Anda di halaman 1dari 19

Produk

Kreatif dan
Kewirausahaan
Menentukan Harga Jual Produk

Oleh : SEKAR WIDI ASIH


Materi 01 Teknik Menentukan
Harga Jual
Bahasan
02 Strategi Penentuan
Harga Produk

03 Penetapan Harga
Pokok Produksi

04 Analisis BEP dalam


Produk
Teknik
Menentukan
Harga Jual
Teknik Menentukan Harga Jual
1. Modal 3. Pengeluaran Lain-lain
Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum Sebuah bisnis tentu saja akan mengeluarkan
menentukan harga jual produk pada sebuah usaha banyak biaya khusus untuk hal-hal lain, seperti
adalah modal awal.perlu diperhatikan terlebih biaya operasional, biaya rutin, biaya tidak rutin,
dahulu harga produk yang akan ditetapkan dari dan pengeluaran lain-lainnya.
modal yang sudah dikeluarkan.

2. Material atau bahan baku 5. Kelebihan produk


Harga bahan baku atau
Addmaterial;
Text yang anda Kelebihan produksi atau kelebihan saat
gunakan perlu diperhatikan.
SimpleSemakin mahal harga
PowerPoint penjualan menjadi perhitungan dalam
bahan baku, maka semakin banyak
Presentationpertimbangan menentukan harga jual produk selanjutnya.
kita dalam memberikan harga. Hal yang menjadi Akan sangat rugi, ketika menjual produk yang
pilihan adalah mempertahankan kualitas produk tidak bias bertahan lama. Ketika ada kelebihan
dengan menaikkan harga atau menurunkan harga produk, dan tidak bias digunakan atau dijual
demi menarik banyak pelanggan dan menurunkan lagi, maka akan menjadi kerugian jika tidak
kualitas produk. dialokasikan ke harga jual berikutnya.

3. Pembayaran Tenaga Kerja 6. Persentase profit


Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan Keuntungan menjadi bagian terpenting dalam
untuk membuat suatu produk perlu menentukan harga jual suatu produk. Anda harus
menjadi perhatian tersendiri dalam memperhatikan dan memperhitungkan
menentukan harga. Semakin banyak persentase profit atau keuntungan penjualan
tenaga kerja yang dibutuhkan akan produk Anda sebelumnya.
semakin mahal harga barang yang
dietetapkan.
Strategi
Penentuan
Harga Pokok
1. Penetapan Harga Berdasarkan
Biaya (Cost Based Pricing)

