DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
AMALIYA 200101080800
LISA ARIANTI 200101080538
LOKAL B PIAUD ANGKATAN 2020
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, puja dan puji syukur senantiasa tercurah atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah Psikologi perkembangan anak tentang “ Teori tahapan dan
bentuk bentuk permasalahan fisik motoric anak usia 0-8 tahun”
Makalah ilmiah ini disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penyusun menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar penyusun dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................2
C. TUJUAN PENULISAN ...................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Tokoh Dan Teori Perkembangan Fisik Dan Motorik
Anak Usia Dini................................................................ 4
B. Tahapan Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia
0-8 Tahun..........................................................................7
C. Permasalahan Fisik Motorik Anak Usia 0-8 Tahun......... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Anak usia dini adalah anak yang masuk pada rentang usia 0-6 tahun.
Sesuai dengan pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003
ayat 1 yang menyatakan bahwa anak usia adalah anak yang masuk pada rentang
usia 0-6 tahun. Anak pada masa tataran usia dini merupakan periode yang sangat
penting dalam memberikan rangsangan untuk mencapai perkembangan yang
optimal. Perkembangan otak pada usia dini mengalami perkembangan yang sangat
pesat sehingga masa ini disebut dengan masa emas atau golden age. Penelitian di
bidang neurologi membuktikan bahwa 50% dari kecerdasan anak terbentuk dalam
empat tahun pertama pada kehidupan anak, setalah anak berusia delapan tahun,
perkembangan otak anak mencapai 80% dan ketika anak berusia 18 tahun
perkembangan otak mencapai 100% (Selamet Suyanto, 2005:6).
1
Pemberian stimulasi merupakan cara membantu anak untuk berkembang,
anak yang terstimulasi dengan baik dapat mencapai aspek-aspek perkembangan
dengan baik pula. Stimulus dapat diberikan melalui pendidikan anak usia dini,
melalui pendidikan anak diberikan pembelajaran melalui bermain. Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang diberikan sebelum anak
menempuh pendidikan sekolah dasar. Potensi dan kecerdasan yang dimiliki oleh
anak akan berkembang melalui pemberian stimulasi yang tepat pada rentang usia
dini. Sehingga apa yang diberikan sejak dini akan mempengaruhi perkembangan
anak pada tahap selanjutnya. Pada UU No. 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 14
disebutkan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tokoh dan teori perkembangan Fisik dan Motorik anak usia dini?
1
Fadlillah. Desain Pembelajaran PAUD. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2014). Hal. 67
2
Heri Rahyubi. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. (Bandung:
Nusa Media. 2012) hal. 228
2
2. Apa saja tahapan perkembangan Fisik Motorik anak usia 0-8 tahun?
3. Apa saja permasalahan Fisik Motorik anak usia 0-8 tahun?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa saja tokoh dan teori perkembangan Fisik dan
Motorik anak usia dini?
2. Untuk mengetahui apa saja tahapan perkembangan Fisik Motorik anak
usia 0-8 tahun?
3. Untuk mengetahui apa saja permasalahan Fisik Motorik anak usia 0-8
tahun.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tokoh dan Teori Perkembangan Fisik Dan Motorik Anak Usia Dini
Salah satu perbedaan mencolok antara anak usia dini dengan bayi dan balita
adalah anak prasekolah tidak memiliki lemak bayi dan tampak lebih ramping.
