DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KEDIRI
Jl. Veteran No. 9 Telp. (0354) 772271 Fax. (0354) 773276 E-mail : smkn1.kediri@gmail.com
Kode Pos : 64112
KEDIRI
C. Indikator
3.19.1 Menganalisis kegiatan usaha
3.19.2 Menilai perkembangan usaha
4.19.1 Menyusun perkembangan usaha
4.19.2 Membuat laporan manajemen usaha
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengananlisis kegiatan usaha secara mandiri setelah ditunjukkan artikel tahapan
usaha.
2. Siswa dapat menilai perkembangan usaha secara mandiri setelah ditunjukkan studi kasus usaha.
3. Siswa dapat menyusun perkembangan usaha dengan percaya diri setelah diberi tugas
perkembangan usaha.
4. Siswa dapat membuat laporan manajemen usaha dengan benar setelah diberi tugas membuat
laporan usaha.
E. Materi Pembelajaran
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
H. Sumber Belajar
Sumber Belajar:
1. Ciputra. 2009. Ciputra Quantum Leap:Entrepreneurship Mengubah Masa Depan Bangsa dan
Masa Depan Anda. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
2. Setiabudi, Jaya. 2013. Ebook Buka Langsung Laris.
3. Wesfix, Tim (Ed.). 2014. Entrepreneurship Itu Dipraktekin. Jakarta: PT Grasindo.
4. Power point
Alat:
1. LCD
2. Ponsel pintar
I. Penilaian
KD Teknik Penilaian Instrumen
3.19 Menilai perkembangan usaha Tes tulis Soal uraian
4.19 Membuat bagan perkembangan Penilaian Skala penilaian
usaha produk(laporan)
5 TANGGA BISNIS
Dengan mengetahui 5 tangga bisnis, kita bisa menyusun dan memprioritaskan langkah-langkah strategis
dalam mencapai puncak bisnis.
1. STARTING (Mulai);
2. PROFITING (Mendongkrak keuntungan);
3. SYSTEMIZING (Membangun sistem);
4. MULTIPLYING (Mengembangbiakkan);
5. REAPING FREEDOM (Mencapai Kebebasan).
1. STARTING
Saat mulai usaha fokus "bagaimana bisa survive" atau sekedar dapur ngepul terlebih dahulu. Jangan
berusaha mencari laba besar saat awal, tapi carilah omset. Fokus bagaimana meramaikan 'toko' anda
dan mengkonversi sebanyak mungkin calon pelanggan menjadi pelanggan.
Lakukan pemasaran secara agresif dan teragenda. Jangan biarkan seharipun tanpa promosi. Lakukan
hal ini terus-menerus sampai ‘kursi’ (kapasitas) yang anda tawarkan setidaknya mencapai 70%
kapasitas. Misal, bisnis rumah makan, minimum 70% bangkunya selalu terisi.
Jika bisnis anda adalah distribusi, bukalah jalur distribusi sebanyak mungkin dan secepat mungkin.
Genjot volume penjualan anda bukan profit anda. Asalkan pembayaran bagus, profit rendahpun tidak
menjadi masalah.
Jangan terburu-buru membuat sistem secara detail, karena akan menghilangkan fleksibilitas dalam bisnis
anda. Biasanya mantan karyawan diperusahaan besar akan fokus membuat sistem dibanding
menggenjot penjualan. Ini adalah kesalahan fatal saat awal berbisnis!
2. PROFITING
Setelah volume penjualan anda cukup besar atau kapasitas yang anda tawarkan sudah maksimum tiap
saat, barulah fokus menaikkan keuntungan usaha.
c. Menaikkan margin.
Ket:
a. Repeat order adalah segala upaya yang dilakukan untuk membuat pelanggan semakin sering
berbelanja ke tempat kita.
b. Menaikkan rata-rata pembelian adalah upaya agar pelanggan yang tadinya belanja sebesar Rp
100.000,- tiap kunjungan, meningkat menjadi Rp 200.000,- tiap kunjungan, bahkan lebih.
c. Menaikan margin adalah upaya menaikkan nilai dan harga jual, serta menekan biaya produksi dengan
cara menaikan produktifitas dan menekan pengeluaran. Di tahap profiting, promosi tetap jangan berhenti.
Bedanya dengan tahap starting, promosi profiting lebih difokuskan ke pelanggan yang sudah ada.
Secara detail materi profiting, dibahas di materi "5 Cara Menaikkan Keuntungan Usaha".
3. SYSTEMIZING
Setelah dapur ngepul dan keuntungan melimpah, kini saatnya menyempurnakan sistem. Sebenarnya
sistem tersebut mungkin sudah dirintis sedikit demi sedikit sejak mulai usaha, hanya saja di tahap
systemizing, kita akan fokus pada pembenahan sistem.
Tujuan dari sistem adalah membuat bisnis ‘autopilot’ atau tetap berjalan tanpa anda dan siap
dikembangbiakan (multiplying). Materi systemizing akan kami paparkan sacara terpisah pada materi
berikutnya.
Jika profit anda besar, anda tidak perlu pusing untuk membuat sistem sendiri. Cukup membayar
konsultan untuk membuat sistem di perusahaan Anda. Yang terpenting lagi, inilah saatnya Anda mencari
GM/direktur yang jauh lebih pandai dan berpengalaman dari Anda.
4. MULTIPYING
Setelah sistem terbentuk perlu dilakukan uji coba dengan cara menduplikasi bisnis yg sudah ada yaitu
dengan membuka cabang. Jangan terburu-buru untuk diwaralabakan jika sistem belum teruji. Jika Anda
membutuhkan modal untuk usaha, gunakan pilihan untuk menjual sebagian saham cabang utama untuk
membangun cabang baru. Uji sistem Anda dengan membuka cabang di beberapa tempat atau kota yang
berbeda, sebelum akhirnya bisnis Anda siap diwaralabakan.
Ingat! Niatkan waralaba (franchise) untuk berbagi keuntungan, bukan mencari ‘korban’.
”Apa yang Anda tanam adalah apa yang akan Anda tuai”
Selain pilihan waralaba, sistem juga bisa diterapkan untuk mengembangbiakan cabang-cabang usaha
anda secara konvensional.
5. REAPING FREEDOM
Kini tiba saatnya memetik apa yang telah ada tanam, yaitu kebebasan financial. Dengan kata lain
“Bisnis anda jalan, anda jalan-jalan...”