Anda di halaman 1dari 17

Menghitung Titik Impas ( Break Event Point) Usaha

Makanan Internasional (Spaghetti)

Disusun Oleh :
Pembimbing : Amida Amelia
Kelompok : 3
Anggota : 1. Aisyah Nurul Hidayah (03)
2. Intan Lestari (19)
3. M. Faishal Rafi (25)
4. Nurul Azmi (27)
5. Renanti Ayu Pramesty (28)
6. Wafiq Dwi Taga (33)
7. Wahdah Samiul Ilmi (34)
Kelas : XI MIPA 3
Menghitung Titik Impas ( Break Event Point)
Usaha Makanan Internasional (Spaghetti)

1. Pengertian Titik Impas ( Break Event Point)


Break Event Point adalah suatu keadaan diamana dalam
suatu kegiatan usaha,seorang wirausahawan tidak dapat
untung maupun rugi/impas (penghasilan total biaya).
Sebelum memproduksi suatu produk, seorang wirausahawan
terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang
diinginkan dan ketika menjalankan usaha tentunya akan
mengeluarka biaya produksi.
Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat
berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula
sebaliknya,sehingga dengan penentuan titik impas
tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang
pada penjualan.
Dengan analisis titik impas dapat ditetapkan penjualan
dengan harga yang bersaing tanpa melupakan
laba/keuntungan yang diinginkan.
Dengan adanya cara tersebut sangat membantu wirausahawan
dalam :
1. Perencanaan keuangan
2. Penjualan
3. produksi
Sehingga wirausahawan dapat mengambil keputusan untuk
meminimalkan kerugian,dan memaksimalkan
keuntungan,dan melakukan prediksi keuntungan yang
diharapkan melalui penentuan harga jual persatuan,produksi
minimal,pendesaian produk,dan lainnya.
Dalam penentuan titik impas perlu diketahui terlebih dulu
hal-hal dibawah ini agar titik impas dapat ditentukan dengan
tepat,yaitu :
a. Tingkat laba yang ingin dicapai dalam suatu periode.
b. Kapasitas produk yang tersedia,atau yang mungkin dapat
ditingkatkan.
c. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan,mencakup biaya
tetap maupun biaya variabel.
2. Strategi Menetapkan Harga Jual Makanan Internsional
Menentukan harga jual produk yang pas perlu memerlukan
perhatian khusus dalam memulai usaha makanan
internasional.
Jika menetapkan harga yang terlalu mahal,keuntungan
banyak namun konsumen sedikit,demikian pula sebaliknya.
Untuk itu,para wirausahawan harus jeli dalam menentukan
harga jual.
Perlu adanya strategi dalam menentukan harga jual, yaitu
sebagai berikut :
a. Menentukan harga jual berdasarkan biaya produksi.
caranya hanya dengan menghitung berapa biaya total yang
dikeluarkan kemudian ditambahkan dengan margin
keuntungan yang diinginkan.Cara ini sering digunakan
karena mudah.
contohnya : misalkan total biaya produksi adalah Rp.
20.000,- kemudian tinggal menambah margin keuntungan
yang dinginkan misal 20%, maka harga jual produk tersebut
Rp. 20.000 + ( Rp.20.0000 + 20%) = Rp. 24.000,-
b. Menentukan harga jual berdasarkan kompetisi
Cara kedua ini baiasa digunakan oleh wirausahwan yang baru
memulai usahanya.
Caranya dengan membandingkan harga jual kompetitor sebelum
memutuskan untuk menetapkan harga jual produknya.
Biasanya harga produk baru akan lebih murah daripada
sebelumnya.
Meski murah tetapi tetap mendapat keuntungan.Bedanya,margin
keutungan leih sedikit dibanding kompetitor.
Pada beberapa kasus, ada wirausahawan yang berani rugi saat
menetapkan strategi ini. Namun jika modal kita pas-pas an jangan
menggunakan strategi ini .
Beda halnya jika modal yang cukup besar,tidak masalah jika rugi diawal
karena selanjutnya bisa untung keras.
c. Menentukan harga jual berdasarkan tujuan khusus
Strategi terakhir ini, dengan menggunakan pendekatan
khusus. Yakni, tujuan apa yang ingin dicapai dari harga jual
tersebut.
Apakah sekedar meningkatkan jumlah penjualan,atau
mendongkrak image produk, atau karena hal lain.
3.Menghitung BEP Makanan Internasional
BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu
pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan usaha
atau sebagai penentu batas pengembalian modal.
Produksi minimal suatu kegiatanusaha harus menghasilkan
atau menjual produknya agar tidak mengalami kerugian.
BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh
laba dan tidak mengalami kerugian.
Analisa BEP merupakan alat analisi untuk mengetahui batas
nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk
mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha tersebut tidak
mengalami keuntungan maupun kerugian.
Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih
besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan
BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku
saat ini, dimana BEP produksi dan BEP harga dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
BEP Produksi = Total Biaya
Harga Penjualan

BEP Harga = Total Biaya


Total Produksi
Contoh :
Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan
produk makanan internasional sebesar Rp. 190.700,-
/paket, sedangakan total produksi menghasilkan 120
bungkus per paket, dan jika harga produk makanan
internasional dihargai Rp. 5000,- per bungkus maka :
BEP Produksi = Rp. 190.700
Rp. 5000
= 38 bungkus
BEP Harga = Rp. 190.700
120 bungkus
= Rp. 1.600 / bungkus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai