Dewasa ini jumlah pengangguran semakan meningkat. Salah satu faktor yang menyebabkan hal
tersebut adalah kurangnya pengetahuan masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisnis dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya krisis
ekonomi di masyarakat. Padahal sesungguhnya pemanfaatan sumber daya alam dapat menciptakan
lapangan pekerjaan baru jika dijadikan usaha, salah satu contohnya usaha makanan khas daerah
yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan masyarakat.
Banyak jenis makanan khas daerah yang bisa dibuat dan memiliki daya jual yang cukup tinggi
Seseorang yang akan memulai usaha makanan khas daerah sebaiknya membuat perencanaan yang
disusun dalam sebuah proposal. Isi proposal meliputi penjelasan tentang :
a. Visi dan misi
b. Tujuan kegiatan usaha
c. Maksud kegiatan usaha
d. Profil usaha makanan khas daerah.
e. Strategi pasar
1. Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai
produk yang dibuat adalah produk yang dapat dinikmat oleh berbagai kalangan dari
asyarakat dengan tingkatan berbeda, anak anak hingga orang dewasa.
2. Targeting
Target pasar adalah pada kalangan masyarakat setempat pengguna produk.
3. Positioning
Positioning adalah inovasi dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan
makanan ini dengan makanan sejenis yang ada sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih
unggul dan kualitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk
yang dibuat.
f. Analisis SWOT sebagai kelayakan Usaha Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam
bidang usaha.Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan
terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
g. Proses Produksi Yaitu penjelasan tentang pelaksanaan kegiatan dalam membuat produk makanan
khas daerah dari mulai persiapan hingga pengemasan produk
Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Usaha Makanan Khas Daerah
ditawarkan dapat beresing dengan harga yang ditetapkan dengan pessing. Haya, Parikan
harga jual produkyang di tetapkan dapat menutup biaye biaya yang telah terjadi. Ini artinya
harus benar-benar jeli dan seliti dalam menghitung biaya yang terjadi, pastikan bahwa tidak
ada biaya yang tidak dimasukkan dalam perhitungan. Jika saja ada biaya yang tidak
terhitung, akas menyebabkan harga yang tidak tepat, sehingga akan berpengaruh terhadap
tingkat keuntungan, bahkan akan menyebabkan kerugian.
d. Kemanfaatan untuk usaha. Harga jual yang ditetapkan di nilai pantas jika harga dapat
memberikan keuntungan yang di harapkan. Seandainya saja keuntungan yang diharapkan
dapat tercapai, akan mempermudah dalam mengembangkan usaha yang sudah dirinti
3. Menghitung BEP
Dalam menghitung Break Even Point diperlukan komponen penghitungan dasar seperti
berikut ini
a. Find Cost. Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan ada walaupun tidak ada
kegiatan produksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dil
b. Variabel Cour. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung
dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti
variabel cost pasti akan meningkat Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dil
Selling Price Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
Diasumsikan dalam satu kali proses produksi digunakan 10 kg daging yang akan
menghasilkan sekitar 40 bungkus rendang ukuran 1/4kg. Perhitungan biaya produksi dan
keuntungannya adalah sebagai berikut
1) Biaya variabel
Jumlah
(Rp)
Total (Rp)
1000000
Daging
10 kg
1 paket
100000
25000
100000