Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PAPER

ANGGARAN PERUSAHAAN
“PT. GILANG AJA”

DISUSUN OLEH:
GILANG SEPTIANSYAH
195090030

FAKULTAS BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 13 Januari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Penganggaran.................................................................................................3
2.2 Anggaran Penjualan.......................................................................................3
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan...........4
2.4 Prosedur Penyusunan Anggaran.....................................................................5
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................7
3.1 Pengertian Anggaran Penjualan.....................................................................7
3.2 Tujuan dan Kegunaan Anggaran Penjualan...................................................7
3.3 Manfaat Anggaran Penjualan.........................................................................8
3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan.........8
3.5 Hal Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran Penjualan.................9
3.6 Prosedur Penyusunan Anggaran Penjualan..................................................10
3.7 Anggaran Penjualan Perusahaan..................................................................11
BAB IV PENUTUP..............................................................................................13
4.1 Kesimpulan.................................................................................................13

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anggaran adalah suatu rencana terinci dan menyeluruh dari kegiatan
perusahaan yang dijabarkan dalam suatu kuantitatif untuk periode tertentu dimasa
yang akan datang, agar anggaran dapat berfungsi baik maka anggaran harus
disusun terperinci dan terpadu serta didukung oleh seluruh komponen perusahaan.
Pada umumnya angaran perusahaan disusun dari anggaran penjualan dan atas
dasar penjualan dapat disusun anggaran-anggaran lainnya yang dapat digunakan
untuk meningkatkan efektivitas pengendalian aktivitas perusahaan. Dalam proses
penyusunan anggaran atau perencanaan perusahaan anggaran penjualan
merupakan bagian paling penting dibanding anggaran lainnya, karena selain
sebagai petunjuk awal bagi anggaran lainnya. Anggaran penjualan juga berfungsi
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan manajemen tentang penjualan
perusahaan serta sebagai sarana untuk pendekatan terorganisir dalam pembuatan
anggaran penjualan yang menyeluruh.
Bagian penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting dalam
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. berdasarkan hal tersebut,
manajemen harus berupaya sebaik-baiknya agar seluruh kegiatan operasional
perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien demi tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan, yaitu memperoleh laba dan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen
bertumpu pada fungsi perencanaan dan pengendalian. Salah satu cara yang dapat
yang dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsifungsi tersebut
adalah dengan mengunakan anggaran. Pada umumnya angaran perusahaan
disusun dari anggaran penjualan dan atas dasar penjualan dapat disusun anggaran-
anggaran lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas
pengendalian aktivitas perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan
sub-sub masalah sebagai berikut:
2

1. Apa pengertian anggaran penjualan?


2. Apa tujuan, kegunaan dan manfaat dari penyusunan anggaran penjualan?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan?
4. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran
penjualan?
5. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran penjualan?
6. Bagaimana contoh penerapan dari penyusunan anggaran penjualan?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan sub-sub masalah yang telah diungkapkan diatas, maka tujuan
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui apa aitu anggaran penjualan;
2. Dapat mengetahui tujuan, kegunaan, dan manfaat dari penyusunan anggaran
penjualan dalam suatu perusahaan;
3. Dapat mengetahui faktor-faktor yang bisa mempengaruhi penyusunan
anggaran penjualan;
4. Dapat mengetahui apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
anggran penjualan;
5. Dapat memahami dengan baik bagaimana prosedur penyusunan anggaran
penjualan;
6. Dapat memahami dan memberikan contoh mengenai penerapan penyusunan
anggaran penjualan.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penganggaran
Prawironegoro dan Purwanti (2008) menyatakan bahwa penganggaran
adalah proses penyusunan anggaran yang dimulai dari pembuatan panitia,
pengumpulan, dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan
keuangan tiap-tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi,
dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa penganggaran mencakup
beberapa proses yaitu melakukan persiapan penyusunan rencana/anggaran seperti
halnya pembuatan panitia, melakukan pengumpulan data dan informasi yang
diperlukan, melakukan penyusunan anggaran secara sistematis,
mengkoordinasikan pelaksanaan anggaran atau tahap implementasi anggaran,
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran, menyusun kebijaksanaan
sebagai follow up dari hasil evaluasi.

2.2 Anggaran Penjualan


Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam
penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung
utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan (Nafarin,
2007). Anggaran penjualan yang bersifat tidak realistis seperti "over convidance"
atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan
juga akan ikut tidak realistis. Anggaran penjualan merupakan anggaran yang
menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa
mendatang yang didalamnya mencakup tentang jenis barang, jumlah, harga,
waktu serta tempat penjualan barang. Anggaran penjualan perlu dikembangkan
dengan teliti agar anggaran-anggaran operasi dan anggaran finansial saling isi
mengisi dan saling memantau dalam menyusun rencana anggaran komprehensip.
Anggaran penjualan dalam perusahaan berfungsi sebagai berikut:
1) Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada
umumnya.
4

2) Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap


pelaksanaan devisi pemasaran. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi
adalah untuk memantau tugas kepada devisi produksi supaya jangan
kehabisan persediaan barang jadi dan sebaliknya anggaran produksi
memantau ke bagian penjualan, sehingga terdapat keserasian dalam bentuk
anggaran komprehensip.
3) Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasaian. Anggaran penjualan
berarti penetapan target-target penjualan atas anatomi organisasi pemasaran
yang dilakukan oleh para penjual sesuai dengan daerah-daerah pemasaran
guna mencapai target penjualan yang tertera pada anggaran penjualan.
4) Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen. Keberhasilan
suatu anggaran komprehensip dalam suatu perusahaan tergantung kepada
keberhasilan anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusunnya anggaran
penjualan secara terperinci memungkinkan manajemen lebih gampang untuk
menyususn anggaran lainnya.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan


Nafarin (2007) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran penjualan dikelompokan menjadi dua faktor yaitu:
1) Faktor Internal
Faktor internal dalam perusahaan meliputi data, informasi, dan pengalaman
yang terdapat didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut antara lain
berupa:
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga,
waktu maupun tempat penjualannya.
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan,
seperti tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media
promosi, cara penetapan harga jual dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan
perluasannya diwaktu yang akan datang.
5

d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan


keahliannya, serta kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan
datang.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan
perluasannya diwaktu yang akan datang.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di
luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap anggaran penjualan
perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:
a. Keadaan persaingan dipasar.
b. Posisi perusahaan dalam persaingan.
c. Tingkat pertumbuhan penduduk.
d. Tingkat penghasilan masyarakat.
e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan,
yangterutama akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam
budget penjualan yang akan disusun.
f. Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, maupun keamanan.
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan
kemungkinan perubahannya, dan sebagainya

2.4 Prosedur Penyusunan Anggaran


Penyusunan anggaran yang digunakan oleh perusahaan menurut Supriyono
(2000) yaitu:
1) Top-Down Budgeting. Penganggaran top-down adalah anggaran yang
disusun oleh manajemen puncak untuk manajemen dibawahnya. Kelemahan
dari metode ini yaitu kurangnya komitmen bawahan, seringkali tidak dapat
dilaksanakan, sulit berhasil mencapai tujuan.
2) Bottom-Up Budgeting. Penganggaran bottom-up adalah anggaran yang
disusun sendiri oleh manajemen level bawah dan selanjutnya diserahkan ke
6

manajemen atas. Kelemahan dari metode ini yaitu seringkali tidak


mempertimbangkan keselarasan tujuan, kurang terkendali, tujuan yang ingin
dicapai terlalu mudah.
3) Gabungan. Penganggaran ini merupakan gabungan antara Top-Down
Budgeting dan Bottom-Up Budgeting.
Penyusunan anggaran harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan,
agar penyusunan anggaran dapat dilaksanakan dengan baik. Prosedur penyusunan
anggaran menurut Nafarin (2007) adalah sebagai berikut:
1) Tahap penentuan pedoman perencanaan (anggaran). Anggaran yang akan
dibuat pada tahun akan datang, hendaknya disiapkan beberapa bulan sebelum
tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat
dapat digunakan pada awal tahun anggaran.
2) Tahap persiapan anggaran. Manajer pemasaran sebelum menyusun anggaran
penjualan terlebih dahulu menyusun forecast penjualan (taksiran/ramalan
penjualan). Setelah itu kemudian manajer pemasaran bekerja sama dengan
para manajer untuk menyusun anggaran lainnya.
3) Tahap penentuan anggaran. Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat
dari semua manajer beserta direksi (direktur) untuk menyesuaikan rencana
akhir setiap komponen anggaran. Mengkoordinasikan dan menelaah
komponen anggaran, pengesahan dan pendistribusian anggaran.
4) Tahap pelaksanaan anggaran. Tahap ini adalah tahap dimana anggaran
dilaksanakan, untuk kepentingan pengawasan tiap manajer membuat laporan
realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran
disampaikan pada direksi.
7

