Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PKWU

PERHITUNGAN TITIK IMPAS USAHA


PENGOLAHAN MAKANAN DAERAH

NAMA GURU:
HANUM WANGI WIBAWANTI, S.Pd.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
CHERYL ARDHIAN L. (XI MIPA 4/07)
MUHAMAD DAFFA A. (XI MIPA 4/17)
MUHAMMAD ARIF B. (XI MIPA 4/18)
MUHAMMAD IQBAL P. (XI MIPA 4/19)
NANA APRILIA RATNA M. (XI MIPA 4/20)
RISCA MAULIDYAH A. Z. (XI MIPA 4/24)

YAYASAN HANG TUAH CABANG SURABAYA


SMA HANG TUAH 1 SURABAYA
JALAN IKAN LUMBA-LUMBA 27, SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas membuat makalah dari mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan tentang Perhitungan Titik Impas Usaha Pengolahan Makanan
Daerah.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Mohon maaf jika kami ada
penulisan kata yang kurang tepat.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Perhitungan
Titik Impas Usaha Pengolahan Makanan Daerah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 10 Aguustus 2022

Kelompok 3 PKWU
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
A Latar Belakang............................................................................................4
B Rumusan Masalah.......................................................................................4
C Tujuan..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A Pengertian Titik Impas (Break Even Point)............................................6
B Strategi Menetapkan Harga Jual Makanan Internasional.....................7
C Menghitung BEP Makanan Internasional................................................8
D Taksiran Harga Jual...................................................................................9
E Biaya Tetap (Fixed Cost)...........................................................................11
F Biaya Variabel (Variable Cost).................................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A Simpulan.....................................................................................................12
B Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya para pelaku usaha mendirikan usaha tidak lain adalah
untuk memperoleh keuntungan yang dapat dipergunakan untuk
kelangsungan hidup, serta perkembangan usahanya. Untuk mencapai
keuntungan yang diinginkan maka perusahaan harus dapat meningkatkan
volume penjualan sehingga perusahaan mengetahui berapa besarnya
penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Sehingga diperlukan perhitungan Break Even Point (BEP) untuk
mengetahui titik impas pendapatan perusahaan.
Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu
merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan
usaha maka tentunya akan mengeluarkan biaya produsi, maka dengan
analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa
penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu
menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melupakan
laba yang diinginkan.
Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap
harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik
impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan jumlah harga yang pada
penjualan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Titik Impas (Break Even Point)?
2. Apa sajakah Strategi untuk Menetapkan Harga Jual Makanan
Internasional?
3. Bagaimanakah cara untuk Menghitung BEP makanan Internasional?
4. Taksiran harga jual?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Titik Impas (Break Even Point);
2. Untuk mengetahui Strategi untuk Menetapkan Harga Jual Makanan
Internasional;
3. Untuk mengetahui cara untuk Menghitung BEP makanan
Internasional; dan
4. Untuk mengetahui cara mentaksirkan harga jual.

D. Manfaat
1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume
penjualan, serta hubungan dengan kemungkinan memperoleh laba
menurut tingkat penjualan yang bersangkutan
3. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan yang diproduksi,
harga jual, dan biaya-biaya yang dikeluarkan sehingga laba rugi
perusahaan akan diketahui
4. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum (dalam unit produk
maupun satuan uang) agar perusahaan tidak menderita rugi
5. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
6. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah
dibaca dan dimengerti
7. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan harga jual
8. Sebagai bahan atau dasar pertimbangan dalam pengambilan
keputusan, terhadap hal-hal berikut :
a. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian
b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
keuntungan tertentu
c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak
menderita rugi
d. Untuk mengetahui bagaimana efek volume penjualan terhadap
keuntungan yang diperoleh
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Titik Impas (Break Even Point)


Break even point adalah suatu keadaan di mana dalam suatu kegiatan usaha,
seorang wirausahawan tidak mendapat untung maupun rugi/impas (penghasilan =
total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, seorang wirausahawan terlebih
dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan dan ketika menjalankan
usaha tentunya akan mengeluarkan biaya produksi. Hal tersebut dikarenakan
biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya,
sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan
harga yang pada penjualan.
Dengan analisis titik impas dapat ditetapkan penjualan dengan harga yang
bersaing tanpa melupakan laba yang diinginkan. Selanjutnya, dengan adanya
analisis titik impas tersebut akan sangat membantu wirausahawan dalam
perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga wirausahawan dapat
mengambil keputusan untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan
keuntungan, dan melakukan prediksi keuntungan yang diharapkan melalui
penentuan harga jual persatuan, produksi minimal, pendesainan produk, dan
lainnya.
Dalam penentuan titik impas perlu diketahui terlebih dulu hal-hal dibawah ini
agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:
a. Tingkat laba yang ingin dicapai dalam suatu periode;
b. Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan; dan
c. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun
biaya variabel.

