PENETAPAN HARGA
Sepanjang sejarah, pada umumnya harga ditetapkan melalui negosiasi antara pembeli
dan penjual. Secara tradisional, harga telah diperlakukan sebagai penentu utama pilihan
pembeli. Walaupun faktor-faktor non harga telah makin berperan penting namun harga masih
tetap merupakan salah satu unsur terpenting dalam menentukan pangsa pasar dan
profitabilitas. Penetapan Harga adalah proses menentukan berapa yang akan diterima
perusahaan dalam penjualan produknya.
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh
suatu produk. Harga merupakan salah satu elemen program pemasaran yang menghasilkan
pendapatan/pemasukkan sementara elemen lain menghasilkan biaya.
Harga menurut Kotler (2001:439) adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Penjual dapat :
1. Harga Referensi
3. Akhiran Harga
B. MENETAPKAN HARGA
Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah menetapkan harga. Perusahaan
dapat mengharapkan salah satu dari lima tujuan utama melalui penetapan harga :
d. Menguasai Pasar Secara Maksimum : yaitu dengan menetapkan harga tinggi bagi
suatu produk baru selama tahap perkenalan untuk memaksimalkan memerah pasar,
kemudian menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat. Penguasaan
pasar masuk akal dalam kondisi berikut :
Sejumlah pembeli yang memadai memiliki permintaan sekarang yang tinggi
Biaya per unit untuk memproduksi volume yang kecil tidak terlalu tinggi sehingga
dapat menunda keuntungan dengan mengenakan harga yang dapat diserap pasar
Harga awal yang tinggi tersebut tidak menarik lebih banyak pesaing ke pasar
Harga yang tinggi tersebut mengkomunikasikan citra suatu produk yang unggul
2. Menentukan Permintaan
Metode Survei. Mengeksplorasi berapa banyak unit yang akan dibeli konsumen
dengan berbagai harga berbeda-beda yang diusulkan, walaupun pembeli mungkin
tidak akan menyatakan minat mereka apabila harganya ternyata lebih tinggi untuk
mencegah perusahaan tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi.
Metode Analisis Statistik. Atas harga masa lalu,, jumlah yang terjual, dan faktor-
faktor lain secara statistik untuk memperkirakan hubungan-hubungannya.
Menciptakan model yang tepat dan menyesuaikan data tersebut dengan teknik-teknik
statistik yang tepat memerlukan keahlian yang sangat tinggi.
Metode Eksperimen Harga. Memvariasikan harga berbagai produk di toko atau
mengenakan harga yang berbeda untuk produk yang sama di wilayah yang serupa
untuk melihat bagaimana perubahan itu mempengaruhi penjualan.
Hanya ada sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada barang pengganti atau
pesaing;
Pembeli tidak cepat memerhatikan harga yang lebih tinggi tersebut;
Pembeli lambat mengubah kebiasaan belinya;
Pembeli berpendapat bahwa harga yang lebih tinggi tersebut dapat dibenarkan.
3. Memperkirakan biaya.
Jenis biaya dan tingkat produksi, biaya menetapkan batas bawah harga yang
dapat dikenakan perusahaan untuk produknya. Jenis-jenis Biaya Produksi:
Biaya tetap (fixed cost) : biaya pokok yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
produksinya tanpa dipengaruhi hasil produksi atau pendapatan penjualan.
Biaya variabel (variable cost) : biaya yang umumnya berubah-ubah sesuai
dengan volume produksi.
Biaya total (total cost) : jumlah biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan
perusahaan untuk suatu produksi.
Biaya rata-rata (average cost) : biaya produksi per unit produk. Average cost
sama dengan biaya total dibagi jumlah produksi.
Ada beberapa macam metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya, seperti :
Mark-up merupakan jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu
produk untuk menghasilkan harga jual. Mark-up tersebut diteteapkan dengan maksud
untuk menutup biaya overhead tidak langsung dan laba bagi perusahaan. Dengan
demikian akan kita dapatkan sejumlah rupiah sebagai harga jual.
Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen, seperti citra pembeli akan kinerja
produk, kemampuan penghantaran dari saluran, kualitas jaminan, dukungan
pelanggan, dan atribut yang kurang dominan seperti reputasi pemasok,
kepercayaan, dan harga diri. Kunci bagi penetapan harga nilai anggapan adalah
menghantarkan lebih banyak nilai dibandingkan pesaing dan
mendemonstrasikannya kepada pembeli prospektif.
Harga akhir harus memperhitungkan kualitas dan iklan merek relatif terhadap
kompetisi. Dalam sebuah studi klasik, Farris dan reibstein mempelajari hubungan
anatar harga relatif, kualitas relatif,dan iklan relatif untuk 227 bisnis konsumen
dan menemukan hal berikut:
Merek dengan kualitas rata-rata tetapi anggaran iklan relatif tinggi mampu
mengenakan harga premium. Konsumen bersedia membayar harga yang
lebih tinggi untuk produk yang dikenal dibandingkan produk yang tidak
terkenal.
Merek dengan kualitas relatif tinggi dan iklan relatif tinggi memperoleh
harga tertinggi. Sebaliknya, untuk merek dengan kualitas rendah dan iklan
rendah mengenakan harga terendah.
Hubungan positif antara harga tinggi dengan iklan tinggi berlaku paling
kuat dalam tahap siklus hidup produk selanjutnya bagi pemimpin pasar.
Pembeli mungkin tidak mau menerima proposal penjual karena tingkat risiko
anggapan yang tinggi. Penjual mempunyai opsi menawarkan untuk menyerap
sebagian atau semua risiko jika tidak menghantarkan nilai yang dijanjikan secara
penuh.
C. MENYESUAIKAN HARGA
Diskon adalah Pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihannya tepat
waktu. Diskon Kuantitas adalah Pengurangan harga kepada mereka yang membeli
volume besar. Diskon Fungsional adalah Diskon ditawarkan oleh produsen kepada
anggota saluran dagang jika mereka akan melakukan fungsi tertentu, seperti
penjualan, penyimpanan, dan pencatatan. Produsen harus menawarkan diskon
fungsional yang sama dengan setiap saluran.
Diskon Musiman adalah Pengurangan harga kepada mereka yang membeli barang
atau jasa di luar musim. Hotel, motel dan maskapai penerbangan menawarkan diskon
musiman dalam periode penjualan yang lambat. Insentif adalah Pembayaran ekstra
dirancang untuk mendapatkan partisipasi penjual perantara dalam program khusus.
Insentif pertukaran diberikan karena mengembalikan produk lama ketika membeli
barang baru. Insentif promosi memberi penghargaan kepada penyalur karena telah
berpartisipasi dalam program iklan dan dukungan penjualan.
Penetapan Harga Pemimpin-Rugi : Pasar swalayan dan toko serba ada sering
menurunkan harga untuk merek-merek yang sangat terkenal untuk merangsang
lalu-lintas penjualan selanjutnya.
Penetapan Harga Peristiwa Khusus : Penjual akan menetapkan harga khusus
pada musim-musim tertentu untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Rabat Tunai : Perusahaan-perusahaan mobil dan perusahaan-perusahaan barang
konsumen lainnya menawarkan rabat tunai untuk mendorong pembelian
produk-produk produsen dalam suatu kurun waktu yang telah ditentukan. Rabat
dapat membantu menghabiskan persediaan tanpa memotong harga biasa yang
telah ditetapkan.
Pembiayaan Bunga Rendah : Alih-alih menurunkan harganya, perusahaan
tersebut dapat menawarkan pembiayaan bunga rendah kepada pelanggannya.
Produsen mobil telah mengumumkan pembiayaan tanpa bunga guna menarik
pelanggan.
Masa Pembayaran Yang Lebih Lama : Penjual, khususnya bank hipotik dan
perusahaan mobil, memperpanjang pinjaman untuk periode yang lebih lama dan
dengan demikian menurunkan cicilan bulanan. Konsumen sering tidak begitu
mencemaskan biaya (yaitu suku bunga) pinjaman dan lebih mencemasakan
apakah mereka mampu membayar cicilan bulanannya.
Garansi Dan Kontrak Perbaikan : Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan
penjualan dengan menambahkan garansi atau kontrak perbaikan gratis atau
berbiaya rendah.
Diskon Psikologis : Strategi ini melibatkan penetapan harga yang pura-pura
ditinggikan dan kemudian menawarkan produk tersebut dengan penghematan
yang lumayan besar.
Diskriminasi harga terjadi apabila suatu perusahaan menjual produk atau jasa
dengan dua harga atau lebih yang tidak mencerminkan perbedaan biaya secara
proporsional. Dalam diskriminasi harga tingkat pertama, penjual tersebut mengenakan
harga terpisah untuk masing-masing pelanggan bergantung pada intensitas
permintaannya. Perhatikan kasus berikut;
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan
produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan
menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Dalam pengarnbilan keputusan menetapkan harga jual suatu produk atau jasa,
perusahaan mempunyai tujuan dan sasaran tertentu, baik untuk tujuan dan sasaran jangka
panjang maupun pendek. Hal ini dimaksudkan agar kelangsungan hidup suatu perusahaan
dapat terjaga dan dapat ditingkatkan untuk masa-masa yang akan datang.