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Anggaran Penjualan


Menurut M. Munandar (2001) pengertian anggaran penjualan adalah
sebagai berikut: anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang,
yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas), jumlah (kuantitas)
harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah)
penjualannya.
Sedangkan menurut Moekijat (2000) menyatakan bahwa: Anggaran penjualan
adalah suatu perkiraan yang layak tentang volume penjualan yang diharapkan.
Berdasarkan dua definisi di atas, Anggaran Penjualan adalah master budget
yang menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah barang jadi yang akan dijual
oleh perusahaan dan harga jual yang ditetapkan diharapkan diperoleh untuk
periode anggaran mendatang. Anggaran penjualan ini harus dibuat pertama kali
karena dalam melaksanakan usahanya, perusahaan memerlukan target pencapaian
penjualan untuk pengambilan keputusan yang lebih lanjut bagi manajemen dan
juga untuk dijadikan sebagai target berkaitan dengan pendapatan hasil usaha
perusahaan tersebut.

3.2 Tujuan dan Kegunaan Anggaran Penjualan


Anggaran penjualan merupakan bagian dari anggaran secara umum.
Menurut Munandar (2001) anggaran penjualan mempunyai tiga kegunaan pokok,
yaitu:
1) Sebagai pedoman kerja.
2) Sebagai alat koordinasi kerja.
3) Sebagai alat pengawasan kerja
8

Sedangkan secara khusus anggaran penjualan berguna sebagai dasar


penyusunan semua anggaran bagi perusahaan, untuk menghadapi persaingan
pasar, karena itu anggaran penjualan harus disusun paling awal dari semua
anggaran lain diperusahaan.
Anggaran Penjualan sangat dibutuhkan bagi perusahaan sebagai dasar
dalam menetapkan jumlah barang yang akan dijual yang tentunya berpengaruh
langsung bagi pendapatan usaha perusahaan. Anggaran penjualan juga dapat
menjadi dasar kuantitas kinerja perusahaan baik dalam segi waktu maupun
strategi dan kebutuhan lainnya.
Anggaran penjualan ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
pengambilan keputusan lebih lanjut bagi manajemen. Anggaran penjualan ini juga
dijadikan dasar dalam menentukan jumlah unit yang akan diproduksi dan tentunya
untuk kebutuhan informasi mengenai biaya-biaya yang diperlukan dalam proses
produksi kedepannya.

3.3 Manfaat Anggaran Penjualan


Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000) mengemukakan bahwa manfaat
dari anggaran penjualan adalah:
1) Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa yang akan
datang.
2) Untuk memasukan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses
perencanaan.
3) Untuk memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari
rencana laba yang menyeluruh.
4) Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang
dilakukan.
Apabila anggaran penjualan tidak disusun maka perusahaan tidak akan
memiliki dasar kinerja dan target mengenai usaha mereka, yang tentunya
akanmengakibatkan tidak teraturnya kinerja perusahaan. Dampak lain adalah
perusahaan tidak mampu membuat anggaran produksi dan biaya produksi dan
anggaran lainnya, walaupun bisa maka hasilnya akan tidak akurat dan tidak
memiliki dasar yang signifikan.
9

