Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PAPER

ANGGARAN PERUSAHAAN
“PT. USAHA MAJU”

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD RIDWAN
195090047

FAKULTAS BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 19 Januari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Pengertian Anggaran Penjualan......................................................................4
B. Tujuan dan Fungsi Penyusunan Anggaran Penjualan.....................................5
C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan.........7
D. Periode Anggaran Penjualan...........................................................................9
E. Langkah Dalam Menyusun Anggaran Penjualan............................................9
F. Bentuk Anggaran Penjualan...........................................................................10
G. Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran
Penjualan............................................................................................................10
H. Anggaran Penjualan.......................................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu perusahaan akan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin
meningkatnya aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Perkembangan suatu perusahaan menuntut kemampuan dan kecakapan dari para
pengelolanya dalam menjalankan kegiatan perusahaan, termasuk didalamnya
kemampuan dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi oleh
perusahaan. Keputusan-keputusan yang tepat oleh manajer berdasarkan hasil
pengukuran dan penganalisaan terhadap pelaksanaan aktivitas yang dijalankan
oleh perusahaan.
Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah untuk
mendapatkan laba atau keuntungan yang optimal sebagai sumber pembiayaan bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan perusahaan yang umumnya
menghasilkan pendapatan adalah bidang penjualan, baik dalam hal penjualan jasa
atau penjualan barang yang sesuai dengan bidang usaha pokok perusahaan
masing-masing.
Agar seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik, yang harus
dilakukan perusahaan adalah menyusun sistem perencanaan, koordinasi dan
pengendalian yang memadai bagi perusahaan tersebut. Dengan adanya system
perencanaan, koordinasi dan pengendalian yang baik, maka perusahaan
diharapkan dapat menyusun suatu perencanaan yang baik, sehingga perusahaan
dapat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan serta dapat
mengendalikan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut. Untuk
menjabarkan rencana tersebut diperlukan suatu alat manajemen yang disebut
anggaran.
Anggaran dalam suatu perusahaan diperlukan untuk semua jenis usaha,
tanpa anggaran suatu perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam menjalankan
operasinya, kesulitan tersebut antara lain dalam hal pengelolaan. Dalam
perusahaan keberadaan anggaran sangat diperlukan sebab perusahaan bertujuan
mencari laba yang optimal. Laba yang optimal dapat ditempuh dengan
2

memperbesar selisih antara jumlah pendapatan dengan beban-beban tersebut,


yaitu dengan menggunakan sumber dana yang seminimal mungkin untuk hasil
yang maksimal.
Perencanaan dan pengendalian terhadap aktivitas penjualan dapat
diwujudkan dengan cara menyusun anggaran penjualan yang merupakan proyeksi
penjualan yang diharapkan selama suatu periode. Karena anggaran penjualan
berkaitan langsung dengan angaran laba rugi yang mengandung unsur
ketidakpastian, maka diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam menyusunnya.
Bila perencanaan dan pengendalian terhadap kegiatan penjualan dapat
dilaksanakan dengan baik maka diharapkan perusahaan memperoleh laba seperti
yang diharapkan, sehingga kontinuitas dan perkembangan perusahaan terjamin
dan diharapkan akan terus menunjukkan perkembangan grafik yang semakin
meningkat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan
sub-sub masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian anggaran penjualan?
2. Apa saja tujuan, fungsi, dan kegunaan anggaran penjualan?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan?
4. Bagaimana cara-cara melakukan penaksiran penjualan dengan metode trend
moment dan metode trend least square?
5. Bagaimana konsep dan penyusunan anggaran penjualan?
6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan?

C. Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan sub-sub masalah yang telah diungkapkan diatas, maka tujuan
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian anggaran penjualan.
2. Mengetahui kegunaan anggaran penjualan.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
penjualan.
3

4. Mengetahui cara- cara melakukan penaksiran penjualan dengan metode trend


moment dan metode trend least square.
5. Mengetahui konsep dan penyusunan anggaran penjualan.
6. Mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
anggaran penjualan.
Manfaat yang diharapakan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai masalah yang dibahas.
2. Sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktekkan teori yang diterima
dibangku kuliah.
4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Penjualan


Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007), anggaran penjualan adalah
budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama
periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis
(kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu
penjualan serta tempat penjualannya.
Menurut Danang Sunyoto (2012), Anggaran penjualan adalah
menggambarkan penghasilan yang diterima karena adanya penjualan.
Dimaksudkan dengan anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran
yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama
periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis
(kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual,
harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah)
penjualannya.
Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa budget penjualan hanyalah
merupakan salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang
pemasaran (sales planning).
Ada beberapa definisi dari anggaran penjualan, diantaranya yaitu :
1. Anggaran yang menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan
perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis
barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.
2. Anggaran jualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses
menjual. Menjual (sell) berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan
harga tertentu dan pada saat tertentu. Penjualan (selling) berarti proses
kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk
didistribusikan ke tangan konsumen (pembeli). Jualan (sales) adalah hasil
penjualan atau hasil proses menjual. Jadi, penjualan memiliki arti yang
5

berbeda dengan jualan. Anggaran jualan disusun oleh fungsi penjualan


(manajer pemasaran). Anggaran jualan merupakan rencana tertulis yang
dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada
periode tertentu. Jualan merupakan unsur dapatan (revenues) yang disebut
dapatan jualan (sales revenues). Jualan terdiri atas jualan kotor dan jualan
bersih. Jualan bersih diperoleh setelah dikurang dengan potongan dan retur
jualan.
3. Anggaran penjualan yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk menjual (komisi
penjualan, gaji staff penjualan, pengiklanan, dan promosi penjualan) dan
untuk mendistribusikan barang kepada konsumen (biaya pemrosesan pesanan,
penanganan, penyimpanan, dan pengiriman)

B. Tujuan dan Fungsi Penyusunan Anggaran Penjualan


Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007) tujuan penyusunan
anggaran penjualan adalah “ Untuk merencanakan setepat mungkin tingkat
penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang
merupakan pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu,
khususnya di bidang penjualan “.
Sedangkan kegunaan dari anggaran penjualan adalah “ Sebagai pedoman
kerja, alat koordinasi dan pengawasan kerja serta sebagai dasar bagi penyusunan
budget-budget lainnya “.
Tujuan perencanaan penjualan merupakan langkah awal yang menjadi dasar
keputusan manajamen tentang pemasaran dan keputusan tersebut menjadi dasar
perencanaan penjualan yang komprehensif. Rencana anggaran penjualan dapat
dipergunakan untuk menyusun pembuatan bagian-bagian dari anggaran-anggaran
lainnya.
Adapun tujuan utama dilakukannya perencanaan penjualan adalah sebagai
berikut :
1. Mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa yang akan datang.
2. Memasukkan kebijakan dan keputusan manajamen ke dalam proses
perencanaan.
6

3. Memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari rencana


laba yang komprehensif.
4. Memudahkan pengendalian manajamen atas kegiatan penjualan yang
dilakukan.
5. Dasar penugasan bagi personalia yang bertanggungjawab atas rencana
penjualan.
Fungsi Anggaran Penjualan Secara umum, semua anggaran termasuk
anggaran penjualan, mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman
kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, dan sebagai alat pengawasan kerja
yang membantu manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Secara khusus,
anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran dalam
perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar yang bersaing,
anggaran penjualan harus disusun paling awal dari semua anggaran yang lain.
Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada
umumnya. Anggaran penjualan terlebih dulu disusun baru kemudian
komponen-komponen anggaran lainnya, sehingga dapat menggambarkan
suatu rencana anggaran komprehensip. Kemudian tahap berikutnya segara
dapat menyusun anggaran produksi untuk memenuhi jumlah barang jadi yang
harus segera diproduksikan untuk memenuhi target penjualan
2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap
pelaksanaan divisi Pemasaran. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi
adalah untuk memantau tugas terhadap divisi produksi supaya jangan
kehabisan persediaan barang jadi dan sebaliknya anggaran produksi
memantau ke bagian pembelian, sehingga terdapat keserasian dalam
membentuk anggaran komprehensip.
3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian. Anggaran penjualan
berarti penetapan target-target penjualan atas setiap anatomi organisasi
pemasaran yang dilakukan oleh para penjual, pengawas penjual, dan
manajermanajer pemasaran. Pihak-pihak yang disebutkan tadi perlu
7

