Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANGGARAN PERUSAHAAN

“Anggaran Penjualan”

Diajukan guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Anggaran Perusahaan


Dosen Pengampu: Drs. Sampeadi, M.S.

Disusun oleh:

Kelompok II

1. Wiwit Winarni H. 170810201016


2. Desyta Eka Nurlayli 170810201034
3. Estuufa Pujiasih 170810201073

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Anggaran
penjulan dan forecasting penjualan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Anggaran penjualan Dan forecasting
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jember, 04 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Anggaran Penjualan.........................................................................................................3
2.2 Konsep Anggaran Penjualan..............................................................................................................4
2.3 Perbedaan Forecast Penjualan dan Anggaran Penjualan....................................................................5
2.4 Faktor –Faktor yang harus dipertimbangan dalam Anggaran Penjualan............................................6
2.5 Politik Harga Dalam Anggran Penjualan...........................................................................................7
2.6 Pengaruh Upaya Marketing Terhadap Volume Penjualan.................................................................9
2.7 Langkah Dalam Menyusun Rencana Penjualan...............................................................................10
CONTOH SOAL ANGGARAN PENJUALAN....................................................................................11
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................................................15

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan suatu perusahaan menuntut kemampuan dan kecakapan dari para
pengelolanya dalam menjalankan kegiatan perusahaan, termasuk didalamnya
kemampuan dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi oleh
perusahaan.
Keputusan-keputusan yang tepat oleh manajer berdasarkan hasil pengukuran dan
penganalisaan terhadap pelaksanaan aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Salah
satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah untuk mendapatkan laba atau
keuntungan yang optimal sebagai sumber pembiayaan bagi kelangsungan hidup
perusahaan.
Kegiatan perusahaan yang umumnya menghasilkan pendapatan adalah bidang
penjualan, baik dalam hal penjualan jasa atau penjualan barang yang sesuai dengan
bidang usaha pokok perusahaan masing-masing. Agar seluruh kegiatan perusahaan
dapat berjalan dengan baik, yang harus dilakukan perusahaan adalah menyusun
sistem perencanaan, koordinasi dan pengendalian yang baik, maka perusahaan
diharapkan dapat menyusun suatu perencanaan yang baik, sehingga perusahaan dapat
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan serta dapat
mengendalikan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut. Untuk menjabarkan
rencana tersebut diperlukan suatu alat manajemen yang disebut anggaran.
Anggaran dalam suatu perusahaan diperlukan untuk semua jenis usaha, tanpa
anggaran suatu perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam menjalankan
operasinya, kesulitan tersebut antara lain dalam hal pengelolaan. Dalam perusahaan
keberadaan anggaran sangat diperlukan sebab perusahaan bertujuan mencari laba
yang optimal. Laba yang optimal dapat ditempuh dengan memperbesar selisih antara
Anggaran Penjualan Page 1 jumlah pendapatan dengan beban-beban tersebut, yaitu
dengan menggunakan sumber dana yang seminimal mungkin untuk hasil yang
maksimal.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan fungsi anggaran penjualan?
2. Apa Konsep anggaran penjualan?
3. Apa perbedaan forcasting penjualan dan anggran penjualan ?
4. Apa faktor pertimbangan penyusunan anggaran penjulan ?
5. Apa yang dimaksud politik harga dalam manajemem penjualan?
6. Apa pengaruh upaya marketing dalam manajemen penjualan ?
7. Apa saja langkah penyusunan anggaran penjualan ?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dan fungsi anggaran penjualan?
2. Mengetahui Konsep anggaran penjualan?
3. Mengetahui perbedaan forcasting penjualan dan anggran penjualan ?
4. Mengetahui faktor pertimbangan penyusunan anggaran penjulan ?
5. Mengetahui yang dimaksud politik harga dalam manajemem penjualan?
6. Mengetahui pengaruh upaya marketing dalam manajemen penjualan ?
7. Mengetahui saja langkah penyusunan anggaran penjualan ?

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anggaran Penjualan

Anggaran Penjualan merupakan dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas yang lain, dan


pada umumnya anggaran penjualan disusun paling dahulu dari anggaran-anggaran lainnya.
Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diperoleh
apabila perusahaan menjual barang/jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga
pokoknya.
Masalah-masalah utama yang dihadapi pada saat akan menjual suatu barang/jasa pada
umumnya adalah sebagai berikut:
1) Barang/jasa apa yang akan dijual.
2) Biaya-biaya yang perlu dikeluarkan agar barang/jasa tersebut dapat terjual.
3) Berapa harga barang/jasa tersebut agar mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tetapi
terjangkau oleh pembeli.
Masalah itu timbul karena perubahan faktor-faktor lingkungan yang mempunyai
pengaruh yang besar kepada perusahaan.
Sebagai contoh: sebuah perusahaan menjual suatu barang dengan tingkat harga dan
metode penjualan tertentu. Beberapa waktu yang lalu tingkat harga dan metode penjualan
tersebut dapat mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan. Akhir-akhir ini
dirasakan bahwa tingkat keuntungan makin lama makin menurun.
Seorang manajer penjualan yang sensitif tidak akan membiarkan hal ini berlarut-larut. Ia
akan berusaha mencari sebab-sebabnya, menganalisa dan kemudian menyusun rencana baru
untuk periode berikutnya. Mungkin pada periode yang akan datang diubah tingkat harganya
saja, tetapi mungkin pula diubah cara-cara penjualan yang dilakukan selama ini. Pada masa
dahulu menjual dilakukan tanpa mempertimbangkan fakta-fakta yang ada. Perusahaan
umumnya terlalu antusias dalam menentukan target yang harus dicapainya. Pertimbangan-
pertimbangan tentang dimana, apa, kapan, bagaimana dan kepada siapa solah-olah diabaikan
saja. Pada masa sekarang keadaannya sudah berbeda. Seorang manajer penjualan yang
modern selalu mengusahakan keseimbangan antara antusiasme dengan logika.

3
Fungsi anggaran penjualan yaitu:
1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada
umumnya. Anggaran penjualan terlebih dulu disusun baru kemudian komponen-
komponen anggaran lainnya, sehingga dapat menggambarkan suatu rencana anggaran
komprehensip. Kemudian tahap berikutnya segara dapat menyusun anggaran produksi
untuk memenuhi jumlah barang jadi yang harus segera diproduksikan untuk
memenuhi target penjualan.
2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan
divisi Pemasaran. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi adalah untuk
memantau tugas terhadap divisi produksi supaya jangan kehabisan persediaan barang
jadi dan sebaliknya anggaran produksi memantau ke bagian pembelian, sehingga
terdapat keserasian dalam membentuk anggaran komprehensip.
3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian. Anggaran penjualan berarti
penetapan target-target penjualan atas setiap anatomi organisasi pemasaran yang
dilakukan oleh para penjual, pengawas penjual, dan manajer-manajer pemasaran.
Pihak-pihak yang disebutkan perlu diorganisasikan sesuai dengan daerah-daerah
pemasaran guna mencapai target penjualan yang tertera pada anggaran penjualan.
4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen. Keberhasilan suatu
anggaran komprehensif dalam suatu perusahaan tergantung pada keberhasilan
anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusunnya anggaran penjualan secara
terperinci memungkinkan manajemen lebih mudah untuk menyusun anggaran lainnya
adalah berpedoman pada anggaran penjualan.

2.2 Konsep Anggaran Penjualan

1) Dasar-dasar penyusunan anggaran:


a. Menyusun tujuan perusahaan
b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menyusun forecast penjualan
2) Menyusun anggaran penjualan:
4
a. Anggaran promosi dan advertensi
b. Anggaran biaya-biaya penjualan
c. Rencana pemasaran

Dengan pengertian bahwa Forecasting dan Control atas penjualan dapat dilakukan, maka
semua kegiatan tersebut disusun rencananya secara terperinci. Dasar-dasar penyusunan
anggaran digunakan sebagai pegangan pokok dalam hal ini. Penyusunan anggaran penjualan
harus sesuai dengan tujuan umum perusahaan.

