Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH : ANGGARAN PERUSAHAAN

Dosen Pengampu :
Titin Eka Ardiana, S.E., M.Si

Oleh :

FITRI RAHAYU NURHASANAH ( 21441852 )

SITI ROHMATILLAH ( 21441862 )

FRENDA SENDY HANDIKA ( 21441869 )

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROSUS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2023
1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah – Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anggaran
Perusahaan dengan judul “ Anggaaran Penjualan.” Dalam makalah ini memaparkan tentang
materi – materi yang menyangkut dengan judul tersebut.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Bu Titin Eka Ardiana, S.E., M.Si
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Anggaran Perusahaan dan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Tentunya tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan kerendahan hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini dapat memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Ponorogo, 18 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan dan Manfaat 5
BAB II PEMBAHASAN 6
BAB III PENUTUP 19
BAB IV DAFTAR PUSTAKA 19

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan semakin luasnya kegiatan perusahaan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini berkembang pesat seiring dengan peradaban manusia yang semakin
canggih. Hal ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh perusahaan untuk mendapatkan
hasil yang maksimal sesuai target yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan tersebut
hanya akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Anggaran Penjualan terdiri dari
Forecast Judgement, Forecast Perhitungan Statistik, Forecast dengan metode-metode khusus.
Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan, yang diperoleh perusahaan
dengan menjual barang jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokoknya. Salah satu
cara manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan aktivitas perusahaan adalah
melalui anggaran. Anggaran merupakan rencana manajemen dengan asumsi bahan
penyusunan anggaran akan mengambil langkah-langkah positif untuk merealisasikan faktor –
faktor ketidakpastian untuk kemudian dilaksanakan. Penyusunan anggaran juga berfungsi
sebagai alat pengendalian yang berarti mengevaluasi atau menilai terhadap pelaksanaan
pekerjaan dengan cara memperbandingkan realisasi dengan rencana dan melakukan tindakan
perbaikan apabila dipandang perlu yaitu apabila terdapat penyimpangan yang merugikan.
Penyusunan Anggaran Penjualan merupakan penyusunan salah satu anggaran yang
mempunyai peranan penting dalam perusahaan, karena anggaran ini digunakan sebagai
standar pelaksanaan penjualan. Jika penyusunan anggaran penjualan memadai maka
pelaksanaan penjualan ini akan baik pula mengakibatkan peningkatan laba yang diinginkan
perusahaan dapat tercapai. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “ ANGGARAN PENJUALAN.”

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari anggaran penjualan.
b. Apa tujuan dari anggaran penjualan.
c. Faktor apa saja yang mempengaruhi anggaran penjualan.
d. Apa politik harga dalam anggaran penjualan.
e. Bagaimana langkah penyusunan anggaran penjualan serta pengaruh marketing
terhadap penjualan.

4
1.3 Tujuan dan Manfaat
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah anggaran perusahaan.
b. Untuk mengetahui konsep dan pengertian anggaran penjualan.
c. Untuk mengetahui kegunaan atau tujuan dari anggaran penjualan.
d. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan .
e. Untuk mengetahui pengaruh marketing terhadap penjualan serta langkah dalam
menyusun anggaran penjualan.

5
PEMBAHASAN
Dalam proses penyusunan anggaran perusahaan anggaran penjualan merupakan
bagian paling penting yang harus diperhatikan sebagai dasar pengambilan keputusan
managemen tentang penjualan perusahaan serta sebagai sarana untuk pendekatan terorganisir
dalam pembuatan anggaran penjualan yang menyeluruh.

Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari produsen kepada
konsumen sebagai sasarannya. Menurut M. Munandar (2001) pengertian anggaran penjualan
adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan
selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas),
jumlah (kuantitas) harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah)
penjualannya. Sedangkan menurut Moekijat (2000) menyatakan bahwa anggaran penjualan
adalah suatu perkiraan yang layak tentang volume penjualan yang diharapkan. Bahwa pada
dasarnya anggaran itu merupakan serangkaian rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan secara cermat dalam satuan angka yang berlaku untuk
periode tertentu.

