1. Produk baru dalam kategori produk yang baru di pasar (menciptakan pasar baru).
Misalnya dengan munculnya produk telpon (fixed phone) untuk pertama kali
2. Produk baru dalam kategori lini produk yang sudah ada di pasar. Misalnya muncul
produk HP dalam kategori produk telekomunikasi/ telpon.
3. Penambahan jenis produk yang telah ada. Misalnya keluarnya jenis HP Nokia yang baru
dengan fasilitas kamera.
4. Perbaikan dari produk yang telah ada sebelumnya. Misalnya produk HP dengan kapasitas
yang lebih besar.
5. Reposisi produk yang telah ada. Misalnya HP dengan penambahan fasilitas telah
merubah posisinya dari alat telekomunikasi menjadi produk yang sekaligus menjadi
personal komputer (atau telah berkembang menjadi “asisten pribadi”).
6. Produk yang lebih efisien. Misalnya produk HP yang sudah ditambah fasilitasnya
menjadi HP + komputer + internet menjadi mobilitas pengguna lebih merasa efisien
STRATEGI HARGA
Penetapan Harga Geografis (Tunai, Imbal Dagang, dan Barter)
Penetapan harga geografis mengharuskan perusahaan untuk memutuskan cara menetapkan
harga bagi pelanggan di berbagai lokasi dan negara. Sering timbul masalah lain dalam strategi ini
diantaranya masalah pembayaran. Seringkali pembeli ingin menawarkan barang lain sebagai
pembayaran, dan praktek itu menimbulkan imbal dagang (countertrade). Imbal dagang memiliki
berbagai bentuk :
• Barter : melibatkan pertukaran barang-barang secara langsung tanpa uang dan tanpa
keterlibatan pihak ketiga.
• Transaksi kompensasi : penjual menerima sebagai persentase pembayaran berupa uang dan
sisanya dalam bentuk produk.
• Persetujuan pembelian kembali : penjualan menjual pabrik, peralatan, atau teknologi ke
negara lain dan setuju untuk menerima produk yang diproduksi dengan peralatan yang dipasok
sebagai bagian dari pembayaran.
• Offset : Penjual menerima pembayaran penuh dalam bentuk uang tunai tetapi menyetujui
untuk menggunakan sebagian besar uang itu di negara tersebut untuk suatu periode tertentu.
Memulai Kenaikan Harga Keadaan utama yang menyebabkan kenaikan harga adalah ’inflasi
biaya’. Kenaikan biaya yang tidak diimbangi kenaikan produktivitas akan menekan margin laba
dan mengakibatkan perusahaan menaikkan harga berkali-kali. Perusahaan sering menaikkan
harganya lebih besar daripada kenaikan biaya, sebagai antisipasi terhadap inflasi selanjutnya atau
pengendalian harga oleh pemerintah, dalam praktik yang disebut ’Penetapan harga antisipatif
(anticipatory pricing). Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga adalah ’permintaan yang
berlebihan’.
Reaksi Terhadap Perubahan Harga Setiap perubahan harga dapat memancing tanggapan dari
pelanggan, pesaing, distributor, pemasok dan bahkan pemerintah.
Reaksi Pelanggan: Pelanggan sering mempertanyakan motivasi di balik perubahan harga. Suatu
penurunan harga dapat ditafsirkan dengan berbagai cara yang berbeda, yaitu: barang tersebut
akan digantikan dengan model baru; barang tersebut cacat dan tidak begitu laku; perusahaan
tersebut berada dalam kesulitan keuangan; harganya akan turun lebih jauh; mutunya telah
dikurangi. Kenaikan harga, yang biasanya akan menghambat penjualan, mungkin membawa
beberapa arti positif bagi pelanggan yaitu: barang tersebut ’laris’dan melambangkan nilai yang
sangat baik.
Reaksi Pesaing: Pesaing kemungkinan besar akan bereaksi jika jumlah perusahaan hanya sedikit,
produknya homogen, dan pembeli memiliki pengetahuan yang sangat lengkap. Reaksi pesaing
dapat merupakan masalah khusus bila mereka memiliki proporsi nilai yang kuat.
Menanggapi perubahan harga Dalam pasar yang bercirikan homogenitas produk yang tinggi,
perusahaan tidak mempunyai pilihan kecuali mengikuti penurunan harga pesaing Sedangkan
dalam pasar yang tidak homogen, perusahaan lebih memiliki kebebasan dalam bereaksi terhadap
perubahan harga pesaing
iklan adalah semua bentuk terbayar atas presentasi non pribadi dan promosi ide, barang atau jasa
oleh sponsor yang jelas. Dalam sumber lain (Baca : wikipedia) disebutkan bahwa iklan adalah
struktur informasi dan susunan komunikasi non personal yang dibiayai dan bersifat persuasif dan
promosi tentang produk, jasa atau ide oleh sponsor yang teridentifikasi melalui berbagai macam
media
Dalam mengembangkan proram iklan, manajer perusahaan harus selalu mulai dengan
mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli, lalu menggunakan lima keputusan utama (5
M).
4. Media (Media)
5. Measurement (Pengukuran)
Dampak komunikasi?
Dampak Penjualan?
Tujuan iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus
diperoleh pada audiens tertentu dalam kurun waktu yang ditentukan. Tujuan iklan dapat
digolongkan menurut sasarannya, yaitu:
1. Iklan Informatif
Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru
produk yang sudah ada.
2. Iklan Persuasif
Dimaksudkan untuk menciptakan perasaan suka atau senang, preferensi, keyakinan, dan
pembelian sebuah produk baik berupa barang maupun jasa.
3. Iklan Pengingat
Dimaksudkan untuk merangsang pembelian kembali produk baik barang maupun jasa yang pernah
dibeli sebelumnya oleh konsumen.
4. Iklan Penguatan
Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli bahwa pilihan mereka dalam membeli barang tersebut
adalah sebuah pilihan cerdas.
Iklan seringkali dianggap sebagai pengeluaran lancar dalam perusahaan. namun disamping itu,
baik disadari maupun tidak, iklan adalah sebuah bentuk investasi yang dapat menambah aktiva
tidak berwujud yang disebut dengan ekuitas merek. ada lima faktor yang harus dipertimbangkan
dalam memutuskan anggaran iklan:
4. Frekuensi Iklan
Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan dari merek produk tertentu
kepada konsumen memiliki dampak penting terhadap anggaran iklan. Secara logika sederhana;
semakin tinggi frekuensi yang diperlukan, semakin tinggi anggaran yang dibutuhkan.
Untuk mengembangkan satu strategi pesan, para pengiklan menempuh tiga langkah; Pembentukan
dan evaluasi pesan, pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif, dan tinjauan tanggung jawab
hukum dan sosial.
Iklan televisi, dikenal sebagai media paling kuat dan jangkauan spektrum konsumen yang
luas dengan menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk dan penjelasan yang
persuasif mengenai manfaat produk yang berhubungan dengan konsumen.
Iklan media cetak, dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan mengkomunikasikan
dengan lebih efektif.
Iklan radio, memiliki fleksibilitas tinggi karena pengiklan tidak perlu selalu melakukan
rekaman untuk iklan tertentu. Penyiar dengan segala kreativitasnya dapat membantu
mempromosikan produk.
3. Memutuskan waktu media yang tepat dan alokasi media secara geografis
Pengiklan perlu mengetahui karakter calon konsumennya dan karakter produk yang dijual. Dengan
hal tersebut, pengiklan dapat dengan mudah memutuskan kapan iklan akan disajikan di media serta
jangkauan media yang menjadi agen iklan dari produk tersebut. Hal ini diperlukan karena
logikanya adalah : tidak mungkin orang di sekitar pegunungan membeli produk cetakan istana
pasir untuk anak-anak. maka dari itu, perlu disesuaikan antara karakter produk dan konsumen yang
membutuhkannya.
A. Place
Para pemasar memiliki asumsi bahwa lebih baik menjangkau orang di luar lingkungan tempat
tinggalnya. misalnya, di tempat kerja, tempat bermain, nongkrong, dan tentu saja berbelanja.
Dalam hal ini, terdapat beberapa pilihan yang tersedia dalam melakukan iklan, termasuk
diantaranya adalah papan reklame, ruang publik, tempat produk, dan titik pembelian.
2. Ruang Publik
Pengiklan memasng iklan cetak dan iklan tv tradisional di tempat yang tidak biasa seperti bioskop,
penerbangan, dan ruang tunggu, juga ruang kelas, arena olahraga, kantor danelevator hotel, serta
tempat-tempat umum lainnya.
3. Penempatan Produk
Penempatan produk dapat dikombinasikan dengan promosi khusus untuk mempublikasikan
produk ikutan. Beberapa perusahaan mendapatkan penempatan produk tanpa biaya dengan
memasok produk mereka kepada perusahaan film.
Dalam meluncurkan produk baru, pengiklan harus memilih di antara kesinambungan, konsentrasi,
kenaikan, dan keberdenyutan iklan;
Perencanaan dan pengendalian iklan yang baik bergantung pada pengukuran efektivitas iklan.
Kebanyakan pengiklan mencoba mengukur efek komunikasi suatu iklan, maksudnya dampak
potensial terhadap kesadaran, pengetahuan atau preferensi.
Dampak iklan pada penjualan umumnya lebih sulit diukur daripada dampak iklan pada
komunikasinya. Pertanyaan umum yang diajukan untuk mengukur dampak penjualan adalah :
Promosi Penjualan
Promosi penjualan sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran adalah berbagai kumpulan
alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian
produk atau jasa tertentu.
Tujuan
Promosi penjualan memungkinkan produsen menguji seberapa tinggi harga yang dpaat mereka
kenakan, karena mereka selalu dapat melakukan diskon. Beberapa perusahaan menggunakan
promosi untuk menarik pelanggan baru dan membangun kesadaran konsumen untuk membeli
produk mereka.
Iklan VS Promosi?
Sekarang promosi lebih diterima oleh manajemen puncak sebagai alat penjualan yang efektif; lebih
banyak manajer produk yang dikualifikasi untuk menggunakan alat promosi penjualan; dan para
menajer produk berada dalam tekanan yang lebih besar untuk meningkatkan penjualan sekarang
ini. Akan tetapi, ada bahaya dalam membiarkan iklan memberikan terlalu banyak keleluasaan pada
promosi, karena iklan pada umumnya membangun kesetiaan merek. Promosi penjualan, dengan
potogan harga, kupon, kesepakatan, hadiah tanpa henti-hentinya mungkin akan menurunkan nilai
tawaran produk tersebut dalam benak pembeli
HUBUNGAN MASYARAKAT
Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok, dan
penyalur melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang
berkepentingan. Humas meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau
melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya dengan cara melaksanakan lima
fungsi berikut;
1. Hubungan pers. Menyajikan berita dan informasi tentang organisasi tersebut dari sudut
yang paling positif.
2. Publikasi produk. Mensponsori upaya untuk memberitakann produk-produk tertentu.
3. Komunikasi koorporat. Meningkatkan pemahaman tentang organisasi tersebut melalui
komunikasi internal dan eksternal.
4. Melobi. Berhadapan dengan lembaga pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah
guna mendukung atau menggagalkan peraturan dan perundang-undangan.
5. Pemberian saran atau konseling. Memberikan nasihat kepada manajemen mengenai
masalah-masalah publik dan posisi dan citra perusahaan pada masa-masa yang
menyenangkan dan krisis.
Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan promosi yaitu cara untuk
memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap produk yang di tawarkan secara tatap
muka. Promosi ini merupakan salah satu variable di dalam marketing mix yang sangat penting
untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam menawarkan produknya.
Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang
maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi pembelian
yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat
promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi
dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang
keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian berita atau proses komunikasi dapat dilakukan
dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan situasi yang ada.