Perampingan ini dan meningkatknya koordinasi gerak memudahkan anak usia dini
untuk lebih percaya diri berpartisipasi dalam aktivitas perpindahan yang sangat
penting dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan motoriknya. Perkembangan
fisik motorik anak ditandai dengan pertumbuhan fisik yang meliputi peningkatan
berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan tonus otot. Kurang optimalnya
3
Rini Hildayani. Psikologi Perkembangan Anak. (Tangerang: Universitas Terbuka, 2016)
Hal. 3-4
4
Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak. (Jakarta: Erlangga, 1978) Hal. 151
4
pertumbuhan fisik anak dapat menjadi pertanda ada sesuatu yang terjadi dalam
diri anak. Pada usia tiga tahun, tubuh, tangan, dan kaki anak akan tumbuh semakin
panjang. Kepala masih relatif besar, tubuh bagian lainnya berusaha menyusul
seiring dengan semakin miripnya bagian anggota tubuh anak dengan tubuh orang
dewasa.5
5
Morrison, G.S. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: Indeks, 2012) Hal. 221
6
Sher. (2009). Early intervention games: fun, joyful ways to develop social and motor skills
in children with autism, spectrum, or sensory processing disorders. San Fransisco: Jossey
Bass
7
Decaprio, Richard. Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik di Sekolah. (Yogyakarta: DIVA
Press, 2013). Hal. 18
5
Lolita Indraswari menjelaskan kegiatan motorik halus memerlukan koordinasi
tangan dan mata seperti menggambar, menulis, menggunting. Semakin banyak
gerakan motorik halus dapat membuat anak berkreasi seperti menggunting kertas
dengan hasil yang lurus, menggambar bermakna dan bisa mewarnai dengan rapi,
menjahit, menganyam, dan sebagainya. Melalui gerakan-gerakan tersebut dan
kesempatan yang diberikan oleh guru maupun orang tua menjadikan gerakan-
gerakan tersebut sebagai stimulasi perkembangan motorik anak usia dini baik
motorik kasar maupun motorik halus. Seperti yang diungkapkan oleh Piaget
dalam Slamet Suyanto berbagai penelitian menunjukkan bahwa bermain
memberikan ruang bebas terhadap anak, sehingga anak dapat mengembangkan
kemampuan motoriknya. Saat bermain anak berlatih menyesuaikan antara pikiran
dan gerakan menjadi suatu keseimbangan, anak terlahir dengan kemampuan
refleks, dan belajar menggabungkan dua atau lebih gerak refleks, sehingga anak
mampu mengontrol gerakannya dan menjadi gerak terkoordinasi8. Ismatul
Khasanah menyatakan ada beberapa prinsip permainan yaitu permainan adalah
sesuatu yang menyenangkan, permainan adalah wadah bereksprimen dalam
berbagai hal, permainan adalah sesuatu yang aktif dan dinamis tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu. Permainan berlaku bagi setiap anak di sepanjang zaman,
memiliki konteks hubungan sosial dan spontan, sebagai sarana komunikasi antar
anak dan lingkungan.9
1. JOHN W. SANTROCK
John menjelaskan perkembangan motorik kasar dimulai dari
perkembangan posur tubuh. Perkembangan postur tubuh merupakan
dasar bagi keterampilan motorik kasar dan juga aktivitas yang lain,
sehingga memerlukan kontrol posisi tubuh.
8
Slamet Suyanto. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Yogyakarta: Hikayat Publishing,
2005). Hal. 119
9
Ismatul Khasanah, Agung Prasetyo, & Ellya Rakhmawati. (2011). Permainan Tradisional
Sebagai Media Stimulasi Aspek Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Penelitian PAUDIA.
Volume 1. No. 1.
10
Dr. Khadijah, M. Ag, Nurul Amelia, M.Pd. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini.
(Jakarta: KENCANA, 2020) Hal. 24-29
6
2. ELIZABETH B. HURLOCK
Elizabeth B. Hurlock mengatakan bahwa perkembangan
motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan
pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerak. Gerak ini
secara jelas dibedakan menjadi gerak kasar dan juga halus. Psoses
motorik adalah adalah gerakan yang langsung melibatkan otot untuk
bergerak dan proses persyaratan yang menjadikan seseorang mampu
menggerakan anggota tubuhnya (tangan, kaki, dan anggota
tubuhnya).11
3. DAVID GALLAHUE
Gallahue dan Ozmum mengatakan gerak manusia dalam
kesehariannya terbagi menjadi beberapa bentuk diantaranya, gerak
motorik kasar, gerak motorik halus, gerak diskrit, gerak seri, gerak
berkelanjutan, gerak terbuka dan gerak tertutup.
Perkembangan motorik pada manusia di awali dengan fase gerak
refleks yang terjadi pada bayi dalam kandungan hingga berumur satu
tahundan diakhiri dengan fase gerak khusus yang terjadi pada umur 14
keatas. Fase selanjutnya adalah kemampuan gerak dasar dimana anak
secara aktif belajar dan melatih kempuan gerak dari tubuh mereka.
4. MAGILL RICHARD
Magill mengatakan bahwa keterampilan motorik halus
merupakan keterampilan yang memerlukan kontrol dari otot-otot kecil
dari tubuh untuk mencapai tujuan dari keterampilan. Keterampilan ini
dibagi menjadi 2 yaitu: Keterampilan motorik kasar seperti melompat,
melempar, berjalan, dan melompat. Serta keterampilan motorik halus
seperti melukis, menjahit, dan mengancingkan baju.
11
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak. (Jakarta: Erlangga. 1998) hal. 39
7
Menurut Santrock keterampilan motorik kasar anak pada usia 3 tahun
menikmati gerakan-gerakan sederhana, seperti meloncat, melompat, dan beralari
bolak balik yang dilakukan oleh anak hanya karena senang melakukan aktivitas
tersebut.12 Anak merasa cukup bangga menunjukkan kemampuannya dalam
berlari dan melompat. Usia 4 tahun, anak masih menikmati jenis aktivitas yang
sama, tetapi menjadi lebih senang berpetualang, anak dapat merangkak rendah,
menaiki tangga dan turun dengan cara yang sama yaitu anak masih sering kembali
menjejakkan kaki pada setiap anak tangga. Anak berusia 5 tahun senang
berpetualang dan dapat berlari cepat satu sama lain. Sedangkan pada keterampilan
motorik halus anak pada usia 3 tahun anak menunujukkan kemampuan yang lebih
matang untuk mencari dan menangani sesuatu dibandingkan ketika anak masih
bayi. Meskipun untuk beberapa waktu anak mampu memungut objek terkecil
dengan ibu jari dan jari telunjuk, anak masih canggung dengan hal tersebut. Anak
juga dapat membangun sebuah menara balok yang sangat tinggi, tetapi tidak
sepenuhnya dalam garis lurus. Ketika bermain puzzle anak agak kasar
menempatkan potonganpotongan puzzle, bahkan ketika mengenali lokasi yang
cocok, penempatan potongan puzzle belum begitu tepat. Anak sering mencoba
memaksakan potongan tersebut pada tempatnya atau menepuknya dengan keras.
12
Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak. (Jakarta: Erlangga, 1978). Hal. 12-14
13
Dr. Khadijah, M. Ag, Nurul Amelia, M.Pd. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini.
(Jakarta: KENCANA, 2020) Hal. 63-64
8
tangga Memindahkan
Berdiri di kursi air dari gelas ke gelas
tanpa pegangan lain.
Menarik dan Belajar memakai
mendorong benda-benda kaos kaki sendiri
berat Menyalakan TV
Melempar bola dan bermain remote
Belajar
mengupas pisang
2. 2-3 Tahun Melompat-lompat Mencoret-coret
Berjalan mundur dengan satu tangan
dan berjinjit Menggambar
Menendang bola garis tak beraturan
Memanjat meja Memegang
atau tempat tidur pensil
Naik tangga dan Belajar
lompat di anak tangga menggunting
terakhir Mengancing baju
Berdiri dengan 1 Memakai baju
kaki. sendiri
3. 3-4 Tahun Melompat dengan Menggambar
1 kaki manusia
Berjalan Mencuci tangan
menyusuri papan sendiri
Menangkap bola Membentuk
besar benda dari plastisin
Mengendarai Membuat garis
sepeda lurus dan lingkaran
Berdiri dengan 1 cukup rapi
kaki
4. 5-6 Tahun Menuruni tangga Menggunting
dengan cepat dengan cukup baik
Seimbang saat Melipat amplop
berjalan mundur Membawa gelas
9
Melompati tanpa menumpahkan
rintangan isinya
Melempar dan Memasukan
menangkap bola barang ke lubang besar
Melambungkan
bola
15
Danis Widyastuti dan Retno Widyani, Panduan Perkembangan Anak 0-1 Tahun. (Jakarta:
Pupa Suara, 2011) Hal. 20
11
seperti memakai baju sendiri, menggunting, menggambar, melukis,
menulis dengan lebih mudah.
e) Usia 6-8 Tahun; anak-anak pada usia ini perkembangan motoriknya
menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi daripada pada masa awal
anak-anak. Anak pada usia ini, sudah mampu melakukan kegiatan
motorik, serta memperoyeksikan dan menerima atau menangkap
benda.
Masalah motorik anak bisa dibedakan menjadi dua, yaitu motorik kasar
dan halus. Meskipun berbeda, tapi kedua hal tersebut sebenarnya masih saling
berhubungan.
12
waktu anak dihabiskan dengan bergerak dan kegiatan bergerak ini akan sangat
menggunakan otot-otot yang ada pada tubuhnya. Menurut Rusda Koto dan Sri
Maryati (1994) dalam perkembangannya, mungkin ditemukan beberapa hambatan
pada anak diantaranya adalah sebagai berikut. 16
b. Cacat tubuh
c. Kegemukan (obesitas)
16
Ernawulan Syaodih, Mubiar Agustin, Bimbungan Konseling untuk Anak Usia Dini,
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), hal. 27-30
13
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
A. Tokoh Dan Teori Perkembangan Fisik Dan Motorik Anak Usia Dini
Perkembangan motorik (motor development) adalah perubahan yang terjadi
secara progressif pada kontrol dan kemampuan untuk melakukan gerakan yang diperoleh
melalui interaksi antara faktor kematangan (maturation) dan latihan atau pengalaman
(experiences) selama kehidupan yang dapat dilihat melalui perubahan/pergerakan yang
dilakukan. Sedangkan perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian
gerakan jasmani melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi.