Anggaran penjualan adalah anggaran yang sudah direncanakan secara lebih jelas
terkait penjualan suatu produk perusahaan dalam kurun waktu periode yang akan datang. Di
dalamnya akan mencakup rencana terkait jenis produk yang nantinya akan dijual, jumlah,
harga jual produk per unitnya, serta waktu penjualan dan tempat atau daerah dilakukannya
penjualan.

Tujuan dari suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang apabila


perusahaan menjual barang/jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokoknya. Adanya
perubahan faktor – faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh besar kepada perusahaan
yang akn menimbulkan berbagai masalah. Masalah – masalah yang dihadapi suatu
perusahaan pada saat menjual barang/jasa pada umumnya adalah sebagai berikut :

1. Barang/jasa apa yang akan dijual.


2. Biaya – biaya yang perlu dikeluarkan agar barang atau jasa tersebut dapat terjual.
3. Berapa harga barang atau jasa tersebut agar mendatangkan keuntungan bagi
perusahaan tetapi tetap terjangkau oleh konsumen.

Anggaran penjualan tentunya sangat diperlukan dalam memulai suatu usaha dalam
perusahaan, sebab perusahaan dapat mengetahui berapa target penjualan dan berapa harga
yang akan dijual untuk setiap produknya pada periode yang akan datang. Dengan begitu
perusahaan dapat menargetkan penjualan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan.
Adapun tujuan paling utama dari anggaran penjualan adalah agar bisa merencanakan agaran
secara tepat pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data – data di periode
sebelumnya sebagai gambaran kejadian yang terjadi pada perusahaan di masa sebelumnya
terutama dalam hal penjualan. Selain itu anggaran penjualan juga dijadikan sebagai pedoman
kerja, koordinasi, dan juga pengawasan kerja serta sebagai dasar dalam penyusunan anggaran
lainnya.

6
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000) mengemukakan bahwa manfaat dari
anggaran penjualan adalah :

1. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa yang akan datang.


2. Untuk memasukan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalamproses perencanaan.
3. Untuk memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari rencana
laba yang menyeluruh.
4. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang
dilakukan.
Dari penjelasan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran penjualan
digunakan untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan, untuk memasukan
kebijakan manajemen ke dalam proses perencanaan, untuk memberikan informasi dari
rencana laba dan untuk memudahkan pengendalian manajemen dalam kegiatan penjualan.
Adapun komponen – komponen pokok konsep anggaran penjualan sebagai berikut :
1. Dasar – dasar penyusunan anggaran :
- Menyusun tujuan perusahaan.
- Menyusun strategi perusahaan.
- Menyusun forecast penjualan.
2. Menyusun anggaran penjualan :
- Anggaran promosi dan advertensi.
- Anggaran biaya – biaya penjualan.
- Rencana pemasaran.

Penyusunan anggaran penjualan harus sesuai dengan tujuan umum dan strategi
perusahaan. Anggaran penjualan disusun dengan menggunakan berbagai pendekatan
(approach). Sehingga diperlukan pertimbangan pendekatan mana yang nantinya akan
menguntungkan perusahaan. Dalam melakukan pendekatan tersebut ada beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan, seperti :

1. Karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan, seperti :


a) Luas pasar.
- Bersifat lokal.
- Bersifat regional.
- Bersifat nasional.
b) Keadaan persaingan.
- Bersifat monopoli.
- Bersifat persaingan bebas.
- Bersifat persaingan monopolistis.
c) Kemampuan pasar untuk menyerap barang.
d) Keadaan/sifat konsumen, apakah konsumennya merupakan konsumen akhir atau
konsumen industri.
2. Kemampuan finansial
- Kemampuan membiayai penelitian pasar yang dilakukan.
- Kemampuan membiayai usaha – usaha untuk mencapai target penjualan (modal
kerja).

7
- Kemampuan membeli bahan mentah untuk dapat memenuhi target penjualan.
3. Keadaan personalia.
- Apakah jumlah tenaga kerja yang tersedia cukup, kurang atau berlebihan.
- Apakah tenaga yang tersedia mampu untuk melakukan tugas – tugasnya agar target
yang ditentukan perusahaan tercapai.
4. Dimensi waktu.

Politik Harga Dalam Anggaran Penjualan

Masalah penetapan harga jual per unit produk adalah masalah yang paling utama
dalam penyusunan anggaran penjualan. Terdapat saling ketergantungan antara kuantitas
(volume) penjualan yang diharapkan dengan tingkat harga yang direncanakan. Karena itu
managemen harus memperhatikan kebijakan penetapan harga dalam suatu perusahaan. Dalam
hubungannya dengan volume penjualan ada 2 dasar penentuan harga yakni :

1. Estimasi terhadap kurva permintaan, yakni bahwa perubahan tingkat harga akan
mengakibatkan perubahan tingkat permintaan.
2. Kurva biaya per unit, yakni makin tinggi volume produksi maka makin besar biaya
yang ditanggung.

Adapun kesulitan bagi manager untuk mengambil keputusan bilamana memilih salah satu
dari dua kebijaksaan :

1. Menaikkan tingkat harga per unit produk tetapi volume penjualan dalam unit menurun
atau dengan
2. Menurunkan tingkat harga per unit produk tetapi volume penjualan akan meningkat.

Contoh kasus :

Sebuah perusahaan semula mengharapkan dapat menjual 5.000 unit produknya dengan harga
Rp. 2,00 per unit. Biaya-biaya yang ditanggung adalah Rp. 3.000,00 yang bersifat biaya tetap
dan Rp. 4.000,00 biaya variabel. Tetapi akhir-akhir ini diperkirakan bahwa target tersebut
tidak dapat dicapai lagi.

Manajemen dihadapkan pada tiga alternatif kebijaksanaan yakni:

1. Mempertahankan seperti apa yang direncanakan


2. Menaikkan harga 10%, turunnya volume dengan 10%
3. Menaikkan volume 10%, menurunkan harga dengan 10%

8
Mempertahankan Kenaikan volume
Kenaikan harga 10%
rencana 10%
Unit 5.000 4.500 5.500
Harga per unit Rp. 2,00 Rp. 2,20 Rp. 1,80
Penjualan Rp. 10.000,00 Rp. 9.900,00 Rp. 9.900,00
Biaya – biaya
Rp. 3.000,00 Rp. 3.000,00 Rp. 3.000,00
- Biaya tetap
- Biaya
Rp. 4.000,00 Rp. 3.600,00 Rp. 4.400,00
variabel
Total biaya Rp. 7.000,00 Rp. 6.600,00 Rp. 7.400,00
Laba Rp. 3.000,00 Rp. 3.300,00 Rp. 2.500,00

Meskipun antara alternatif (2) dan alternatif (3) terdapat kesamaan dalam nilai penjualan
(Rp. 9.900,00) tetapi alternatif (3) mempunyai beban biaya yang lebih besar. Hal ini
disebabkan karena menaikkan tingkat penjualan tentu tentu diikuti dengan kenaikan volume
produksi. Kenaikan volume produksi mengakibatkan kenaikan biaya variabelnya. Akibat
alternatif (2) mendatangkan laba yang lebih besar.

Jenis – Jenis Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan bisa kita kelompokkan berdasarkan beberapa variabel tertentu,


yang di dalamnya akan saling terintegrasi antara yang satu dengan yang lainnya. Berikut ini
adalah beberapa jenis anggaran tersebut.

a. Wilayah pemasaran. Anggaran penjualan ini dilakukan dengan membagi rencana


penjualan berdasarkan target wilayah geografis tertentu, seperti penjualan untuk
provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, dll.
b. Kelompok konsumen. Rencana anggaran penjualan juga bisa dikelompokkan
berdasarkan kelompok yang ingin dijadikan target penjualan perusahaan, contohnya
bisa berdasarkan kelompok umur tertentu, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pendapatan, dll.
c. Jenis produk. Dalam pengelompokan ini, perusahaan bisa membagi target penjualan
berdasarkan produk yang dihasilkan atau dijual oleh perusahaan tersebut. Contohnya,
target perusahaan dalam industri garmen yang lalu membagi jenis produknya, seperti
celana pendek, celana panjang, celana santai, kemeja lengan panjang, dll.
d. Kelompok wiraniaga. Dalam pengelompokkan wiraniaga, maka perusahaan harus
membuat rencana penjualan berdasarkan kelompok wiraniaga yang membagi target
volume penjualan yang harus dicapai oleh tiap wiraniaga atau setiap tim wiraniaga
yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
e. Waktu terjadinya penjualan. Rencana membuat anggaran penjualan juga bisa
dikelompokkan dengan berdasarkan target waktu yang ingin ditempuh oleh
perusahaan. Misalnya adalah anggaran bulanan, triwulan, enam bulan, tahunan, dll.

9
Pengaruh Upaya Marketing Terhadap Volume Penjualan

Terdapat pengaruh upaya marketing terhadap volume penjualan antara lain:

1. Tingkat harga yang lebih tinggi maka jumlah penawaran akan melebihi
permintaan. Sebaliknya harga lebih rendah maka jumlah yang diminta akan
melebihi penawaran.
2. Tinggi rendahnya anggaran yang disediakan untuk membiayai kegiatan-
kegiatan akan menentukan tinggi rendahnya penjualan yang diharapkan.

Dalam keadaan yang demikian para produsen dan penjual mempengaruhi pasar hasil
produksinya melalui variabel bukan harga, seperti mutu dan kelengkapan produk mereka,
syarat pembayaran, jasa pelayanan yang lain, distribusi yang merata sehingga mempermudah
calon pembeli mencari produk mereka, promisi yang intensif dan sebagainya.

Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik bila taksiran-taksiran yang termuat
didalamnya cukup akurat, Untuk dapat melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan
berbagai dasar informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus
diperhitungkan dalam menyusun anggaran penjualan dalam suatu perusahaan. Faktor yang
mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan menurut M. Nafarin (2007:169) sebagai
berikut :

1. Faktor pemasaran. Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau


internasional; keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas;
keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau
konsumen industri.
2. Faktor keuangan yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai
kemampuan modal kerja mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan,
seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-
lain.
3. Faktor ekonomis yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan
meningkatnya penjualan berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
4. Faktor teknis. Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target
penjualan yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
5. Faktor kebijakan perusahaan yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan
kualitas nomor satu sehingga kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan
nomor tiga menjadi tertutup.
6. Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya
peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-
lain.
7. Faktor kondisi negara meliputi politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
8. Faktor lainnya. Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah
kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus
dapat dipertahankan.

10
Namun ada 2 faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran
penjualan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) yaitu :

1. Faktor internal. Faktor – faktornya mencakup :


- Penjualan – penjualan tahun lalu ( kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun tempat
penjualannya).
- Kebijaksaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan (pemilihan
saluran distribusi, pemilihan media – media promosi, cara penetapan harga jual).
- Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya
diwaktu yang akan datang.
- Tenaga kerja tersedia, baik jumlahnya, ketrampilan dan keahliannya.
- Fasilitas – fasilitas lainnya yang dimiliki perusahaan.

2. Faktor eksternal. Faktornya mencakup :


- Keadaan persaingan pasar.
- Posisi perusahaan dalam persaingan.
- Tingkat penghasilan masyarakat.
- Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan yang akan
mempengaruhi harga jual dalam anggaran penjualan yang akan disusun.
- Agama, adat-istiadat, dan kebiasaan – kebiasaan masyarakat.
- Berbagai kebijakan pemerintah dalam segala bidang.
- Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
- Kemajuan teknologi, barang – barang substitusi, serta selera konsumen.