B. Strategi Menetapkan Harga Jual Makanan Internasional


Menentukan harga jual produk yang pas perlu mendapat perhatikan yang
serius dalam memulai usaha makanan internasional. Jika harga yang ditetapkan
terlalu mahal, keuntungan banyak tapi konsumen sedikit, demikan pula jika
sebaliknya. Untuk itu, para wirausahawan makanan internasional harus jeli dalam
menetapkan harga jual. Perlu strategi yang jitu dalam menentukan harga jual. Ada
beberapa strategi dalam menentukan harga sehingga harga yang ditawarkan
masuk di akal para pembeli yaitu:

1. Menentukan harga jual berdasarkan biaya produksi


Cara ini sangat mudah dan paling disenangi oleh para wirausahawan
makanan internasional. Caranya hanya dengan menghitung berapa total biaya
yangdikeluarkan ditambahkan dengan margin keuntungan yang diinginkan,
makaitulah harga jual produk tersebut. Untuk harga jual produk makanan
internasional kami yakni omurice adalah total biaya produksi ditambah margin
keuntungan yakni sekitar 20%, maka harga jual produk kami adalah Rp 25.000,- +
(Rp 25.000,- x 20%) = Rp 30.000,-

2. Menentukan harga jual berdasarkan kompetisi


Cara kedua ini biasa dipakai oleh wirausahawan yang baru mau memulai
usaha. Cara ini dilakukan dengan membandingkan harga jual kompetitor sebelum
memutuskan untuk menetapkan harga jual produknya. Biasanya harga jual produk
baru lebih murah dari produk sejenis yang telah ada sebelumnya. Meski lebih
murah, biasanya tetap mendapat keuntungan. Bedanya, margin keuntungan yang
didapat lebih sedikit dibanding kompetitor. Dalam strategi ini kami akan menjual
produk kami dengan harga agak sedikit lebih rendah dari pesaing lain tetapi
dengan kualitas yang masih terjamin. Misalkan pedagang lain menjual omurice
seharga Rp 30.000,- maka kami akan menjual produk kami dengan harga Rp
25.000,- dengan perbedaan harga yang sedikit tapi akan menarik konsumen
karena biasanya konsumen akan lebih tertarik jika harga lebih murah. Dengan
begitu produk kami tidak kalah jika dijual di pasaran nantinya.

3. Menentukan harga jual berdasar tujuan khusus


Strategi terakhir, dengan menggunakan pendekatan tujuan khusus. Yakni,
tujuan apa yang ingin dicapai dari harga jual tersebut. Apakah sekedar
meningkatkan jumlah penjualan, atau mendongkrak image produk, ataukarena hal
lain. Jadi tujuan yang ingin dicapai dari harga jual produk kami yakni omurice
adalah untuk meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap produk kami dan
juga agar meningkat jumlah penjualan dari produk kami.

C. Menghitung BEP makanan Internasional


BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau
investasi suatu kegiatan usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal.
Produksi minimal suatu kegiatan usaha harus menghasilkan atau menjual
produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan di mana
usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Analisa BEP
merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume
produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha
tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan
layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi
saat inidan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini,
dimana BEP produksi dan BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

BEP Produksi          = 

BEP Harga      

Biaya produksi yang kami keluarkan untuk pembuatan produk makanan


internasional yakni omurice adalah sebesar Rp 300.000,-/paket, lalu total produksi
menghasilkan 200 bungkus per paket, dan harga produk makanan internasional
dihargaiRp 25.000,- per bungkus maka:

BEP Produksi          =  


                                   =  12 bungkus
BEP Harga                 =
                                    = Rp 1.500/bungkus

D. Taksiran Harga Jual


Tujuan penggunaan sistem biaya taksiran adalah:
1. Untuk jembatan menuju sistem biaya standar;
2. Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian siste
m biaya standar;
3. Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatan; dan
4. Untuk mengurangi biaya akuntansi.

Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan menggunakan dua


pendekatan yaitu full costing dan variabel costing.

 Dalam pendekatan taksiran biaya penuh (full costing)


Dalam pendekatan ini, taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai dasar
penentuan harga jual terdiri dari biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel
maupun yang bersifat tetap sebagai biaya yang dipengaruhi langsung oleh
volume produk dan biaya nonproduksi yaitu biaya administrasi dan umum
serta biaya pemasaran sebagai biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh
volume produk. Penentuan besarnya laba yang diharapkan perusahaan dapat
menggunakan pendekatan ROI (Return On investment) karena perhitungan
ROI dapat menggambarkan biaya yang harusnya ditutup dan return atas
investasi yang ditanamkan.

 Dalam pendekatan taksiran biaya variabel (variable costing)


Dalam pendekatan ini, taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai dasar
penentuan harga jual terdiri dari biaya variabel (biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel, biaya administrasi
dan umum, dan biaya pemasaran variabel) sebagai biaya yang dipengaruhi
langsung oleh volume produk dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap,
biaya administrasi dan umum tetap, dan biaya pemasaran tetap) sebagai biaya
yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produk. Markup yang
ditambahkan harus cukup untuk menutup semua biaya tetap dan laba yang
diharapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan
penentuan harga jual terhadap barang atau jasa yang diperoleh perusahan
memerlukan perhitungan yang tepat. Hal terpenting dalam melakukan
penentuan harga jual adalah dengan melakukan perhitungan yang matang
terhadap biaya yang digunakan dalam memeroleh barang atau jasa tersebut
serta melakukan pertimbangan dan perhitungan yang sesuai dengan laba yang
diharapkan perusahaan.
Contoh Taksiran Harga :
[Debit]Harga Pokok Penjualan (HPP)  Rp 2.870.000
[Kredit] Persediaan Produk Jadi Rp 2.870.000
Perhitungan harga pokok produk yang dijual adalah sebagai berikut:

 Persediaan produk jadi akhir bulan = 500 kg


 Produk selesai bulan Januari 2020 = 35.500
 Persediaan produk jadi akhir bulan = 1.000
 Jumlah produk yang terjual dalam Januari 2020:
= (a) + (b) – (c)
= (500 + 35.500) – 1.000
=  000
 Biaya taksiran per kg produk = Rp 82
 Harga pokok penjualan (HPP) = Rp 2.870.000

E. Biaya tetap (fixed cost)


Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang tidak
tergantung pada aktivitas produksi perusahaan. Dengan kata lain, biaya tetap
merupakan biaya yang tidak akan berubah meskipun terjadi peningkatan atau
penurunan produksi perusahaan. Biaya yang tergolong sebagai biaya tetap harus
selalu perusahaan bayarkan meskipun perusahaan sedang tidak menghasilkan
barang atau jasa apapun.
F. Biaya variabel (variable cost)
Biaya variabel atau variable cost adalah biaya perusahaan yang dapat berubah
mengikuti aktivitas produksi bisnis. Dengan kata lain, variable cost dapat
mengalami kenaikan ataupun penurunan tergantung pada volume produksi
perusahaan. Ketika produksi yang perusahaan lakukan meningkat, maka variable
cost akan naik. Sementara jika produksi yang perusahaan lakukan mengalami
penurunan, maka variable cost akan turun.
BAB 3
PENUTUP

A. SIMPULAN
Break Even Point  (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan
dimana perusahaan di dalam operasinyan tidak memperoleh keuntungan dan tidak
menderita kerugian. Tujuan dari analisis Break Even Point yaitu untuk
mengetahui pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan
akan mencapai laba tertentu.
Analisis Break Even Point secara umum dapat memberikan informasi
kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya,
dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjulalan tertentu.
Analisis Break Even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik Break Even
dapat dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini dapat dipertahankan
apabila biaya-biaya dan harga jual adalah konstan, karena naik turunnya harga
jual dan biaya akan mempengaruhi titik Break Even.

B. SARAN
           Tujuan dari analisis Break Even Point yaitu untuk mengetahui pada volume
penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai laba tertentu.
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar masyarakat Indonesia dapat lebih
melihat setiap peluang kecil untuk menghasilkan omset yang tidak terduga.
Diharapkan agar pembaca bisa ikut menggali potensi wirausaha masing-masing
untuk membantu melancarkan pertumbuhan dan perkembangan negara Indonesia
khususnya di bidang ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

http://chalisjr.blogspot.com/2016/03/makalah-tentang-analisis-break-
event.html

https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_11sma/siswa/
Kelas_11_SMA_Prakarya_dan_Kewirausahaan_S2_Siswa_2017.p
df

https://areacewe.com/418/strategi-menentukan-harga-jual-dalam-usaha-
makanan/

http://eprints.polsri.ac.id/3033/2/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai