Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

NAMA : Magistrani Sekar Ayu Azizah (1924090147)

KELAS : C409 (SENIN 07:50 - 10:20)


DOSEN : DR. ERDINA INDRAWATI, S.Psi., M.Psi.

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
1. Periode atau Fase Perkembangan Manusia

Menurut beberapa para ahli, ada beberapa fase atau periodisasi psikologi


perkembangan individu, yaitu:

1.  Periodisasi yang berdasar biologis


Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada
keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala
pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian
gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya
kelenjar kelengkapan kelamin. Fase-fase tersebut yaitu; a) Fase anak kecil: 0 – 6
th, b) Fase anak sekolah: 7 – 14 th yaitu masa mulai bekerjanya kelenjar
kelengkapan kelamin, dan c) Fase remaja: 14 – 21 th.

2.  Periodisasi yang berdasar psikologis.


Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis adalah
Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan (trotz)sebagai dasar
pembagian masa-masa psikologi perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa
kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami
oleh setiap anak dalam masa perkembangannya. Fase-fase tersebut yaitu: a) dari
lahir sampai masa “trotz”( kegoncangan) pertama: kanak-kanak awal,
b) trotz pertama sampai trotz kedua: masa bersekolah, c) trotz kedua sampai akhir
remaja: masa kematangan.

3.  Periodisasi yang berdasar didaktis


Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh
Harvey A. Tilker, PhD dalam Developmental Psycology to day(1975) dan
Elizabeth B. Hurlock dalam Developmental Psycology(1980) tampak sudah
lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan
manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian
periodisasinya.Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut Elizabeth B.
Hurlock:
1. Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan
2. Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu
3. Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th
4. Masa kanak-kanak awal (early childhood):2-6 th
5. Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th
6. Masa puber (puberty) 11/12 – 15/16 th
7. Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th
8. Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th
9. Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th
10. Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai klasifikasi periode/fase
perkembangan manusia yang paling luas digunakan: 

–  Periode prakelahiran (prenatal period), ialah saat dari pembuahan hingga


kelahiran. Periodeini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel
tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan
perilaku, yang dihasilkan kira-kira dalam periode 9 bulan.
–  Masa bayi (infacy), ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran
hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada
orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan
seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.

–  Masa awal anak-anak (early chidhood), yaitu periode pekembangan yang


merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya
disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar
semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan
kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan
waktu berjam jam untuk bermain dengan teman-teman sebaya. Jika telah
memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal
anak-anak.

–  Masa pertengahan dan akhir anak-anak (middle and late childhood), ialah
periode perkembangan yang merentang dari usia kira-kira enam hingga sebelas
tahun, yang kira-kira setara dengan tahun-tahun sekolah dasar, periode ini biasanya
disebut dengan tahun-tahun sekolah dasar. Keterampilan-keterampilan
fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara
formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi
menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai
meningkat.

–  Masa remaja (adolescence), ialah suatu periode transisi dari masa awal anak-
anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12
tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.

–  Masa awal dewasa (early adulthood), ialah periode perkembangan yang bermula


pada akhir usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir
pada usia tiga puluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi
dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan
pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan
mengasuh anak anak.

–  Masa pertengahan dewasa (middle adulthood), ialah periode perkembangan


yang bermula pada usia kira-kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia
enam puluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung
jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu
yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam
berkarir.

–  Masa akhir dewasa (late adulthood), ialah periode perkembangan yang bermula


pada usia enam puluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini
adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap
kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial
baru.

2A. FASE PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL DAN TOKOHNYA


 TOKOH : SIGMUND FREUD
 Fase Oral (0-1 tahun)
Pada tahap oral, kepuasan/kenikmatan anak bersumber pada mulutnya (oral).
Mulut sangat penting untuk makan, dan bayi berasal kesenangan dari rangsangan
oral melalui kegiatan memuaskan seperti mencicipi dan mengisap. Karena bayi
sepenuhnya tergantung pada pengasuh (yang bertanggung jawab untuk memberi
makan anak), bayi juga mengembangkan rasa kepercayaan dan kenyamanan
melalui stimulasi oral.
 Fase Anal (1-3 tahun)
Pada fase ini, pusat kepuasan anak terletak pada anusnya (saat buang air
besar).Saat ini paling tepat untuk mengajar anak tentang Disiplin (termasuk toilet
training), dimana anak sudah dapat bertanggung jawab atas kegiatan tertentu. Di
fase ini, apabila orang tua memanfaatkan pujian dan penghargaan untuk
menggunakan toilet pada saat yang tepat, hal itu bisa mendorong hasil positif dan
membantu anak-anak merasa mampu dan produktif. Freud percaya bahwa
pengalaman positif selama tahap ini menjabat sebagai dasar orang untuk menjadi
orang dewasa yang kompeten, produktif dan kreatif.

 Fase Falik (3-5 tahun)

Kepuasan anak berpusat pada autoerotik alat kelaminnya.  Menurut Freud, pada


fase ini anak cenderung mengidentifikasikan diri dengan orangtua yang sama jenis
dan mencintai orangtuanya yang berbeda jenis kelamin. Peristiwa ini
disebut oedipus complex, yaitu anak laki-laki mencintai ibunya dan berusaha
menghindari ayahnya. Begitu juga sebaliknya, pada anak perempuan yang disebut
sebagai electra complex. 

 Fase Laten (5-12 tahun)


Tahapan yang terjadi pada anak usia 6-12 tahun. Pada tahap ini yang terjadi pada
anak yaitu penekanan terhadap seks dan mengembangkan keterampilan seksual
dan intelektual. Sehingga secara tidak langsung anak akan menolong anak untuk
melupakan tahap phalic yang sangat menekan.

 Fase Genital (12 keatas)

Tahapan genital terjadi ketika anak berusia 12 tahun hingga mereka dewasa. Pada


tahap ini dorongan-dorongan seks yang terdapat pada tahap phalic mulai kembali
berkembang. Kematangan fisiologis ketika anak memasuki masa remaja
mempengaruhi timbulnya daerah-daerah erogen pada alat kelamin sebagai sumber
kenikmatan.
2 B. TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL DAN TOKOHNYA
 TOKOH : Erik Erikson

 Basic Trust >< Basic Mistrust


(Kebutuhan akan rasa aman)
Karena ketergantungannya, hal pertama yang akan dipelajari seorang anak atau
bayi dari lingkungannya adalah rasa percaya pada orang di sekitarnya, terutama
pada ibu atau pengasuhnya yang selalu bersama setiap hari. Jika kebutuhan anak
cukup dipenuhi oleh sang ibu atau pengasuh seperti makanan dan kasih sayang
maka anak akan merasakan keamanan dan kepercayaan.

Akan tetapi, jika ibu atau pengasuh tidak dapat merespon kebutuhan si anak, maka
anak bisa menjadi seorang yang selalu merasa tidak aman dan tidak bisa
mempercayai orang lain, menjadi seorang yang selalu skeptis dan menghindari
hubungan yang berdasarkan saling percaya sepanjang hidupnya.

 Autonomy >< Shame and Doubt (2-3 tahun)


(Mandiri >< Malu)
Kemampuan anak untuk melakukan beberapa hal pada tahap ini sudah mulai
berkembang, seperti makan sendiri, berjalan, dan berbicara. Rasa kepercayaan,
perhatian, dan dorongan yang diberikan orang tua untuk memberikan anak
kesempatan bereksplorasi sendiri dengan dibawah bimbingan akan dapat
membentuk anak menjadi pribadi yang mandiri serta percaya diri.
Sebaliknya, orang tua yang terlalu membatasi dan bersikap keras kepada anak,
dapat membentuk sang anak berkembang menjadi pribadi yang pemalu dan tidak
memiliki rasa percaya diri, dan juga kurang mandiri. Anak dapat menjadi lemah
dan tidak kompeten sehingga selalu merasa malu dan ragu – ragu terhadap
kemampuan dirinya sendiri.

 Initiative >< Guilt (3-6 tahun)


Anak usia prasekolah sudah mulai mematangkan beberapa kemampuannya yang
lain seperti motorik dan kemampuan berbahasa, mampu mengeksplorasi
lingkungannya secara fisik maupun sosial dan mengembangkan inisiatif untuk
mulai bertindak.

Apabila orang tua selalu memberikan hukuman untuk dorongan inisiatif anak,
akibatnya anak dapat selalu merasa bersalah tentang dorongan alaminya untuk
mengambil tindakan. Namun, inisiatif yang berlebihan juga tidak dapat
dibenarkan karena anak tidak akan memedulikan bimbingan orang tua kepadanya.
Sebaliknya, jika anak memiliki inisiatif yang terlalu sedikit, maka ia dapat
mengembangkan rasa ketidak pedulian.

 Industry >< Inferiority (6-11 tahun)

Anak yang sudah terlibat aktif dalam interaksi sosial akan mulai mengembangkan
suatu perasaan bangga terhadap identitasnya. Kemampuan akademik anak yang
sudah memasuki usia sekolah akan mulai berkembang dan juga kemampuan
sosialnya untuk berinteraksi di luar keluarga.

Dukungan dari orang tua dan gurunya akan membangun perasaan kompeten serta
percaya diri, dan pencapaian sebelumnya akan memotivasi anak untuk mencapai
pengalaman baru. Sebaliknya kegagalan untuk memperoleh prestasi penting dan
kurangnya dukungan dari guru dan orang tua dapat membuat anak menjadi rendah
diri, merasa tidak kompeten dan tidak produktif.

 Identity >< Role Confusion (12 tahun)

Pada tahap ini seorang anak remaja akan mencoba banyak hal untuk mengetahui
jati diri mereka sebenarnya, dan biasanya anak akan mencari teman yang memiliki
kesamaan dengan dirinya untuk melewati hal tersebut.

Jika anak dapat menjalani berbagai peran baru dengan positif dan dukungan orang
tua, maka identitas yang positif juga akan tercapai. Akan tetapi jika anak kurang
mendapat bimbingan dan mendapat banyak penolakan dari orang tua terkait
berbagai peranannya, maka ia bisa jadi akan mengalami kebingungan identitas
serta ketidak yakinan terhadap hasrat serta kepercayaan dirinya.

 Intimacy>< Isolation (18-35 tahun)

Tahap pertama dalam perkembangan kedewasaan ini biasanya terjadi pada masa
dewasa muda, yaitu merupakan tahap ketika seseorang merasa siap membangun
hubungan yang dekat dan intim dengan orang lain. Jika sukses membangun
hubungan yang erat, seseorang akan mampu merasakan cinta serta kasih sayang.

Pribadi yang memiliki identitas personal kuat sangat penting untuk dapat
menembangkan hubungan yang sehat. Sementara kegagalan menjalin hubungan
bisa membuat seseorang merasakan jarak dan terasing dari orang lain.

 Genertivity >< Self Absorbtion ( 35-64 tahun )

Tahap pertama dalam perkembangan kedewasaan ini biasanya terjadi pada masa
dewasa muda, yaitu merupakan tahap ketika seseorang merasa siap membangun
hubungan yang dekat dan intim dengan orang lain. Jika sukses membangun
hubungan yang erat, seseorang akan mampu merasakan cinta serta kasih sayang.

Pribadi yang memiliki identitas personal kuat sangat penting untuk dapat
menembangkan hubungan yang sehat. Sementara kegagalan menjalin hubungan
bisa membuat seseorang merasakan jarak dan terasing dari orang lain.

 Egointegrity >< Despair (  65 tahun keatas )

Pada fase ini seseorang akan mengalami penglihatan kembali atau flash back
tentang alur kehidupannya yang telah dijalani. Juga berusaha untuk mengatasi
berbagai permasalahan yang sebelumnya tidak terselesaikan. Jika berhasil
melewati tahap ini, maka seseorang akan mendapatkan kebijaksanaan, namun jika
gagal mereka bisa menjadi putus asa

Anda mungkin juga menyukai