Periode Anggaran Penjualan

Menurut welsch Hilton dan Gordon (2000:175) periode anggaran penjualan dibagi
menjadi 2 periode yakni :

1. Anggaran penjualan jangka panjang ( strategi sales plan )

Anggaran penjualan jangka panjang adalah anggaran yang waktunya sesuai dengan
rencana perusahaan, umumnya anggaran ini ditentukan dengan jumlah tahunan. Selain itu,
anggaran jenis ini juga menyangkut analisis yang mendalam terkait potensi pasar di masa
depan yang bisa disebabkan oleh perkembangan populasi, keadaan ekonomi, dll.

2. Anggaran penjualan jangka pendek ( tactical sales plan )

Anggaran penjualan jangka pendek merupakan anggaran yang periodenya mencakup


dua belas bulan atau satu tahun, lalu bisa diperjelas lagi menjadi triwulan atau bulanan.
Anggaran jangka pendek harus dibuat dengan berdasarkan daerah pertanggungjawaban agar
mampu memudahkan penjualan dan juga pengendaliannya.

11
Menurut Agus Ahyari, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyusun
anggaran, yaitu :

1. Rincian jumlah dan juga jenis produk yang dijual oleh perusahaan.
2. Rincian daerah dilakukannya pemasaran
3. Diskriminasi harga yang diterapkan (yaitu menaikkan laba dengan cara menjual
barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar
alasan yang tidak berkaitan dengan biaya).
4. Diskon atau potongan harga, serta
5. Rincian penjualan.

Menurut M. Nafarin (2007:176) dalam menyusun anggaran penjualan langkah yang


perlu diperhatikan yaitu :

1. Mempertimbangkan faktor yang akan mempengaruhi anggaran penjualan.


2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3. Membuat taksiran tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk yang akan
dijual pada daerah tertentu.
4. Memperhitungkan anggaran penjualan.
5. Menyusun anggaran penjualan.

Dalam penyusunan anggaran penjualan ini mencakup tujuan perusahaan, strategi


perusahaan serta peramalan penjualan. Untuk lebih jelasnya ada beberapa langkah dalam
penyusunan anggaran penjualan yang dikemukakan oleh Gunawan Adi Saputro, yaitu :

1. Penentuan dasar-dasar anggaran


a. Penentuan relevant variable yang mempengaruhi penjualan.
b. Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan.
c. Penentuan strategi pemasaran yang dipakai.

2. Penyusunan rencana penjualan.


a. Analisa ekonomi. Dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek – aspek makro
seperti : moneter, kependudukan, kebijaksanaan – kebijaksanaan pemerintah di
bidang ekonomi, tekonologi, dan menilai akbatnya terhadap permintaan industri.
b. Melakukan analisa industri. Dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat
menyerap produk sejenis yang dihasilkan oleh industri.
c. Melakukan analisa prestasi penjualan yang lalu. Dilakukan untuk mengetahui posisi
perusahaan pada masa lalu, dengan kata lain mengetahui market share yang dimiliki
perusahaan di masa lampau.
d. Analisa penentuan prestasi penjulan yang akan datang. Dilakukan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan mencapoi target penjualan di masa depan, dengan
memperhatikan faktor – faktor produksi seperti : bahan mentah, tenaga kerja,
kapasitas produksi, keadaan permodalan.
e. Menyusun forecast penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan ysng diharapkan
dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti masa yang lalu (forecasted sales).

12
f. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan.
g. Menghitung rugi/laba yang mungkin diperoleh.
h. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak yang
berkepentingan.