3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan


Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik bila taksiran-taksiran yang
termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan
realisasinya nanti. Untuk dapat melakukan penaksiran secara lebih akurat,
diperlukan berbagai dasar informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-
faktor yang harus diperhitungkan dalam menyusun anggaran penjualan dalam
suatu perusahaan.
Menurut M. Nafarin (2004) mengemukakan bahwa penyusunan anggaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) Faktor Pemasaran
a. Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional.
b. Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli atau bebas.
c. Keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen, apakah konsumen akhir
atau konsumen industri.
2) Faktor Keuangan Apakah model kerja perusahaan mampu untuk mencapai
target penjualan yang dianggarkan, seperti untuk: beli bahan baku, bayar
upah, biaya promosi produk, dan lainlain.
3) Faktor Teknis Apakah kapasitas terpasang seperti mesin dan alat mampu
memenuhi target penjualan yang dianggarkan, apakah bahan baku dan tenaga
kerja mudah didapat dan murah biayanya.
4) Faktor Ekonomis Apakah dengan meningkatkan penjualan akan
meningkatkan laba atau sebaliknya.
5) Faktor Lainnya Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah,
apakah kebijaksanaan pemerintah tidak berubah, sampai berapa lama
anggaran yang disusun masih dapat dipertahankan.

3.5 Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran


Penjualan
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam penyusunan
anggaran penjualan menurut Agus Ahyari (2002:208) adalah sebagai berikut,
1) Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan
2) Rincian daerah pemasaran
10

3) Diskriminasi harga
4) Potongan harga
5) Rincian penjualan bulanan
Dengan mempertimbangkan kepada beberapa hal tersebut diatas, maka
anggaran penjulan produk perusahaan dapat disusun. Semakin jelas anggaran
penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah pula manajemen
perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan
kegiatan penjualannya.
3.6 Prosedur Penyusunan Anggaran Penjualan
Sebagaimana telah penulis uraikan di atas bahwa anggaran penjualan
merupakan dasar bagi penyusunan anggaran-anggaran yang lainnya di
perusahaan. Oleh karena itu, dalam menyusun anggaran penjualan haruslah
secermat dan seakurat mungkin. Dalam penyusunan anggaran penjualan ini
mencakup tujuan perusahaan, strategi perusahaan serta peramalan penjualan.
Untuk lebih jelasnya ada beberapa langkah dalam penyusunan anggaran penjualan
yang dikemukakan oleh Gunawan Adi Saputro (2001), yaitu:
1) Penentuan Dasar-Dasar Anggaran
a. Penentuan relevant variable yang mempengaruhi penjualan.
b. Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan.
c. Penentuan strategi pasar yang dipakai.
2) Penyusunan Rencana Penjualan
a. Melakukan Analisis Ekonomi, dengan mengadakan proyeksi terhadap
aspek-aspek makro seperti Moneter, Kependudukan, Kebijaksanaan-
kebijaksanaan pemerintah dibidang ekonomi, Teknologi, serta menilai
akibatnya terhadap permintaan industri.
b. Melakukan Analisis Industri. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan masyarakat menyerap produk sejenis yang dihasilkan oleh
industri.
c. Melakukan Analisis Prestasi Penjualan Yang Lalu. Analisis ini dilakukan
untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa lalu. Dengan kata lain
untuk mengetahui market share yang dimiliki perusahaan dimasa lampau.
11

d. Analisis Penentuan Prestasi Penjualan Yang Akan Datang. Analisis ini


dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan mencapai target
penjualan dimasa depan, dengan memperhatikan faktor-faktor produksi
seperti: Bahan mentah, Tenaga kerja, Kapasitas Produksi, dan Keadaan
permodalan.
e. Menyusun Forecast Penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan yang
diharapkan dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti masa yang
lalu.
f. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan (Budgeted Sales).
g. Menghitung rugi/laba yang diperoleh (Budgeted Profit).
h. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak
yang berkepentingan.
Dari uraian di atas dapat diikhtisarkan bahwa penyusunan anggaran
penjualan yang tidak baik dapat mengakibatkan anggaran induk menjadi tidak
bermanfaat dan hanya merupakan pemborosan waktu serta usaha. Begitupun jika
anggaran penjualan tidak realistik maka sebagian besar atau bahkan semua bagian
dari perencanaan laba juga tidak realistik. Ketidakpastian akan kekuatan dan
faktor diluar kendali manajemen, mengakibatkan perencanaan penjualan
merupakan titik yang paling kritis yang dihadapi oleh suatu perusahaan.

