Dosen Pengampu :
Titin Eka Ardiana, S.E., M.Si
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROSUS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah – Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anggaran
Perusahaan dengan judul “ Anggaaran Penjualan.” Dalam makalah ini memaparkan tentang
materi – materi yang menyangkut dengan judul tersebut.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Bu Titin Eka Ardiana, S.E., M.Si
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Anggaran Perusahaan dan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Tentunya tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan kerendahan hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini dapat memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan dan Manfaat 5
BAB II PEMBAHASAN 6
BAB III PENUTUP 19
BAB IV DAFTAR PUSTAKA 19
3
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan dan Manfaat
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah anggaran perusahaan.
b. Untuk mengetahui konsep dan pengertian anggaran penjualan.
c. Untuk mengetahui kegunaan atau tujuan dari anggaran penjualan.
d. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan .
e. Untuk mengetahui pengaruh marketing terhadap penjualan serta langkah dalam
menyusun anggaran penjualan.
5
PEMBAHASAN
Dalam proses penyusunan anggaran perusahaan anggaran penjualan merupakan
bagian paling penting yang harus diperhatikan sebagai dasar pengambilan keputusan
managemen tentang penjualan perusahaan serta sebagai sarana untuk pendekatan terorganisir
dalam pembuatan anggaran penjualan yang menyeluruh.
Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari produsen kepada
konsumen sebagai sasarannya. Menurut M. Munandar (2001) pengertian anggaran penjualan
adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan
selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas),
jumlah (kuantitas) harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah)
penjualannya. Sedangkan menurut Moekijat (2000) menyatakan bahwa anggaran penjualan
adalah suatu perkiraan yang layak tentang volume penjualan yang diharapkan. Bahwa pada
dasarnya anggaran itu merupakan serangkaian rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan secara cermat dalam satuan angka yang berlaku untuk
periode tertentu.
Anggaran penjualan adalah anggaran yang sudah direncanakan secara lebih jelas
terkait penjualan suatu produk perusahaan dalam kurun waktu periode yang akan datang. Di
dalamnya akan mencakup rencana terkait jenis produk yang nantinya akan dijual, jumlah,
harga jual produk per unitnya, serta waktu penjualan dan tempat atau daerah dilakukannya
penjualan.
Anggaran penjualan tentunya sangat diperlukan dalam memulai suatu usaha dalam
perusahaan, sebab perusahaan dapat mengetahui berapa target penjualan dan berapa harga
yang akan dijual untuk setiap produknya pada periode yang akan datang. Dengan begitu
perusahaan dapat menargetkan penjualan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan.
Adapun tujuan paling utama dari anggaran penjualan adalah agar bisa merencanakan agaran
secara tepat pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data – data di periode
sebelumnya sebagai gambaran kejadian yang terjadi pada perusahaan di masa sebelumnya
terutama dalam hal penjualan. Selain itu anggaran penjualan juga dijadikan sebagai pedoman
kerja, koordinasi, dan juga pengawasan kerja serta sebagai dasar dalam penyusunan anggaran
lainnya.
6
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000) mengemukakan bahwa manfaat dari
anggaran penjualan adalah :
Penyusunan anggaran penjualan harus sesuai dengan tujuan umum dan strategi
perusahaan. Anggaran penjualan disusun dengan menggunakan berbagai pendekatan
(approach). Sehingga diperlukan pertimbangan pendekatan mana yang nantinya akan
menguntungkan perusahaan. Dalam melakukan pendekatan tersebut ada beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan, seperti :
7
- Kemampuan membeli bahan mentah untuk dapat memenuhi target penjualan.
3. Keadaan personalia.
- Apakah jumlah tenaga kerja yang tersedia cukup, kurang atau berlebihan.
- Apakah tenaga yang tersedia mampu untuk melakukan tugas – tugasnya agar target
yang ditentukan perusahaan tercapai.
4. Dimensi waktu.
Masalah penetapan harga jual per unit produk adalah masalah yang paling utama
dalam penyusunan anggaran penjualan. Terdapat saling ketergantungan antara kuantitas
(volume) penjualan yang diharapkan dengan tingkat harga yang direncanakan. Karena itu
managemen harus memperhatikan kebijakan penetapan harga dalam suatu perusahaan. Dalam
hubungannya dengan volume penjualan ada 2 dasar penentuan harga yakni :
1. Estimasi terhadap kurva permintaan, yakni bahwa perubahan tingkat harga akan
mengakibatkan perubahan tingkat permintaan.
2. Kurva biaya per unit, yakni makin tinggi volume produksi maka makin besar biaya
yang ditanggung.
Adapun kesulitan bagi manager untuk mengambil keputusan bilamana memilih salah satu
dari dua kebijaksaan :
1. Menaikkan tingkat harga per unit produk tetapi volume penjualan dalam unit menurun
atau dengan
2. Menurunkan tingkat harga per unit produk tetapi volume penjualan akan meningkat.
Contoh kasus :
Sebuah perusahaan semula mengharapkan dapat menjual 5.000 unit produknya dengan harga
Rp. 2,00 per unit. Biaya-biaya yang ditanggung adalah Rp. 3.000,00 yang bersifat biaya tetap
dan Rp. 4.000,00 biaya variabel. Tetapi akhir-akhir ini diperkirakan bahwa target tersebut
tidak dapat dicapai lagi.
8
Mempertahankan Kenaikan volume
Kenaikan harga 10%
rencana 10%
Unit 5.000 4.500 5.500
Harga per unit Rp. 2,00 Rp. 2,20 Rp. 1,80
Penjualan Rp. 10.000,00 Rp. 9.900,00 Rp. 9.900,00
Biaya – biaya
Rp. 3.000,00 Rp. 3.000,00 Rp. 3.000,00
- Biaya tetap
- Biaya
Rp. 4.000,00 Rp. 3.600,00 Rp. 4.400,00
variabel
Total biaya Rp. 7.000,00 Rp. 6.600,00 Rp. 7.400,00
Laba Rp. 3.000,00 Rp. 3.300,00 Rp. 2.500,00
Meskipun antara alternatif (2) dan alternatif (3) terdapat kesamaan dalam nilai penjualan
(Rp. 9.900,00) tetapi alternatif (3) mempunyai beban biaya yang lebih besar. Hal ini
disebabkan karena menaikkan tingkat penjualan tentu tentu diikuti dengan kenaikan volume
produksi. Kenaikan volume produksi mengakibatkan kenaikan biaya variabelnya. Akibat
alternatif (2) mendatangkan laba yang lebih besar.
9
Pengaruh Upaya Marketing Terhadap Volume Penjualan
1. Tingkat harga yang lebih tinggi maka jumlah penawaran akan melebihi
permintaan. Sebaliknya harga lebih rendah maka jumlah yang diminta akan
melebihi penawaran.
2. Tinggi rendahnya anggaran yang disediakan untuk membiayai kegiatan-
kegiatan akan menentukan tinggi rendahnya penjualan yang diharapkan.
Dalam keadaan yang demikian para produsen dan penjual mempengaruhi pasar hasil
produksinya melalui variabel bukan harga, seperti mutu dan kelengkapan produk mereka,
syarat pembayaran, jasa pelayanan yang lain, distribusi yang merata sehingga mempermudah
calon pembeli mencari produk mereka, promisi yang intensif dan sebagainya.
Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik bila taksiran-taksiran yang termuat
didalamnya cukup akurat, Untuk dapat melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan
berbagai dasar informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus
diperhitungkan dalam menyusun anggaran penjualan dalam suatu perusahaan. Faktor yang
mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan menurut M. Nafarin (2007:169) sebagai
berikut :
10
Namun ada 2 faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran
penjualan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) yaitu :
Menurut welsch Hilton dan Gordon (2000:175) periode anggaran penjualan dibagi
menjadi 2 periode yakni :
Anggaran penjualan jangka panjang adalah anggaran yang waktunya sesuai dengan
rencana perusahaan, umumnya anggaran ini ditentukan dengan jumlah tahunan. Selain itu,
anggaran jenis ini juga menyangkut analisis yang mendalam terkait potensi pasar di masa
depan yang bisa disebabkan oleh perkembangan populasi, keadaan ekonomi, dll.
11
Menurut Agus Ahyari, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyusun
anggaran, yaitu :
1. Rincian jumlah dan juga jenis produk yang dijual oleh perusahaan.
2. Rincian daerah dilakukannya pemasaran
3. Diskriminasi harga yang diterapkan (yaitu menaikkan laba dengan cara menjual
barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar
alasan yang tidak berkaitan dengan biaya).
4. Diskon atau potongan harga, serta
5. Rincian penjualan.
12
f. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan.
g. Menghitung rugi/laba yang mungkin diperoleh.
h. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak yang
berkepentingan.
Dimana :
Y = variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah peramalan penjualan produk
perusahaan.
a = konstanta yang akan menunjukan besarnya harga Y apabila X sama dengan 0 (nol)
b = variabel per x" yaitu menunjukkan besamya perubahan nilai Y dan setiap perubahan satu
unit x.
x = unit waktu, yang dapat dinyatakan dengan minggu, bulan, semester, tahun dan lainnya
tergantung kepada kesesuaian dari perusahaan itu sendiri.
Di dalam mempergunakan model peramalan penjualan produk perusahaan seperti
diatas, maka Y adalah merupakan variabel yang akan dicari atau variabel yang diramalkan. X
merupakan unit waktu, sehingga manajemen perusahaan yang akan menentukan untuk nilai
X, berapa besar peramalan tersebut akan dilakukan. Oleh karena itu dalam penyelesaian
peramalan tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu besarnya nilai a dan b untuk garis lurus
atau nilai a, b dan c untuk trend garis lengkung. Untuk mencari besarnya nilai a, b, dan c
maka dapat dilakukan dengan mempergunakan rumus-rumus sebagai berikut:
a = ∑Y/n dan b = ∑∑Y/∑X2 dengan syarat ∑X = 0 untuk trend garis lurus, dan
Y = a + bX
∑Y = n.a + b∑X
13
Contoh Penyusunan Anggaran Penjualan
Volume Penjualan
Tahun Penjualan
1978 335.691 bal
1979 346.428
1980 351.965
1981 317.134
1982 381.648
Tahun 1981 memproduksi rokok yang setiap bungkus nya isi 10 batang. Tahun 1982 dengan
bungkus yang berisi 12 batang. Tahun 1983 dengan bungkus yang berisi 3 batang.
Setelah diketahui data 5 tahun terakhir dapat diestimasikan volume penjualan yang akan
dicapai pada tahun 1981 dengan metode moment :
Tahun Y (bal) X XY X₂
1978 335.691 bal 0 0 0
1979 346.428 1 346.428 1
1980 351.965 2 703.930 4
1981 317.134 3 951.402 9
1982 381.648 4 1.526.592 16
1.732.866 10 3.528.352 30
Y = a + bX
∑Y = n.a + b∑X
14
∑XY = a.∑X + b.∑X2
Atau
62.620 = 10b
b = 6262
a = 334.049,2
15
Pendistribusian masing – masing rokok tiap daerah :
Catatan : distribusi masing – masing jenis rokok ke masing – masing daerah dianggap sama.
Data penjualan bulanan/kuartalan selama 5 tahun terakhir :
16
Cara ini yakni dengan melihat jumlah penjualan kuartal selama 5 tahun dan
membandingkannya dengan jumlah penjualan secara keseluruhan selama 5 tahun.
Kuartal I = 352.232/1.732.866 x 100% = 20,33%
Kuartal II = 449.432/1.732.866 x 100% = 25,94%
Kuartal III = 493.068/1.732.866 x 100% = 28,45%
Kuartal IV = 438.134/1.732.866 x 100% = 25,28%
Sehingga pada tahun 1983 jumlah rokok yang terjual pada setiap kuartal :
17
Setelah diperkirakan jumlah penjualan pada masing – masing kuartal dalam tahun
1983, maka dapat disusun suatu anggaran penjualan yang lebih lengkap sebagai berikut :
18
PENUTUP
Anggaran penjualan adalah anggaran yang sudah direncanakan secara lebih jelas
terkait penjualan suatu produk perusahaan dalam kurun waktu periode yang akan datang. Di
dalamnya akan mencakup rencana terkait jenis produk yang nantinya akan dijual, jumlah,
harga jual produk per unitnya, serta waktu penjualan dan tempat atau daerah dilakukannya
penjualan. Adapun tujuan paling utama dari anggaran penjualan adalah agar bisa
merencanakan agaran secara tepat pada periode yang akan datang dengan memperhatikan
data – data di periode sebelumnya sebagai gambaran kejadian yang terjadi pada perusahaan
di masa sebelumnya terutama dalam hal penjualan. Selain itu anggaran penjualan juga
dijadikan sebagai pedoman kerja, koordinasi, dan juga pengawasan kerja serta sebagai dasar
dalam penyusunan anggaran lainnya. anggaran ini harus dikelola dengan baik oleh
manajemen perusahaan dan dicatat secara rapi pada laporan keuangan perusahaan. Sehingga,
nantinya bisa dijadikan rujukan yang baik dalam menentukan kebijakan-kebijakan bisnis
perusahaan di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Gunawan Adisaputro dan Drs. Marwan Asri (2013). Anggaran Perusahaan. Yogyakarta
: BPFE.
Faisal Kurniawan.(2020). Makalah Anggaran Penjualan diakses pada tanggal 18 April 2023
dari https://www.studocu.com/id/document/universitas-indonesia/hukum-anggaran-dan-
keuangan-publik/pdf-makalah-anggaran-penjualan-compress/44563526
Repository Universitas Of Riau Perpustakaan Universitas Riau. Anggaran Penjualan.
Diakses pada tanggal 18 April 2023 dari
https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/9138/BAB%202%20ANGGA
RAN%20PENJUALAN.%2067500rugethw-5.pdf?sequence=4&isAllowed=y
Khaula Senastri. (2021). Anggaran Penjualan : Pengertian, Tujuan, dan Faktor yang
Mempengaruhi Anggaran Penjualan. Diakses pada tanggal 18 April 2023 dari
https://accurate.id/akuntansi/anggaran-penjualan/
Sukemi Kamto Sudibyo , S.Kom, M. Si.(2022). Pengaruh Upaya Marketing Terhadap
Volume Penjualan. Diakses pada tanggal 18 April 2023 dari https://komputerisasi-akuntansi-
d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Pengaruh-Upaya-Marketing-Terhadap-Volume-
Penjualan/e1f8e90f14c7d5639c727846807081f6ab67d7da
19