Anda di halaman 1dari 18

T u g a s

K e l o mp o k
Anggota kelompok:
1.Dwi sartika
2.Nur iptifa zahira
B.klasifikasi Desa
Klasifikasi desa berkaitan erta dengan perkembangan suatu wilayah perwilayahan
serta materi kajian tentang desa ini merupakan satu di antara banyak fokus kajian di
studi geografi, ciri-ciri desa berdasarkan kegiatan pokoknya adalah masyarakatnya
mempunyai satu profesi yang bsia diandalkan untuk memenuhi kehidupannya.
Klasifikasi desa bisa dikelompokkan menjadi beberpa bagian contohnya, desa
berdasarkan potensinya, desa berdasarkan pembangunanya dan desa berdasarkan
kegiatan pokok. Geografi desa merupakan cabang ilmu darui Ilmu Geografi. Dengan
latar berikut maka artikel ini menjerlaskan tentang desa berdasarkan kegiatan
pokok.
Desa Berdasarkan Kegiatan Pokok

Klasifikasi desa berdasarkan kegiatan pokok


biasanya terdapat desa yang bergantung pada
alam misalnya desa tradisional yang kegiatan
pokoknya berkaitan dengan alam, dari mulai
bercocok tanam, pengobatan, dan juga
pemerliharaan kesehatan.
Klasifikasi Desa Berdasarkan Kegiatan Pokok
Selain tiga jenis desa berdasarkan klasifikasi di
atas, Daldjoeni membagi klasifikasi desa
berdasarkan kegiatan pokok yang dilakukan
menjadi empat, yaitu:
1.Desa Agrobisnis
Desa agrobisnis adalah desa yang kegiatan pokok penduduknya adalah mengolah
lahan atau potensi alam, yang kemudian dapat disalurkan atau didistribusikan ke
luar desa agar bisa memperoleh hasil untuk memenuhi kebutuhan hidup. Suatu
daerah yang memiliki suasana kehidupan desa yang asri biasanya terdapat di jenis
desa agrobisnis. Barang yang didistribusikan dapat berupa hasil ladang, hasil hutan
atau hasil peternakan. Karakteristik dari desa Agrobisnis adalah masyarakatnya
masih bergantung pada hasil sumber daya alam sekitar.
ciri-ciri desa agrobisnis
a.barang yang didistribusikan
dapat berupa hasil ladang.
b.hasil hutan atau hasil
peternakan .
c.masyarakatnya masih bergantung pada hasil sumber daya alam sekitar.
Desa Agroindustri
Desa agroindustri adalah desa yang kegiatan
pokok penduduknya adalah melakukan
pengolahan bahan mentah hasil pertanian
atau hutan menjadi barang jadi atau
setengah jadi. Atau bisa pula dikatakan
bahwa, desa agroindustry adalah desa yang
memanfaatkan hasil dari desa agrobisnis
untuk dijadikan sebagai produk baru.
Kegiatan industri yang dilakukan biasanya
berupa industri makanan, minuman, atau
pakaian. Ciri dari desa agroindustri adalah
masyrakatnya cenderung masih mengelola
dan bergantung pada desa pengahasil
sumber daya alam.
Ciri-Ciri Desa agroindustri
a.meningkatkan nilai tambah
b.menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau
digunakan
c.meningkatkan daya simpan
d.menambah pendapatan dan keuntungan produsen
Desa Pariwisata
Desa pariwisata adalah desa yang mempunyai objek menarik untuk bisa dijadikan
sebagai destinasi wisata. Objek wisata yang ditawarkan dapat berupa keindahan alam,
tempat bersejarah atau tempat pembelajaran yang menarik. Kegiatan penduduk di desa
ini yaitu lebih banyak berkaitan dengan pengelolaan dan upaya memajukan objek
wisata yang ada agar banyak orang yang tertarik untuk mendatangi obyek wisata di
desa tersebut. Tipologi dari desa berdarkan kegiatan pokok terutama desa pariwisata
adalah sebagai besar masyarakatnya masi tergantung pada sektor pariwisata
Ciri-Ciri Desa pariwisata
a.Desa wisata terbuka atau spontaneous
b.Desa wisata enclave atau terstruktur
Desa Industri Non Pertanian
Desa industry non-pertanian adalah desa yang kegiatan pokok penduduknya yaitu
mengolah atau memproduksi bahan mentah (bukan hasil pertanian) menjadi barang
siap pakai. Bahan non pertanian yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa barang
hasil tambang atau galian. Unsur utama yang menunjang kehidupan di desa non
pertanian biasanya sektor industri.
Ciri-Ciri desa industri
a.pencaharian utama dibidang
industri kecil rumah tangga
Ciri-Ciri desa industri
a.pencaharian utama dibidang
industri kecil rumah tangga
Berdasarkan kemampuannya
desa dibedakan atas:
1.desa swadya (tradisional )yaitu desa yang
sebagian besar masyarakat dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri;
2.desa swakarya (transisi),yaitu desa yang keadaannya sudah
lebih maju dibandingkan desa swadaya.masyarakatnya sudah
mampu menjual kelebihan hasil produksi kedaerah
lain.interaksi dengan desa lain sudah ada;

3.desa swasembada (modern),yaitu desa yang sudah


mampu mengembangkan semua potensi yang dimiliki
desa secara optimal.
Ada Pertanyaan?
T e r i ma
K a s i h

Anda mungkin juga menyukai