Anggaran penjualan disusun dengan menggunakan berbagai pendekatan (approach).


Jadi bukannya tanpa pertimbangan sama sekali. Masing-masing cara pendekatan mempunyai
konsekuensi yang berbeda-beda, sehingga perlu dipertimbangkan, cara pendekatan mana
yang paling menguntungkan.

2.3 Perbedaan Forecast Penjualan dan Anggaran Penjualan

Forecast Penjualan adalah suatu teknik untuk memproyeksikan tingkat permintaan


konsumen potensial pada suatu tahun tertentu, dengan berbagai asumsi yang tertentu.
Forecast penjualan akan berubah fungsinya menjadi salesplan, apabila manajemen
memasukkan unsur pertimbangan-pertimbangan subyektif, rencana, strategi, dan lain-lain.
Forecast penjualan merupakan suatu alat yang penting, yang dapat mempengaruhi manajer
dalam membuat perencanaan penjualan. Sedangkan Anggaran Penjualan adalah meliputi
perencanaan advertensi dan promosi, perencanaan biaya-biaya penjualan dan rencana
pemasaran. Rencana pemasaran inilah yang kemudian sering dianggap sama dengan rencana
penjualan, yaitu mengkuantifisir penjualan dalam rupiah dan unit untuk periode waktu yang
tertentu.

2.4 Faktor –Faktor yang harus dipertimbangan dalam Anggaran Penjualan


a) Karakteristik Pasar yang dihadapi perusahaan

Luas Pasar : bersifat local,regional,bersifat nasional.

Keadaan persaingan: bersifat monopoli, bersifat persaingan bebas, bersifat monopolistis.

5
Kemampuan pasar untuk menyerap barang.

Keadaan/sifat konsumen, apakah konsumennya merupakan konsumen akhir atau


konsumen industri.

b) Kemampuan Finansial

Kemampuan membiayai penelitian pasar yang dilakukan

Kemampuan membiayai usaha-usaha untuk mencapai target penjualan (modal keja).

Kemampuan membeli bahan mentah untuk dapat memenuhi target penjualan

Umpamanya perusahaan akan menentukan suatu target penjualan tertentu. Sebelumnya


harus dipertimbangkan apakah ada uang yang cukup untuk membeli bahan mentah,
membiayai penelitian, membiayai kegiatan promosi, agar target tersebut dapat dicapai.

c) Keadaan Personalia

Apakah jumlah tenaga kerja yang tersedia cukup, kurang atau berlebihan.

Apakah tenaga yang tersedia mampu untuk melakukan tugas-tugasnya agar target yang
ditentukan tercapai.

d) Dimensi waktu

Hal ini perlu diperhatikan sebab apabila membuat rencana terlalu awal, kemungkinan
akan terjadi perubahan keadaan, juga perlu dipertimbangkan sampai seberapa lama rencana
yang disusun tersebut masih reliable

Forecast penjualan, dapat dikatakan sebagai suatu teknik untuk memproyeksikan tingkat
permintaan konsumen potensial pada suatu tahun tertentu dengan berbagai asumsi yang
tertentu pula, Forecast penjualan akan berubah fungsinya menjadi salesplan, apabila
manajemen memasukkan unsur pertimbangan-pertimbangan subyektif, rencana, strategi dan
lain-lain. Forecast penjualan merupakan sesuatu yang dapat dipelajari. Sehinga perusahaan
dapat mendidik para stafnya untuk memperdalam masalah ini,

6
Perusahaan dapat melatih stafnya di bidang teknis, seperti penggunaan trend penjualan,
analisa korelasi, model-model matematika, dan teknik-teknik operation research. Forecast
penjualan merupakan suatu alat yang penting, yang dapat mempengaruhi manajer dalam
membuat perencanaan penjualan. Perencanaan penjualan meliputi perencanaan advertensi
dan promosi, perencanaan biaya-biaya penjualan dan rencana pemasaran.Rencana
pemasaran inilah yang kemudian sering dianggap sama dengan rencana penjualan, yakni
mengkuantifisir penjualan dalam rupiah dan unit untuk periode waktu yang tertentu.