Perusahaan dapat melakukan perhitungan peramalan penjualan produk perusahaan


melalui dua macam bentuk yaitu bentuk linier/garis lurus dan bentuk kuadrat/garis lurus dan
bentuk kuadrat/garis lengkung. Bentuk mana yang akan digunakan oleh perusahaan
tergantung dari bentuk mana yang paling sesuai dengan kondisi yang berlaku diperusahaan
saat ini. Adapun bentuk umum dari trend garis lurus dan garis lengkung yang sering
dipergunakan untuk penyusunan peramalan penjualan produk perusahaan tersebut adalah
sebagai berikut :

Y = a + bx untuk trend garis lurus, serta

Y = a + bx + cx2 untuk trend garis lengkung

Dimana :

Y = variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah peramalan penjualan produk
perusahaan.
a = konstanta yang akan menunjukan besarnya harga Y apabila X sama dengan 0 (nol)
b = variabel per x" yaitu menunjukkan besamya perubahan nilai Y dan setiap perubahan satu
unit x.
x = unit waktu, yang dapat dinyatakan dengan minggu, bulan, semester, tahun dan lainnya
tergantung kepada kesesuaian dari perusahaan itu sendiri.
Di dalam mempergunakan model peramalan penjualan produk perusahaan seperti
diatas, maka Y adalah merupakan variabel yang akan dicari atau variabel yang diramalkan. X
merupakan unit waktu, sehingga manajemen perusahaan yang akan menentukan untuk nilai
X, berapa besar peramalan tersebut akan dilakukan. Oleh karena itu dalam penyelesaian
peramalan tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu besarnya nilai a dan b untuk garis lurus
atau nilai a, b dan c untuk trend garis lengkung. Untuk mencari besarnya nilai a, b, dan c
maka dapat dilakukan dengan mempergunakan rumus-rumus sebagai berikut:

a = ∑Y/n dan b = ∑∑Y/∑X2 dengan syarat ∑X = 0 untuk trend garis lurus, dan

Y = a + bX

∑Y = n.a + b∑X

∑XY = a.∑X + b.∑X2

dengan syarat ∑X = 0 dimana n adalah sama dengan jumlah data.

13
Contoh Penyusunan Anggaran Penjualan

( kasus pabrik rokok “ kencana” surakarta)

Data dari tahun 1978 – 1982

Daerah penjualan rokok “kencana”

a. Jawa Tengah : Surakarta, Boyolali, Salatiga, Semarang, Klaten, Yogyakarta,


Magelang, Sragen, Kedung Banteng, tegal, Kudus, Purwodadi.
b. Jawa Timur : Pacitan, Nganjuk, Madiun, Malang, Surabaya, Bojonegoro.
c. Jawa Barat/DKI : Bandung, Bogor, Jakarta.
d. Sumatera Utara : Medan, Pematang Siantar.
e. Kalimantan Barat : Pontianak.
f. Sulawesi Utara : Manado, Gorontalo.
g. Bali : Denpasar.

Volume Penjualan

Tahun Penjualan
1978 335.691 bal
1979 346.428
1980 351.965
1981 317.134
1982 381.648

Perkembangan Produk yang Dihasilkan

Tahun 1981 memproduksi rokok yang setiap bungkus nya isi 10 batang. Tahun 1982 dengan
bungkus yang berisi 12 batang. Tahun 1983 dengan bungkus yang berisi 3 batang.

Setelah diketahui data 5 tahun terakhir dapat diestimasikan volume penjualan yang akan
dicapai pada tahun 1981 dengan metode moment :

Tahun Y (bal) X XY X₂
1978 335.691 bal 0 0 0
1979 346.428 1 346.428 1
1980 351.965 2 703.930 4
1981 317.134 3 951.402 9
1982 381.648 4 1.526.592 16
1.732.866 10 3.528.352 30

Y = a + bX

∑Y = n.a + b∑X

14
∑XY = a.∑X + b.∑X2

1.732.866 = 5a + 10b ......(1)

3.528.352 = 10a + 30b ......(2)

Atau

3.528.352 = 10a + 30b ......(2)

3.465.732 = 10a + 20b ......(1)

62.620 = 10b

b = 6262

a = 334.049,2

persamaan trend : Y = 334.049,2 + 6.262 X

volume penjualan tahun 1983 :

Y = 334.049,2 + 6.262 (5)

= 365.359,2 bal = 365.359

Perbandingan masing – masing jenis rokok :

Jenis rokok Jumlah %


@ 12 batang 21.922 bal 6%
@ 10 batang 336.130 bal 92%
@ 3 batang 7.307 bal 2%
Jumlah 365.359 bal 100%
Perkiraan harga jual per bal :

Rokok @ 12 batang = Rp. 31.500

Rokok @ 10 batang = Rp. 27.500

Rokok @ 3 batang = Rp. 12.000

15
Pendistribusian masing – masing rokok tiap daerah :

Catatan : distribusi masing – masing jenis rokok ke masing – masing daerah dianggap sama.
Data penjualan bulanan/kuartalan selama 5 tahun terakhir :

16
Cara ini yakni dengan melihat jumlah penjualan kuartal selama 5 tahun dan
membandingkannya dengan jumlah penjualan secara keseluruhan selama 5 tahun.
Kuartal I = 352.232/1.732.866 x 100% = 20,33%
Kuartal II = 449.432/1.732.866 x 100% = 25,94%
Kuartal III = 493.068/1.732.866 x 100% = 28,45%
Kuartal IV = 438.134/1.732.866 x 100% = 25,28%

Sehingga pada tahun 1983 jumlah rokok yang terjual pada setiap kuartal :

17
Setelah diperkirakan jumlah penjualan pada masing – masing kuartal dalam tahun
1983, maka dapat disusun suatu anggaran penjualan yang lebih lengkap sebagai berikut :

18
PENUTUP
Anggaran penjualan adalah anggaran yang sudah direncanakan secara lebih jelas
terkait penjualan suatu produk perusahaan dalam kurun waktu periode yang akan datang. Di
dalamnya akan mencakup rencana terkait jenis produk yang nantinya akan dijual, jumlah,
harga jual produk per unitnya, serta waktu penjualan dan tempat atau daerah dilakukannya
penjualan. Adapun tujuan paling utama dari anggaran penjualan adalah agar bisa
merencanakan agaran secara tepat pada periode yang akan datang dengan memperhatikan
data – data di periode sebelumnya sebagai gambaran kejadian yang terjadi pada perusahaan
di masa sebelumnya terutama dalam hal penjualan. Selain itu anggaran penjualan juga
dijadikan sebagai pedoman kerja, koordinasi, dan juga pengawasan kerja serta sebagai dasar
dalam penyusunan anggaran lainnya. anggaran ini harus dikelola dengan baik oleh
manajemen perusahaan dan dicatat secara rapi pada laporan keuangan perusahaan. Sehingga,
nantinya bisa dijadikan rujukan yang baik dalam menentukan kebijakan-kebijakan bisnis
perusahaan di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Gunawan Adisaputro dan Drs. Marwan Asri (2013). Anggaran Perusahaan. Yogyakarta
: BPFE.
Faisal Kurniawan.(2020). Makalah Anggaran Penjualan diakses pada tanggal 18 April 2023
dari https://www.studocu.com/id/document/universitas-indonesia/hukum-anggaran-dan-
keuangan-publik/pdf-makalah-anggaran-penjualan-compress/44563526
Repository Universitas Of Riau Perpustakaan Universitas Riau. Anggaran Penjualan.
Diakses pada tanggal 18 April 2023 dari
https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/9138/BAB%202%20ANGGA
RAN%20PENJUALAN.%2067500rugethw-5.pdf?sequence=4&isAllowed=y
Khaula Senastri. (2021). Anggaran Penjualan : Pengertian, Tujuan, dan Faktor yang
Mempengaruhi Anggaran Penjualan. Diakses pada tanggal 18 April 2023 dari
https://accurate.id/akuntansi/anggaran-penjualan/
Sukemi Kamto Sudibyo , S.Kom, M. Si.(2022). Pengaruh Upaya Marketing Terhadap
Volume Penjualan. Diakses pada tanggal 18 April 2023 dari https://komputerisasi-akuntansi-
d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Pengaruh-Upaya-Marketing-Terhadap-Volume-
Penjualan/e1f8e90f14c7d5639c727846807081f6ab67d7da

19

Anda mungkin juga menyukai