3.7 Anggaran Penjualan Perusahaan


Penyusunan anggaran operasional perusahaan, pertama yang harus
dilakukan adalah membuat anggaran penjualan. Anggaran penjualan
menggambarkan penghasilan yang diterima karena penjualan.
Anggaran penjualan meliputi anggaran tentang jenis produk yang akan
dijual, volume produk, harga perunit, waktu penjualan, dan daerah penjualan.
Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya.

PERUSAHAAN MANUFAKTUR
PT. GILANG AJA
PENJUALAN
Tahun 2018, 2019, 2020, 2021, 2022

Tahun Penjualan Harga


12

(Pcs.) (Rp. / Pcs.)


2018 28.000 10.000
2019 30.000 10.000
2020 33.000 15.000
2021 34.000 15.000
2022 40.000 15.000

 Produk dijual didua kios yaitu Dept. A dan Dept. B dengan perbandingan
1:2
 Harga jual tahun 2022 perunit naik 20% dari harga jual tahun 2022
 Distribusi penjualan:
Waktu Dept. A Dept. B
Tw I 20% 20%
Tw II 20% 10%
Tw III 30% 30%
Tw IV 30% 10%

Penyelesaian:
 Ramalan Penjualan Tahun 2023
Persamaan (Trend Bebas)
N Tahun Penjualan (Y) X X2 XY
1. 2018 28.000 -2 4 -56.000
2. 2019 30.000 -1 1 -30.000
3. 2020 33.000 0 0 0
4. 2021 34.000 1 1 34.000
5. 2022 40.000 2 4 80.000
 165.000 0 10 28.000

Y = a + bx
a = 165.000/5 = 33.000 b = 28.000/10 = 2.800
Y = 33.000 + 2.800 (3) = 41.100
Ramalan penjualan tahun 2023 sebanyak 41.100 pcs. untuk dept. A dan dept. B
dengan perbandingan 1:2.
Dept. A = 1/3 x 41.000 = 13.800
Dept. B = 1/2 x 41.000 = 27.600 +
41.400

 Budget Penjualan Tahun 2023


Dept. A
Tw I  20% x 41.400 x Rp. 18.000 = Rp. 149.040.000
Tw II  20% x 41.400 x Rp. 18.000 = Rp. 149.040.000
Tw III  30% x 41.400 x Rp. 18.000 = Rp. 223.560.000
Tw IV  30% x 41.000 x Rp. 18.000 = Rp. 223.560.000 +
13

Anggaran penjualan setahun Rp. 745.200.000

Dept. B
Tw I  20% x 41.400 x Rp. 18.000 = Rp. 149.040.000
Tw II  10% x 41.400 x Rp. 18.000 = Rp. 74.520.000
Tw III  30% x 41.400 x Rp. 18.000 = Rp. 223.560.000
Tw IV  10% x 41.000 x Rp. 18.000 = Rp. 74.520.000 +
Anggaran penjualan setahun Rp 521.640.000

Total budget penjualan dept. A dan dept. B


Rp. 745.2000 + Rp. 521.640.000 = Rp. 7.973.640.000
14

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang meliputi
rencana tentang jenis kualitas barang yang akan dijual, jumlah kuantitas barang
yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat
atau daerah penjualannya. Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada
keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan penjualannya. Anggaran
penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari
laba secara maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan
mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain. Penyusunan anggaran
dipengaruhi beberapa faktor yaitu, faktor pemasaran, keuangan, teknis, ekonomis,
dan faktor lainnya. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam
penyusunan anggaran penjualan yaitu rincian jumlah dan jenis produk perusahaan
yaitu rincian daerah pemasaran, diskriminasi harga, potongan harga, dan rincian
penjualan bulanan. Anggaran penjualan merupakan dasar bagi penyusunan
anggaran lain di perusahaan. Oleh karena itu, dalam menyusun anggaran
penjualan haruslah secermat dan seakurat mungkin. Dalam penyusunan anggaran
penjualan ini mencakup tujuan perusahaan, strategi perusahaan serta peramalan
penjualan.

Anda mungkin juga menyukai