2.5 Politik Harga Dalam Anggran Penjualan

Masalah penetapan harga jual per unit produk adalah masalah yang utama dalam
penyusunan anggaran penjualan. Terdapat saling ketergantungan atara kuantitas (volume)
penjualan yang diharapkan dengan tingkat harga yang direncanakan. Terdapat 2 (dua) dasar
yang berhunguan dengan masalah penentuan harga in, dalam hubungannya dengan volume
penjualan, yaitu :

1. Estimasi terhadap kurva permintaan, yaitu bahwa perubahan tingkat harga akan
mengakibatkan perubahan tingkat permintaan.
2. Kurva biaya per unit, yaitu makin tinggi volume produksi maka semakin besar biaya yang
ditanggung.

Manajer dalam mengambil keputusannya menghadapi kesulitan seandainya harus


memilih salah satu dari 2 (dua) kebijakan yang ada, kebijakan itu adalah :

1. Menaikan tingkat harga per unit produk tetapi volume penjualan dalam unit menurun.
2. Menurunkan tingkat harga per unit produk tetapi volume penjualan akan meningkat.

Contoh :

Sebuah perusahaan semula mengharapkan dapat menjual 5.000 unit produknya dengan
harga Rp 2 per unit. Biaya-biaya yang ditanggung adalah Rp 3.000 yang bersifat biaya tetap
dan Rp 4.000 biaya variabel. Tetapi akhir-akhir ini deperkirakan bahwa target tersebut tidak
dapat dicapai lagi.

7
Manajemen diharapkan pada 3 alternatif kebijakan yang harus dipilih, yaitu :

1. Mempertahankan seperti apa yang direncanakan.


2. Menaikan harga 10 % turunnya volume dengan 10 %.
3. Menaikkan volume 10% dengan menurunkan harga dengan 10%.

Mempertahankan Kenaikan Kenaikan


 
Rencana Harga 10% Volume 10%
unit 5.000 4.500 5.500
harga/unit Rp2 Rp2,2 Rp1,8
penjualan Rp10.000 Rp9.900 Rp9.900
biaya - biaya      
biaya tetap Rp3.000 Rp3.000 Rp3.000
biaya variabel 4.000 3.600 4.400
total biaya Rp7.000 Rp6.600 7.400
laba Rp3.000 Rp3.300 Rp2.500

Dari Data diatas dapat dijelaskan meskipun anatara alternatif (2) dan alternatif (3)
terdapat kesamaan dalam nilai penjualan yakni (Rp9.900) akan tetapi alternatif (3)
mempunyai beban biaya yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena dengan manaikkan
tingkat penjualan tentu diikuti dengan kenaikan volume produksi. Kenaikan volume
produksi mengakibatkan kenaikan biaya variabelnya. Akibatnya alternatif (2) mendatangkan
laba yang lebih besar.

2.6 Pengaruh Upaya Marketing Terhadap Volume Penjualan

Di dalam kenyataan yang lebih umum terjadi, besarnya penjualan dapat dicapai tidak
hanya tergantung pada tingkat harga yang kita pilih. Di dalam struktur persaingan yang
sempurna, justru perusahan tidak mungkin mempengaruhi tingkat harga. Harga
ekuilibriumlah yang akan mampu bertahan lama, karena pada harga ini jumlah yang
ditawarkan akan sama deengan jumlah yang diminta. Pada tingkat harga yang lebih tinggi
dari harga ekuilibrium jumlah penawaran akan melebihi permintaan. Sebaliknya pada harga
yang lebih rendah dari harga ekuilibrium, jumlah yang diminta akan melebihi
penawarannya.Sebaliknya di dalam struktur persaingan yang kurang sempurna atau

8
persaingan monopolistis, dan hal ini yang lebih sering terjadi, para konsumenkurang
menguasai informasi pasar yang diperlukan untuk membuat pilihan yang tepat. Dalam
keadaan yang demikian para produsen dan penjual mencoba mempengaruhi pasaran hasil
produksinya melalui variabel bukan harga, seperti kelengkapan produk mereka, syarat
pernbayaran, jasa pelayanan yang lain, distribusi yang merata sehingga mempermudah calon
pembeli mencari prodakmereka, program promosi yang intensif dan sebagainya.Semua
usaha ini membutuhkan biaya. Oleh karena itu tinggi rendahaya anggaran yang disediakan
untuk membiayai kegiatan-kegiatan ini pada akhirnya yang menentukan tinggi rendahnya
penjualan yang dapat diharapkan.

2.7 Langkah Dalam Menyusun Rencana Penjualan


Dalam penyusunan anggaran penjualan, langkah yang perlu dilakukan meliputi:

1. Penentuan Dasar-dasar Anggaran


a. Penentuan relevant variable yang mempengarhi penjualan
b. Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan .
c. Penentuan strategi pemasaran yang dipakai
2. Penyususnan Rencana Penjualan
a. Analisa ekonomi ,dengan menggunakan proyeksi terhadap aspek-aspek Makro
seperti:
- Moneter
- Kependudukan
- Kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
- Teknologi
b. Melakukan analisa industri
Analisa ini dilakukan mengetahui kemampuan masyarakat menyerap produk sejenis
yang dihasilkan oleh sebuah industri
c. Melakukan Analisa Prestasi penjualan yang lalu
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui posisis perusahaan pada masa lalu . dengan
kata lain untuk mengetahui market share yang dimiliki perusahaan di masa lampau

9
d. Analisa Penentuan Presentasi Penjualan dimasa depan, dengan memperhatikan
faktor-faktor produksi seperti :
- Bahan Mentah
- Tenaga Kerja
- Kapasitas Produksi
- Keadaaan permodalan
e. Menyusun forecast penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan yang diharapkan
dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti yang lalu (Forecasted Sales)
f. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan
g. Menghitung rugi/laba yang mungkin diperoleh
h. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pihak lain yang
berkepentingan

CONTOH SOAL ANGGARAN PENJUALAN


1. Contoh penyusunan anggaran penjualan

PT Furnitur Jati Indah (FJI) yang berdiri tahun 2000 adalah perusahaan yang memproduksi peralatan
rumah tangga yang berasal dari kayu jati. Produk andalan mereka adalah seperangkat kursi tamu dan
lemari dari kayu jati. Dalam rangka penyusunan anggaran induk utk bulan Januari 2009, PT FJI
mengumpulkan data-data tentang jumlah unit kursi tamu dan lemari yang diperkirakan akan dijual selama
tahun 2009. PT FJI juga memprediksi harga yang akan dikenakan untuk setiap produknya yang akan
dijual tahun 2009.

10
Untuk bulan januari 2009, manajemen PT FJI menargetkan kenaikan penjualan (dlm unit) untuk kursi dan
lemari masing-masing sebesar 20% dan 10%. Harga jual tidak mengalami perubahan. Susunlah anggaran
penjualan nulan januari 2009!

Contoh soal forecasting

1. Rata-rata bergerak ( moving average )

    Sebagai contoh, perkiraan penjualan bulan Desember 2008 dibuat pada tanggal 28
November 2008. Perkiraan penjualan suatu bulan diperoleh dengan mencari rata-rata
penjualan selama 3 bulan sebelumnya. Jadi, perkiraan penjualan untuk bulan
Desember 2008 adalah rata-rata penjualan bulan September, Oktober, dan
November2008.

