Anda di halaman 1dari 4

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

KD : 3.18 Menyeleksi Strategi Pemasaran


Materi 6 : Strategi Marketing Mix
Kelas : XII KI, TKR 1 & TKR 3, TPM 2, TITL 3, TOI

MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN)


1. Pengertian Marketing Mix ( Bauran Pemasaran )
Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kegiatan atau usaha menggabungkan atau
mengkombinasikan beberapa unsur dalam pemasaran agar produsen mampu menjadikan produknya
diterima oleh konsumen.
Unsur-unsur dalam bauran pemasaran yang dikombinasikan tersebut terdiri dari : produk,
penetapan harga, pendistribusian, dan promosi. Jika diuraikan lebih rinci, unsur-unsur dalam
bauran pemasaran adalah sebagai berikut :
1.1. Produk
Dalam unsur produk ini produsen harus memperhatikan lima hal, yaitu :
1. Jenis produk, Jenis produk yang akan dipasarkan harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
2. Jumlah atau volume produk, Jumlah produksi perlu disesuaikan dengan permintaan yang
ada karena ada kemungkinan jika jumlah produk berlebih dipasaran akan mengakibatkan
merosotnya harga dan sebaliknya jika jumlah produk sedikit sementara permintaan tinggi
akan memicu munculnya pesaing.
3. Pemberian merk, Merk adalah nama, tanda istilah, atau lambang untuk menandakan
sesuatu produk. Pemberian merk sangat diperlukan untuk membedakan satu produk
dengan produk lain. Merk yang dicantumkan lebih tepat jika sesuai dengan kegunaan
produk itu sendiri.
4. Cara pelayanan, Konsumen akan sangat mengharapkan pelayanan yang baik dari
produsen. ( Konsep Pelayanan prima dibahas dibagian tersendiri)
5. Tampang produk dan kemasan (pembungkus), Di dalam pemasaran produk, tampang dan
kemasan memegang peranan yang sangat penting sebagai alat untuk memikat konsumen
agar mau membeli produk. Jika tampang dan kemasan sangat menarik biasanya harga dan
kualitas produk sering kurang diperhatikan konsumen.

1.2. Penetapan harga jual produk


a. Pengertian Harga
Dalam era modern sekarang ini, untuk mendapatkan suatu produk orang harus
menyerahkan sejumlah uang untuk memperolehnya. Uang yang dibayarkan itu biasa
disebut dengan harga. Bila didefinisikan, harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan
dengan uang. Satu pengertian yang lebih luas lagi menyatakan bahwa harga adalah jumlah
uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya. Jadi harga yang dibayar konsumen sudah termasuk pelayanan yang
diberikan oleh penjual.
Setiap produsen di dalam menetapkan harga jual dari produknya sering dikaitkan dengan
tujuan-tujuan yang akan dicapai, pada umumnya produsen mempunyai tujuan :
a) Mendapatkan laba maksimum
b) Mendapatkan kembali investasi yang telah dikeluarkan
c) Mencegah atau mengurangi persaingan
d) Mempertahankan atau menguasai bagian tertentu dari pasar
e) Mencapai volume penjualan tertentu

b.Metode Penetapan Harga Jual


1) Penetapan harga jual berdasarkan harga pokok
Dalam metode ini produsen atau penjual terlebih dulu menghitung harga pokoknya,
yaitu biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi atau mendapatkan
produk tersebut kemudian menetapkan harga jual dengan menambah sekian rupiah
atau persen dari harga pokok, mark-up (biaya-biaya overhead,biaya-biaya eksploitasi),
dan sejumlah laba yang diinginkan. Apabila ditulis dalam suatu bentuk formula dapat
dituliskan sebagai berikut :

Harga Jual = Harga Pokok + (...% x Harga Pokok)

