Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEBANGAN FISIK MOTORIK

DISUSUN OLEH:

Weny Chania Rahmadani

20087196

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Masrun, M.kes.,AIFO

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan hanya pada Allah SWT sebagai pencipta dan
pemelihara alam semesta beserta isinya. Shalawat serta salam tercurahkan pada Nabi
Muhammad SAW sebagai utusan-Nya yang terakhir, yang telah membawa umatnya pada
realisasi kehidupan yang benar menurut Al-Quran dan Al-Sunnah.

Berkat rahmat dan karunianya, serta di dorong kemauan yang keras disertai kemampuan yang
ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berhubungan dengan
”PERIODISASI PERKEMBANGAN” dalam mata kuliah Pertumbuhan dan Perkembangan
Fisik Motorik dengan Dosen Dr. Masrun, M.Kes., AIFO

Kami menyadari sepenuhnya bahwa materi yang di sampaikan dalam makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, karena banyaknya kesulitan yang kami hadapi dalam
penyusunan makalah ini.

Namun Alhamdulilah berkat semua kerja keras kami serta bantuan berbagai pihak akhirnya
makalah ini bisa terselesaikan yang pada hakikatnya semua ini berkat inayah dan irodah
Allah SWT.

Padang, 10 Maret 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu yang normal akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.Hal ini
dimulai sejak terjadinya peristiwa konsepsi hingga kelahiran menjadi seorang
bayi,kemudian tumbuh kembang sebagai anak-anak,remaja,dewasa dan sampai
mati.Semua itu tumbuh kembang dengan berbagai tahapan.
Diantara problematika anak lahir dari ketidakpahaman kita sebagai orangtua.Ketika anak
diam,dan mereka menangis pada saat lingkungan mereka kurang ramah.Seharusnya
orangtua harus lebih bersimpati pada kehidupan psikisnya.Problema pun tidak hanya
terjadi pada anak kecil saja tapi juga pada anak remaja.Orangtua sering tidak mengetahui
dengan perubahan-perubahan tingkah laku anak,misalnya yang tadinya patuh menjadi
keras kepala dan tidak mengindahkan perintah dari orang tuanya.Selain itu tingkah laku
anak berbeda-beda,untuk anak pertama,kedua ataupun anak ketiga dan anak-anak
seterusnya.Semua itu harus di ketahui oleh para orangtua.
Banyak hal yang harus kita ketahui tentang dunia anak,baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan rumah.Untuk itu saya tertarik untuk mengangkat permasalah in
dengan tema “Periodisasi Perkembangan”.Agar semua orangtua,guru,dan siapapun orang-
orang yang berkiprah dalam bidang pendidikan dan perawatan anak,mereka semua harus
memahami tahap dan tugas perkembangan anak.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Periodisasi Perkembangan
Periodisasi berasal dari bahasa Indonesia yang artinya lingkaran waktu.(Kamus Umum
Bahasa Indonesia:740).
Sedangkan perkembangan adalah perubahan secara kualitatif,berkaitan dengan fungsi-
fungsi pribadi manusia. Perkembangan seorang individu takkan berlangsung begitu
saja.Semuanya melalui sebuah tahap atau fase-fase perkembangan yang berjalan maju
dan takkan pernah berjalan mundur. Perkembangan pada individu melibatkan berbagai
factor yang saling bertautan satu sama lain. Selama menjalani perkembangan, seorang
individu akan melewati suatu fase-fase menuju kesebuah perubahan.Jadi yang dimaksud
periodisasi perkembangan adalah suatu tahapan perkembangan dari masa pranatal sampai
masa dewasa akhir.
B. Tahap Perkembangan menurut Para ahli
Tahap perkembangan berdasarkan biologi Sekelompok ahli menentukan pembabakan itu
berdasarkan keadaaan atau proses pertumbuhan tertentu.
Pendapat para ahli diantaranya :
a. Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu
kedalam tiga tahapan, setiap tahapan lamanya tujuh tahun, yaitu : F Tahap I : Dari 0,0
sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain) F Tahap II : Dari 7,0 sampai
14,0 tahun (masa anak, masa sekolah rendah) F Tahap III : Dari 14,0 sampai 21,0
