Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Bella Safitri
NIM: 2019330001
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil
menyelesaikan Makalah Aspek Pengembangan Motorik ini tepat waktu. Makalah ini
berisikan informasi mengenai Aspek Pengembangan Motorik dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pengembangan Motorik.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang Aspek Pengembangan Motorik. Dalam hal ini pun penyusun masih dalam tahapan
belajar, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu,
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai
akhir.
A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah anak yang masuk pada rentang usia 0-6 tahun. Sesuai dengan
pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 ayat 1 yang
menyatakan bahwa anak usia adalah anak yang masuk pada rentang usia 0-6 tahun
(Fadlillah, 2014:18). Pertumbuhan dan perkembangan jasmani berkaitan dengan
perkembangan fisik motorik anak. Melalui karakteristik unik anak yaitu keingintahuan
yang besar dan keinginan untuk mencoba, anak dapat melakukan latihan-latihan fisik
motorik melalui gerakan-gerakan terkoordinasi yang difasilitasi dengan lingkungan yang
mendukung atas pemberian stimulasi tersebut.
Perkembangan motorik khususnya pada anak usia dini akan lebih optimal jika
lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung anak untuk bergerak bebas.
Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan terbaik karena dapat menstimulasi
perkembangan otot. Jika anak melakukan aktivitas di dalam ruangan, maka
pemaksimalan ruangan bisa dijadikan strategi untuk menyediakan ruang gerak yang
bebas bagi anak untuk berlari, melompat, dan menggerakkan seluruh tubuhnya dengan
cara-cara yang tidak terbatas.
B. Rumusah Masalah
1. Apa itu aspek pengembangan motorik ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan motorik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu aspek pengembangan motorik
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan motorik
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perkembangan Usia
Usia mempengaruhi individu untuk melakukan suatu aktivitas. Karena dengan
pertambahan usia, berarti menunjukkan tercapai kematangan organ-organ fisik.
Kemudian ditopang pula oleh berfungsinya sistem syaraf pusat yang mengkoordinasikan
organ-organ tubuh, sehingga seseorang dapat melakukan aktivitas motorik kasar dan
motorik halus.
3. Kontrol Kepala
Pada usia 1-5 bulan, bayi masih sering tertidur dengan posisi kepala terbaring di
atas tempat tidur. Ia belum mampu untuk mengkurap, karena kontrol untuk mengangkat
kepala belum dapat dilakukan dengan baik. Hal ini terjadi karena otot-otot bagian leher
belum berkembang dengan baik, sehingga belum mampu untuk menopang kepalanya.
Sejalan dengan perkembangan usianya, bayi akan mampu untuk tengkurap dan
menopang kepalanya. Awal mulanya, bayi belajar untuk memindahkan posisi dari posisi
terlentang menjadi posisi tengkurap. Keberhasilan untuk mencapai posisi tengkurap ini,
akan diikuti dengan kemampuan untuk mengangkat dan menopang kepalanya.
Kemampuan mengontrol kepala (head control skill) merupakan dasar untuk
perkembangan gerakan-gerakan kepala yang bermanfaat bagi seorang anak yang akan
melakukan aktivitas olahraga, misalnya gerakan memutar atau menggeleng kepala.
4. Kontrol Tangan
Sejak lahir bayi akan menggenggam benda-benda yang datang dan menyentuh
telapak tangannya. Awal mulanya bayi tidak mampu untuk memegang dan
menggenggam suatu benda dengan baik, tetapi dengan pengaruh perkembangan usia dan
kematangan otot-otot, maka bayi akan mampu dengan sendirinya untuk melakukan tugas
menggeggam/mengepal suatu benda secara kuat. Reflek ini merupakan dasar timbulnya
gerakan-gerakan motorik halus, seperti: menggengam, menulis, menggambar atau
menggunting. Kemampuan melakukan koordinasi otot-otot tangan yang bermanfaat
untuk keterampilan tangan dinamakan kemampuan control tangan (hand control ability).
5. Kontrol Kaki
Kemampuan mengontrol kaki (legs control) diatur oleh sistem syaraf pusat.
Namun pada diri seorang bayi, kaki bergerak karena ada suatu benda yang mungkin
menyentuhnya atau digerakkan oleh ibunya. Hal ini bukan berarti si bayi cenderung pasif
dan hanya bergerak, kalau ada rangsangan dari luar dirinya. Bayi dapat menggerakkan
kaki semdiri sebagai respons atau reflek rasa senang atas kehadiran orang yang memiliki
kedekatan emosional. Jadi kakinya memang belum cukup kuat untuk berjalan.
Sebagaimana halnya, kaki merupakan organ penting untuk melakukan kegiatan motorik
kasar (berjalan, melompat, berlari), namun untuk dapat melakukannya perlu persiapan
dan kematangan fisik. Tentu hal ini sesuai dengan perkembangan usianya. Makin tinggi
usianya, misalnya usia 1,5-2,0 tahun, maka bayi (anak) akan dapat melakukan kegiatan-
kegiatan seperti: merangkak, berjalan, berlari dan sebagainya. Dengan kemampuan ini,
control kaki berfungsi secara sempurna.
6. Lokomosi
Lokomosi(locomotion) ialah kemampuan untuk bergerak atau berpindah dari satu
tempat ke tempat yang lain. Kemampuan ini berkembang sejalan dengan bertambahnya
usia dan tercapainya kematangan organ-organ fisik, serta berfungsinya sistem syaraf
pusat. Dengan demikian kemampuan bergerak/berpindah sangat dipengaruhi oleh faktor
internal yangbersifat fisiologis. Secara implisit, kemampuan lokomosi sudah ada
bersamaan dengan timbulnya gerakan-gerakanreflex, seperti: reflex penempatan (placing
reflek), berjalan, berenang. Namun kemampuan reflekks itu cenderung tidak terkontrol
oleh sistem syaraf, sehingga dapat dikatakan bahwa reflek merupakan sebagai tanda
perkembangan awal dari lokomosi (pre-locomotion). Hal ini kemudian berkembang
secara bertahap, sampai benar-benar tercapai kemampuan lokomosi. Diantara tahapan itu,
misalnya: sejak bayi mampu mencapai posisi tengkurap, maka muncullah perilaku-
perilaku sebagai tanda-tanda perkembangan kemampuan lokomosi yang makin baik dan
sempurna. Dari posisi tengkurap, berarti bayi akan atau sudah mampu untuk mengangkat
kepala (kontrol kepala), meningkat menjadi kemampuan untuk mengangkat badan,
merangkak, belajar berjalan, berjalan, berlari dan melompat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Fisik motorik merupakan salah satu aspek yang penting dalam perkembangan anak
usia dini, bahkan dikatakan sebagai tolak ukur pertama dalam melihat tumbuh kembang
yang baik pada anak usia dini. Fisik motorik dapat berkembang dengan baik jika guru
maupun orang tua selaku yang berperan dalam pendidikan anak memberikan kesempatan
anak untuk berlatih, memberikan asupan yang tepat dan memfasilitasi dengan media yang
dapat mempengaruhi perkembangan fisik motorik anak usia dini. Pemberian rangsangan
untuk perkembangan fisik motorik harus dilakukan secara terus menerus, artinya tidak
berhenti pada satu rangsangan saja, karena perkembangan fisik motorik bukan hanya
melibatkan satu macam gerakan saja dan langsung bisa dikuasai dalam satu kali
pemberian stimulasi, akan tetapi banyak jenis unsur gerakan yang harus dikuasai oleh
anak dalam perkembangan motoriknya.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Golden Age Hamzanwadi University Vol. 3 No. 1, Juni 2018, Hal. 25-34