2. Menentukan Harga Berdasarkan


Kompetitor

3. Penentapan Harga Berdasarkan


Permintaan (Demand-Based
Pricing)
Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost Based Pricing)
2. Harga Mark-up
1. Harga Biaya Plus / Cost Push Pricing Method
Dalam usaha dagang, pedagang membeli barang dari supplier
Penetapan harga produk dengan menggunakan metode
kemudian dijual kembali dengan menambah mark-up harga.
ini ialah dengan menghitung jumlah biaya produksi.
Keuntungan yang diperoleh pedagang berasal dari sebagian
Setelah itu, tambahkan dengan nilai keuntungan yang
mark-up tersebut. Sebagian lain digunakan untuk menutup
diinginkan (disebut juga margin).
biaya operasional yang telah dikeluarkan pedangan.
Rumus :
Harga Jual = Modal (Biaya Produksi) + Laba Rumus : Harga Jual = Harga Beli + Mark up
Misal : Anda berjualan jam tangan dengan membeli dari
Misal : Anda memiliki usaha baju anak. Dalam supplier seharga Rp500.000,00 dengan mark-up
memproduksi 10 baju anak, biaya yang dikeluarkan untuk Rp100.000,00, maka harga jual jam tersebut adalah
membeli bahan baku Rp500.000,00, biaya operasional Rp600.000,00
untuk menghasilkan 10 baju tersebut (meliputi gaji
karyawan, listrik, dan lain-lain) sebesar Rp500.000,00, 3. Harga Break Event
jadi total biaya Rp1.000.000,00. jika anda menginginkan Harga break even dapat ditentukan dengan harga jual yang
keuntungan 30% maka harga jual baju anak tersebut didasarkan pada permintaan pasar dengan masih
adalah sebagai berikut: memperhitungkan biaya. Perusahaan dikatakan break even
=Rp1.000.000,00+ (30% x Rp1.000.000,00) jika penerimaan sama dengan biaya yang telah dikeluarkan.
=Rp1.300.000,00 (harga jual 10 baju anak) Penjualan pada periode berikutnya adalah keuntungan. Jadi,
jika penjualan yang diperoleh perusahaan berada di bawah
Harga jual per baju adalah = Rp1.300.000,00 / 10 titik break even maka perusahaan merugi. Perusahaan
= Rp130.000,00 mendapatkan laba/untung setelah titik break even terlampaui.
Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan (Demand-
Based Pricing)
Menentukan Harga Penetapan harga jual berdasarkan persepsi konsumen terhadap
value yang diterima (value price), perceived quality, dan
Berdasarkan Harga sensitivitas harga. Caranya dapat dilakukan dengan melakukan
Kompetitor analisis PSM (Price Sensitivity Meter). Hal yang dilakukan adalah
dengan cara meminta kepada konsumen untuk memberikan
Strategi penetapan harga yang satu ini, pernyataan berkaitan dengan kualitas produk Anda, seperti di
umumnya digunakan untuk produk mana konsumen merasa harga terlalu mahal, merasa mahal,
standar dengan kondisi pasar oligopoly. merasa murah, dam merasa terlalu murah.
Cara menentukan harga jual dilakukan
dengan salah satu siasat untuk
menghadang competitor. Caranya,
dengan menetapkan harga jual lebih
murah dibandingkan pesaing dengan
harapan mampu meraih konsumen
lebih banyak. Dalam pusaran kompetisi
yang kuat, seringkali terjadi perang
harga disini. Akibatnya, margin
keuntungan yang didapat semmakin
sedikit. Konsumenlah yang diuntungkan
karena harga makin murah.
Penetapan Harga
Pokok Produksi
1. Manfaat Penetapan Harga Pokok
Produksi
2. Tujuan Perhitungan Harga Pokok
Produksi

3. Metode Pengumpulan Harga


Pokok Produksi

4. Persamaan dan Perbedaan Job


Order Costing dan Process Costing

5. Unsur-unsur Biaya Produksi

6. Metode Penentuan Harga Pokok


Produksi
Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi

Berikut tujuan dari perhitungan harga pokok produksi :


a. Menilai penghematan dari proses produksi
b. Penetapan yang terus-menerus dan analisis dari hasil
perusahaan
Manfaat Penetapan Harga c. Menilai barang yang masih dikerjakan
d. Menilai harga-harga yang dapat dicapai atau ditawarkan dari
Pokok Produksi pendirian ekonomi perusahaan tersebut sendiri
e. Memberikan bantuan untuk mendekati harga yang dapat
Beikut manfaat dari penetapan harga dicapai.
pokok produksi :
a. Memenangkan persaingan di pasar
b. Menentukan penawaran harga jual
suatu kontrak penjualan
c. Menghitung nilai persediaan barang
jadi
d. Dasar menentukan harga jual
e. Menghitung harga bpokok
penjualan.
Metode Pengumpulan Harga Pokok
Produksi
Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Metode Harga Pokok Proses (Proses
Costing) Costing)
Metode harga pokok pesanan digunakan oleh perusahaan Umumnya metode harga pokok proses digunakan pada jenis
yang memproduksi berbagai macam produk dalam periode perusahaan yang memproduksi jenis produk dengan jumlah
tertentu. Dalam system harga pokok pesanan, biaya dapat besar dan dalam jangka waktu yang relative panjang. Prinsip
dialokasikan dan ditelusuri ke pekerjaan dan biaya dengan dasar dari proses costing merupakan proses
tujuan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut serta dapat mengakumulasikan biaya yang berasal dari operasi atau
dibagi dengan jumlah unit yang dihasilkan untuk menghasilkan departemen tertentu dalam suatu periode penuh kemudian
barang. membaginya dengan jumlah unit yang sudah diproduksi dalam
Karakteristiknya : periode tersebut.
a. Digunakan apabila perusahaan memproduksi berbagai Karakteristiknya :
macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesanan dan a. Produk yang diolah dilakukan secara massal dalam jumlah
setiap jenis produk perlu dihitungkan harga pokoknya secara besar dan sesuai dengan kapasitas dari produksi mesin-
individual mesin yang ada.
b. Biaya produksi dipisahkan dalam dua golongan pokok, yaitu b. Sifat produk yang diolah menunjukkan keseragaman antara
LOREM IPSUM biayaDOLOR
produksi tidak langsung dan biaya produksi langsung produk satuu dengan lainnya.
SITproduksi
c. Biaya AMET,tidak langsung disebut dengan istilah biaya c. Produk diolah secara tersu menerus atau continuous. Antara
overhead pabrik sedangkan biaya produksi langsung terdiri periode satu dengan periode lainnya tidak akan dibatasi
CU atas
USU AGAM
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja jarak.
INTEGRE IMPEDIT.
d. Biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok d. Laporan dari harga pokok produksi disusun atau dihitung
pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. secra periodik. Antara periode satu dengan periode lainnya
Sedangkan biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harus ditetapkan batasan waktu tertentu (cut off)
harga pokok pesanan tertentu berdasarkan biaya yang e. Tujuan produksi tidak dimaksudkan untuk memenuhi suatu
sesungguhnya permintaan khusus yang berasal dari pelanggan tertentu.
e. Harga pokok per unit produk dihitung pada saat pesanan Produksi dilaksanakan dengan tujuan mengisi gudang
selesai diproduksi.harga tersebut ditentukan dengan cara dengan mengingat permintaan pasar yang sudah
membagi jumlah yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut diperkirakan terlebih dahulu dengan tujuan jangka waktu
dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam tertentu.
pesananyang bersangkutan
Persamaan dan Perbedaan Job Order Costing dan Process Costing

Persamaan Job Order Perbedaan Job Order Costing dan Process Costing
Costing dan Prosess
Costing Job Order Costing Process Costing
1. Pengumpulan biaya Didasarkan pada pesanan Dikumpulkan per departemen
produksi per periode akuntansi
Persamaan antara job order yang biasanya dilakukan akhir
costing dan proses costing bulan
adalah tujuan utama kedua
2. Perhitungan harga pokok Membagi total biaya yang Membagi total biaya produksi
system tersebut merupakan produk per satuan dikeluarkan untuk pesanan yang sudah dikeluarkan dalam
pembebanan biaya bahan tertentu dengan menggunakan periode tertentu dengan satuan
baku, biaya overhead jumlah satuan produk yang produk yang dihasiilkan sela
dihasilkan dalam pesanan yang periode bersangkutan
pabrik ke produk, tenaga
bersangkutan
kerja, dan memberikan
mekanisme perhitungan 3. Klarifikasi biaya produksi Biaya produksi harus dipisahkan Pembenanan biaya produksi
biaya per unit, sistem job menjadi biaya produksi langsung langsung dan biaya produksi
dan biaya produksi tidak tidak langsung sering tidak
order costing dan process langsung diperlukan
costing menggunakan
rekening yang sama 4. Elemen yang digolongkan Biaya overhead pabrik terdiri Biaya overhead pabrik terdiri
termasuk bahan baku, dalam biaya overhead pabrik atas biaya bahan penolong, atas biaya produksi selain biaya
biaya tenaga kerja tidak bahan baku dan biaya penolong
overhead pabrik, barang langsung, dan biaya produksi serta biaya tenaga kerja (baik
jadi, dan barang dalam lain selain biaya bahan baku, langsung maupun tidak
proses. serta biaya tenaga kerja langsung)
langsung.
Unsur-Unsur Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku 3. Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Bahan mentah atau bahan baku adalah bahan yang menjadi Biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi selain biaya bahan
bagian tidak terpisahkan dari produk jadi dan dapat diihat baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik
digolongkan dalam beberapa macam, diantaranya : biaya bahan
secara fisik serta mudah untuk dibuat menjadi produk yang
penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, reparasi dan
akan dihasilkan. pemeliharaan, biaya yang timbul akibat penilaian terhadap aktiva tetap,
biaya yang timbul akibat berlalunya waktu, biaya overhead lain-lain.
Teerdapat tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar
dalam pembuatan anggaran biaya overhead pabrik, yaitu :
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung a. Kapasitas teoritis, merupakan kapasitas pabrik atau departemen
yang bertujuan menghasilkan produk pada kecepatan penuh dan
Biaya tenaga kerja langsung merupakan upah yang
hanya akan berhenti pada jangka waktu tertentu.
dibayarkan kepada pekerja dengan langsung yang dapat
b. Kapasitas normal, merupakan suatu kemampuan perusahaan yang
dijelaskan ke suatu barang jadi atau job. Tenaga kerja bertujuan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam
merupakan tenaga yang dikerahkan untuk mengubah bahan jangka waktu yang relative panjang.
langsung menjadi barang jadi atau produk. Biaya ini meliputi c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan. Merupakan suatu
gaji para karyawan yang dapat dibebankan kepada produk kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan mampu dicapai
tertentu. Metode harga pokok prosesnya tidak dipisahkan atau dalam tahun yang akan datang. Macam-macam dasar yang
dibedakan antara tenaga kerja langsung dengan tenaga kerja digunakan untuk pengumpulan BOP diantaranya : 1) satuan
produk, 2) biaya bahan baku, 3) biaya tenaga kerja langsung, 4)
tidak langsung. jam tenaga kerja langsung, 5) jam mesin.
Tarif BOP = BOP yang dianggarkan x 100%
Taksiran dasar pembebanan
Metode Penentuan Harga Pokok Produk
Absorption Costing (Full Costing)
01 Absorption Costing memperlakukan seluruh biaya
produksi sebagai harga pokok (product cost) tanpa
harus memperhatikan biaya tersebut bersifat tetap atau
variable. Harga pokok produksi dengan metode
absorption costing meliputi dari bahan langsung,
overhead dan pabrik, tenaga kerja langsung, serta
variable. Hal tersebut disebabkan absorption costing
terdiri atas semua biaya produksi sebagai harga pokok.
Jadi, metode ini sering disebut metode full costing.

Variabel Costing
02 Dalam penggunaan variable costing, hanya biaya
produksi yang dapat berubah-ubah sesuai dengan
output yang diperlukan sebagai harga pokok. Variabel
costing terdiri atas overhead pabrik variabel, tenaga
kerja langsung, dan bahan langsung. Variabel costing
sering disebut marginal costing atau direct costing.
Analisis BEP
dalam Produk
1. Manfaat BEP dalam Produk

2. Kelemahan Penggunaan BEP

3. Metode Perhitungan BEP


Analisis BEP dalam Produk Kelemahan Penggunaan BEP
Break Event Point merupakan teknik analisis yang digunakan
untuk menjelaskan hubungan antara biaya tetap dalam suatu Salah satu kelemahan dari BEP
operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun adalah hanya ada satu macam barang
rugi/impas (penghasilan = total biaya). Contribution margin yang diproduksi atau dijual. Jika lebih
adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya dari satu macam, kombinasi atau
variabel yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap komposisi penjualannya (sales mix)
dan keuntungan. akan tetap konstan.

Manfaat BEP dalam Produk


Berikut berbagai manfaat perhitungan
BEP Produk :
1. Alat Perencanaan untuk hasilkan
laba
2. Mengevaluasi laba dari perusahaan
secara keseluruhan
3. BEP mengganti system laporan
yang tebal dengan grafik yang
mudah dibaca dan dimengerti
1. Pendekatan Grafik 3. Pendekatan Margin Kontribusi
BEP terjadi pada titik persilangan antara Hal-hal dalam margin kontribusi :
garis penghasilan penjualan dan garis a. Mengurangkan nilai penjualan total (Total Revenue = TR ) dengan biaya
total biaya. Dalam pendekatan grafik, BEP variable total (Total Variabel Cost = TVC)
b. Mengurangkan harga jual per unit dengan biaya variable per unit guna
digambarkan sebagai titik potong antara
menghitung margin kontribusi per unit.
garis penjualan dengan garis. Perhatikan
rumus : Rumus matematika untuk menentukan BEP dengan margin kombinasi :
Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel BEP (unit) = Total Biaya Tetap / Harga Jual per Unit – Biaya Variabel / Unit
BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / 1 – Total Biaya Variabel

2. Pendekatan Persamaan
Rumus :
Y = cx – bx – a
Metode
Keterangan :
Y = laba c = harga jual per unit Perhitungan
x = jumlah produk b = biaya variable satuan
a = biaya tetap total cx = hasil penjualan BEP
bx = biaya variable total

Pendekatan persamaan lain :


X (BEP dalam unit) = a / (c-b)
CX (BEP dalam unit) = ac / (c-b) = a / (1-b/c)
Contoh soal Pendekatan Margin Kontribusi
Diketahui : Contoh BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima
Fixed Cost suatu toko sepatu : Rp.500.000,- agar terjadi BEP :
Variable cost    Rp.10.000 / unit
Harga jual   Rp. 20.000 / unit BEP (Rp) = Total Fixed Cost x  Harga jual / unit
Harga jual per unit (HPP) - variable cost
Maka BEP per unitnya adalah :
BEP = Fixed Cost . BEP (Rp) = Rp500.000 x  Rp20.000
Harga Jual – Variabel Cost 20.000 – 10.000

BEP = Rp500.000 . BEP (Rp) = Rp1.000.000


20.000 – 10.000

BEP = 50 unit

Artinya perusahaan perlu menjual 50 unit sepasang


sepatu agar terjadi break even point. Pada pejualan
unit ke 51, maka took tersebut mulai memperoleh
keuntungan.
Tugas Mandiri
Seorang kontraktor bangunan menghitung-hitung bahwa untuk membangun dan
01 menjual lima buah rumah yang sejenis, akan dikeluarkan sejumlah biaya dengan
rincian sebagai berikut:
Biaya material: Rp50.000.000
Biaya tenaga kerja: Rp20.000.000
Biaya lain (seperti sewa kantor, penyusutan alat-alat, gaji pimpinan, dsb.):
Rp10.000.000
Sehingga jumlah total biaya adalah Rp80.000.000
Apabila ia menghendaki laba sebesar 20% dari biaya total, maka hitunglah harga
jual per rumah !

Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Maju” memiliki data-data biaya dan rencana
02 produksi seperti berikut ini :
Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140juta yaitu terdiri dari :
biaya gaji pegawai + pemilik = Rp.75,000,000
biaya penyusutan mobil kijang = Rp. 1,500,000
biaya asuransi kesehatan = Rp.15,000,000
biaya sewa gedung kantor = Rp.18,500,000
biaya sewa pabrik = Rp.30,000,000
Biaya variable per unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :
biaya bahan baku = Rp.35,000
biaya tenaga kerja langsung = Rp.25,000
biaya lain = Rp.15,000
Harga Jual per Unit Rp.95,000.
Hitunglah BEP dalam unit dan BEP dalam Rupiahnya !
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai