Anda di halaman 1dari 23

Digital

Marketing
MATERI HARGA
ANGGOTA Don't
f orget

...

1. CAHYANING DYAH ASARI


2. FEVI WAHYU SRI NURHIDAYAH
3. GALEH APRILIA
4. INDAH PRATIWI
PENGERTIAN

*Harga adalah suatu nilai uang yang ditentukan oleh perusahaan


sebagai imbalan barang atau jasa yang diperdagangkan dan sesuatu yang

lain yang diadakan suatu perusahaan guna memuaskan keinginan


pelanggan.

*Menurut Kotler “Harga adalah jumlah uang yang


ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan
produk dan jasa.

*Harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli.


Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, elemen-elemen lain menimbulkan biaya”
Harga sendiri merupakan suatu permainan dalam pemasaran,
apabila harga yang ditetapkan oleh penjual terlalu tinggi maka harga
tersebut tidak mampu terjangkau oleh konsumen atau customer,
akhirnya akan berdampak pada lesu atau menurunnya pemasaran
suatu produk di
perusahaan tersebut.

Sebaliknya ketika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut


terlalu rendah maka akan berdampak pada rendahnya tingkat
profitabilitas serta konsumen menganggap barang yang ditawarkan
dengan harga rendah tersebut merupakan barang lama atau barang
yang kualitasnya buruk. Karena harga dari suatu barang itu dapat
mencerminkan kualitas yang dimilikinya.
Selain dalam bauran
pemasaran yang terdiri dari
Product, Place,

Price, serta Promotion,


unsur Price atau harga ini
merupakan suatu unsur

yang bisa mendatangkan


tingkat profitabiliatas bagi
perusahaan.
KONSEP-KONSEP PENENTUAN HARGA
-Utility Suatu atribut yang
melekat pada suatu barang, yang
memungkinkan barang tersebut
memenuhi kebutuhan, keinginan,
Konsep konsep penetapan dan memuaskan konsumen.
harga dalam teori
ekonomi terdapat value
-Nilai (value)Nilai suatu produk
dan utility yang menjadi
konsep dalam penetapan untuk ditukar dengan produk lain.
harga Nilai ini dilihat dalam situasi
barter yaitu pertukaran barang
dengan barang.
METODE PENERAPAN HARGA
Umumnya, metode penetapan
harga dapat secara luas
diklasifikasikan menjadi dua
bagian:
a.)Metode Penetapan Harga
Berdasarkan Biaya
b.)Metode Penetapan Harga
Berdasarkan Pasar
Metode Penetapan Harga
Berdasarkan Biaya Metode Penetapan Harga
(cost-plus pricing method) adalah Berdasarkan Pasar
penentuan harga jual dengan cara (market-based pricing) adalah
menambahkan laba yang strategi penetapan harga dimana
diharapkan di atas biaya penuh perusahaan mempertimbangkan
masa yang akan datang untuk situasi pasar untuk menetapkan
memproduksi dan memasarkan harganya.
produk.
A. Metode Penetapan Harga: Biaya (Cost Oriented Pricing)
Metode penetapan harga berorientasi biaya mencakup cara penetapan harga berikut:
1. Cost-Plus Pricing
Metode ini adalah metode penetapan harga paling sederhana.Produsen menghitung
biaya produksi yang dikeluarkan dan menambah persentase tertentu dari markup untuk
merealisasikan harga jual.

Contoh:
Jika Harga Pokok Produksi produk-A adalah Rp 5000 dengan markup 25% dari total
biaya, harga jual akan dihitung sebagai berikut.

= Harga pokok produksi + Harga Pokok Produksi x Markup Persentase/100


= 5000+ 5000 x 0,25= 6250

Jadi, sebuah bisnis memperoleh laba sebesar Rp 125 (Laba = Harga jual – Harga
pokok).
2. Markup Pricing
Metode ini adalah variasi biaya ditambah penetapan harga dengan
persentase markup dihitung pada harga jual.
Contoh:
Jika biaya per unit sebuah coklat adalah Rp16.000 dan produsen
ingin mendapatkan markup 20% dari penjualan maka harga
markup adalah:

= Biaya Satuan/ 1 laba atas penjualan yang diinginkan

= 16.000/1-0,20 = 20.000

Jadi, produsen akan membebankan Rp20.000 untuk satu cokelat


dan akan memperoleh keuntungan Rp4.000 per unit.
3. Target Return Pricing
Dalam metode penetapan harga semacam ini, bisnis menetapkan
harga untuk menghasilkan Tingkat Pengembalian Investasi atau ROI
yang diperlukan dari penjualan barang dan jasa.
Contoh:

Jika produsen sabun menginvestasikan Rp1.000.000 dalam bisnis


dan mengharapkan ROI 20% yaitu Rp 200.000, maka
perhitungannya:

= Biaya Unit + (Pengembalian yang Diinginkan x modal yang


diinvestasikan)/ penjualan unit

= 16 + (0,20 x 100000)/5000 Target Return Pricing = Rp 20.000

Dengan demikian, produsen akan mendapatkan 20% ROI asalkan


biaya dan unit penjualan akurat
B. Metode Penetapan Harga: Pasar (Market Oriented Pricing Method)
Dalam metode ini, harga dihitung berdasarkan kondisi pasar.

1. Perceived-Value Pricing
Dalam metode penetapan harga ini, produsen memutuskan harga berdasarkan persepsi
pelanggan terhadap barang dan jasa dengan mempertimbangkan semua elemen seperti
iklan, promosi, manfaat, kualitas produk, saluran distribusi, dll yang mempengaruhi
persepsi pelanggan.

Contoh:

Pelanggan membeli produk Sony meskipun produk dengan harga lebih murah tersedia
di pasar, hal ini karena perusahaan Sony mengikuti kebijakan penetapan harga yang
dipersepsikan di mana pelanggan bersedia membayar ekstra untuk kualitas dan daya
tahan produk yang lebih baik.
2. Value Pricing
Dengan metode penetapan harga ini, bisnis merancang produk dengan harga
rendah dan mempertahankan penawaran berkualitas tinggi. Produk direkayasa
ulang untuk mengurangi biaya produksi dan menjaga kualitas secara bersamaan.

Contoh:
Tata Nano adalah contoh terbaik dari metode yang satu ini. Beberapa mobil Tata
dirancang dengan fitur terbaik dengan harga rendah dan tetap memenuhi kualitasnya.
3. Going Rate Pricing
Dalam metode ini, bisnis mempertimbangkan harga pesaing sebagai dasar dalam
menentukan harga penawarannya sendiri. Umumnya, harga kurang lebih sama dengan
harga pesaing.

Contoh:
Di Industri Oligopolistik seperti baja, kertas, pupuk, dll, harga yang dikenakan hampir
semua sama.
4. Auction Type Pricing
Metode penetapan jenis ini semakin populer dengan semakin banyaknya penggunaan
internet. Beberapa situs online seperti eBay, Quikr, OLX, dll. menyediakan platform
bagi pelanggan untuk membeli atau menjual komoditas.

5. Differential Pricing
Metode penetapan harga ini diterapkan ketika harga yang berbeda harus dibebankan
dari kelompok pelanggan yang berbeda. Harga juga dapat bervariasi sehubungan
dengan waktu, area, dan bentuk produk.

Contoh:

Contoh terbaik dari metode ini adalah Air Mineral. Harga air mineral bervariasi di hotel,
stasiun kereta api, toko ritel.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN
Secara umum, ada tiga kebijakan
penetapan harga:
1. Penetapan harga diatas harga pesaing.
2. Penetapan harga dibawah harga pesaing.
3. Mengikuti harga pesaing.
JENIS-JENIS STRATEGI PENETAPAN HARGA

1. Competition- 2. Dynamic 3. High-Low


Based Pricing Pricing Pricing
Strategi penetapan harga berbasis Ini adalah strategi Ini merupakan strategi
persaingan ditentukan penetapan harga yang penetapan harga ketika
menggunakan harga pesaing
sebagai tolok ukurnya. fleksibel di mana harga perusahaan menjual produk
berfluktuasi berdasarkan dengan harga tinggi
Jadi, kamu dapat memberi harga permintaan pasar dan awalnya, tetapi akhirnya
produk sedikit di bawah pesaing, pelanggan. menurunkan harga itu
sama dengan pesaing, atau ketika relevansi produk
sedikit di atas pesaing. turun atau ada produk baru
yang lebih diminati.
JENIS-JENIS STRATEGI PENETAPAN HARGA

5. Skimming 6. Penetration
4. Captive Pricing
Pricing Pricing
Strategi penetapan harga yang adalah ketika perusahaan
satu ini dilakukan dengan cara
adalah ketika perusahaan
menentukan harga yang berbeda
menetapkan harga memasuki pasar dengan
pada produk inti dan aksesori setinggi mungkin untuk harga yang sangat rendah
produk. produk baru, kemudian sehingga menarik
Umumnya, perusahaan akan menurunkan harga seiring
menentukan harga jual yang
perhatian (dan
lebih rendah pada produk inti.
waktu karena produk pendapatan) secara efektif
Jadi, pelanggan lebih tertarik tersebut menjadi semakin dari pesaing dengan harga
untuk membeli produk inti. tidak populer. lebih tinggi.
Hidup kesepian tanpa kekasih
cukup sekian dan terimakasih.
Mohon maaf jika ada
kesalahan,tapi sepertinya
tidak,karena cewek selalu benar.

Anda mungkin juga menyukai