Harga jual menjadi factor penting dalam pemasaran produk , tidak sedikit konsumen yang mendasarkan
pilihan produk yang akan dibelinya pada harga tertentu . Seorang wira usaha harus mampu memahami
target market mereka dan menentukan hatga jual sesuai dengan target market tersebut.
Seorang wira usaha harus dapat menentukan harga jual dengan mempertimbangkan berbagai aspek
seperti biaya produksi,daya beli konsumen, laba yang diinginkan, serta pesaing berdasarkan aspek-aspek
tersebut. Maka terdapat empat metode untuk menetapkan harga , yaitu metode penetapan harga
berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan berbasis persaingan.
1. Penetapan Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2010 ; 314 ) Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas
suatu produk / jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki
atau menggunakan produk tersebut. Kebijakan penetapan harga mempengaruhi keberhasilan
pemasaran . Harga yang ditetapkan oleh wira usaha atau penjual bukan berarti harus murah atau mahal
akan tetapi harus disesuaikan dengan daya beli konsumen.
Penetapan harga sangat penting , baik bagi wira usaha maupun konsumen . Tujuan penetapan harga
antara lain untuk memperoleh laba maksimal, untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar,
untuk meningkatkan volume penjualan serta untuk alat promosi. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menetapkan harga antara lain sebagai berikut ;
a. Biaya produksi , biaya-biaya yang langsung berhubungan dengan proses menghasilkan barang.
b. Daya beli konsumen , kemampuan konsumen untuk membeli barang yang dihasilkan.
c. Laba yang diinginkan, besar kecilnya harga barang dituntukan pula besar kecilnya laba yang
diinginkan.
d. Pesaing, Dalam menetapkan harga barang harus memperhatikan pesaing atau barang yang
sejenisnya. Apabila harga barang lain lebih murah dari barang yang kita tawarkan maka barang
yang kita tawarkan akan diterima pasar.
e. Jenis barang yang ditawarkan , dalam menetapkan harga barang perhatikan jenis barang yang
ditawarkan, apabila barang yang kita tawarka adalah barang yang tidak ada penggantinya maka
kita dapat menetapkan barang dengan harga tinggi atau sebaliknya.
Harga memegang peranan yang sangat penting bila dibandingkan dengan kegiatan pemasaran lainnya.
Harga dapat mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan serta pangsa pasar yang ditujuap
produk yang akan dibeli. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai metode penetapan harga :
1. Skimming Pricing
Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi bagi suatu produk baru atau
inovasi dalam tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut pada saat persaingan
mulai ketat.
2. Penetration Pricing
Memperkenalkan suatu produk baru berharga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh
volume penjualan yang besar dalam waktu relative singkat . Tujuan dari strategi ini untuk
mencapai skala ekonomis dan mengurangi biaya per unit.
3. Prestige Princing
Strategi harga yang menetapkan harga tinggi demi membentuk Image kwalitas produk yang
tinggi.
4. Price Lining
Digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis. Per usahaan menentukan
beberapa tingkat harga pada semua barang yang dijual.
5. Old Even Pricing
Yaitu menetapkan harga yang ganjil atau sedikit dibawah harga yang telah ditentukan dengan
tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah.
6. Demand – Backward Pricing
Perusahaan memperkirakan suatu tingkat harga yang bersedia d ibayar konsumen, kemudian
perusahaan menentukan margin yang harus dibayar kepada Wholesaler and Retailer. Setelah itu
harga jualnya dapat ditentukan.
7. Bundle Pricing
Penetapan harga dengan cara menjual produk dalam satu paket dengan satu harga tertentu
yang lebih murah disbanding membeli satu unit produk masing-masing. ( Misalnya biro travel
menawarkan paket liburan lengkap dengan transportasi,tujuan,akomodasi, dan konsumsi.
Dalam metode ini factor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya. Terdapat dua
jenis metode penetapan harga berdasarkan biaya sebagai berikut :
2. Mark Up Pricing
Yaitu perusahaan menetapkan harga jual dengan cara menambah harga beli dari seorang pedagang
dengan suatu prosentase tertentu. Rumus Mark Up Pricing sebagai berikut :
HARGA JUAL = HARGA BELI + MARK UP
Contoh= Harga beli barang ……………………………………… Rp 4.000.000
Biaya pengolahan dan penjualan …………….. Rp 200.000
Keuntungan yang diharapkan …………………. Rp 600.000
Maka harga jual adalah Rp 4.000.000 + Rp 200.000 + Rp 600.000 = Rp 4.800.000
Metode penetapan harga berbasis laba berusaha menyeimbangkan biaya dan pendapatan dalam
penetapan harga. Upaya ini bias dilakukan atas dasar target Volume laba specifikasi atau dinyatakan
dalam bentuk prosentase terhadap penjualan ataupun investasi. Metode penetapan harga berbasis laba
antara lain :
Target laba sebesar Rp 8.000.000 ditetapkan atas dasar volume penjualan tahunan sebesa1.000
Harga = Rp 38.000