Anda di halaman 1dari 20

Membangun strategi

dan
Program harga
Kelompok 6
1.Muhammad Erzan
2.Aldi Sesa Wibowo
3.M.Zaki Rahmansyah
4.Hamizan
MERANCANG STRATEGI DAN
PROGRAM PENETAPAN HARGA
Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat
produk (bagi konsumen maupun bagi
produsen) yang umumnya dinyatakan dalam
satuan a

Harga disebut dengan berbagai nama : gaji,


uang jasa, honor, bunga pinjaman, ongkos,
iuran, suap, pajak penghasilan, dsb.
PENETAPAN Suatu perusahaan harus
HARGA menetapkan harga untuk pertama
kali ketika perusahaan tersebut
mengembangkan produk baru,
ketika perusahaan memperkenalkan
produk regulernya ke saluran
distribusi atau daerah baru, dan
ketika perusahaan akan mengikuti
lelang atas kontrak kerja baru.
MEMILIH TUJUAN
PENETAPAN HARGA

Pertama-tama perusahaan harus memutuskan dimana ia


ingin memposisikan tawaran pasarnya. Semakin jelas
tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan
harga. Perusahaan dapat mengejar salah satu dari lima
tujuan utama melalui penetapan harga : kelangsungan
hidup, laba sekarang maksimum, pangsa pasar maksimum,
skimming pasar maksimum, atau kepemimpinan mutu
produk.
Tujuan Utama melalui
penetapan harga
01 Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utama jika
mengalami kelebihan kapasitas

02 Perusahaan yang menetapkan harga untuk memaksimumkan laba sekarang


mengasumsikan bahwa perusahaan mengetahui fungsi permintaan dan
biayanya

Perusahaan yang ingin memaksimumkan pangsa pasar mereka, yakin bahwa volume
03
penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah dan
laba jangka panjang yang lebih tinggi.
04 Banyak perusahaan menyukai penetapan harga tinggi untuk menyaring pasar.
Penyaringan lapisan pasar hanya mungkin dalam kondisi-kondisi :
1. Pembeli memiliki permintaan sekarang yang tinggi
2. Biaya per unit untuk memproduksi volume kecil tidak terlalu tinggi sehingga
dapat menghilangkan keunggulan penetapan harga maksimum yang dapat
diserap pasar.
3. Harga awal yang tinggi tidak menarik lebih banyak pesaing ke pasar.
4. Harga yang tinggi tidak menyatakan citra produk yang unggul.

05 Perusahaan mungkin bertujuan untuk menjadi pemimpin dalam


mutu produk di pasar.
MEMILIH METODE PENETAPAN HARGA
Penetapan Harga Markup

Metode penetapan harga yang paling dasaradalah dengan menambahkan markup standard sebagai laba ke biaya
produk.Misalkan sebuah produsen mebel memilikiperkiraan biaya berikut :
Biaya variabel per unit $10
01
Biaya tetap $300.000 02 03
Unit penjualan yang diharapkan 50.000
Maka biaya per unit produsen tersebut adalah :
Biaya per unit = biaya variabel + biaya tetap = ($10 x 50.000) + $300.000 = $16
Unit penjualan 50.000
Sekarang, misalkan bahwa produsen tersebutingin memperoleh 20 persen markup ataspenjualan. Harga markup
adalah :
Harga markup = Biaya per unit = $16 = $20
Penetapan Harga Berdasarkan Sasaran Pengembalian

Dalam penetapan harga berdasarkan sasaran pengembalian (target return pricing), perusahaan
menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi (ROI) yang
diinginkan.
Penetapan Harga
Nilai
Dalam tahun-tahun terakhir ini, beberapa
perusahaan menerapkan penetapan harga
nilai(value pricing), yaitu mereka menetapkan
harga yang cukup rendah untuk tawaran yang
bermutu tinggi. Penetapan harga nilai
menyatakan bahwa harga harus
menggambarkan tawaran yang bernilai tinggi
bagi konsumen.

Salah satu jenis penetapan harga nilai yang penting adalah penetapan harga murah
setiaphari (everyday low pricing-EDLP), yang terjadi di tingkat eceran. Selain itu ada jenis
penetapanharga nilai lainnya yaitu penetapan hargatinggi–rendah (high-low pricing).
Banyak orang yang menemukan bahwa kunci untuk menarikpelanggan pada saat era
persaingan yang semakin memuncak adalah denganmenggunakan kombinasi strategi
penetapanharga tinggi-rendah dan EDLP, dengan iklandan promosi yang ditingkatkan.
Penetapan Harga Sesuai Harga Berlaku (going rate pricing)

Perusahaan mendasarkan harganya terutamapada harga pesaing. Perusahaan


dapatmengenakan harga yang sama, lebih tinggi, atau lebih rendah daripada pesaing
utamanya.

Penetapan Harga Tender Tertutup

Penetapan harga yang kompetitip umumnya digunakan jika perusahaan mengikuti tender
tertutup atas suatu proyek. Perusahaan menentukan harga berdasarkan perkiraannyat
tentang bagaimana pesaing akan menetapkan harga dan bukan berdasarkan hubungan yang
kaku dengan biaya atau permintaan perusahaan.
MEMILIH HARGA AKHIR

Penetapan Harga Psikologis

Banyak konsumen menggunakan harga sebagai indikator mutu. Jika tersedia informasi
alternatif mengenai mutu sebenarnya, harga menjadi indikator yang kurang penting terhadap
mutu. Jika informasi itu tidak ada, harga berperan sebagai penunjuk mutu.
01 02 03
Pengaruh Elemen Bauran Pemasaran Lain Terhadap Harga
Berdasarkan penelitian Farris dan Reibstein pada 227 konsumen bisnis diperoleh hasil :

• Merek dengan mutu relatif rata-rata tetapi dengan anggaran iklan yang relatif tinggi dapat
mengenakan harga premium.
• Merek dengan mutu relatif tinggi dan iklan yang relatif tinggi memperoleh harga tertinggi.
• Hubungan positif yang paling kuat antara harga yang tinggi dan iklan yang tinggi terjadi pada
tahap-tahap akhir siklus hidup produk bagi pemimpin pasar.
Kebijakan Penetapan Harga Perusahaan

Harga yang ditentukan harus konsisten dengan kebijakan penetapan harga perusahaan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa wiraniaga menggunakan harga yang layak bagi
pelanggan dan menetapkan bagi perusahaan.

Pengaruh Harga Terhadap Pihak-pihak Lain

Bagaimana pendapat distributor dan penyalur tentang harga tersebut? Apakah para
wiraniaga bersedia atau mengeluh dengan harga dari perusahaan? Bagaimana reaksi
pesaing dengan harga tersebut? Apakah pemasok akan menaikkan harga jika melihat
harga perusahaan? Apakah pemerintah akan ikut campur dan mencegah pengenaan
harga tersebut? Semua itu harus dipertimbangkan ketika memilih harga akhir.
STRATEGI ADAPTASI
HARGA
Penetapan Harga Geografis (Tunai, Imbal Dagang, dan Barter)

Penetapan harga geografis mengharuskan perusahaan untuk


memutuskan cara menetapkan harga bagi pelanggan di berbagai
lokasi dan negara. Sering timbul masalah lain dalam strategi ini
diantaranya masalah pembayaran. Seringkali pembeli ingin
menawarkan barang lain sebagai pembayaran, dan praktek itu
menimbulkan imbal dagang (countertrade). Imbal dagang memiliki
berbagai bentuk :

• Barter • Persetujuan pembelian kembali

• Transaksi kompensasi • Offset


Penetapan Harga Promosi
Perusahaan menggunakan berbagai teknik penetapan harga untuk
mendorong pembelian awal.

Harga pemimpin rugi (loss-leader pricing)


Harga peristiwa khusus (special-event pricing)
Rabat tunai (cash rebates)
Pembiayaan berbunga rendah (low interest financing)
Syarat pembayaran yang lebih lama (longer payment terms)
Garansi dan kontrak jasa (warranties and service contracts)
Diskon psikologis (psychological discounting)
Penetapan harga diskriminasi
(discriminatory pricing), juga disebut
diskriminasi harga (price discrimination).
Terjadi jika perusahaan menjual suatu
produk atau jasa dengan dua harga atau
lebih yang tidak mencerminkan perbedaan
biaya secara proposional.
BENTUK HARGA DISKRIMINASI

Penetapan harga diskriminasi memiliki beberapa bentuk :

Penetapan harga segmen-pelanggan (customer-segment pricing)


Penetapan harga bentuk-produk (product-form pricing)
Penetapan harga citra (image pricing)
Penetapan harga lokasi (location pricing)
Penetapan harga waktu (time pricing), salah satu penerapan harga
waktu adalah penetapan harga hasil (yield pricing)
Penetapan harga diskriminasi harus mempertimbangkan beberapa kondisi berikut :

1. Pasar harus dapat disegmentasikan, dan segmen-segmen tersebut harus


menunjukkan perbedaan intensitas permintaan
2. Anggota dari segmen harga yang lebih rendah tidak dapat menjual kembali
produk tersebut kepada segmen harga yang lebih tinggi
3. Pesaing tidak dapat menjual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga
perusahaan pertama di segmen yang harganya lebih tinggi
4. Biaya segmentasi dan pengawasan aturan pasar tidak melebihi pendapatan ekstra
yang diperoleh dari dikriminasi harga
5. Praktek tersebut tidak boleh menimbulkan ketidaksenangan dan niat buruk
pelanggan
6. Bentuk diskriminasi harga tersebut tidak boleh melanggar hukum
.
Penetapan Harga Bauran Produk

Penetapan harga sulit diperoleh karena berbagai


produk memiliki saling keterkaitan permintaan dan
biaya serta dipengaruhi berbagai pernyataan yang
berbeda. Kita dapat membedakan 6 keadaan yang
melibatkan penetapan harga bauran produk (product
mix pricing).
Kita dapat membedakan 6 keadaan yang melibatkan penetapan
harga bauran produk (product mix pricing) antara lain:

1. Penetapan Harga lini Produk (product-line pricing)


2. Penetapan Harga Keistimewaan-Pilihan (optional-feature
pricing)
3. Penetapan Harga Produk Pelengkap (capture-product
pricing)
4. Penetapan Harga Dua Bagian (two-part pricing)
5. Penetapan Harga Produk Sampingan (by-product pricing)
6. Penetapan Harga Bundel Produk (product-bundling pricing)
THANK’S YOU

Anda mungkin juga menyukai