11
Bulan Penjualan (kuantitas)

September 1000

Oktober 1200

November 1400

Desember ?

Cari rata-rata penjualan selama 3 bulan

Total penjualan selama 3 bulan : 3 = rata-rata penjualan

Jadi, 3600 : 3 = 1200

Jadi, penjualan bulan Desember adalah rata-rata penjualan selama 3 bulan, yaitu 1200 unit
(masukkan ke dalam tabel)

2. Contoh Perhitungan dengan Metode Least Square

Sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan makanan bayi ingin membuat
forecast penjualan makanan bayi untuk beberapa tahun mendatang didaerah Jawa Timur,
dengan menggambarkan garis trend. Data penjualan tahun-tahun terakhir adalah sebagai
berikut:

Tahun (X) Penjualan (Y)

2004 2.250
2005 2.490
2006 2.500
2007 2.730
2008 2.760

Tahun Penjualan (Y) X X² XY


2004 2.250 -2 4 -4.500
2005 2.490 -1 1 -2.490
2006 2.500 0 0 0

12
2007 2.730 + 1 2.730
1
2008 2.760 + 4 5.520
2
∑ ∑Y= 12.730 ∑X²=10 ∑XY=1.260

Dengan persamaan trend: Y = a + bx ,dimana:

∑Y
a=
n

∑XY
b=
∑ X2

Sehingga :

∑Y 12.730
a= = = 2.546
n 5

∑ XY 1.260
2 =
b= =126
∑X 10

Persamaan trend:
Y  a  bx  2.546 126x

Nilai trend setiap tahun adalah:


Tahun 2004→Y=2.546+126(-2)=2.294
Tahun 2005→Y=2.546+126(-1)=2.420
Tahun 2006→Y=2.546+126(0) =2.546
Tahun 2007→Y=2.546+126(1) =2.672
Tahun 2008→Y=2.546+126(2) =2.798
Jadi untuk tahun 2009 →Y=2546+126(3) =2.924

13
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anggaran penjualan adalah rencana kerja perusahaan dimasa mendatang pada suatu
kurun waktu tertentu dibidang penjualan produk perusahaan. Didalam anggaran penualan
ini terkait beberapa variabel terkait, seperti volue penjualan (dalam arti unit, meter, lembar,
kilogram, ton, buah, liter, barel, dan sebagainnya) dan harga jual per unitnya.

            Anggaran penjualan merupakan dasar dari penyusunnan  anggaran lainnya dan


umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran yang lainnya. Oleh sebab
itu anggaran penjualan bisa disebut sebagai anggaran kunci.  Anggaran penjualan juga bisa
disefinisikan sebagai budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan
perusahaan selama periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang
jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) harga barang, waktu penjualan,
seta temapat/daerah penjualannya.

Kesimpulannya yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan adalah dasar


penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun
anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran
kunci. Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian
penjualan dalam meningkatkan penjualannya. Penjualan merupakan ujung tombak dalam
mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara maksimal. Kesalahan dalam penyusunan
anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain.

3.2 Saran
Manajer dalam perusahaan harus mampu membuat perencanaan keuangan
perusahaan karena perencanaan penganggaran merupakan pedoman kerja yang
memberikan manfaat bagi manajer puncak untuk meningkatkan kinerja dan motivasi para
manajer tingkat menengah dan bawah dalam mencapai tujuan organisasi melalui
anggaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro,Gunawan.,Asri Marwan 2013. Anggaran Perusahaan Buku 1.Yogyakarta: BPFE-


Yogyakarta.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132303686/pendidikan/Materi%20Penganggaran_Anggaran
%20Penjualan.pdf. Diakses pada tanggal 04 Oktober 2020

https://id.scribd.com/doc/304255058/Politik-Harga-Dalam-Anggaran-Penjualan. Diakses pada


tanggal 03 Oktober 2020.

15

Anda mungkin juga menyukai