Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERIODESASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

FISIK MOTORIK MANUSIA

OLEH:

YELLI OKTAVIA (21087071)

DEPARTEMEN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulilah penulis mengucapkan kehadiran allah swt,karena atas rahmat taufik dan
hidayahnya sehingga penulis makalah tentang ”Periodesasi Pertumbuhan dan
Perkembangan Fisik Motorik manusia“ dan dapat terselesaikan pada waktunya .

penulis mengucapakn terima kasih banyak kepada pihak pihak yang telah membantu
terselesaikan tugas makalah ini terutama kepada teman teman yang telah membantu.

penulis menyadari bahwa penulisan ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kata
kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Maret 2023

Yelli Oktavia
Daftar Isi

JUDUL.......................................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................................

B. Rumusan Masalah............................................................................................................

C. Tujuan...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar – dasar periodesasi perkembangan manusia..................................

B. Periodesasi berdasarkan tinjauan biologis....................................................................

C. Periodesasi berdasarkan tinjauan didaktis...................................................................

D. Periodesasi berdasarkan tinjauan psikologis

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan........................................................................................................................

B. Saran.................................................................................................................................

C. Daftar pustaka
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari perkembangan grafik


kehidupan jasmaniah maupun rohaniah ataupun kejiwaan manusia dari semejak lahir,
anak-anak, remaja, dewasa hingga tua, dimana pada setiap fase memiliki ciri-ciri khas
tersendiri. Periodesasi perkambangan adalah pembagian seluruh masa perkembangan
seseorang kedalam periode-periode tertentu, dengan hal itu maka kami ingin membahas
dan ingin memaparkan tentang hal-hal yang terjadi dalam periodesasi pada perkembangan
baik secara Biologis, Didaktis, serta Psikologis. Yang mana hal itu masih belum diketahui
oleh banyak oranag dikarenakan kurangnya pengetahuan serta pemahaman mengenai hal
tersebut. Diharapkan dengan disajikannya makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan terhadap periodesasi perkembangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Periode Perkembangan Manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan Periode Berdasarkan Biologis?
3. Apa yang dimaksud dengan Periode Berdasarkan Didaktis?
4. Apa yang dimaksud dengan Periode Berdasarkan Psikologis?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Periode Perkembangan Manusia.
2. Untuk mengetahui Periode Berdasarkan Biologis.
3. Untuk mengetahui Periode Berdasarkan Didaktis.
4. Untuk mengetahui Periode Berdasarkan Psikologis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PERIODESASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


FISIK MOTORIK MANUSIA

Periode Perkembangan Manusia

Fase perkembangan adalah penahapan atau periodesasi rentang kehidupan manusia


yang ditandai oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku tertentu. Meskipun masing-masing
anak mempunyai masa perkembangan yang berlainan satu sama lain, apabila dipandang
secara umum, terdapat ciri-ciri perkembangan yang hampir sama antara anak yang satu
dengan lainnya. Secara garis besar, para ahli memberikan periodisasi / tahapan didasarkan
atas periodisasi biologis, didaktis, dan psikologis.

Jadi, pembagian periode atau fase perkembangan pada anak kedalam masa-masa
perkembangan yang ditandai dengan pola tingkah laku tertentu ini hanya untuk
mempermudah mempelajari dan memahami jiwa anak dari sisi biologis, didaktis, dan
psikologis.

B. PERIODESASI BERDASARKAN TINJAUAN BIOLOGIS


Periode perkembangan ini didasarkan pada perubahan fungsi fisik atau perubahan
proses biologis tertentu. Dapat juga dikatan dengan proses pertumbuhan tertentu pada
anak. Tokoh yang berpendapat demikian antara lain:
1. Aristoteles (384-322 SM) membagi masa perkembangan menjadi tiga dari usia 0
sampai 21 tahun, dimana setiap periode memiliki masa 7 tahun, yaitu :
a. Periode anak kecil atau masa bermain (0-7) tahun, yang diakhiri dengan tanggal
(pergantian) gigi.
b. Periode anak sekolah atau masa belajar (7-14) tahun, yang dimulai dari
tumbuhnya gigi baru sampai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-kelenjar
kelamin.
c. Periode remaja (punertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa (14-21)
tahun, yang dimulai dari bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin sampai memasuki
masa dewasa.
2. Sigmund Freud , mendasarkan pembagiannya pada reaksi-reaksi bagian tubuh
tertentu. Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :
a. Fase infantile, umur 0-5 tahun. Fase ini dibedakan menjadi 3 yaitu :
1) Fase oral (0-1) tahun, masa ini mulut merupakan sentral pokok keaktifan yang
dinamis.
2) Fase anal (1-3) tahun, dorongan dan tahanan berpussat pada alat pembuangan
kotoran.
3) Fase phalis (3-5) tahun, fase ini alat kelamin merupakan daerah organ paling
perasa.
b. Fase latent, umur 5-12 tahun.
Pada fase ini anak tampak dalam keadaan tenang, setelah terjadi gelombang
dan badai (strum und drang) pada tiga fase pertama. Pada fase ini, desakan
seksual anak mengendur. Anak dengan mudah melupakan desakan seksualnya dan
mengalihkan perhatiannya dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan sekolah
dan teman sejenisnya. Meskipun energi seksualnya terus berjalan, tetapi fase ini
diarahkan pada masalah-masalah sosial dan membangun benteng yang kukuh
melawan seksualitas.
c. Fase Pubertas, umur 12-18 tahun.

Dalam fase ini dorongan-dorongan mulai muncul kembali, dan apabila dorongan-
dorongan ini dapat ditransfer dan disublimasikan dengan baik, anak akan sampai pada
masa kematangan terakhir, yaitu fase genital

d. Fase genital, umur 18-20 tahun.


Pada fase ini, dorongan seksual yang yang pada masa latent bisa dikatakan
tidur, kini berkobar kembali dan mulai sungguh-sungguh tertarik pada lawan jenis.
3. Maria Montessori, membagi tingkat-tingkat perkembangan anak berazas pokok pada
azas kebutuhan vital (masa peka) dan azas kesibukan sendiri. Tingkat-tingkat
perkembangan tersebut sebagai berikut :
a. Periode I, umur 0-7 tahun, yaitu periode penangkapan dan pengenalan dunia luar
sengan panca indera.
b. Periode II, umur 7-12 tahun, yaitu periode abstrak dimana anak mulai menilai
perbuatan manusia atas dasar baik dan buruk dan mulai timbulnya insan kamil.
c. Periode III, umur 12-18 tahun, yaitu periode penemuan diri dan kepekaan sosial.
d. Periode IV, umur 18 tahun ke atas yaitu periode pendidikan perguruan tinggi.
4. Elisabeth B. Hurlock, membagi perkembangan individu berdasarkan konsep biologis
atas lima fase :
a. Tahap I : Fase prenatal (sebelum lahir), terhitung mulai masa konsepsi sampai
proses kelahiran, yaitu sampai sekitar sembilan bulan.
b. Tahap II : infancy (bayi baru lahir/ orok), terhitung sejak lahir sampai pada usia
10-14 hari.
c. Tahap III : babyhood (bayi), mulai dari 14 hari sampai 12 tahun.
d. Tahap IV : childhood (kanak-kanak), mulai dari 2 tahun sampai masa remaja
(puber).
e. Tahap V : adolescene (remaja). Mulai usia 11 atau 13 tahun sampai 21 tahun.
Yang dibagi atas tiga masa, yaitu :
1) Pre-adolescene, pada umumnya wanita usia 11-13 tahun, sedangkan pria
lebih lambat dari itu.
2) Early adolescene, pada usia 16-17 tahun.
3) Late adolescene, masa perkembangan yang terakhir hingga masa kuliah.
5. Sumiati Ahmad Muhammad, membagi periodisasi biologis secara lebih lengkap yaitu
kedalam tujuh tahap, sebagai berikut :
a. Tahap I : mulai dari 0-1 tahun disebut masa bayi.
b. Tahap II : mulai dari 1-6 tahun disebut masa prasekolah.
c. Tahap III : mulai dari 6-10 tahun disebut masa sekolah.
d. Tahap IV : mulai dari 10-20 tahun disebut masa pubertas.
e. Tahap V : mulai dari 20-40 tahun disebut masa dewasa.
f. Tahap VI : mulai dari 40-65 tahun disebut masa setengah umur (pranesium).
g. Tahap VII : mulai 60 tahun ke atas, disebut masa lanjut usia (senium).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum
periode perkembangan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis adalah sama. Tujuan
adanya pembagian fase-fase tersebut untuk memberikan pengetahuan mengenai
perubahan-perubahan fungsi tubuh untuk si anak maupun orang tua.
C. PERIODESASI BERDASARKAN TINJAUAN DIDAKTIS

Dasar didaktis yang digunakan oleh para ahli dapat digolongkan ke dalam dua kategori :
a) apa yang harus diberikan kepada anak didik pada masa tertentu?, dan b) bagaimana
caranya mengajar atau menyajikan pengalaman belajar kepada anak didik pada masa-
masa tertentu?. Kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan

Jadi, dasar yang digunakan pada fase ini adalah materi dan bagaimana mendidik
anak pada masa-masa tertentu. Para ahli yang memberikan penahapan perkembangan
didaktis atau intruksional ini adalah Johann Amos Comenius dan JJ. Rosseu.
1. Johann Amos Comenius, seorang ahli di Moravia. Ia membagi fase perkembangan
berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan
menurut bahasa yang dipelajarinya di sekolah. Pembagian fase tersebut adalah :
a. Sekolah ibu (scola materna), umur 0-6 tahun, Merupakan masa mengembangkan
alat-alat indera dan memperoleh pengetahuan dasar di bawah asuhan ibunya di
lingkungan keluarga.
b. Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan), umur 6-12 tahun, Merupakan masa anak
mengembangkan daya ingatnya di bawah pendidikan sekolah rendah. Pada masa
ini, mulai diajarkan bahasa ibu.
c. Sekolah bahasa latin (scola latina), umur 12-18 tahun., merupakan masa
mengembangkan daya pikirnya di bawah pendidikan sekolah menengah. Pada
masa ini mulai diajarkan bahasa Latin sebagai bahasa asing.
d. Sekolah tinggi untuk pemuda-pemudi usia 18-24 tahun, merupakan masa
mengembangkan kemauannya dan memilih suatu lapangan hidup yang
berlangsung di bawah perguruan tinggi.

2. JJ. Rosseu, membagi menjadi empat tahapan perkembangan, yaitu :


a. Tahap I : 0-2 tahun, usia asahan.
b. Tahap II : 2-12 tahun masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera.
c. Tahap III : 12-15 tahun periode pendidikan akal.
d. Tahap IV : 15-20 tahun periode pendidikan watak dan pendidikan agama.
3. Jean Peaget, pernah melakukan penelitian mengenai fase-fase perkembangan
dikaitkan dengan terjadinya perubahan umur yang mempengaruhi kemampuan
belajar. Peaget membagi perkembangan menjadi empat fase berikut ini :
a. Fase sensorik motorik
Aktivitas kognitif didasarkan pada pengalaman langsung panca indera. Aktivitas
belum menggunakan bahasa, sedangkan pemahaman intelektual muncul di akhir
fase ini.
b. Fase pra operasional
Anak tidak lagi terikat pada lingkungan sensorik, kesanggupan menyimpan
tanggapan bertambah besar. Anak suka meniru orang lain dan mampu menerima
khayalan dan suka bercerita tentang hal-hal yang fantastis dan sebagainya.
c. Fase operasi konkrit
Pada fase ini anak mulai berpikir logis, bentuk aktivitas dapat ditemukan dengan
peraturan yang berlaku. Karena anak masih harfiah sesuai dengan tugas-tugas
yang diberikan padanya.
d. Fase operasi formal
Anak telah mampu mengembangkan pola-pola pikir formal, telah mampu berfikir
logis, rasional, dan bahkan abstrak. Telah mampu menangkap arti simbolis,
kiasan, dan menyimpulkan suatu berita.

Dari beberapa pendapat para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa pembagian
periode perkembangan berdasarkan konsep didaktis ini bertujuan untuk memudahkan
pembagian tahapan-tahapan usia anak dalam ruang lingkup pendidikan agar orang tua atau
siapapun yang berperan dalam proses pendidikan si anak dapat memaksimalkan
kemampuan intelektual anak dalam masa-masa tertentu dengan pendidikan dan pengajaran
yang baik dan benar

D. PERIODESASI BERDASARKAN TINJAUAN PSIKOLOGIS


Periode ini didasarkan pada keadaan dan ciri khas kejiwaan anak pada sutu masa
tertentu. Para tokoh yang berpendapat demikian di antaranya adalah berikut ini :
1. Oswald Kroch, menemukan bahwa setiap anak dalam masa perkembangannya
mengalami keguncangan-keguncangan psikis yang disebut sebagai masa trotz
(trotzalter). Periode perkembangannya yang disusun sebagai berikut :
a. Fase anak awal : umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama, yang
ditandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain. Hal ini
disebabkan mulai timbulnya kesadaran akan kemampuannya untuk berkemauan,
sehingga ia ingin menguji kemauannya itu.
b. Fase keserasian sekolah : umur 3-13 tahun. Pada akhir masa ini timbul sifat trotz
kedua, dimana anak mulai serba membantah lagi, suka menentang kepada orang
lain, terutama terhadap orang tuanya. Gejala ini sebenarnya merupakan gejala yang
biasa, sebagai akibat kesadaran fisiknya, sifat berfikir yang dirasa lebih maju
daripada orang lain, keyakinan yang dianggapnya benar dan sebagainya, tetapi yang
dirasakan sebagai keguncangan.

Fase kematangan : umur 13-21 tahun, yaitu mulai setelah berakhirnya gejala-gejala trotz
kedua. Anak mulai menyadari kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya, yang
dihadapi dengan sikap yang sewajarnya. Ia mulai dapat menghargai pendapat orang lain,
dapat memerikan toleransi terhadap keyakinan orang lain, karena menyadari bahwa orang
lainpun mempunyai hak yang sama. Masa inilah yang merupakan masa bangkitnya atau
terbentuknya kepribadian menuju kemantapan

2. Khonstamm, ia membagi fase perkembangan dilihat dari sisi pendidikan dan tujuan
luhur umat manusia menjadi lima fase, yaitu :
a. Periode vital : umur 0-1,5 tahun, disebut juga fase menyusu.
b. Periode estetis : umur 1,5 – 7 tahun, disebut juga fase pencoba dan fase bermain.
c. Periode intelektual : umur 7 – 14 tahun, disebut juga masa sekolah.
d. Periode sosial : umur 14 – 21 tahun, disebut juga masa remaja.
e. Periode matang : umur 21 tahun ke atas, disebut juga periode dewasa.
3. Robert J. Havighurst, menyebutkan fase-fase perkembangan dari anak sampai tua,
sebagai berikut :
a. Infancy and early childhood (masa sekolah) yaitu usia 0 – 6 tahun.
b. Middle childhood (masa sekolah) yaitu usia 6 – 12 tahun.
c. Adolescence (masa remaja) yaitu usia 12 – 18 tahun.
d. Early adulthood (masa awal dewasa) yaitu usia 18 – 30 tahun.
e. Middle age (masa dewasa lanjut) yaitu usia 30 – 50 tahun.
f. Old age (masa tua sampai meninggal dunia) yaitu usia 50 tahun ke atas.
4. Charlotte Buhler, mengemukakan masa perkembangan anak dan pemuda sebagai
berikut :
a. Masa pertama
Usia 0 – 1 tahun. Pada masa ini anak berlatih mengenal dunia lingkungan dengan
berbagai macam gerakan. Pada waktu lahirnya ia mengalami dunia tersendiri yang
tak ada hubungannya dengan lingkungannya. Perangsa-perangsang luar hanya
sebagian kecil yang dapat disambutnya. Pada masa ini terdapat dua peristiwa
penting, yaitu belajar berjalan dan berbicara.
b. Masa kedua

Usia 2-4 tahun. Keadaan dunia luar makin dikuasai dan dikenalnya melalui bermain,
kemajuan bahasa, dan pertumbuhan serta kemauannya.

Dunia dilihat dan dinilainya menurut keadaan dan sifat batinnya. Semua binatang
dan benda mati disamakan dengan dirinya. Bila ia berusia 3 tahun ia akan
mengalami krisis pertama (trotzalter I).
c. Masa ketiga
Usia 5-8 tahun. Keinginan bermain berkembang menjadi semangat bekerja dan rasa
tanggung jawab terhadap pekerjaan semakin tinggi, demikian pula rasa sosialnya.
Pandangan terhadap dunia sekelilingnya ditinjau dan diterima secara objektif.
d. Masa keempat
Usia 9-13 tahun. Keinginan maju dan memahami kenyataan mencapai puncaknya.
Pertumbuhan jasmani sangat subur, kondisi kejiwaannya tampak tenang. Ketika
usia 12-13 tahun (bagi_perempuan) dan usia 13-14 tahun (bagi laki-laki), mereka
mengalami masa krisis dalam proses perkembangannya. Pada masa ini mulai timbul
kritik terhadap diri sendiri, kesadaran akan kemauan, penuh pertimbangan,
mengutamakan tenaga sendiri, disertai berbagai pertentangan yang timbul dengan
dunia lingkungan..
e. Masa kelima

Usia 14-19 tahun (masa pubertas mencapai kematangan). Pada awal masa pubertas anak
kelihatan lebih subjektif. Kemampuan dan kesadaran dirinya terus meningkat yang hal ini
mempengaruhi sifat-sifat dan tingkah lakunya. Anak yang berada pada masa puber selalu
merasa gelisah karena mereka sedang mengalami sturm und drung (ingin memberontak,
gemar mengeritik, suka menentang dsb). Pada akhir pubertas yaitu sekitar usia 17 tahun
anak mulai mencapai perpaduan (sintesis), berkat keseimbangan antara dirinya dengan
pengaruh dunia lingkungan. Pertanda bahwa remaja masuk pada usia matang, yaitu
mereka membentuk pribadi, menerima norma-norma budaya, dan kehidupan pasca
keseimbangan diri.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembagian
periode perkembangan berdasarkan psikologis adalah untuk mengetahui perubahan ciri-
ciri kejiawaan yang menonjol pada masa tertentu yang dapat mempengaruhi
kemampuan belajar anak, serta bagaimana cara anak dalam menyikapi permasalahan
yang menentukan tingkat kematangan pola fikir anak..
BAB III

PENUTUP

KESIMPULA
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa periodesasi
perkembangan manusia memiliki beberapa prinsip dasar, diantaranya :
1. Kehidupan manusia (pertumbuhan dan perkembangan) merupakan proses yang
bertahap dan berangsur-angsur.
2. Pertumbuhan dan perkembangan manusia memiliki pola tertentu.
3. Perkembangan manusia adalah proses komulatif dan simultan.
4. Pertumbuhan dan perkembangan manusia melewati periode kritis dan sensitif.
Dengan demikian, agar manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang
diharapkan maka manusia harus dididik dan diajari dengan baik dan benar sesuai keadaan
biologis, didaktis, dan psikologis pada tahap perkembangannya. Karena, pada hakikatnya
manusia dilahirkan dalam keadaan fitroh dan tidak tahu apa-apa
DAFTAR PUSTAKA

Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009.

Kasiram, Moh. Ilmu Jiwa Perkembangan Bagian Ilmu Jiwa Anak. Surabaya: Usaha Nasional,
tt.

Rochmah, Elfi Yuliani. Psikologi Perkembangan “Sepanjang Rentang Hidup.” Ponorogo:


STAIN Po PRESS, 2014.

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini : Pengantar Dalam Segala Aspeknya.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011.

Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2000.

Anda mungkin juga menyukai