bertambah usia anak maka
keterampilan motoriknya pun semakin meningkat. Pada dasarnya anak suka sekali belajar,
asalkan pembelajaran dilakukan dengan cara bermain yang menyenangkan.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi khalayak yang
membacanya. Penyusun tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga penyusun
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca, agar penyusun dapat menyempurnakannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/hawwa31/5535bc106ea834282dda42d5/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-perkembangan-motorik%20anak

http://portalkurikulum.blogspot.com/2016/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://ulpaulmi.blogspot.com/2014/12/makalah-perkembangan-fisik-motorik-aud.html

17

Anda mungkin juga menyukai