Tugas
Penjualan (selling)Personal selling harus tahu seni menjual, mendekati pelanggan bisnis
sasaran, mempresentasikan produk, menjawab keberatan-keberatan, menutup penjualan.
2. Pendekatan Awal
Wiraniaga perlu untuk mempelajari sebanyak mungkin perusahaan calon (apa yang
dibutuhkan, dan siapa yang terlibat dalam keputusan pembelian) dan pembelinya
(karakteristik pribadi mereka serta gaya pembeliannya). Wiraniaga bisa berkonsultasi
dengan sumber-sumber standar, kenalan, dan orang lain untuk sanggup mempelajari
perusahaan tersebut. Wiraniaga harus tetapkan tujuan kunjungannya, yang mungkin untuk
memilih kualifikasi calon, mengumpulkan informasi, ataupun melakukan penjualan.
Tugas lainnya ialah untuk tetapkan pendekatan terbaik, yang mungkin merupakan telepon,
kunjungan pribadi, atau surat. Penentuan waktu terbaik juga harus dipikirkan sebab banyak
calon yang sibuk pada waktu-waktu tertentu. Dan pada akhirnya, wiraniaga harus
merencanakan taktik penjualan keseluruhan untuk account tersebut.
3. Pendekatan
Wiraniaga harus mengetahui bagaimana cara menyapa pembeli untuk membina relasi
awal yang baik. Wiraniaga mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan pakaian
yang sama dengan yang dipakai oleh pembeli, memperlihatkan perhatian dan kesopanan
pada pembeli, dan menghindari sikap yang mengganggu menyerupai contohnya
memelototi pelanggan. Kalimat pembuka sebisa mungkin harus positif, contohnya seperti:
"Tuan Roony, saya Caroline dari Perusahaan Global. Perusahaan saya dan saya
menghargai kesediaan Anda untuk menemui saya. Saya akan berusaha untuk
melaksanakan yang terbaik biar kunjungan ini sanggup menguntungkan dan
berharga bagi Anda dan perusahaan Anda".
Ini mungkin akan diikuti dengan pertanyaan kunci serta aktif mendengarkan untuk
memahami pembeli dan kebutuhannya dengan baik.
Apabila pembeli sanggup melihat atau menangani produk, ia akan ingat lebih baik mengenai
feature dan manfaatnya. Selama demonstrasi, wiraniaga sanggup menggunakan salah satu dari
lima taktik untuk mempengaruhi:
a. Legitimasi: yaitu wiraniaga menekankan reputasi dan pengalaman perusahaannya.
b. Kekuatan referensi: yaitu wiraniaga mengandalkan minat, karakteristik, dan pengenalan
bersama.
c. Keahlian: yaitu wiraniaga memperlihatkan pengetahuan yang mendalam perihal situasi
pembeli dan produk perusahaannya.
d. Terima kasih: yaitu wiraniaga mengatakan dukungan pribadi (pemberian promosi, makan
siang gratis) untuk memperkuat relasi dan perasaan timbal balik.
e. Manajemen kesan: yaitu wiraniaga berusaha untuk mengakibatkan kesan yang baik atas
dirinya.
5. Mengatasi Keberatan
Pelanggan senantiasa mengajukan keberatan selama presentasi ataupun ketika diminta untuk
memesan. Penolakan mereka sanggup bersifat psikologis maupun logis. Penolakan psikologis
mencakup penolakan untuk ikut campur, keengganan untuk menyerah, preferensi terhadap
sumber pasokan atau merek yang sudah mapan kelesuan, asosiasi yang tidak menyenangkan
mengenai orang lain, tidak suka mengambil keputusan, wangsit yang sudah dimiliki
sebelumnya, dan sikap ketakutan yang hiperbola terhadap uang.
Penolakan logis mungkin mencakup keberatan atas harga, jadwal pengiriman, ataupun
karakteristik tertentu produk atau perusahaan. Untuk menangani keberatan-keberatan tersebut,
wiraniaga mempertahankan pendekatan yang positif, menanyai pembeli dengan cara
sedemikian rupa sehingga pembeli harus menjelaskan keberatannya, meminta pembeli untuk
menjelaskan keberatan mereka, menyangkal keabsahan keberatan tersebut, ataupun mengubah
keberatan tersebut menjadi alasan untuk membeli. Wiraniaga memerlukan latihan keahlian
perundingan yang lebih luas, yang didalamnya meliputi bagaimana menangani dan mengatasi
keberatan.
6. Penutupan
Sekarang wiraniaga mencoba menutup penjualan. Sebagian wiraniaga tidak meraih tahap ini
atau tidak melakukannya dengan baik. Mereka kurang memiliki kepercayaan diri atau merasa
kurang nyaman untuk meminta pesanan ataupun tidak menyadari waktu psikologis yang
sempurna untuk menutup penjualan. Wiraniaga perlu untuk mengetahui bagaimana
mengenali sinyal atau gejala untuk menutup penjualan dari pembeli, termasuk tindakan fisik,
pernyataan, komentar, dan pertanyaan.
Wiraniaga sanggup menggunakan salah satu dari sebagaian teknik penutupan. Mereka
sanggup meminta pesanan, mengulangi butir-butir kesepakatan, menanyakan apakah pembeli
ingin A atau B, memperlihatkan untuk membantu sekretaris menulis pesanan, menciptakan
pembeli harus melaksanakan pilihan kecil menyerupai ukuran atau warna, atau
memperlihatkan apa kerugian pembeli apabila tidak memesan sekarang. Wiraniaga mungkin
saja memperlihatkan dorongan khusus bagi pembeli untuk menutup penjualan, menyerupai
kuantitas ekstra gratis, harga khusus, atau pemberian hadiah.
Tujuan dan Strategi
Perusahaan harus menempatkan tenaga penjualan secara strategis sehingga dapat berhubungan
dengan perlanggan secara tepat pada saat yang tepat. Seorang wiraniaga juga harus tahu
bagaimana caranya mengalisis, mengukur potensi pasar, mengumpulkan intelejensi pasar, dan
mengembangkan strategi dan potensi pasar.
Kotler (2003) membagi tiga prinsip utama penjualan personal yaitu profesionalisme,
keterampilan negosiasi, dan relationship marketing.
.Persiapan yang matang. Mendapatkan atau menentukan tempat pembeli. Merealisasikan
penjualan. Menimbulkan good willsetelah penjualan terjadi.
Negosiasi merupakan salah satu aspek penting dalam penjualan personal. Dalam
negosiasi kedua pihak yaitu penjual dan pembeli membuat kesepakatan tentang harga, kuantitas,
dan syarat-syarat lainnya. Dalam negosiasi kedua pihak dapat saling tawar-menawar untuk
membuat suatu kesepakatan. Oleh sebab itu salesperson perlu untuk memiliki keahlian dalam
bernegosiasi. Dalam kondisi dan situasi tertentu negosiasi merupakan kegiatan yang tepat
menutup penjualan, terutama ketika sudah ada zona kesepakatan/zone of agreement. Zona
kesepakatan ini terjadi ketika hasil-hasil perundingan sudah dapat diterima oleh kedua pihak baik
pembeli maupun penjual.
Dalam negosiasi, strategi adalah hal penting dalam penjualan secara sukses. Strategi
negosiasi adalah suatu komitmen terhadap pendekatan yang menyeluruh yang berpeluang untuk
mencapai tujuan perundingan. Beberapasalesperson ada yang menggunakan strategi keras/hard
sementara yang lain menggunakan strategi lunak/soft.
Seorang negosiator juga menggunakan taktik yang biasa disebut sebagai taktik
perundingan. Taktik ini seperti sebuah manuver yang dibuat sesuai dengan kondisi tertentu.
Taktik harus selaras dengan strategi yang digunakan dalam bernegosiasi. Misal, jika ada pihak
lain yang lebih kuat maka kita dapat menggunakan taktik BATNA (Best Alternative to a
Negotiated Agreement). Taktik ini menjelaskan tentang bagaimana kita harus dapat
mengidentifikasi alternatif lain jika tidak terjadi penyelesaian dengan menentukan standar-
standar untuk mengukur setiap tawaran. Sehingga kita bisa terbebas dari tekanan-tekanan untuk
menerima syarat-syarat yang tidak menguntungkan dari lawan yang lebih kuat.
Taktik lainnya adalah tanggapan yang dimaksudkan untuk menipum membuat
melenceng, atau memengaruhi perundingan tersebut. Seorang negosiator harus pandai-pandai
mengenali taktik yang digunakan lawannya dan berusaha untuk menyusun taktik balasan agar
tidak terjadi kerugian dipihaknya.
Dalam personal selling, selling person tidak hanya dituntut untuk dapat melakukan
penjualan secara efektif dan melakukan negosiasi yang menguntungkan, namun lebih dari itu.
Seorang selling person harus dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling
menguntungkan dengan konsumen. Tidak hanya konsumen, melainkan dengan para stakeholder
yang terlibat di kegiatan usaha tersebut.
Kegiatan relationship marketing adalah upaya kita untuk menarik, memelihara, dan
meningkatkan hubungan dengan konsumen. Menarik disini bisa dikatakan sebagai langkah
“perantara” dalam proses pemasaran. Sedangkan memelihara dan meningkatkan adalah upaya
kita untuk menjadikan konsumen loyal kepada produk kita dan melayani konsumen sesuai
dengan kebutuhan mereka. Intinya, dengan relationship marketing ini, dipihak pengusaha dapat
menghasilkan laba yang besar dan tujuan dari masing-masing pihak pun akan tercapai dan
merasa terpuaskan.
Tujuan khusus relationship marketing adalah:
Merancang hubungan jangka panjang dengan konsumen/pelanggan untuk meningkatkan
nilai bagi kedua pihak; dan
Memperluas ide hubungan jangka panjang menjadi kerjasama horisontal maupun vertikal
secarapartnership
Relationship marketing memang memiliki dasar bahwa bagaimana usaha sales person
untuk Relationship marketing memang memiliki dasar bahwa bagaimana usaha sales person
untuk melayani segala kebutuhan konsumen dan memberikan perhatian secara terus-menerus.
Namun relationship marketing tidak dapat diterapkan di segala kondisi. Makadari itu, seorang
sales person harus mengetahui dan mempelajari konsumennya. Konsumen mana yang dapat
merespon relationship marketing secara menguntungkan sehingga apa yang dikerjakan tidak sia-
sia.dapat diterapkan di segala kondisi. Makadari itu, seorang sales person harus mengetahui
E-Marketing adalah Bentuk strategi pemasaranproduk baik barang dan jasa dengan media
elektronik maupun internet. tahun 70an sampai 80an adalah masa-masa dimana email marketing
mulai dikenal oleh marketer
• Komunikasi: pengiriman barang, jasa, informasi, atau pembayaran melalui
jaringan komputer atau sarana electronik lainnya
• Perdagangan: penyediaan sarana untuk membeli dan menjual produk, jasa, dan
informasi melalui Internet atau fasilitas online lainnya
• Proses Bisnis: menjalankan proses bisnis secara elektronik melalui jaringan
elektronik, menggantikan proses bisnis fisik dengan informasi
• Layanan: cara bagi pemerintah, perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk
memangkas biaya pelayanan/operasi sekaligus meningkatkan mutu dan kecepatan
layanan bagi konsumen
Transaksi e-commerce ini dilakukan oleh dua belah pihak yang sama-sama memiliki kepentingan
bisnis. Dua belah pihak ini saling mengerti dan mengetahui bisnis yang dijalankan.
Business to consumer dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen. Transaksi e-commerce ini
terjadi layaknya jual-beli biasa. Konsumen mendapatkan penawaran produk dan melakukan
pembelian secara online.