Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Titik Impas 

(Break Even Point)

Break even point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu kegiatan usaha,

seorang wirausahawan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan

= total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, seorang wirausahawan terlebih

dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan dan ketika menjalankan

usaha tentunya akan mengeluarkan biaya produksi. Hal tersebut dikarenakan biaya

produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya,

sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan

harga yang pada penjualan. Dengan analisis titik impas dapat ditetapkan penjualan

dengan harga yang bersaing tanpa melupakan laba yang diinginkan. Selanjutnya,

dengan adanya analisis titik impas tersebut akan sangat membantu wirausahawan

dalamperencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga wirausahawan dapat

mengambil keputusan untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan,

dan melakukan prediksi keuntungan yang diharapkan melalui penentuan harga jual

persatuan, produksi minimal, pendesainan produk, dan lainnya.

Dalam penentuan titik impas perlu diketahui terlebih dulu hal-hal dibawah ini

agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:

a. Tingkat laba yang ingin dicapai dalam suatu periode.

b. Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan.

c. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun

biaya variabel.

2. Strategi Menetapkan Harga Jual Makanan Internasional

Menentukan harga jual produk yang pas perlu mendapat perhatikan yang serius

dalam memulai usaha makanan internasional. Jika harga yang ditetapkan terlalu
mahal, keuntungan banyak tapi konsumen sedikit, demikan pula jika sebaliknya.

Untuk itu, para wirausahawan makanan internasionalharus jeli dalam menetapkan

harga jual. Perlu strategi yang jitu dalam menentukan harga jual. Ada beberapa

strategi dalammenentukan harga sehingga harga yang ditawarkanmasuk di akal para

pembeli yaitu :

a. Menentukan harga jual berdasarkan biaya produksi

Cara ini sangatmudah dan paling disenangi oleh parawirausahawanmakanan

internasional. Caranya hanya dengan menghitung berapa total biaya yang

dikeluarkan ditambahkan denganmargin keuntungan yang diinginkan,maka

itulah harga jual produk tersebut. Contoh, misalkan total biaya produksi

adalah Rp 20.000,-. Kemudian ditambah dengan margin keuntungan yang

diinginkan misalnya sekitar 20%, maka harga jual produk tersebut Rp 20.000

+ (Rp 20.000 x 20%) = Rp 24.000,-

b. Menentukan harga jual berdasarkan kompetisi

Carakeduainibiasadipakaiolehwirausahawanyangbarumaumemulaiusaha.

Cara ini dilakukan dengan membandingkan harga jual kompetitor sebelum

memutuskan untuk menetapkan harga jual produknya. Biasanya harga jual

produk baru lebih murah dari produk sejenis yang telah ada sebelumnya.

Meski lebih murah, biasanya tetap mendapat keuntungan. Bedanya, margin

keuntungan yang didapat lebih sedikit dibanding kompetitor. Pada beberapa

kasus, ada juga wirausahawan yang berani rugi saat menerapkan strategi

harga jual berdasar kompetisi ini. Namun jika modal yang kita miliki paspasan

jangan pernah menerapkan strategi ini. Karena, tentu saja usaha akan

merugi jika menerapkan ini strategi kompetisi. Berbeda halnya jika modal

yang dimiliki cukup besar. Tak menjadi masalah jika berprinsip rugi di awal
usaha, karena selanjutnya bisa untung terus.

c. Menentukan harga jual berdasar tujuan khusus

Strategi terakhir, dengan menggunakan pendekatan tujuan khusus. Yakni,

tujuan apa yang ingin dicapai dari harga jual tersebut. Apakah sekedar

meningkatkan jumlah penjualan, atau mendongkrak image produk, atau

karena hal lain.

3. Menghitung BEP makanan Internasional

BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau

investasi suatu kegiatan usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal.

Produksi minimal suatu kegiatan usaha harusmenghasilkan ataumenjual produknya

agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak

memperoleh laba dan tidak menderita kerugian.

Analisa BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau

volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha

tersebut tidakmengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak,

jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini

dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini, dimana BEP

produksi dan BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

               
             

BEP Produksi  =  Total Biaya/Harga Penjualan

                              

BEP Harga =    Total Biaya /    Total Produks


        

Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan produk makanan

internasional sebesar Rp 190.700,-/paket, sedangkan total produksi menghasilkan

120 bungkus per paket, dan jika harga produk makanan internasional dihargai Rp.

5000 per bungkus maka:

  
BEP Produksi = 38 Bungkus ( lihat contoh pada buku paket)

BEP Harga = 1.600/bks

                  

Anda mungkin juga menyukai