Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERKEMBANGAN DAN STIMULASI USIA 1 – 3 TAHUN

OLEH :
KELOMPOK 3

SARTIKA RESKI
YUNI LESTARI ATUT LESTARI
IRMA DARMAWATI ESSY
ANITA NURJANNA
RANI ANTIKA NURISTI QAMAH BAHRUN
AMIRATUN

YAYASAN HINO BIOHANIS ISITUT KESEHATAN DAN


TEKNOLOGI BISNIS MENARA BUNDA KOLAKA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang kami panjatkan puji dan sykur atas kehadiratnya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang ”Perkembangan Dan Stimulasi Usia 1 – 3
Tahun”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada


kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Perkembangan


Dan Stimulasi Usia 1 – 3 Tahun” ini dapat memberikan manfaat maupun
menjadi inspirasi terhadap pembaca.

Selasa 01 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUA

A. Latar Belakang

B. Rumus Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAAN

A. Pengertian perkembangan

B. Aspek tumbuh kembanganya anak 1 tahun hingga 3 tahun

C. Aktivitas anak untuk membantu tumbuh kembangnya

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan generasi penerus suatu bangsa sehingga
diperlukan anak-anak yang berkualitas tinggi. Kualitas anak yang baik
dapat diperoleh dari terpenuhinya kebutuhan aspek pertumbuhan dan
perkembangan sehingga tercapai masa depan yang optimal (Susanty,
2014). Hal tersebut dapat tercapai apabila kriteria dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat terpenuhi dengan baik, kualitas seorang anak
dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses tumbuh kembang
merupakan hasil interaksi faktor genetik dan factor lingkungan. Faktor
genetik/keturunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang
berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor lingkungan meliputi
lingkungan biologis, fisik, psikologis, dan sosial (Chamidah 2009).
Toddler adalah periode dimana anak memiliki rentang usia 12- 36
bulan (Wong, 2004 ). Usia toddler juga disebut dengan usia bermain dan
merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan
dan perkembangan intelektual secara optimal (Santrock, 2011). Pada
masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran
sosial, emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Pertumbuhan dan perkembangan
anak dimulai sejak lahir hingga mencapai dewasa.
Perkembangan (development), merupakan proses atau tahapan
pertumbuhan ke arah yang lebih maju yang bersifat psikis. Adapun
Pertumbuhan (growth), merupakan tahapan peningkatan sesuatu dalam
hal jumlah,ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan merupakan tahapan
perkembangan (a stage of development) yang bersifat fisik (Ahmad,
2011).
Saat anak berusia tiga tahun, otak telah membentuk 1.000 triliun
jaringan koneksi dimana dua kali lebih aktif daripada otak orang dewasa
sehingga dapat menyerap informasi baru lebih cepat. Pentingnya interaksi
pada umur tersebut karena berkontribusi pada perkembangan otak
(Silberg, 2004). Anak-anak usia toddler memiliki beberapa ciri serta tugas
perkembangan yang meliputi keterampilan motorik kasar, motorik halus,
bahasa dan sosial. Anak usia toddler memiliki ciri ingin
bermain, melakukan penjelajahan, bertanya, menirukan, dan menciptakan
sesuatu (Wong et al., 2009). Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas
motor yang melibatkan otot-otot besar dan salah satunya dipengaruhi oleh
interaksi orangtua terhadap anak utamanya dalam bentuk stimulasi. Anak
yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang jika
dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapatkan stimulasi
(IDAI, 2012). Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan koordinasi bagian-
bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti menulis
(Allen & Marotz, 2010). Perkembangan personal sosial adalah
kemampuan anak untuk berinteraksi dan beradaptasi di dalam suatu
lingkungan (Depkes RI, 2006). Kemampuan bahasa merupakan
kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya (Depkes RI, 2006).
B. Rumus Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, didapatkan rumusan
masalah yaitu bagaimanakah hubungan antara tingkat stimulasi dengan
perkembangan anak usia toddler?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umun
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahuai hubungan
antara tingkat stimulasi dengan perkembangan anak usia toddler.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik ibu dan anak usia toddler
b. Untuk mengetahui tingakat stimulasi pada amak usia toddler
c. Untuk mengetahui status perkembangan anak usia toddler
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pengertian Perkembangan
Pengertian perkembangan adalah proses perubahan secara
psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal, proses transisi dari konstitusi fisik yang
herideter/turun-temurun dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu
proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saat saja dapat di
ulang kembali. Perkembangan merujuk pada perubahan yang bersifat
tetap dan tidak dapat diputar kembali (Warner,1969).
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak
bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan
pada segi material, melainkan pada segi fungsional.
Pengertian lain dari perkembangan adalah perubahan-perubahan
yang dialami oleh individu atau organime menuju tingkat kedewasaannya
atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis,
progresif dana berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah)
maupun psikis (rohaniah).
Dalam penjelasan mengenai teori perkembangan terdapat perbedaan
di dalam memahami apa yang ada termasuk dalam perkembangan dan
mengenai cara perkembangan berlangsung. Namun, terdapat beberapa
prinsip umum yang didukung hampir semua ahli, yaitu:
1. Manusia berkembang dalam tingkat yang berbeda
Dalam kelas anda akan memiliki seluruh benangan contoh
mengenal tingkat perkembangan yang berbeda. Beberapa siswa
akan lebih besar, terkoordinasi lebih bail, atau lebih dewasa
dibanding dengan yang lainnya.
2. Perkembangan relative runtut
Orang cenderung mengembangkan kemampuan tertentu sebelum
kemampuan yang lain
3. Perkembangan berjalan secara gradual
Sangat jarang perubahan terjadi setiap hari. Jadi di dalam
perkembangan manusia membutuhkan waktu, dan perkembangan
itu terjadi relatif sangat lambat dan tidak setiap hari berlangsung.
B. Aspek tumbuh kembang anak 1 tahu hingga 3 tahun
Tumbuh kembang setiap anak tentu berbeda-beda. Ini karena ada beberapa
faktor yang bisa memengaruhi tumbuh kembangnya, seperti faktor biologis
(genetik), psikologis, lingkungan, hingga interaksi beberapa faktor tersebut. Oleh
sebab itu, sangat penting bagi ibu untuk membiarkan Si Kecil berkembang dan
belajar sesuai dengan tahapan yang nyaman baginya. Namun secara umum,
berikut adalah tahap pertumbuhan anak sesuai usia 1-3 tahun:

1. Anak Usia 1 Tahun


 TINGGI DAN BERAT BADAN

menurut kementerian kesehatan ri, tinggi badan ideal anak berusia satu
tahun adalah 68,9-79,2 sentimeter (perempuan) dan 71-80,5 sentimeter
(laki-laki). sedangkan berat badan idealnya adalah 7-11,5 kilogram
(perempuan) dan 7,7-12 kilogram (laki-laki).

 PERUBAHAN FISIK

di usia ini, kekuatan otot dan keseimbangan si kecil sudah berkembang


sehingga memudahkannya untuk berdiri tanpa bantuan siapapun selama
beberapa saat. ia juga sudah bisa mengambil benda kecil di antara ibu jari
dan jari telunjuk. kemampuan tersebut memungkinkan dirinya untuk
memberi makan sendiri, menulis dengan krayon, dan membangun menara
balok.

 KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

si kecil sudah bisa mengucapkan kata pertamanya, bahkan menyatukan


dua kata sekaligus. misalnya "mama", "papa", "mama kemana", dan kata
lainnya. meskipun kosakatanya masih terbatas, di usia ini ia sudah bisa
melakukan perintah sederhana yang diminta ibu. misalnya memegang
sendok sendiri, menumpuk balok mainan, dan perintah sederhana lainnya.

 KEMAMPUAN SOSIAL

tipikal anak berusia 1 tahun adalah malu saat bertemu orang baru atau
yang tidak dikenalinya. jadi, jangan heran jika si kecil akan lebih senang
berada di sekitar ibu dan menangis saat ibu hendak meninggalkannya
sendirian.

2. anak usia 2 tahun


 TINGGI DAN BERAT BADAN

menurut kementerian kesehatan ri, tinggi badan ideal anak berusia dua
tahun adalah 80-92,9 sentimeter (perempuan) dan 81,7-93,9 sentimeter
(laki-laki). sedangkan berat badan idealnya adalah 9-14,8 kilogram
(perempuan) dan 9,7-15,3 kilogram (laki-laki).

 PERUBAHAN FISIK

kekuatan otot dan keseimbangan si kecil akan lebih terasah.


perkembangan ini memungkinkan si kecil untuk berjalan lebih lancar,
berlari secara perlahan, dan melakukan lompatan kecil. kemampuan
berkoordinasinya juga akan berkembang, sehingga di usia ini beberapa
anak sudah bisa membuka pintu, mendorong meja, hingga berganti
pakaian sendiri.

 KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

beberapa anak sudah bisa menyatukan beberapa kata sekaligus


meskipun masih terbata-bata. jadi, jangan heran jika si kecil masih
menggunakan “bahasa bayi” atau kalimat yang tidak utuh saat berbicara.
misalnya “mbim” untuk mobil, “sawat” untuk pesawat, “mamam” untuk
makan, dan kata-kata lainnya.

 KEMAMPUAN SOSIAL

si kecil sudah lebih terbuka dengan orang baru di sekitarnya. ia akan


tertarik untuk bermain dengan anak-anak lain, meskipun ibu perlu
membantunya untuk berkenalan dan bersosialisasi dengan lingkungan
barunya.

3. anak usia 3 tahun


 TINGGI DAN BERAT BADAN

menurut kementerian kesehatan ri, tinggi badan ideal anak berusia tiga
tahun adalah 87,4-102,7 sentimeter (perempuan) dan 88,7-103,5
sentimeter (laki-laki). sedangkan berat badan idealnya adalah 10,8-18,1
kilogram (perempuan) dan 11,3-18,3 kilogram (laki-laki).

 PERUBAHAN FISIK

kebanyakan anak sudah dapat menggunakan kedua tangan, namun ibu


perlu menunjukkan preferensi yang jelas agar si kecil tidak bingung harus
menggunakan tangan kanan atau kiri untuk beraktivitas. di usia ini,
kemampuan koordinasi antar otot juga sudah berkembang baik sehingga
ia sudah bisa melakukan kegiatan beragam seperti mengayuh sepeda,
menggunakan pensil, menggambar, dan aktivitas lainnya.

 KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

kemampuan bahasa si kecil sudah meningkat seiring pertambahan usia.


sehingga di usia ini, ia sudah bisa berbicara dalam kalimat singkat. inilah
waktu yang tepat untuk ibu memperkenalkan huruf dan suara padanya.

 KEMAMPUAN SOSIAL
Daya imajinasi Si Kecil sudah mulai berkembang. Jadi, jangan heran jika
Si Kecil akan senang dengan permainan pura-pura atau bermain dengan
daya imajinasinya.

C. Aktivitas anak untuk membantu tumbuh kembangnya


Contoh aktivitas yang dapat dimulai sejak usia dini adalah menuntun
si Kecil untuk menerapkan kebiasaan makan sehat seperti dengan cara
makan bersama. Selain itu, serahkan keputusan pada si Kecil dalam
memilih makanan, contohnya memilih antara apel atau pir dan brokoli atau
kembang kol.
Disinilah pentingnya peran Bunda dalam menyediakan berbagai jenis
makanan sehat.. Aktivitas ini dapat membiasakan si Kecil untuk makan
makanan yang beragam, mengurangi risiko pilih-pilih makanan, dan
mendukung si kecil mendapatkan asupan nutrisi yang adekuat untuk
mendukung tumbuh kembangnya. Salah satu asupan nutrisi alternatif
untuk bantu dukung tumbung kembang si Kecil ialah formula soya yang
difortifikasi, seperti SGM Eksplor Advance+ Soya, mengandung 100%
Isolat Protein Soya, Omega 3&6, Minyak Ikan, serta nutrisi penting lainnya
untuk bantu dukung tumbuh kembang si Kecil jadi Generasi Maju. Berikut
beberapa contoh lain aktivitas yang dapat dilakukan Bunda bersama si
Kecil:
1. Bunda dan si Kecil usia 1 tahun
o Menyebutkan nama benda, orang, hewan atau bagian tubuh.

o Menirukan suara hewan

o Menari bersama

o Bermain air

o Main rumah-rumahan

2. Bunda dan si Kecil usia 2 tahun


o Menjaga keseimbangan dengan berjalan di atas garis lurus

o Menebak ekspresi orang

o Bermain bola tangan

o Mencari barang yang Bunda sembunyikan

o Membantu Bunda memasak

3. Bunda dan si Kecil usia 3 tahun

o Membacakan cerita dan meminta buah hati mengulang


cerita kembali serta mengajarkan untuk mengekspresikan
perasaan setiap karakter pada cerita tersebut

o Bermain puzzle bersama

o Bermain petak umpet

o Bersepeda bersama

Semua aktivitas anak secara fisik harus berada dalam lingkungan yang
aman dan selalu di bawah pengawasan ibu atau ayah setiap saat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak


bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan
pada segi material, melainkan pada segi fungsional.
Sebagian besar pengetahuan ibu tentanng pengetian tumbuh
kembang anak adalah baik sedangkan pengetahuan tentan ciri-ciri tumbuh
kembang, faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, dan gangguan
tumbuh kembang anak mayoritas ibu berpengetahu an cukup. Ibu didesa
Srimartani Piyungan bantul mayoritas memiliki pengetahuan yang cukup
tentang tumbuh kembang anak usia 1- 3 tahun.

B. Saran

Disarankan bagi masyarakat untuk selalu memperhatikan


pertumbuhan dan perkembangan anak nya untuk menghasilkan anak
yang baik , pintar dan cerdas.Semoga makalah ini bermanfaat dan
walaupun makalah ini jau dikatan sempurna.
DAFTAR ISI

https://www.halodoc.com/artikel/tahap-pertumbuhan-anak-sesuai-usis-1-3-
tahun

https:www.penuliscilik.com/tumbuh-kembang-anak/amp/

A. M. Rahman, S. Ru’iya, and D. F. Abid, “Tahap Perkembangan Moral


Anak Perspektif Psikologi Pendidikan Islam,” AKHLAQUL KARIMAH:
Jurnal Pendidikan
Agama Islam, vol. 1, no. 1, pp. 38–51, 2022.

KemenPPPA, Pedoman Perlindungan Anak Terpadu Berbasis


Masyarakat. Jakarta: KemenPPPA, 2016

KemenPPPA, Profil Anak Indonesia. Jakarta: KemenPPPA, 2020.

E. L. Achadi, “Periode Kritis 1000 Hari Pertama Kehidupan dan Dampak


Jangka Panjang terhadap Kesehatan dan Fungsinya,” Yogyakarta.

M. H. Prastiwi, “Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia 3-6 Tahun,”


Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, vol. 10, no. 2, pp. 1–8, 2019, doi:
10.35816/jiskh.v10i2.162.

Anda mungkin juga menyukai