Gerakan tersebut melibatkan anggota badan yang luas yang digunakan untuk berjalan,
melompat, berlari, berjinjit, berenang, dan sebagainya.
JOHN W. SANTROCK
ELIZABETH B. HURLOCK
DAVID GALLAHUE
MAGILL RICHARD
14
kasar seperti melompat, melempar, berjalan, dan melompat. Serta keterampilan motorik
halus seperti melukis, menjahit, dan mengancingkan baju.
a) Usia 0-1 Tahun; keterampilan motorik kasar dan halus meliputi kegiatan otot-otot
besar seperti menggerakkan lengan dan berjalan. Keterampilan motorik halus meliputi
gerakan-gerakan menyesuaikan secara lebih halus seperti ketangkasan jari.
b) Usia 1-2 Tahun; keterampilan motorik kasar berkembang dalam tahapan yang pasti
dan sangat bergantung pada kematangan dan juga konteks, pengalaman dan motivasi.
Pada usia 13-18 bulan baru bisa berjalan dan dapat menarik suatu mainan yang diikat
dengan tali atau benang, menggunakan dua tangan dan kaki untuk memanjat. Pada
usia 18-24 bulan anak mulai berjalan atau berlari dengan susah payah untu suatu jarak
yang pendek, menyeimbangkan kaki mereka dalam posisi berjongkok sambil
bermain. Mulai gemar corat-coret, bisa pegang pensil, menyusun puzel dan bisa
meniru gerak.
c) Usia 2-3 Tahun; proses perkembangan fisik ditandai dengan perubahan ukuran organ
fisik (kaki, tangan, badan) yang semakin membesar, memanjang, melebar atau
semakin tinggi. Perkembangan motorik anak bisa menari sambil mendengar kaset,
menyusun balok menjadi tinggi, aktif bermain puzel, gemar mencoret, gemar
menggunting.
d) Usia 3-5 Tahun; pada usia ini anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dan
melakukan senam fisik yang tiada hentinya, energy mereka seolah-olah tidak ada
habisnya. Anak-anak usia ini sangat lentur dan mulai mengembangkan kemampuan
motorik yang lebih baik seperti memakai baju sendiri, menggunting, menggambar,
melukis, menulis dengan lebih mudah.
e) Usia 6-8 Tahun; anak-anak pada usia ini perkembangan motoriknya menjadi lebih
halus dan lebih terkoordinasi daripada pada masa awal anak-anak. Anak pada usia ini,
sudah mampu melakukan kegiatan motorik, serta memperoyeksikan dan menerima
atau menangkap benda.
15
Pola perubahan yang cenderung berbeda pada setiap anak menyebabkan
pertumbuhan fisik anak-anak tanpak berbeda satu sama lain. Pertumbuhan fisik yang
dialami anak akan mempengaruhi proses perkembangan motoriknya. Perkembangan
motorik berarti perkembangan pengendalian jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat
saraf, dan otototot yang terkoordinasi. Sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan
bergerak dan kegiatan bergerak ini akan sangat menggunakan otot-otot yang ada pada
tubuhnya. Menurut Rusda Koto dan Sri Maryati (1994) dalam perkembangannya,
mungkin ditemukan beberapa hambatan pada anak diantaranya adalah sebagai berikut.
b. Cacat tubuh
c. Kegemukan (obesitas)
16
DAFTAR PUSTAKA
Ernawulan Syaodih, Mubiar Agustin. 2008. Bimbungan Konseling untuk Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka
Dr. Rita Eka Izzaty, M. Si. 2017. Model Konseling Anak Usia Dini. Bandung: PT Remaja
Posdakarya
Prof. Dr. H.E. Mulyasa, M. Pd. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Posdakatya
Desmika W.S., Endang N.W., Setyo Purwanto. (2012). Hubungan Antara Status Gizi
dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-5 Tahun di Posyandu Buah Hati Ketelan
Banjarsari Surakarta. Jurnal Kesehatan. Vol. 5, No. 2.
Eny Kusumastuti. (2004). Pendidikan Seni Tari pada Anak Usia Dini di Taman
Kanak-Kanak Tadika Puri Cabang Erlangga Semarang Sebagai Proses Alih Budaya. Harmoni
Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni. Vol.V. No.1.
Morrison, G.S. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
Novan A.W. (2014). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava
Media.
17
Papalia, D.E. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba
Humanika.
18