tahun (masa remaja / puberitas, masa peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa)
Penahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik (jasmani). Hal ini
dapat dijelaskan bahwa antara tahap I dan tahap II dibatasi oleh pergantian gigi, antara
tahap II dan tahap III ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual.
b. Kretcmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati empat
tahapan, yaitu : F Tahap I: Usia 0,0 hingga 3,0 tahun ; Fukungs (pengisian) periode I :
pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk. F Tahab II : Usia dari kira-kira 3,0 tahun
sampai 7,0 tahun ; Streckungs (rentangan) periode I : pada periode ini anak kelihatan
langsing (memanjang / meninggi). F Tahap III : Dari kira-kira 7,0 sampai 13 tahun ;
Fukungs periode II : pada masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali. F Tahap
IV : Dari kira-kira 13,0 tahun sampai kira-kira 20,0 tahun ; Streckung periode II :
pada periode ini anak kembali kelihatan langsing.
c. Ellizabeth Hurlock mengemukakan penadapat perkembangan individu melalui lima
tahap, yakni : F Tahap I: Fase Pranatal (sebelum lahir) mulai dari masa konsepsi
sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari. F Tahap II: Infancy
(orok), mulai lahir sampai usia 10 hingga 14 hari. F Tahap III: Baby hood ( bayi)
mulai usia 2 minggu sampai 2 tahun F Tahap IV : Childhood (kanak-kanak) mulai 2
tahun sampai masa remaja (puber) F Tahap V : Adolescence / puberty, mulai usia 11
atau13 tahun sampai usia 21 tahun .
C. Tahap-tahap Perkembangan
a. Masa Pra-natal
Masa ini dimana proses pertumbuhan dan perkembangan dimulai sejak masa konsepsi
yakni pertemuan antara spermatozoon dengan sel telur yang bakal menjadi calon
manusia.Maka jelas bahwa masa Pra-natal itu ditandai dengan terjadinya proses
pembentukan sistem jaringan dan struktur organ-organ fisik.Proses perubahan
spermatozoon dengan sel telur yang bakal menjadi calon manusia terjadi sangat cepat
yaitu pada 9 bulan 10 hari atau 42-43 minggu masa kehamilan.Kondisi janin dalam
masa kehamilan itu begitu rentan terhadap pengaruh lingkungan hidupnya,bagaimana
ibunya menjaga kesehatan,kebiasaan dan prilaku baik dan buruknya.Apabila kondisi
fisologis dan kondisi psikologis ibunya baik pada saat kehamilan akan membuat
individu tumbuh kembang sebagai anak yang baik.Namun sebaliknya apabila kondisi
yang penuh konflik antara suami dan istri,kesehatan yang kurang baik,banyak
menghisap rokok dan lain sebagainya,maka bayi yang akan dilahirkan memiliki
ganguan mental dimasa perkembangan berikutnya.
b. Masa bayi dan Anak Tiga tahun Pertama (Atitama/Toddler)
Melalui masa yang cukup lama yaitu 9 bulan 10 hari menyebabkan ia merasa telah
siap untuk dilahirkan ke dunia ini.Pada saat dilahirkan seorang bayi menangis untuk
menandakan berfungsinya perasaan dan panca indranya untuk beradaptasi diri dengan
lingkungan hidupnya yang baru.
Kemudian seorang bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama masa
pengasuhan,pemeliharaan dan bimbingan dari orangtuanya.Pada masa ini si anak akan
belajar untuk mengembangkan keterampilan motoriknya,seperti merangkak, berdiri,
berjalan, melompat, dan berlari. Kegiatan ini sangat menyenangkan pada masa
ini.Dengan demikian masa bayi dan anak usia 3 tahun ini ditandai dengan dapatnya
anak mengembangkan keterampilan motorik,kreativitas,bakat,dan kemampuan
sosialnya.
c. Masa Anak-Anak Awal
Usia yang tergolong pada usia anak-anak adalah pada 4-5 tahun,11 bulan.Masa anak
ini ditandai dengan kemandirian,kemampuan kontrol diri (selfconrol) dan hasrat untuk
memperluas pergaulan dengan anak-anak yang sebayanya.Walaupun masih terikat
dan terfokuskan diri pada hubungan dengan orangtua atau keluarga.Pergaulan yang
makin luas ini mengurangi kelekatan emosi (atatchment) dengan
orangtua,mengurangi egosentrisme,mengurangi sifat irasional.Karena pada pergaulan
ini masing-masing anak saling mengkritik,mencela,dan mungkin akan terjadi
konflik,pertengkaran,yang kemudian diikuti dengan proses kompromi,adaptasi
norma-norma sosial yang baru.Masa anak-anak awal ini masih ditandai dengan
kegiatan bermain sendiri maupun kelompok teman sebayanya.Kegiatan bermainpun
tetap dibawa sampai masa remaja namun yang membedakannaya adalah karakteristik
fase perkembangannya.Permainan sangat bergunan bagi pengembangan kepribadian
dan pengembangan psikomotor halus dan kasar.
d. Masa Usia Tengah (Middle Childhood)
Anak usia 7-9 tahun yang biasanya duduk di bangku sekolah dasar kelas 1,2,atau 3
sedang dalam fase konkrit.Meraka akan mampu untuk mengerjakan soal matematika
seperti penambahan,pengurangan,perkalian yang sangat sederhana.Untuk tugas yang
rumit anak akan menemui kesulitan,kecuali anak-anak yang mempunyai kemampuan
melebihi anak-anak seusianya.
Anak-anak usia tengah ini lebih dikompakkan dengan bermain dengan anak-anak
yang sejenisnya.Anak-anak ini mulai mengembangkan kepribadian seperti
pembentukan konsep dari mulai fisik,sosial,dan akademis,guns menopang
perkembangan harga diri,percaya diri dan efikasi diri.
e. Masa Anak Akhir (Late Childhood)
Masa ini sekitar umur 10-12 tahun,fase ini ditandai dengan anak-anak mulainya
berpacaran walaupun tidak atau belum serius.Mereka merasa memiliki rasa
keterkaitan antara lawan jenis.Hal ini mendorongnya untuk mengadakan hubungan
pergaulan lintas jenis kelamin (heterosexualitas relationship).
f. Masa Remaja (Adolescence)
Masa remaja adalah masa transisi untuk menuju masa dewasa.Ciri pertumbuhan masa
remaja ini ditandai dengan pertumbuhan fisik yang relatif cepat,sehingga oragan fisik
mencapai taraf kematangan yang memungkinkan untuk bereproduksi secara
sempurna.Konsekuensi dari perubahan fisk ini adalah apabila meraka melakukan
hubungan seksual akan mengakibatkan kehamilan pada perempuan.Oleh karena itulah
para orangtua harus banyak mewaspadai segala tingkah laku anak-anaknya ketika
anaknya telah memasuki masa remaja.Pada masa ini remaja mulai merasa tidak mau
dikekang oleh aturan keluarga.Mereka dimasa remaja ini ingin mencari jati diri
mereka masing-masing.Cara berfikir mereka itu cenderung egosentris dan sulit
memahami pola pikir orang lain.Secara umum yang tergolong masa remaja itu adalah
anak usia 13-21 tahun.Ciri lain dari masa remaja itu adalah sifat
pemberontak,progresif yang cenderung ingin mengubah kondisi yang mapan.Apabila
sifat ini terarah dengan baik,maka mereka akan dapat menjadi pemimpin yang baik
dimasa depan.Sebaliknya bila tidak terbimbing akan merusak tatanan dan nilai-nilai
sosial masyarakat.
g. Masa Dewasa Muda (Young Adulthood)
Yang tergolong dewasa muda adalah mereka yang berumur 22-40 tahun.Dilihat dari
sisi kognitifnya mereka telah lulus sekolah menengah umum dan memasuki dunia
perguruan tinggi,lalu segera mengembangkan karier sesuai dengan minat-
bakatnya.Apabila tidak melanjutkan ke universitas mereka biasanya langsung bekerja
untuk meniti jenjang karier.Kemudian mereka menempuh hidup baru yaitu membina
rumah tangga dengan pasangan hidup yang telah dijalin semasa remajanya dulu atau
yang ditemukan semasa bekerja.Dimasa moderen ini banyak ibu rumah tangga yang
menjadi wanita karier.Akibat hal ini menimbulkan dilema keluarga.Pasangan muda
yang bisa melewati masalah ini akan hidup bahagia,mampu mencukupi
ekonomi,membesarkan dan mendidik anak dengan baik.Namun bagi yang tak mampu
menyesuaikan diri dengan baik,justru menyebabkan konflik,pertengkaran,pisah-
ranjang,bahkan sampai terjadi perceraian suami-istri.Akibatnya anak-anak tak
memperoleh kasih sayang,terlantar dan tumbuh tanpa arah tujuan yang jelas.
h. Masa Dewasa Tengah (Middle Adulthood)
Masa ini adalah masa yang penuh tantangan,karena kondisi fisik mereka mulai
mengalami penurunan.Untuk perempuan mulai mengalami menopause (potensi untuk
