Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan yang diberikan kepada anak didik harus sesuai dengan tahapan-tahapan
perkembangan anak didik. Tenaga pendidik tidak seharusnya mengajarkan materi yang belum
saatnya untuk diketahui anak didiknya, karena hal itu tidak akan menghasilkan apa-apa atau
percuma saja.Mendidik adalah memberikan bantuan pada orang lain yang “Menimbulkan
hidup”. Dalam bantuan yang “Menimbulkan hidup” tadi ada ketegangan antara membimbing
dan membiarkan. Adanya ketegangan ini dapat menerangkan bahwa dalam pendidikan tadi
selalu akan timbul berbagai kesulitan : “Kesulitan pendidikan dapat timbul dalam setiap
keluarga”. Salah satu lembaga pendidikan yang paling fundamental adalah keluarga.

Anak yang memberikan sedikit atau bahkan banyak kesukaran atau problema belum
termasuk anak yang sukar didik. Anak yang betul-betul tergolong anak sukar-didik harus di
didik di luar rumah (dalam perumahan khusus) dan di masukkan ke sekolah-sekolah khusus
untuk anak-anak sukar didik. Seorang tenaga pendidik, pastilah harus memahami kondisi psikis
dan fisik dari anak didiknya agar apa yang dia sampaikan saat mengajar tidak sia-sia ataupun
tidak merugikan anak didik karena bahan ajarnya yang tidak sesuai dengan tahapan anak pada
masa perkembangannya. Anak-anak tidak pernah mau dipisahkan dari kata ‘bermain’. Bermain
adalah sebagian dari hidup mereka. Mereka asik sendiri dengan dunia mereka. Jika kita tidak
dapat memasuki area ‘asik’ mereka, setidaknya kita jangan mengganggu mereka bermain.
Tenaga pendidik harus bisa menempatkan diri saat bersama dengan anak-anak didiknya. Harus
mengetahui kapan peserta didik harus diajari pelajaran dan kapan peserta didik harus diajari
bermain.

Untuk menjadi tenaga didik yang handal memahami tahap perkembangan anak merupakan
salah satu caranya. Bila tenaga pendidik dapat benar-benar mengerti bagaimana tahapan-
tahapan perkembangan anak didik, maka anak didik pun akan dengan mudah menerima materi
ajaran dari tenaga pendidik. Begitupun tenaga pendidik tidak akan memberikan pengajaran
yang percuma kepada peserta didik. Perlu dipahami bahwa karakteristik siswa SD berbeda-
beda sesuai dengan tingkat perkembangannya. Perbedaan karakteristik siswa SD tersebut
secara global dibedakan antara siswa SD kelas satu dan dua, kelas tiga dan empat, serta kelas
lima dan enam. Kelompok tersebut mempunyai perbedaan yang tampak sekali, yang dapat
diamati pada kerakteristik gerak dan karakteristik tarinya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam makalah ini dirumuskan sejumlah
masalah sebagai berikut ini.

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan?

2. Apa saja fase-fase perkembangan?

3. Apa sajakah ciri-ciri perkembangan itu?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas Psikologi Perkembangan

2. Untuk menjelaskan pengertian perkembangan

2. Untuk memahami fase-fase perkembangan

3. Untuk mengetahui ciri-ciri perkembangan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Ciri-Ciri Perkembangan

Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesinambungan)

dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu : Perubahan –

perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang

berlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik

maupun psikis.

1. Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau

saling mempengaruhi antara bagian – bagian organisme (fisik & psikis) dan merupakan
satu kesatuan yang harmonis.

2. Progesif : perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik secara
kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis) .

3. Berkesinambungan : perubahan pada bagian atau fungsi organisme berlangsung secara


beraturan atau berurutan.

Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :

1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ tubuh)

dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi) .

2. Terjadinya perubahan dalam proporsi: aspek fisik (proporsi tubuh anak berubah sesuai
dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke
realitas)

3. Lenyapnya tanda – tanda yang lama: tanda - tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus

(kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia. Aspek psikis (lenyapnya gerak – gerik

kanak – kanak dan perilaku impulsif).


4. Diperolehnya tanda – tanda yang baru: tanda – tanda fisik (pergantian gigi dan karakter
seks pada usia remaja), tanda – tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang
pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis).

B. Fase-Fase Perkembangan

Pendapat para Ahli mengenai fase-fase perkembangan anak :

1) Tahap perkembangan berdasar analisis biologis.

Pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada keadaan atau proses biologis
tertentu.

a. Aristoteles menggambarkan perkembangan individu sejak anak-anak sampai dewasa dalam


3 tahap. Setiap tahapan lamanya 7 tahun, yaitu :

· Tahap I : 0 – 7 tahun (masa anak kecil/ masa bermain)

· Tahap II : 7- 14 tahun (masa anak, masa sekolah rendah)

· Tahap III : 14-21 tahun ( masa pubertas / peralihan dari anak menjadi orang dewasa)

Penahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik atau jasmani. Hal ini dapat
dijelaskan bahwa antara tahap I dan II di batasi oleh pergantian gigi, antara tahap II dan III
ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual.

b. Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati 4 tahapan,
yaitu :

·Tahap I : 0-3 tahun, Fullungs (pengisian) periode I, Pada fase ini anak kelihatan pendek
gemuk..

·Tahap II : 3-7 tahun, Streckungs (rentangan) periode I, pada periode ini anak kelihan
langsing (memenjang/ meninggi)
· Tahap III : 7-13 tahun, Fullungs periode II, pada fase ini anak kelihan pendek gemuk
kembali.

·Tahap IV : 13- 20 tahun, Streckungs periode II, pada periode ini anak kembali kelihatan
langsing.

c.Menurut Elizabeth Hurlock ada 5 tahapan, diantaranya :

· Tahap I : Fase Prenatal (sebelum lahir) , mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran,
yaitu 9 bulan atau 280 hari.

· Tahap II : Infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari.

· Tahap III : Babyhood (bayi) , mulai dari 2 minggu- 2 tahun.

· Tahap IV : Childhood (kanak – kanak) , mulai usia 2 tahun – masa remaja(puber).

· Tahap V : Adolesence/puberty, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun.

a) Pre Adolesence : pada usia 11-13 tahun

b) Eary Adolesence : usia 16-17 tahun

c) Late Adolesence : masa perkembangan yang terakhir sampai masa usia kuliah di
perguruan tinggi.

d. Menurut Thornburg, fase perkembangan dibagi menjadi 4 tahap :

Ø Masa bayi 0- 2 tahun :

a. periode dalam kandungan : mulai dari terjadinya konsepsi sampai lahir.

b. Periode baru lahir : lahir sampai umur 4 atau 6 minggu

c. Periode bayi : umur 4 atau 6 minggu sampai 2 tahun

Ø Masa kanak- kanak 2- 11 tahun:

a. Periode kanak-kanak permulaan, umur 2-5 tahun

b. Periode kanak- kanak pertengahan, umur 6-8 tahun

c. Periode kanak-kanak akhir, umur 9 – 11 tahun

Ø Masa Remaja 11-19 tahun


a. Remaja permulaan, 11-13 tahun

b. Remaja pertengahan, 14 – 16 tahun

c. Remaja akhir, 17 – 19t ahun

Ø Masa Dewasa, 20- 81 tahun

a. Dewasa permulaan 20-29 tahun

b. Dewasa pertengahan 30-49 tahun

c. Dewasa 50- 65 tahun

d. Dewasa akhir 66-80 tahun

e. Tua 81 tahun ke atas

2) Tahap perkembangan berdasar psikologis.

Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis ialah Oswald
Kroch . Tahap ini menggunakan aspek psikologis sebagai landasan dalam menganalisis
tahap perkembangan, mencari pengalaman individu yang digunakan sebagai masa
perpindahan dari fase yang satu ke fase yang lain dalam perkembangannya.

Berdasarkan masa ini, dimana individu mengalami goncangan psikis, perkembangan


individu dapat digambarkan melewati tiga periode atau masa, yaitu dari sampai masa
kegoncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang biasa disebut masa kanak-kanak),
masa goncangan pertama sampai pada masa kegoncangan kedua (masa keserasian
bersekolah), dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa
kematangan.

3) Tahap perkembangan berdasar didaktis.

Penahapan berdasarkan didaktis atau instruksional antara lain dari pendapat Comenius dan
pendapat Rosseau.

1. Comenius. Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan lengkap bagi seorag ibu

berlangsung dalam 4 jenjang yaitu :

a. Sekolah ibu (scola maternal) : untuk anak – anak usia 0- 6 tahun

b. Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan) : anak –anak usia 6 – 12 tahun


c. Sekolah latin (scola latina) : usia 12 – 18 tahun

d. Akademik (academica) :untuk pemuda-pemuda usia 18- 24 tahun.

2. Penahapan perkembangan menurut Rosseau :

a. Tahap I (0 – 2 tahun) : usia asuhan

b. Tahap II (2 – 12 tahun) : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera

c. Tahap III (12 – 15 tahun) : periode pendidikan akal

d. Tahap IV (15 – 20 tahun) : periode pendidikan watak dan pendidikan agama.

C. Perkembangan manusia secara umum :

Periode perkembangan

Usia

Prakelahiran

9 Bulan

Masa bayi

18 – 24 bulan

Masa awal anak anak

1- 6 tahun

Masa pertengahan dan akhir anak anak

6 – 11 tahun

Masa remaja

12 – 18 tahun

Masa awal dewasa

20 – 30 tahun
Masa pertengahan dewasa

35 – 60 tahun

Masa akhir dewasa

60 – akhir

1. Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran.
Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi
organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira
dalam periode 9 bulan.

Masa sebelum lahir ini terbagi dalam 3 priode;

yaitu:

a. Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua.

b. Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.

c. Periode Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.

2. Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18
atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak
kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis,
koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.

Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena

merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini

diletakkan.

3. Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari
masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode
prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka
sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah,
mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman
teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri
masa awal anak anak.

4. Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode
perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira
setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun
sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan
berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan
kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri
mulai meningkat.

5. Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga
masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada
usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang
dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas
sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.

6. Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada
akhir usia belasan tahun atau awal usia 20 tahun dan yang berakhir pada usia 30 tahun. Ini
adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan
bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab,
memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

7. Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula
pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini
adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti
membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai
serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.

8. Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia
enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian
diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan
penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara garis besar, dapat disimpulakan bahwa tahapan perkembangan manusia yaitu
dimulai dari masa bayi, masa anak-anak, masa remaja, dan masa dewasa. Dalam tiap tahapan
perkembangan tersebut manusia memiliki ciri khas yang berbeda dengan yang lain. Dalam
setiap tahap perkembangan, akan muncul kemampuan bertingkah laku yang seharusnya dicapai
pada periode perkembangan tertentu yang menjadi tugasnya.

B. Saran

Untuk tenaga pendidik harus bisa membimbing peserta didiknya dan mengembangkan bakat
yang ada pada setiap peserta didik pada tahap perkembangan yang tepat.

Pendidik harus dapat membantu anak didiknya dalam hal :

1. Menentukan tujuan pendidikan di sekolah

2. Memilih bahan belajar yang sesuai dengan kemapuan anak

3. Memilih strategi beajar yang sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuan anak

Anda mungkin juga menyukai