Anda di halaman 1dari 22

3 Aspek Untuk Klasifikasi

Desa Menurut Daldjoeni

YAYAN SURYANA
3 Aspek Untuk Klasifikasi Desa Menurut Daldjoeni

Klasifikasi atau penggolongan desa didasarkan pada beberapa aspek


yang ada pada desa. Termasuk Klasifikasi Desa Menurut Daldjoeni
yang juga menggunakan beberapa aspek untuk menggolongkan desa.
Nathaniel Daldjoeni atau yang lebih dikenal dengan N.Daldjoeni
adalah salah satu ilmuwan geografi di Indonesia yang membagi desa
menjadi beberapa klasifikasi.

Klasifikasi yang disebutkan oleh Daldjoni didasari dari 3 aspek yang


ada pada desa. Dari aspek-aspek tersebut terbagilah desa menjadi
beberapa klasifikasi. Berikut 3 aspek yang digunakan dalam
Klasifikasi Desa Menurut Daldjoeni, yaitu
Klasifikasi Desa Menurut Daldjoeni, yaitu

1. Kegiatan 2. Tingkat
3. Potensi
Pokok Kemampuan
Desa
Masyarakat Desa
1. Kegiatan Pokok Masyarakat

Desa Agrobisnis

Desa Agroindustri

Desa Pariwisata

Desa Industri Non Pertanian


Desa Agrobisnis

Desa agrobisnis adalah desa yang


kebanyakan penduduknya melakukan
kegiatan produksi, pengolahan dan
distribusi hasil pertanian sendiri. Jenis
hasil pertanian yang didistribusikan
bisa berupa hasil panen sawah seperti
tanaman palawija, hasil kebun buah,
atau peternakan
Desa Agroindustri

Desa agroindustri adalah desa yang penduduknya kebanyakan melakukan kegiatan


pengolahan bahan mentah hasil pertanian. Seperti industri makanan dan minuman.
Bahan hasil pertanian akan diolah menjadi barang matang yang siap konsumsi atau
barang setengah jadi.
Desa Pariwisata

Desa pariwisata adalah desa yang


memiliki objek wisata menarik untuk
dijadikan tempat liburan. Objek wisata
itu bisa berupa pemandangan
pegunungan, air terjun, tempat
bersejarah, atau tempat lain yang bisa
menarik perhatian orang untuk
mengunjunginya.
Desa Industri Non Pertanian

Desa dalam klasifikasi ini adalah


desa yang penduduknya
melakukan kegiatan produksi
barang bukan hasil pertanian.
Seperti industri barang elektronik
atau hasil tambang.
2. Tingkat Kemampuan Desa

Desa
Desa Swadaya Desa Swakarya
Swasembada
Desa Swadaya

Desa swadaya adalah desa yang


masyarakatnya mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri dengan apa yang
disediakan alam. Desa ini masih
tradisional dan hanya memproduksi
secukupnya yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan setiap harinya.
Desa Swakarya

Desa ini lebih maju jika dibandingkan


dengan desa swadaya. Masyarakatnya
sudah bisa memanfaatkan hasil produksi
yang berlebih untuk dijual ke desa lain.
Interaksi ke luar desa mulai ada dan desa
mulai berkembang.
Desa Swasembada

Desa swasembada adalah desa yang


sudah mampu memanfaatkan dan
mengolah potensi yang ada di desa
dengan optimal. Kemampuan desa ini
bisa digunakan untuk mengembangkan
desanya.
3. Potensi Desa

Desa Desa Desa


Berpotensi Berpotensi Berpotensi
Tinggi Sedang Rendah
Desa Berpotensi Tinggi

Desa yang memiliki potensi tinggi biasanya


berada di perbatasan kota. Karena desa yang
terletak tidak jauh dari kota akan lebih
mudah terpengaruh oleh tatanan hidup dikota
yang dinamis. Yang berpengaruh pada
pengembangan potensi desa yang lebih
cepat.
Desa Berpotensi Sedang

Desa berpotensi sedang adalah desa yang


masih dalam proses pemahaman pengaruh
luar desa. Desa ini sudah mampu
mengembangkan potensi tapi belum optimal
karena kurangnya pengetahuan untuk
mengolah. Biasanya desa seperti ini terletak
cukup jauh dari kota sehingga pengaruh dari
luar desa sedikit terhambat.
Desa Berpoteni Rendah

Desa yang berpotensi rendah bukan


berarti desa tidak memiliki potensi
apapun. Dikatakan rendah karena
potensi yang ada tidak dimanfaatkan
dengan optimal oleh penduduk desa.
Klasifikasi Desa Berdasarkan Kegiatan Pokok
Yang Dilakukan Masyarakat

Desa Desa Desa


Agraris Nelayan Industri
Desa agraris

Desa yang kebanyakan penduduknya melakukan


kegiatan pada sektor agraris atau pertanian
diklasifikasikan menjadi desa agraris. Mayoritas
penduduk desa bekerja sebagai petani atau pemilik dan
pengelola kebun. Kegiatan di kesehariannya dilakukan
untuk mengelola lahan dan tumbuhan yang ditanam.
Sumber pendapatan utama desa ini berasal dari penjualan
hasil ladang atau sawah yang bernilai ekonomis.
Desa nelayan

Nelayan merupakan sebuah mata pencaharian yang


sangat wajar untuk penduduk desa yang jaraknya tidak
jauh dari laut. Kegiatan penduduknya lebih sering
mencari atau beternak ikan dan hewan laut lainnya.
Selain itu, desa ini juga biasanya penghasil utama bahan
yang berasal dari laut seperti tumbuhan laut dan mutiara.
Sehingga laut menjadi lapangan pekerjaan utama untuk
mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Desa industri

Desa industri adalah desa yang kegiatan


penduduknya berada pada bidang industri.
Kegiatannya lebih sering mengelola atau
memproduksi barang industri, baik industri kecil
maupun besar. Desa ini lebih mengutamakan
kreatifitas produk dan pemanfaatan tenaga manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Meskipun memberikan pembagian yang
berbeda, pada dasarnya Klasifikasi Desa
Berdasarkan Kegiatan Pokok menurut
Daldjoeni ini memiliki pokok pemikiran yang
sama. Kegiatan rutin yang dilakukan oleh
masyarakat dipengaruhi oleh potensi desa dan
pekerjaaan mereka sehari-hari.
Sekian dan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai