Anda di halaman 1dari 5

Nama : Meliyant Rachmawati

NIM : A031221061
Prodi : Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen F

Penentuan Harga Jual Produk dan Jasa


A. Keputusan penentuan harga jual (pricing decision)
Keputusan penentuan harga jual adalah penentuan harga jual produk
atau jasa suatu organisasi yang umumnya dibuat untuk jangka pendek.
Keputusan ini dipengaruhi oleh kebijakan penentuan harga jual,
pemanfaatan kapasitas, dan tujuan organisasi. Penetapan harga produk
bertujuan untuk menciptakan stabilitas pasar, mencegah masuknya
kompetitor baru, menjaga kesetiaan pelanggan, bahkan menghindari
campur tangan pemerintah terkait harga produk.

• Kebijakan penentuan harga jual (pricing policies)


Kebijakan penentuan harga jual adalah panduan atau kerangka
kerja yang digunakan oleh manajemen untuk menentukan harga
produk atau layanan mereka. Ini tidak mengatur harga secara
langsung, tetapi mengidentifikasi faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dan prinsip-prinsip dasar yang harus diikuti
dalam proses penetapan harga.

• Keputusan penentuan harga jual (pricing decision)


Keputusan penentuan harga jual adalah ketetapan harga produk
atau jasa dalam jangka pendek, dipengaruhi oleh kebijakan harga,
kapasitas produksi, dan tujuan organisasi. Ini adalah langkah
spesifik dalam menetapkan harga yang berdampak pada hasil
jangka pendek.

B. Tujuan Penentuan Harga Jual

1. Kelangsungan hidup perusahaan


Dalam situasi di mana perusahaan menghadapi kelebihan kapasitas
produksi, persaingan yang ketat, atau perubahan dalam preferensi
konsumen, prioritas utama adalah menjaga kelangsungan hidup
perusahaan. Ini dapat dicapai dengan menetapkan harga yang rendah
dengan asumsi pasar akan merespons terhadap penurunan harga.

2. Peningkatan Arus Keuntungan


Perusahaan dapat memaksimalkan laba jangka pendek apabila
perusahaan lebih mementingkan prestasi keuangan jangka pendeknya
dibandingkan jangka panjang. Perusahaan mempunyai keuntungan
untuk menetapkan harga yang dapat memaksimalkan laba jangka
pendek dengan anggapan bahwa terdapat hubungan antara permintaan
dan biaya dengan tingkatan harga yang akan menghasilkan laba
maksimum yang ingin dicap Perusahaan dapat berfokus pada
memaksimalkan laba jangka pendek dengan menetapkan harga yang
dapat mencapai laba maksimum dalam jangka pendek. Ini didasarkan
pada anggapan bahwa hubungan antara permintaan dan biaya dapat
memaksimalkan laba dalam jangka pendek.

3. Kepemimpinan kualitas produk


Untuk mempertahankan reputasi kualitas produk yang tinggi atau
mencapai posisi kepemimpinan dalam kualitas produk di pasaran,
perusahaan cenderung menetapkan harga yang tinggi untuk mencover
biaya produksi yang tinggi.

4. Meningkatkan penjualan
Peningkatan volume penjualan dapat memengaruhi penerimaan,
produksi, dan laba perusahaan. Strategi dapat mencakup pemeliharaan
margin laba atau penggunaan harga yang lebih rendah dengan risiko
yang terkait.

5. Mempertahankan dan meningkatkan bagian pasar


Salah satu strategi untuk mempertahankan dan memperbesar pangsa
pasar adalah menetapkan harga yang lebih rendah untuk menarik lebih
banyak konsumen.

6. Menstabilkan harga
Perusahaan juga dapat berusaha menjaga stabilitas harga untuk
menghindari perang harga ketika permintaan fluktuatif.

C. Metode Penentuan Harga Jual Produk Atau Jasa

1. Cost Plus Pricing Method


Metode Cost Plus Pricing menetapkan harga jual per produk
berdasarkan jumlah seluruh biaya modal dan margin profit yang
diinginkan. Anda perlu memperkirakan persentase keuntungan yang
ingin dicapai terlebih dahulu dari penjualan sebuah produk. Harga
modal yang dimaksud mencakup harga beli bahan baku dan biaya
operasional.

Harga Jual = Harga Modal + (Persentase Laba x Harga Modal)

2. Mark-Up Pricing Method


Konsep mark-up pricing mirip seperti cost plus pricing method.
Bedanya, metode mark-up lebih sederhana karena Anda tinggal
menambahkan harga modal dengan keuntungan yang ingin diperoleh
dalam nominal. Singkatnya, Anda tidak perlu membuat persentase dari
total modal untuk memperkirakan keuntungannya.

Harga Jual = Harga Modal + Harga Mark-up

3. Break Even Pricing (BEP)


Metode BEP dianggap lebih objektif karena menghitung harga jual
produk per unit berdasarkan biaya produksi dan permintaan pasar.
Harga produk bisa naik bila permintaannya meningkat, begitu pula
sebaliknya. Pastikan hasil penjualan produk Anda berada di atas batas
BEP agar bisa menghasilkan keuntungan.

Break Even Point (per unit) = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit
– Biaya Variabel per unit)

4. Keystone Pricing
Keystone pricing adalah metode penetapan harga dua kali lipat dari
total biaya modal untuk memproduksi suatu produk. Metode ini telah
lama diterapkan oleh perusahaan retail dan merek ternama yang
tergolong high-end. Namun, Anda harus menjamin kualitas produk
sangat mumpuni untuk menetapkan metode keystone pricing supaya
produknya tetap laku di pasaran.

Harga jual = 2 x Total Biaya Modal

5. Manufacturer Suggested Retail Price


Metode ini menetapkan harga berdasarkan rekomendasi produsen agar
harga produknya tetap stabil di pasaran. Reseller atau toko cabang
boleh saja mematok harga yang lebih besar untuk mengambil
keuntungan. Namun, harga jual yang ditetapkan reseller tidak boleh
terlalu jauh dari harga yang direkomendasikan supaya konsumen tetap
mampu membelinya. Biasanya, metode ini digunakan oleh pabrik atau
perusahaan retail yang memproduksi barang dalam jumlah besar.
Contohnya, kendaraan bermotor, skincare, makeup, obat-obatan, atau
peralatan elektronik.

6. Value-based Pricing
Dalam metode ini, harga jual produk disesuaikan dengan besarnya nilai
suatu produk bagi pembeli. Metode ini tergolong unik karena pembeli
yang menentukan harga produknya, bukan pelanggan. Untuk metode
ini, Anda dapat menetapkan harga yang tinggi di awal. Pembeli yang
menganggap value barang tersebut sangat tinggi akan mau membeli
produk tersebut dengan harga yang Anda pasang.

7. Berdasarkan Harga Pasar


Metode ini merupakan kebalikan dari value-based pricing. Di sini, Anda
menggunakan biaya modal untuk menentukan harga produk per
unitnya. Harga pasar akan menentukan besaran modal yang harus
dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk serta besar-kecil
keuntungan yang akan diperoleh.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Jual

Berikut adalah beberapa hal yang dapat mempengaruhi harga jual :

1. Biaya penuh untuk memproduksi produk/jasa (dapat diprediksi)

Biaya penuh disini → informasi batas bawah penentuan harga jual

Berarti biaya penuh tidak boleh lebih besar dari harga jual, supaya tidak
menghasilkan “KERUGIAN”.

2. Aspek di luar biaya


Selera konsumen , Demand dan suplai ,Jumlah pesaing yang memasuki
pasar , Harga jual produk pesaing (sulit diprediksi).

E. Manfaat Biaya Penuh

1. Mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan


2. Mengambil keputusan untuk memasuki pasar → Jika biaya penuh > harga
jual di pasar → produk tidak bisa masuk pasar → Jika biaya penuh < harga
jual di pasar → produk bisa masuk pasar

3. Memberi perlindungan dari kerugian

4. Memberi informasi tindakan pesaing

Anda mungkin juga menyukai