diorganisasikan sesuai dengan daerah-daerah pemasaran guna mencapai


target penjualan yang tertera pada anggaran penjualan.
4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen. Keberhasilan
suatu anggaran komprehensif dalam suatu perusahaan tergantung pada
keberhasilan anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusunnya anggaran
penjualan secara terperinci memungkinkan manajemen lebih mudah untuk
menyusun anggaran lainnya adalah berpedoman pada anggaran penjualan.

C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan


Menurut M. Nafarin (2007 : 169), bahwa anggaran penjualan dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional;
keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan
konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau
konsumen industri.
2. Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal
kerja mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk
membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
3. Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya
penjualan berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
4. Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu
sehingga kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga
menjadi tertutup
5. Faktor Perkembangan Penduduk
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya
peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan
dan lain-lain.
6. Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
8

7. Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan
yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
8. Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah
kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun
harus dapat dipertahankan.
Sedangkan ada dua faktor lagi yang akan disebutkan dan harus
dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran penjualan menurut Tendi Haruman
dan Sri Rahayu (2007:45) yaitu:
1. Faktor Intern
Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan pengalaman
yang terdapat didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut yaitu:
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga,
waktu maupun tempat penjualannya.
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan,
seperti tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media
promosi, cara penetapan harga jual dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan
perluasannya diwaktu yang akan datang.
d. Tenaga kerja tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan
keahliannya, kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan
perluasannya diwaktu yang akan datang.
2. Faktor Ekstern
Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah data, informasi, dan pengalaman
yang terdapat di luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai pengaruh
terhadap budget penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain
berupa:
a. Keadaan persaingan dipasar.
b. Posisi perusahaan dalam persaingan.
c. Tingkat pertumbuhan penduduk.
9

d. Tingkat penghasilan masyarakat.


e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan,
yang terutama akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual
dalam budget penjualan yang akan disusun.
f. Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, maupun keamanan.
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan
kemungkinan perubahannya, dan sebagainya.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memprediksi penjualan
yang akan datang adalah :
1. Pengalaman masa lalu (volume penjualan)
2. Prospektif kebijaksanaan harga jual
3. Jumlah pesanan penjualan yang belum terpenuhi
4. Studi penelitian pasar
5. Kondisi ekonomi secara umum
6. Promosi
7. Persaingan dalam industri

D. Periode Anggaran Penjualan


Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 175), periode anggaran
penjualan:
1. Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)
Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan, anggaran
penjualan jangka panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan menyangkut
analisis mendalam mengenai potensi pasar di masa mendatang yang dapat
diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan perekonomian dan lain-lain.
2. Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)
Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu tahun
atau dua belas bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau bulanan. Anggaran
10

penjualan jangka pendek harus disusun berdasarkan daerah pertanggung


jawaban untuk memudahkan perencanaan dan pengendaliannya.

E. Langkah Dalam Menyusun Anggaran Penjualan


Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan
menurut M. Nafarin (2007 : 176), yaitu:
1. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.
2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3. Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan
penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
4. Memperhitungkan anggaran penjualan.
5. Menyusun anggaran penjualan

F. Bentuk Anggaran Penjualan


Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan
jika akan menyusun budget penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Namun harus mencakup
rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang
yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat
(daerah) penjualan.

G. Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran


Penjualan
a. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.
Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang
akan dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun
nantinya seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan
pengawasan perlu masing-masing jenis peroduk yang dijual tersebut
diketahui jumlahnya.
b. Rincian daerah pemasaran.
Bagi perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam penyusunan anggaran
penjualannya perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk perusahaan
tersebut akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta
11

memudahkan pengawasan penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang


luas ini akan dibagi menjadi beberapa daerah pemasaran dengan dasar-dasar
tertentu yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Dasar yang paling umum
digunakan adalah letak geografis dan tidak jarang pula yang mempergunakan
pembagian atas dasar kota tujuan atau kelompok kota tujuan pemasaran.
c. Diskriminasi harga
Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang
menetapkan harga yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah
pemasaran yang ada. Namun demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat
beberapa perusahaan yang menerapkan kebijakan diskriminasi harga untuk
daerah yang berbeda. Untuk perusahaan-perusahaan semacam ini harga yang
dapat ditentukan untuk masing-masing daerah pemasaran tersebut harus jelas
sehingga dapat diketahui dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika
harga untuk masing-masing daerah pemasaran ini tidak dijelaskan maka
penjualan produk perusahaan tersebut akan mengalami beberapa kesulitan
didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang berbeda antara
satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.
d. Potongan harga
Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai
adanya potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam
jumlah tertentu, atau pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali
mendapatkan perlakuan harga yang berbeda. Untuk memudahkan
pengawasan penjualan produk perusahaan ini, maka didalam anggaran yang
disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak potongan yang akan
diberikan oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian dengan
persyaratan-persyaratan khusus tersebut. Pengawasan pemberian potongan
pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah mempersiapkan
didalam anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan
dimana potongan pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya
dihubungkan dengan waktu pembayaran, maka lebih baik bila anggaran
penjualan yang disusun tersebut dilengkapi dengan anggaran potongan
pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran ini dapat disusun sendiri atau
12

berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang langsung digabungkan dengan
anggaran penjualan yang ada.
Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu
tahun. Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam
perusahaan tersebut selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga
dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan. Bahkan beberapa perusahaan yang
mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari pada pengecer, agen dan
distributor, tidak jarang disusun perencanaan penjualan produk perusahaan
perbulan dahulu baru kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan
menjumlahkan seluruh penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan yang
menyusun peramalan penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan
penjualan bulanan ini akan dilaksanakan atas dasar pola penjualan bulanan yang
telah ada dari beberapa periode yang telah lalu. Atas dasar pola ini ditentukan
berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada periode yang bersangkutan.
Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan,
semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan
koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualan perusahaan ini.

H. Anggaran Penjualan
PT. Usaha Maju yang berdiri pada tahun 2009 adalah perusahaan yang
memproduksi berbagai macam jenis boneka. Dalam menyusun anggaran
penjualan PT. Usaha Maju mengumpulkan data penjualan tahun lalu.
Data Penjualan untuk bulan berakhir Desember 2012
Keterangan Ukuran besar Ukuran sedang Ukuran kecil
Penjualan (unit) 3.000 5.000 8.000
Harga jual (unit) Rp. 100.000 Rp. 55.000 Rp. 20.000
Rp. 300.000.000 Rp. 275.000.000 Rp. 160.000.000
Untuk bulan Januari 2013, manajemen PT. Usaha Maju menargetkan penjualan
masing-masing sebanyak 5%.
PT. Usaha Maju
Anggaran Penjualan untuk Bulan Berakhir pada Januari 2013
Keterangan Ukuran besar Ukuran sedang Ukuran kecil
13

Penjualan (unit) 3.150 3.150 3.150


Harga jual (unit) Rp. 100.000 Rp. 55.000 Rp. 20.000
Rp. 315.000.000 Rp. 315.000.000 Rp. 315.000.000
Caranya :
1. Dengan menambahkan persentase kenaikan penjualan pada periode yang lalu.
Penjualan bulan Januari = penjualan bulan Desember x(1+
Pertumbuhan Bulan Januari).

Jadi penjualan (unit) untuk boneka di bulan Januari 2013 ialah


 Ukuran Besar 3000x(1+5%) = 3150 unit
 Ukuran Sedang 5000x(1+5%) = 5250 unit
 Ukuran Kecil 8000x(1+5%) = 8400 unit
2. Menghitung harga penjualan
Penjualan (Rp) = Penjualan (unit) x harga jual perunit
 Ukuran Besar 3150x Rp 100.000 = Rp 315.000.000
 Ukuran Sedang 5250x Rp 55.000 = Rp 288.750.000
 Ukuran Kecil 8400x Rp 20.000 = Rp 168.000.000
Dalam memperkirakan penjualan ada 4 metode yang dapat di pakai yaitu :
1. Metode Rata-rata Bergerak
2. Metode Trend Moment
3. Metode Perkiraan Asosiatif; Regresi dan Analisis Kolerasi
4. Metode Analisis Industri
Berikut contoh anggaran penjualan berdasarkan metode analisis industri
Pada bulan Desember 2012, PT. Usaha Maju menjual produknya sebesar 16.000
unit dan penjualan industri pada saat itu 50.000 unit. Pada bulan Januari, Februari
dam Maret tahun 2013 mengalami kenaikan penjualan industri sebesar 5%, 10%,
dan 5%. Pangsa pasar untuk ketiga bulan tersebut sama seperti tahun sebelumnya.
Caranya :
1. Hitunglah pangsa pasar untuk perusaah PT. Usaha Maju
 Pangsa pasar bulan Desember 2013 = penjualan perusahaan/ penjualan
indutri
 Pangsa pasar bulan Desember 2013 = 16.000/50.000 = 32%
14

2. Setelah mendapatkan pangsa pasar perusahaan, kemudian menghitung


kenaikan penjualan industri dan penjualan perusahaan.

Bulan Januari 2013


 Penjualan industri 2013 = 50.000 x(1+5%) = 52.500 unit
 Penjualan perusahaan 2013 = 52.500 x 32% = 16.800 unit
Bulan Februari 2013
 Penjualan industri = 52.500 x (1+10%) = 57.750 unit
 Penjualan perusahaan = 57.750 x 32% =18.840 unit
Bulan Maret 2013
 Penjualan industri = 57.750 x (1+5%) =60.638 unit
 Penjualan perusahaan =60.638 x 32% =19.405 unit
PT. Usaha Maju
Anggaran Penjualan untuk Triwulan yang berakkhir 31 Maret 2013
Ukuran Ukuran Ukuran
Keterangan Total
Besar Sedang kecil
Januari 4000 5000 6800 16800
Februari 4840 6000 8000 18840
Maret 4905 6500 8500 19405
15

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan
datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang
akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan
dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
Didalam anggaran penjualan terdapat sedikitnya dua metode penaksiran, yang
pertama metode trend moment dan yang kedua adalah metode trand least square.
Adapun tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses
perencanaan.
3. Memberikan informasi dalam profit planing control.
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.
Pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya suatu
perusahaan akan menghadapi dua permasalahan utama yang mempunyai
hubungan timbal balik sangat erat, yaitu permasalahan yang berhubungan dengan
penjualan dan permasalahan yang berhubungan dengan produksi. Dari
permasalahan ini terdapat dua alternatif hubungan timbal balik antara anggaran
penjualan dan anggaran produksi. Alternatif pertama adalah besar kecilnya
perusahaan dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan. Sedangkan alternatif kedua
adalah besar kecilnya penjualan dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Dan
lebih baik menggunakan trend garis lengkung untuk semua produk agar dapat
melihat metode mana yang lebih baik bagi produk tertentu dengan melihat standar
kesalahan prediksi masing-masing produk dengan kedua metode.
16

DAFTAR PUSTAKA

AgusAhyari. (1989). Anggaran Perusahaan: Pendekatankuantitatif. (Buku I).


Yogyakarta: BPFE.
Asri Sw., Marwan. (1982). PeramalanPenjualan. Yogyakarta:
PenerbitFakultasEkonomi UGM.
Munandar. (1989). Budgeting. (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE.
Ridwan Iskandar Sudayat, SE:
http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/91-pengertian-
penjualan.pdf
Dra. NarumondangBulanSiregar, MM:
http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-narumondang.pdf
Syihab El Zahry: http://arie.ngeblogs.com/2010/01/04/anggaran-penjualan/

Anda mungkin juga menyukai