mengandung dan melahirkan anak tak mungkin lagi.Bagi laki-laki,merasa bahwa
dirinya mulai tua.Tuntunan sosial yang menuntut agar mereka tampil prima dan kuat
mengakibatkan mereka tidak dapat menerima keadaannya sendiri,sehingga cenderung
melakukan aktivitas eksperimen-eksperimen seksual dengan pasangan yang lebih
muda.Sebaliknya mereka yang mampu mencapai kepribadian yang terintegrasi tak
akan menemui hambatan yang berarti.Justru akan bersikap dan bertindak bijaksana
dan akan membimbing anak-anaknya agar dapat menjadi orang yang berhasil dan
beranggungjawab.Masa dewasa tengah dalam kehidupan kariernya mencapai puncak
prestasinya.
i. Masa Dewasa Akhir (Late Adulthood)
Masa ini dimana setiap individu akan memasuki masa kematian.Kenyataanlah yang
mengharuskan mereka untuk menjdi tua meskipun tak ada seorangpun yang
menginginkannya.Sebagian besar mereka memiliki kondisi fisik yang sehat dan aktif
dalam berkaryanya.Namun dalam melakukan kegitana fisik mereka cenderung mudah
lelah,dan waktu reaksi terhadap stimulus tergolong lambat.Apalagi yang bekerja
menggunakan intelektual,maka kegiatan fisik cenderung dikurangi frekuensinya.
Memasuki masa pensiun mereka mengalami penurunan ekonomi,tapi berbeda untuk
mereka yang memiliki perusahaan.Orang-orang dewasa akhir mengalami perasaan
kesepian dan kesendiriaan.Lebih-lebih bagi yang telah ditinggal mati oleh pasangan
hidupnya maka mereka makin merasa stress dan depresi.Dalam keadaan ini membuat
mereka merasa bijaksana guna mempersiapkan diri agar dapat mati secara
terhormat,dengan cara lebih mendekatkan diri terhadap Tuhan.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah hereditas dan lingkungan.setiap
individu yang dilahirkan ke dunia membawa hereditas tertentu yang artinya bahwa setiap
karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari pihak orangtuanya.Karakteristik
tersebut menyangkut fisik (seperti struktur tubuh,warna kulit,dan bentuk rambut) dan
psikis atau sifat-sifat mental (seperti emosi,kecerdasaan,dan bakat).Hereditas merupakan
aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki potensi.Seberapa jauh perkembangan
individu itu terjadi dan bagaimana kualitas perkembangannya,tergantung pada kualitas
hereditas dan lingkungan yang memppengaruhinya.Lingkungan merupakan faktor penting
disamping hereditas yang menentukan perkembangan individu.Lingkungan itu meliputi
fisik,psikis,sosial,dan religius.Faktor interaksi antara genetis dengan lingkungannya.Yang
artinya perkembangana salah seorang tidak akan maksimal jika hanya mengandalkan
salah satu faktor saja.Karena itu,keduanya harus dipersatukan demi mengupayakan dan
memaksimalisis perkembangan seseorang.Sehingga memungkinkan perkembangan
fisiologis maupun psikologis (potensi,bakat,kecerdasaan dan kepribadian) seseorang
berhasil sempurna.
E. Aspek-aspek perkembangan
a. Aspek Fisik
Fisik manusia adalah sistem organ yang kompels dan sangat mengagumkan.Semua
organ ini terbentuk dimulai dari periode pranatal.Proses perkembangan fisik ditandai
dengan perubahan ukuran organ fisik eksternal (tangan,kaki,badan) yang makin
membesar, memanjang, melebar, atau makin tinggi.Selain itu perubahan internal
ditandai dengan makin matangnya sistem syaraf dan jaringan sel-sel yang makin
kompels,sehingga mampu meningkatkan kapasitas hormon,kelenjar maupun
keterampilan motoriknya
Dalam pembahasan perkembangan fisik ini,Kuhlen dan Thompson (Hurlock,1956)
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek,yaitu:
1. Sistem syaraf,yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
2. Otot-otot,yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
3. Kelenjar endokrin,yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru,seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam
suatu kegiatan,yang sebagaian anggotanya terdiri atas lawan jenis.
4. Struktur fisik tinggi,berat,dan fisik/tubuh,yang meliputi tinggi,berat,dan proporsi.

Otak adalah salah satu aspek fisiologis yang sangat penting bagi kehidupan
manusia,karena itu otak sangat menentukan bagi perkembangan individu lainnya,baik
itu keterampilan motorik,intelektual,emosional,sosial,moral maupun
kepribadian.Pertumbuhan otak yang normal (sehat) berpengaruh positif bagi
perkembangan aspek-aspek lainnya.Sedangkan apabila pertumbuhannya tidak normal
(karena pengaruh penyakit atau kurang gizi) cenderung sakan menghambat
perkembangan aspek-aspek tersebut.

b. Aspek Kognitif
Optimalisasi perkembangan kognitif dipengaruhi oleh kematangan fisiologis,terutama
pada bayi maupun anak-anak.Seorang anak akan dapat melakukan koordinasi gerakan
tangan,kaki maupun kepala secara sadar,berkembang secara memadai.Artinya
kemampuan kognitif harus diiringi dengan kematangan fisiologis,sehingga
perkembangan kognitif makin baik dan koordinatif.
c. Aspek Psikososio-emosional
Manusia adalah makhlul sosial (homosocio-politicion). Dalam mengembangkan
kehidupannya manusia dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan
menyesuaikan diri, yaitu dengan berhubungan dengan yang lainnya.Sebab interaksi
terjadi dengan adanya pertukaran informasi tentang pengetahuan, adat-istiadat,
kebiasaan dan budaya. Keberhasialn dalam menyesuaikan diri akan menyebabkan
perkembangan kepribadian yang sehat.Sebaliknya, ketidakmampuan bertinteraksi
akan membuat seseorang mengalami kehidupan yang terasing, rendah diri, pesimis,
dan takut.Akibatnya akan mempengaruhi krisis kepribadian (personality crisis).
d. Perkembangan Inteligens
Inteligensi bukan suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk
mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual.
Tingkah laku inteligensi adalah produk (hasil) dari penerapan strategi berfikir,
mengatasi masalah-masalah baru secara kreatif dan cepat,dan penyesuaian terhadap
konteks dengan menyeleksi dan beradaptasi dengan lingkungan.Hasil pengukuran
inteligensi terhadap sampel yang dipandang mencerminkan populasinya,maka
dikembangkan suatu sistem norma ukuran kecerdasan sebagai berikur:
IQ (INTELLIGENCE QUOTION) KLASIFIKASI
140 – ke atas
130 – 139
120 – 129
110 – 119
90 – 109
80 – 89
70 – 79
50 – 69
49 – ke bawah Jenius
Sangat Cerdas
Cerdas
Diatas Normal
Normal
Dibawah Normal
Bodoh
Terbelakang (Moron/Debil)
Terbelakang (Imbecile/dan Idiot)
e. Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi adalah warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau prilaku
individu.Yang dimaksud warna afektif disini adalah perasaan-perasaan tertentu yang
dialami pada saat mengalami suatu situasi tertentu.
Ciri-ciri emosi adalah:
1. Lebih bersifat subjektif daripada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan
dan berfikir.
2. Bersifat fluktuatif (tidak tetap)
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indra.
Pengeleompokan emosi dikelompokan kedalam dua bagian:
1. Emosi sensoris yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap
tubuh, seperti rasa dingin, manis, sakit,lelah, kenyang dan lapar.
2. Emosi psikis yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan.Yang termasuk
emosi ini adalah: Perasan Intelektual, perasaan sosial,perasaan susila,perasaan
keindahan,perasaan ketuhanan.
Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.Bahasa yaitu
faktor hakiki yang membedakan manusia dan hewan.Bahasa sangat erat kaitannya
dengan perkembangan berfikir individu,perkembangan individu terlihat dari
perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk pengertian,menyusun
pendapat,dan menarik kesimpulan.Perkembangan pikiran dimulai pada usia 1,6-2,0
tahun.Yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga kata.Laju
perkembangan itu sebagai berikut:
a) Usia 1,6 tahun,anak dapat menyusun pendapat positif,seperrti: “bapak makan”.
b) Usia 2,6 tahun,anak dapat menyusun pendapat negatif (menyangkal) seperti:
“bapak tidak makan”.
c) Pada usia selanjutnya anak dapat menyusun pendapat seperti: kritikan,keragu-
raguan,dan menarik kesimpulan analog seperti (anak melihat ayahnya tidur karena
sakit,pada waktu yang lain anak melihat ibunya tidur,dia akan mengatakan bahwa
ibu tidur karena sakit).
f. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial adalh pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.Dapat
dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral, dan tradisi. Anak dilahirkan belum bersifat sosial, dia belum
memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Untuk mencapai kematanagn
sosial, anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain.
Kesempatan ini diperoleh dari berbagai kesempatan bergaul dengan orang
dilingkungannya, baik orngtua, saudara, teman sebaya atau orang dewasa
lainnya.Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau
bimbingan orangtua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan
sosial atau norma-norma sosial. Proses bimbingan orangtua ini lazim disebut
sosialisasi.
Sosialisasi dari orangtua ini sangatlah penting bagi anak, karena dia masih terlalu
muda dan belum memiliki pengalamanuntuk membimbing perkembangannya sendiri
ke arah kematangan. J.Clausen (Ambron, 1981:221)
g. Perkembangan Kepribadian
Kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam kenyataan sering ditemukan
bahwa perubahan kepribadian itu dapat dan mungkin terjadi. Perubahan itu terjadi
pada umumnya lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan daripada faktor fisik.
Perubahan ini sering terjadi pada anak daripada orang dewasa.Kelainan kepribadian
bisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang kurang baik, maka sebagai upaya
pencegahan sebaiknya keluarga banyak menciptakan iklim baik dalam lingkungan
agar mempermudah kepada anak untuk mengembangkan potensi atau tugas-tugas
perkembangan secara optimal.
Fenton (E.Hurlock, 1956) mengklasifikasikan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan kepribadian ke dalam tiga katagori, yaitu:
a) Faktor organik, seperti: makanan,obat,infeksi,dan gangguan organik.
b) Faktor lingkungan sosial budaya, seperti: pendidikan,rekreasi,dan partisipasi
sosial.
c) Faktor dari dalam individu itu sendiri, seperti: tekanan emosional,identifikasi
terhadap orang lain,dan imitasi.
h. Perkembangan Moral
Istilah moral berasal dari kata lain “mos” (Moris),yang berarti adat
istiadat,kebiasaan,peraturan / nilai-nilai atau tatacara kehidupan. Sedangkan moralitas
adalah kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsif
moral. Seseorang dapat dikatakan bermoral apabila tingkah laku orang tersebut sesuai
dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya.
Perkembangan moral seseorang banyak dipengaruhi oleh lingkungannya. Anak
memperoleh nilai-nilai moral dari lingkungannya, terutama dari orangtuanya. Dalam
mengembangkan moral anak, peranan orangtua sangatlah penting, terutama pada
waktu anak masih kecil.
Perkembanagn moral anak dapat berlangsung melalui beberapa cara, sebagai berikut:
a) Pendidikan langsung: penanaman tentang tingkah laku yang benar dan salah,atau
baik dan buruk oleh orangtua,guru atau orang dewasa lainnya.
b) Identifikasi: meniru penampilan atau meniru penampilan atau tingkah laku moral
seseorang yang menjadi idolanya (seperti orangtua,guru,kiai,artis,atau orang
dewasa lainnya)
c) Proses coba-coba: dengan cara mengembangkan tingkah laku moral secara coba-
coba.Tingkah laku yang mendatangkan pujian akan terus
dikembangkan.Sementara tingkahlaku yang mendatangkan hukuman akan
dihentikan.
d) Perkembangan Kesadaran Beragam
Manusian dainugrahi fitrah untuk mengenal Alloh dan melakukan ajaran-Nya.
Karena memiliki fitrah in manusia dijuluki sebagai ‘Homo Devinans”,dan “Homo
Religious”,yaitu makhluk yang bertuhan atau beragama.Proses perkembangan
anak beragama sangat bergantung kepada proses pendidikan yang diterimanya.
Hal ini sebagaimana yang telah dinyatakan oelh Nabi Muhamad SAW: “Setiap
anak dilahirkan dalam keadaan fitrah,hanya karena orangtuanyalah,anak itu
menjadi yahudi,nasrani,atau majusi”. Hadis ini mengisyaratkan bahwa faktor
lingkungan (terutama orangtua) sangat berperan dalam mempengaruhi
perkembangan fitrah keberagamaan anak.Perkembangan beragama seseorang
dipengaruhi oelh faktor pembawaan dan lingkungan.
F. Karakteristik Setiap Fase Perkembangan
a. Karakteristik perkembangan pada fase orok
Masa orok adalah masa perkembangan paling pendek,yang dimulai dari lahir sampai
usia 2 minggu.Masa in dibagi menjadi dua masa,yakni masa Pertunate yang
berlangsung selama 15-30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusatnya
digunting,dan masa Neonate yang berlangsung sejak tali pusat digunting sampai usia
2 minggu.
Fase orok mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a) Perkembangan fisik: umumnya beratbadan bayyi 3,5 kg dan panjangnya 50
cm.Untuk laki-laki biasanya lebih berat dibanding dengan perempuan,kepalanya
kira-kira ¼ dari panjang badan.Pernapasan,makan,dan pembuangan selama lahir
melalui plasenta.Denagn jerit tangis pada waktu lahir,paru-paru berkembang dan
pernapasanpun dimulai.
b) Kegiatan-kegiatan orok: Kegiatan menyeluruh yang mencakup kegiatan umum
dari seluruh badan.apabila tangan kirinya dicubit,maka ia akan menangis apabila
rangsangan itu terlalu kuat.Kegiatan khusus ini mencakup kegiatan refleks yang
merupakan respon yang tidak disadari terhadap perangsang tertentu,kebanyakan
refleksi tersebut bersifat jasmaniah,seperti bersin,mengisap jari dll.
c) Vokalisasi:awal terjadi pada saata anak menangis pada waktu dilahirkan,tangisan
ini berfungsi untuk mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan
pernapasan dan penyediaan oksigen yang vukup bagi darah.Sesekali bayi
menghembuskan nafas yang menyerupai pernapasan yang berat.Ini tidak ada arti
apa-apa,suara itu perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya berkembang menjadi
mengoceh yang selanjutnya menjadi bercakap.
d) Perkembangan kepribadaian: faktor kepribadaian dipengaruhi oleh faktor
kebakaan,selain ini juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama kasih
sayang ibu.Masa ini adalah masa “Sense of trust”,yaitu kepercayaan akan kasih
sayang orangtua,terutama ibu,yang dapat mempertahankan hidupnya.Masa ini
ditandai oleh ketergantungan yang penuh kepada orangtua dengan cara kasih
sayang.
b. Fase bayi
Masa bayi dimulai sejak berakhirnya masa oroksampai akhirnya tahun kedua dari
kehidupan. Masa bayi ini memiliki ciri-ciri perkembangan fisik, intelegensi, emosi,
bahasa,bermain, pengertian,kepribadian,moral, dan kesadaran beragama.
c. Fase Prasekolah
Fase prasekolah merupakan perkembangan individu sekitar 2-6 tahun,ketika anak
mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita,dapat mengatur
diri dalam buang air,dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya.
d. Fase Anak sekolah
Karakteristik anak disini adalah anak sudah bisa menyelesaikan masalh yang
sederhana (problem solving). Dalam masa ini anak sudah bisa membaca dan gemar
dalam mendengarkan cerita sehingga pembendaharaan kata semakin banyak, selain
itu dimasa ini anak banyak bertanya.Anak usia ini sudah pandai bersosialisai dengan
lingkungannya,sehingga mereka sudah banyak mempunyai teman sebayanya. Anak
sudah bisa membedakan mana yang salah dan mana yang ben
e. Fase Remaja
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid
yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-
laki.perkembangan seksual mengubah emosi remaja,perasaan baru yang muncul
seperti cinta,rindu,dan keinginan lebih intim dengan lawan jenisnya.
Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
a) Perubahan besarnya tubuh.
b) Perubahan proporsi tubuh.
c) Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
d) Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Periodisasi perkembangan adalah suatu tahapan perkembangan dari masa pranatal sampai
masa dewasa akhir. Tahapan perkembangan menurut pendapat para ahli diantaranya :
a. Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu
kedalam tiga tahapan.
b. Kretcmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati empat
tahapan.
c. Ellizabeth Hurlock mengemukakan penadapat perkembangan individu melalui lima
tahap

Tahap-tahap Perkembangan: Masa Pra-natal.Masa ini dimana proses pertumbuhan dan


perkembangan dimulai sejak masa konsepsi yakni pertemuan antara spermatozoon
dengan sel telur yang bakal menjadi calon manusia. Masa bayi dan Anak Tiga tahun
Pertama (Atitama/Toddler).Melalui masa yang cukup lama yaitu 9 bulan 10 hari
menyebabkan ia merasa telah siap untuk dilahirkan ke dunia ini. Kemudian seorang bayi
mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama masa pengasuhan, pemeliharaan dan
bimbingan dari orangtuanya.Masa Anak-Anak Awal. Usia yang tergolong pada usia anak-
anak adalah pada 4-5 tahun,11 bulan.Masa anak ini ditandai dengan
kemandirian,kemampuan kontrol diri (selfconrol) dan hasrat untuk memperluas pergaulan
dengan anak-anak yang sebayanya. Masa Usia Tengah (Middle Childhood).Anak usia 7-9
tahun yang biasanya duduk di bangku sekolah dasar kelas 1,2,atau 3 sedang dalam fase
konkrit.Masa Anak Akhir (Late Childhood).Masa ini sekitar umur 10-12 tahun, fase ini
ditandai dengan anak-anak mulainya berpacaran walaupun tidak atau belum serius.
Mereka merasa memiliki rasa keterkaitan antara lawan jenis.Masa Remaja
(Adolescence).Masa remaja adalah masa transisi untuk menuju masa dewasa.Ciri
pertumbuhan masa remaja ini ditandai dengan pertumbuhan fisik yang relatif
cepat,sehingga oragan fisik mencapai taraf kematangan yang memungkinkan untuk
bereproduksi secara sempurna.Masa Dewasa Muda (Young Adulthood).Yang tergolong
dewasa muda adalah mereka yang berumur 22-40 tahun. Masa Dewasa Tengah (Middle
Adulthood).Masa ini adalah masa yang penuh tantangan, karena kondisi fisik mereka
mulai mengalami penurunan. Masa Dewasa Akhir (Late Adulthood).Masa ini dimana
setiap individu akan memasuki masa kematian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah hereditas dan lingkungan.


Faktor interaksi antara genetis dengan lingkungannya.

Aspek-aspek perkembangan:Aspek Fisik, Aspek Kognitif, Aspek Psikososio-emosional,


Perkembangan Inteligensi, Perkembangan Emosi, Perkembangan Bahasa, Perkembangan
Sosial, Perkembangan Kepribadian, Perkembangan Moral.
DAFTAR PUSTAKA

https://pifitmuflihaini.blogspot.com/2010/10/makalah-periodisasi-perkembangan.html

Poedarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa indonesia.Jakarta: PN Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai