Anda di halaman 1dari 4

FASE-FASE PERKEMBANGAN INDIVIDU

DI KAITKAN DENGAN PROSES KONSELING

Para Ahli mengemukakan pendapat dalam fase-fase perkembangan peserta didik yang
secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan analisis biologis,
didaktis dan psikologisnya.

1. Tahap Perkembangan Berdasarkan Analisis Biologis

1.1. Elizabeth Hurlock (1996)


Mengemukakan penahapan/fase perkembangan individu, yakni sebagai berikut:
Tahap I: Fase prenatal (sebelum lahir), mulai konsepsi sampai proses
kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari.
Tahap II: Fase infancy (orok/masa kecil), mulai lahir sampai usia 10
atau 14 hari.
Tahap III: Fase babyhood (bayi), mulai dari 2 minggu sampai sekitar
umur 2 tahun.
Tahap IV: Fase childhood (anak-anak), mulai usia 2 tahun sampai usia
masa remaja pubertas.
Tahap V: Fase adolessence (remaja), mulai usia 11 tahun sampai usia
21 tahun, yang dibagi atas tiga masa: a). Fase pre adolescence: mulai
usia 11 dan 13 tahun untuk wanita dan usia sekitar setahun kemudian
untuk laki-laki. b). Fase early adolescence: mulai dari usia 13-14 tahun
sampai 16-17 tahun. c). Fase late adolescence: masa-masa akhir dari
perkembangan seseorang atau hampir bersamaan dengan masa ketika
seseorang tegah menempuh perguruan tinggi (masa usia kuliah).

1.2. Kretscmer
Mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati empat
tahapan, yaitu:
Tahap I: dari 0,0 sampai kira-kita 3,0 tahun; Fullungs (pengisian) periode
I; pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk
Tahap II: dari kira-kira 3,0 sampai kira-kira 7,0 tahun; Streckungs
(rentangan) periode I; pada periode ini anak kelihatan langsing
(memanjang/meninggi)
Tahap III: dari kira-kira 7,0 sampai kira-kira 13,0 tahun; Fullungs periode
II; pada masa ini anak-anak kelihatan pendek gemuk sekali
Tahap IV: dari kira-kira 13,0 sampai kira-kira 20,0 tahun; Streckungs
periode II; pada periode ini anak kembali kelihatan langsing.
1.3. Aristoteles
Menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu ke dalam
tiga tahapan. Setiap tahapan lamanya tujuh tahun, yaitu:
Tahap I: dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain)
Tahap II: dari 7,0 sampai 14,0 tahun (masa anak, masa sekolah rendah)
Tahap III: dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja/pubertas, masa
peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa).

Penahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik (jasmani).


Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I dan tahap II dibatasi oleh
pergantian gigi; antara tahap II dengan tahap III ditandai dengan mulai
berfunsinya organ-organ seksual.

1.4. Maria Montessori


Menurut Maria, pembagian fase-fase perkembangan meliputi:
Periode I (0-7 tahun), yaitu periode penangkapan dan pengenalan dunia
luar dengan paca indra.
Periode II (7-12 tahun), yaitu periode abstrak dimana anak-anak mulai
menilai perbuatan manusia atas dasar baik dan buruk.
Periode III (12-18 tahun), yaitu periode penemuan diri dan kepekaan sosial
Periode IV (18 keatas), yaitu periode pendidikan tinggi.

2. Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis atau Instruksional

Menurut pendapat dari Comenius dan pendapat Rosseau penahapan ini


digolongkan sebagai berikut :
2.1. Comenius
Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan lengkap bagi seorag ibu berlangsung
dalam 4 jenjang yaitu :
Sekolah ibu (scola maternal) anak – anak sampai 6,0 tahun
Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan) anak–anak 6,0 – 12,0 tahun
Sekolah latin (scola latina) usia 12,0 – 18,0 tahun
Akademika (academica) untuk pemuda-pemudi usia 18,0 tahun sampai
24,0 tahun.

2.2. Rosseau.
Penahapannya :
Tahap I (0 – 2 tahun) : usia asuhan
Tahap II (2 – 12 tahun) : masa pendidikan jasmani dan latihan panca
indera
Tahap III (12 – 15 tahun) : periode pendidikan akal
Tahap IV (15 – 20 tahun) : periode pendidikan watak dan pendidikan
agama.
ANALISIS:

1. Periode perkembangan pada usia bayi dan kanak-kanak (0,0 – 6,0 tahun)
a. Tahap infancy/orok (umur 2 minggu setelah lahir) merupakan tahap terpenting
dalam kehidupan manusia. Dalam masa ini individu mengalami masa-masa
penyesuaian diri yang amat radikal dari kondisi yang amat berlainan dengan
kondisi dalam perut ibunya (temperatur lingkungan, cara asupan dan cara
pembuangan zat sisa). Perilaku individu saat itu masih bersifat sembarang
hampir tanpa arti dan kurang terkendali serta menunjukkan perilaku-perilaku
spesifik, termasuk gerak refleks bila ada rangsangan luar (kaget karena
ribut/gigitan nyamuk)
b. Tahap babyhood/bayi terjadi perubahan dan pertumbuhan yang amat cepat,
makin berkurang ketergantungan pada ibunya dan awal munculnya
individualitas. Pada usia awal ini individu sudah belajar mengenal lingkungan
sekitar, orang-orang sekitar dan ibunya.
c. Usia 9-15 bulan anak belajar berjalan, untuk tangan bayi belajar
menggenggam, melepas dan melempar.
d. Usia 2 tahun anak belajar memakan makanan padat
e. Belajar berbicara dengan bahasa ibu
f. Usia 3 tahun Belajar buang air kecil dan air besar
g. Usia 4 tahun belajar mengenal perbedaan jenis kelamin, bersahabat, dingin
atau introvet, apabila anak memperoleh pergaulan dengan orang tua itu
menyenangkan, maka anak akan cenderung bersikap ramah dan ceria dan
belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan oran
lain apakah ia bersikap bers
h. Usia 5 tahun belajar mengenal konsep sederhana kenyataan sosial dan alam
(mengenalkan binatang)
i. Usia 6 tahun anak belajar memperoleh ketrampilan fisik untuk melakukan
permainan (dapat berbaris, senam pagi, bermain bola, loncat tali, berenang)

2. Usia 6-12 tahun mengalami perkembangan dibangku sekolah


a. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk
biologis (mengembankan kebiasaan untuk memelihara badan meliputi
kebersihan, keselamatan/memelihara diri dan kesehatan)
b. Belajar mengembangkan sikap positifnya tehadap jenis kelamin (pria/wanita)
dan juga menerima dirinya baik rupa wajahnya dan postur tubuhnya secara
positif
c. Belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya
d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
e. Belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
f. Mengembankan kata hati; boleh atau tidak boleh (jujur itu baik dan bohong itu
buruk)
g. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
3. Masa pubertas/akhil balik (12-14 untuk perempuan dan 13-15 untuk laki-laki)
Masa ini ditandainya dengan matangnya oran-organ reproduksi. Muncul seksual
primer dan seksual sekunder.
4. Periode remaja (adolecences)
Remaja awal (early adolecences) usia 13-17 tahun (malu, tidak PD, takut gemuk,
pengen punya kumis) dan remaja akhir usia 17-18 tahun (ikut dalam kelompok-
kelompok, cepat tersinggung, marah dsb)
5. Periode dewasa awal (early adulthood) usia 18-40 tahun
Masa remaja sudah lewat, usia pemantapan diri untuk persipkan berkeluarga,
serius belajar demi masa depan.
6. Periode dewasa madya (middle adulthood) usia 40-60
Kehidupan sudah mapan, berkeluarga, anak sudah menginjak remaja, kecantikan
wanita mulai berkurang/keriput atau betuk tubuh sudah tidak bagus lagi,
bermunculan gejala-gejala sakit, usia 50 wanita sudah manupouse.
7. Peride usia lanjut (lansia) usia 60-80 tahun
Keadaan fisik sudah berubah secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai