Dosen Pengampu
Prof. Dr. Astrid Puspaningrum, SE., MM.
Penyusun:
Clara Diandra Ully (225020201111040)
Ariel Fathnanda (225020200111084)
Intan Wahananingrum (225020207111092)
Muhammad Alvin Hasan Fauroni (225020200111081)
Nanda Lutfi (225020207111130)
Sabrina Syifa Aulia (225020201111043)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022/2023
PENETAPAN HARGA
1.1 Harga dan Penetapan Harga
Dalam bahasa Inggris, harga adalah price. Price memiliki arti jumlah yang yang diberikan atau
ditetapkan sebagai pertimbangan penjualan hal tertentu. Sedangkan dalam KBBI, harga adalah nilai suatu
benda yang diukur dengan uang, jumlah uang, atau alat tukar yang senilai.
Harga bukan hanya sekadar angka pada label yang berada pada produk, melainkan banyak bentuk dan
fungsinya. Harga merupakan nilai yang harus dibayar oleh konsumen terhadap penjual atas dasar jasa atau
produk yang dibelinya.
Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau
jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut. Menurut Ramli (2013), Harga adalah nilai relative yang dimiliki suatu produk.
Nilai tersebut bukanla indikator pasti yang menunjukkan besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk.
Sebagai kesimpulan, harga merupakan nilai yang harus dibayar oleh konsumen terhadap penjual
atas dasar jasa atau produk yang dibelinya dalam memenuhi kebutuhan maupun keinginannya. Penetapan
harga memiliki arti sebagai proses menentukan seberapa besar pendapatan yang ingin didapat suatu
perusahaan atas produk ataupun jasa yang dihasilkan. Tidak hanya itu, penetapan harga memiliki tujuan
dan fungsi yang sangat luas dalam dunia pemasaran. Maka perlu diperhatikan strategi penetapan harga
untuk mencapai tujuan perusahaan
Walaupun ada kemungkinan bahwa kenaikan harga membawa dampak positif untuk pelanggan,
contohnya bahwa adalah anggapan bahwa barang tersebut sedang “panas”, konsumen biasanya tidak
menyukai harga yang tinggi.. semakin bmirip sebuah produk atau penawaran dari sebuah perusahaan,
semakin besar kemungkinan konsumen menganggap bahwa perbedaan penetapan harga adalah sesuatu
yang tidak adil.
Biasanya, konsumen lebih menyukain kenaikan harga yang kecil dan bertahap dibandingkan dengan
kenaikan tajam secara mendadak. Beberapa teknik membantu konsumen untuk menghindari reaksi
berlebihan dari kenaikan harga, contohnya yaitu rasa keadilan harus melingkupi semua kenaikan harga,
dan pelanggan harus diberitahu lebih dahulu sehingga mereka dapat melakukan pembelian terlebih dahulu
atau bahkan mencari produk dengan merk lain. Peningkatan harga tajam harus dijelaskan dengan istilah
yang mudah untuk dimengerti
Karna penolakan konsumen terhadap kenaikan harga cukup kuat, pemasr berusaha menemukan
pendekatan alternative yang akan memungkinkan mereka menghindari kenaikan harga ketika jalan lainnya
adalah menaikkan harga, contohnya :
• Menyusutkan jumlah produk dan tidak menaikkan harga, nestle mempertahankan ukuran,
menaikkan harga. Hershey fonds mempertahankan harga, menyusutkan ukuran.
• Mengganti dengan bahan atau materi yang lebih murah. Banyak perusahaan permen mengganti
coklat asli dengan coklat buatan.
• Mengurangi atau menghilangkann fitur produk. Sears merekayassa sejumlah peralatan sehingga
harga dapat lebih kompetitif.
• Menghilangkan atau mengurangi jasa produk. Seperti instalasi atau pengiriman gratis
• Menggunakan materi kemasan yang lebih murah atau ukuran kemasan lebih besar.
• Mengirangi jumlah ukuran dan model yang ditawarkan
• Menciptakan merk ekonomis baru. Tolko makanan lewel meluncurkan 170 barang generic yang
dijjual pada harga 10% sampai 30% lebih murah dibandingkan merk nasional.
Kumar menyatakan bahwa ada tiga kondisi yang akan menentikan keberhasilan respons diferensiasi :
1. Perusahaan tidak boleh menggunakan taktik diferensiasi dalam isolasi
2. Perusahaan harus mampu membujuk konsumen untuk membayar demi manfaat tambahan
3. Awalnya perusahaan harus menurunkan biaya dan manfaat secara sejalan.
Kumar menyatakan bahwa jika jumlah konsumen yang menginginkan manfaat tambahan tidak
besar, pemain lama harus merelakan beberapa pasar kepada pejuang harga. Misalnya British Airways
menyerahkan beberapa rute pendek kepada pesaing biaya murah easyJet dan Ryanair. Strategi yang
membantu pemain lama beroperasi bersama pesaing biaya murah pada umumnya dapat berhasil, tetapi
untuk jangka waktu yang panjang, konsumen akan beralih ke pilihan yang lebih murah karna mereka sudah
lebih mengenal pesaing biaya murah.
Pendekatan lain yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi pesaing biaya murah adalah
dengan meluncurkan usaha berbiaya murah sendiri.
SALURAN PEMASARAN DAN JARINGAN
2.1 Saluran Pemasaran dan Jaringan
Saluran pemasaran (marketing channels) merupakan sekelompok organisasi yang saling
bergantung, mempunyai beragam fungsi serta terlibat dalam pembuatan produk atau jasa yang disediakan
untuk digunakan atau dikonsumsi. Sebagian besar produsen membutuhkan saluran pemasaran guna menjual
produk atau jasanya sampai ke pengguna akhir.
Arti penting saluran adalah Sistem saluran pemasaran (marketing channel system) merupakan
sekelompok saluran pemasaran tertentu yang digunakan oleh sebuah perusahaan dan keputusan tentang
system ini merupakan salahsatu keputusan terpenting yang dihadapi manajemen.
Menurut ahli, Kottler P. (2009), Saluran Pemasaran (marketingchanels) adalah sekelompok
organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang disediakan
untuk digunakan atau dikonsumsi.
Peran utama saluran pemasaran adalah mengubah pembeli potensial menjadi pelanggan yang
menguntungkan, tidak hanya melayani pasar namun harus membentuk pasar. Pilihan saluran tergantung
pada strategi pemasaran perusahaan dengan memperhatikan segmentasi, penentuan target dan positioning.
Ada 2 strategi yaitu :
- Strategi dorong (push strategy)
Dapat dengan enggunakan tenaga penjualan, uang promosi dagang, atau sarana lain produsen untuk
mendorong perantara membawa, mempromosikan, dan menjual produk ke pengguna akhir.
Tepat digunakan bila loyalitas merek dalam suatu katagori rendah, pilihan merek dilakukan di took,
produk menjadi barang impuls, dan manfaat produk dipahami dengan baik
- Strategi tarik (pull strategy)
Produsen dapat melakukan dengan cara menggunakan iklan, promosi dan bentuk komunikasi lain
untuk membuat konsumen yakin agar meminta produk dari perantara sehingga mendorong
perantara memesan produk tersebut. Strtegi ini sangat tepat digunakan bila loyalitas merek tinggi
dan keterlibatan yang tinggi dalam katagori tersebut, konsumen mampu menerima perbadaan antar-
merek, dan konsumen sudah memilih merek sebelum pergi ke toko.
Perencanaan rantai permintaan (demand chain planning) merupakan pandangan rantai pasokan pada sebuah
perusahaan melihat pasar sebagai titik tujuan dan sampai pada pandangan linear tentang aliran. Perusahaan
sebagai pusat jaringan nilai ( value network ) yaitu sebuah system kemitraan dan aliansi yang diciptakan
perusaahan untuk menyediakan, menambah, dan menghantarkan penawarannya.
Tingkatan saluran pemasaranJumlah saluran pemasaran biasanya terdiri dari beberapa tingkat. Tingkatan
tersebut menggambarkan berapa jumlah pelaku bisnis yang terlibat dalam mendistribusikan produk dari
produsen ke konsumen akhir. Tingkat saluran pemasaran dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu:
• Saluran tingkat nol
Saluran ini disebut juga sebagai saluran pemasaran langsung, yaitu saluran pemasaran tanpa
menggunakan perantara. Artinya, produsen mendistribusikan produknya langsung ke konsumen
akhir. Saluran tingkat nol biasanya diterapkan pada produk jasa makanan (restoran atau katering),
jasa kesehatan, jasa perbankan, dan jasa pendidikan.
• Saluran tingkat pertama
Saluran tingkat pertama merupakan saluran pemasaran yang terdiri dari dua pelaku bisnis, yaitu
produsen dan pengecer. Pengecer merupakan salah satu pelaku bisnis perantara yang ada di antara
produsen dan konsumen akhir. Contohnya, produsen makanan menjual produknya ke konsumen
melalui pengecer, seperti supermarket dan swalayan. Supermarket dan swalayan kemudian menjual
langsung produk tersebut ke konsumen akhir.
• Saluran tingkat dua
Saluran tingkat dua merupakan saluran pemasaran yang memiliki dua pelau bisnis perantara antara
produsen dan konsumen. Pelaku bisnis perantara pertama biasanya disebut sebagai distributor
utama, pedagang besar, agen, atau grosir.Sementara pelaku bisnis perantara kedua biasanya adalah
para pengecer, seperti toko, warung, supermarket, dan sebagainya. Dalam saluran ini, biasanya
produsen hanya melayani pembelian dalam jumlah besar saja, tidak menjual kepada pengecer.
Pembelian yang dilakukan pengecer dilayani oleh distributor utama, sementara pembelian
konsumen dilayani oleh para pengecer.
• Saluran tingkat tiga
Saluran tingkat tiga merupakan saluran pemasaran yang terdiri dari produsen dan tiga pelaku bisnis
perantara antara produsen dengan konsumen akhir. Tiga pelaku bisnis perantara tersebut adalah
distributor utama atau pedagang besar, sub-distributor, dan pengecer. Produsen menyalurkan
produknya ke distributor utama. Distributor utama kemudian menyalurkannya ke sub-distributor.
Produk tersebut kemudian disalurkan sub-distributor kepada para pengecer. Pengecer menjual
langsung produk tersebut kepada konsumen akhir
yang lebih besar bagi setiap anggota saluran. Namun, konflik vertikal, horizontal, dan multisaluran dapat
terjadi.
• Konflik Saluran Vertikal berarti konflik antara tingkat yang berbeda dalam saluran yang sama.
General Motors mengalami konflik dengan penyalurnya dalam usahanya menerapkan kebijakan
layanan, penetapan harga, dan iklan.
• Konsolidasi Pengecer yang lebih besar -10 pengecer terbesar AS menduduki 80% rata-rata bisnis
produsen pada tahun 2005 dibandingkan dengan sekitar 30% pada dekade sebelumnya -
menyebabkan peningkatan tekanan harga dan pengaruh dari pengecer. SO Wal-Mart, misalnya,
adalah pembeli utama bagi banyak produsen, termasuk Disney, Procter & Gamble, dan Revlon,
dan mampu menuntut konsesi dari pemasoknya melalui penurunan harga atau diskon kuantitas.
• Konflik Saluran Horizontal adalah konflik antaranggota pada tingkat yang sama di dalam saluran.
Beberapa terwaralaba Pizza Inn mengeluh tentang terwaralaba Pizza Inn lain yang berlaku curang
terhadap bahan, memberikan layanan buruk, dan melukai keseluruhan citra Pizza Inn.
• Konflik Multisaluran teriadi ketika produsen menentukan dua tau lebih saluran yang menial ke
pasar yang sama. Konflik in terutama sangat kuat ketika anggota salah satu saluran mendapatkan
harga yang lebih rendah (berdasarkan pembelian volume yang lebih besar) atau bekerja dengan
marjin yang lebih rendah. Strategi lain untuk mengurangi konflik multisaluran adalah menciptakan
dan menerapkan aturan kesepakatan sebelumnya (daripada menengahi perdebatan setelah konflik
terjadi) dan memberi kompensasi kepada kedua pihak yang berpartisipasi dalam penjualan tapa
memerhatikan mana yang memesan pesanan.
• Ketidakselarasan tujuan. Misalnya, produsen mungkin ingin mendapatkan penetrasi pasar yang
cepat melalui kebijakan harga murah. Namun, penyalur lebih suka bekerja dengan marin tinggi dan
mengejar profitabilitas jangka pendek.
• Peran dan hak yang tidak jelas. HP dapat menjual komputer pribadi ke akun besar melalui tenaga
penjualannya sendiri, tetapi penyalur pemegang lisensinya mungkin juga berusaha menjual ke akun
besar. Batasan wilayah dan penghargaan untuk penjualan sering menciptakan konflik.
• Perbedaan persepsi. Produsen dapat merasa optimis tentang pandangan ekonomi jangka pendek
dan menginginkan penyalur menyimpan persediaan yang lebih besar. Penyalur mungkin merasa
pesimis. Dalam kategori minuman, perdebatan antara produsen dan distributor mereka tentang
strategi iklan yang optimal biasa terjadi.
• Ketergantungan perantara pada produsen. Keberuntungan penyalur eksklusif, seperti penyalur
mobil, sangat dipengaruhi oleh produk dan keputusan penetapan harga produsen. Situasi ini
menciptakan potensi tinggi terjadinya konflik.
Dengan menggabungkan 4 layanan tersebut kita dapat menemukan 4 strategi positioning bagi pengecer
yaitu
• Bloomingsdale: yaitu toko yang menampilkan jenis produk yang luas dan nilai tambah yang tinggi
terhadap desain toko,kualitas produk, layanan, dan citra
• Tiffany: yaitu toko yang menampilkan jenis produk yang terbatas dan nilai tambah yang tinggi
melestarikan citranya yang eksklusif dan beroperasi dengan marjin yang tinggi dan volume yang
rendah
• Sunglass hat: yaitu toko yang menampilkan lini yang sempit dan nilai tambah yang rendah sehingga
biaya dan harga tetap rendah dengan cara mensentralisasi pembelian
• Wal-mart: toko yang menampilkan lini yang luas dan nilai tambah yang rendah berfokus pada
menjaga harga yang tetap renddah serta citra tempat yang baik
Terdapat juga 3 usaha noneceran yang berkisar pada penjualan langsung,pemasaran langsung,mesin
otomatis
b. Pedagang Besar/Grosir
Perdagangan grosir mencangkup semua kegiatan dalam penjualan barang atau jasa kepada mereka yang
membeli atau menjual Kembali untuk keperluan bisnis.perbedaan pedagang besar dengan ritel adalah
• Pedagang besar tidak terlalu memperhatikan promosi,atmosfer,dan lokasi karena mereka berurusan
dangan pelanggan bisnis dan bukan dengan konsumen akhir
• Transaksi grosir biasanya lebih besar daripada transaksi eceran,dan wilayahnya cenderung lebih
besar dari pedagang ritel
• Memiliki aturan hukum yang berbeda dengan ritel seperti pajak dan lainnya
c. Logistik
Logistik pasar meliputi perencanaan infrastruktur untuk memenuhi permintaan,lalu
mengimplementasikan dan mengendalikan aliran fisik bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik
penggunaan,untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba. Perencaan logistic memiliki
4 hal yaitu:
• Memutuskan proporsi nilai perusahaan
• Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan untuk menjangkau pelanggan
• Mengembangkan kesempurnaan dalam hal operasional seperti peramalan
penjualan,manajemen Gudang,transportasi,dan bahan
• Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi
Tujuan logistik pasar adalah agar manager dapat menemukan cara yang paling efisien untuk mengirimkan
nilai
Kotler, P. & Armstrong, G., 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. 12 ed. s.l.:Penerbit Erlangga.
Kotler, P. & Keller, K. L., 2009. Manajemen Pemasaran. 13 ed. s.l.:Penerbit Erlangga.
Kotler, P. & Keller, K. L., 2016. Marketing Management. 15 ed. Harlow: Pearson Education Limited
2016.
Febriana W dan Masmira K. 2014. Distribusi Logistik. Surabaya : Fakultas
Vokasi Universita Airlangga.