Harga Jual = Harga Pokok + Laba

Harga Jual = Harga Beli + Mark-up

2) Penetapan harga jual berdasarkan permintaan pasar


Dalam hal ini, harga suatu produk ditetapkan dengan melihat permintaan konsumen
terhadap produk tersebut. Pada metode ini :
- Jika diperkirakan permintaan tinggi atau kuat maka harga ditetapkan relatif tinggi
- Jika diperkirakan permintaan lemah maka harga ditetapkan relatif rendah
- Jika permintaan berbeda-beda kekuatannya maka harga ditetapkan berbeda-beda
3) Penetapan harga jual berdasarkan harga yang ditetapkan pesaing
Produsen maupun penjual dalam metode ini mendasarkan harga jualnya pada harga
yang ditetapkan oleh pesaingnya. Dalam kondisi seperti ini ada tiga kemungkinan
penetapan harga yang bisa diambil, yaitu :
- Harga ditetapkan sama dengan harga saingan
- Harga ditetapkan dibawah saingan
- Harga ditetapkan diatas saingan
c.Kebijakan Harga ( Price Policy )
Dari harga jual yang sudah ditetapkan melalui metode-metode diatas adakalanya produsen
atau penjual masih melihat dasar lain selain berdasarkan harga pokok, permintaan pasar, dan
melihat harga pesaing. Kegiatan inilah yang disebut dengan kebijakan harga. Ada tiga
macam kebijakan harga yang bisa diterapkan :
A. Kebijakan harga produsen
Dalam kebijakan ini, seorang wirausahawan dapat menetapkan harga dalam dua bentuk :
1) Skiming price yaitu memasang harga setinggi mungkin
Menetapkan harga produk setinggi mungkin, karena perusahaan belum memiliki
saingan dan produk dipasarkan untuk orang kaya.
2) Penetration price memasang harga yang rendah pada permulaan
pemasaran,kemudian dinaikkan bertahap. Kebijakan penetapan harga yang bertujuan
untuk menekan biaya produksi karena volume produksiya besar dan mengantisipasi
masuknya pesaing ke pasar.
B. Kebijakan harga grosir
Grosir dapat membuat kebijakan harga produk dengan cara rnemberikan potongan
harga, balk potongan harga yang diberikan karena pembayaran tunai atau karena
pembelian dalam jumlah besar.
C. Kebijakan harga retailer
Beberapa kebijakan penetapan harga produk yang ditetapkan oleh retailer.
1) Margin Pricing
Penetapan harga berdasarkan perkiraan saja. Bila produk yang dijual sudah
mendapat keuntungan, maka langsung dijual. Hal ini sering dilakukan oleh
pedagang kaki lima.
2) Lining Price
Menggolongkan produk ke dalam kelompok yang berharga satuan. Misalnya Rp
10.000, Rp. 20.000, Rp. 30.000 dst. Sehingga konsumen punya kele luasaan untuk
memilih produk mana yang sesuai dengan kemampuan keuangannya. Sering
dilakukan oleh toko yang menjual baju, kaos, sepatu dan sandal.
3) Competitor Price
Penetapan harga produk yang murah dengan tujuan agar memperoleh reputasi
sebagai toko termurah. '
4) Judgement Price
Penetapan harga produk berdasarkan pada perkiraan, mungkin dalam satu lusin
produk didalamnya ada satu atau dua produk yang bagus dan menarik. Kemudian
satu atau dua produk itu dijual lebih tinggi dibandingkan produk dalam lusinan yang
sama.
5) Customary Price
Dalam jangka panjang, harga suatu produk tetap stabil dan tidak ada perubahan.
Apabila harga bahan baku meningkat, maka harga pokok produknya juga akan
meningkat.
6) Ood Price
Penetapan harga ganjil untuk menarik pembeli. Misalnva, harga produk Rp
19,775,00 atau Rp 14.335,00. Penetapan harga ini hanya dilakukan oleh super
market.
7) Combination price
Penetapan harga dengan cara penawaran kombinasi antara 2 jenis barang, misalnya
penawaran sampho dengan sisir, sepatu dengan kaus kaki dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai