Disusun Oleh:
Dosen:
MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
PENUTUP............................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan.................................................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................................................. 11
ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, penulis ucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis ini mampu
menyelesaikan Makalah Anggaran Penjualan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan
dukungan dari beberapa pihak kepada penulis. Untuk itu, penulis juga ingin menyampaikan
rasa terima kasih kepada Ibu Dosen Nur Fadhillah
Apabila dalam penulisan Makalah ini terdapat beberapa kesalahan baik dari segi teknis
maupun isi, penulis menghaturkan permohonan maaf. Besar harapan Makalah ini bisa dijadikan
sebagai referensi bagi studi terkait dan dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Kelompok 4
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian
manajemen, karena anggaran adalah sebagai alat perencanaan (planing), dan pengendalian
(control) jangka pendek yang efektif dalam organisasi (Anthony & Govindarajah 2005).
Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan bersaing dalam
persaingan dunia usaha yang dirasakan saat ini. Disamping itu anggaran tidak hanya sebagai
alat perencanaan keuangan dan pengendalian, tetapi juga sebagai koordinasi, komunikasi dan
evaluasi kerja dan motivasi serta sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang atasan kepada
bawahan.
Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk dapat
menjelaskan tujuan-tujuan organisasi ke dimensi kuantitatif dari waktu, serta
mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka
panjang maupun jangka pendek. Sasaran anggaran dapat dicapai melalui pelaksanaan
serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk anggaran (Amrul dan
Nasir, 2002). Anggaran adalah salah salah satu bentuk perencanaan yang diperlukan oleh
perusahaan. Dengan demikian kompleks permasalahan yang ada akan setiap kegiatan harus
dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang baik. Sehingga dalam makalah ini penulis
mendeskripsikan beberapa hal yang penting mengenai anggaran perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Anggaran penjualan?
2. Apa Tujuan penyusunan anggaran penjualan?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan?
4. Bagaimana Penyusunan anggaran penjualan?
5. Bagaimana Teknis Penyususan Anggaran Penjualan dan Ilustrasi?
1
ANGGARAN PENJUALAN
2
perusahaan mencari laba secara maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan
mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain.
Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa budget penjualan hanyalah merupakan salah
satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang pemasaran (sales planning).
Beberapa rencana perusahaan di bidang pemasaran yang lain misalnya:
1. Rencana tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti
misalnya mencapai laba maksimal, penetrasi pasar (market penetration), pengembangan pasar
(market develovment), mempertahankan market share, memperkenalkan produk baru, dan
sebagainya.
2. Rencana tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
3. Rencana tentang saluran disrtibusi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
4. Rencana tentang biaya distribusi selama periode yang akan datang.
5. Rencana tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
6. Rencana tentang biaya promosi selama periode yang akan datang.
7. Rencana tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang, dan sebagainya
Anggaran penjualan dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa variabel tertentu,
yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya, misalnya pengelompokkan berdasarkan:
1. Wilayah pemasaran
2. Kelompok konsumen
Rencana penjualan juga dapt pula dibagi berdasarkan kelompok yang ingin dijadikan sasaran
penjualan oleh perusahaan. Misalnya berdaasarkan umur tertentu, jenis kelamin, tingkat
pendapatan.
3. Jenis produk
Membagi target penjualan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan atau ingin dijual
perusahaan.
4. Kelompok wiraniaga
Yaitu membagi target penjualan yang harus dicapai oleh wiraniaga atau setiap tim wiraniaga
yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya ali harus mampu menjual 120 unit perbulan
Manfaat penyusunan anggaran penjualan
3
B. Tujuan Penyusunan Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan digunakan untuk meramalkan setepat mungkin tingkat penjualan
pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan cerminan
kejadian perusahaan dimasa lalu, khususnya dibidang penjualan. Kegunaan anggaran
penjualan sendiri sebagai:
1. Pedoman kerja
2. Alat koordinasi dan pengawasan kerja
3. Sebagai dasar penyusunan budget-budget yang lainnya.
Menurut M. Nafarin (2007: 169), bahwa anggaran penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya:
1. Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional, atau internasional; keadaan
persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen,
bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau konsumen industri.
4
2. Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja
mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan
baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
3. Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti
meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
4. Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga
kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup
5. Faktor Perkembangan Penduduk
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan
kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.
6. Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang
dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
7. Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah kebijaksanaan
pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus dapat dipertahankan.
5
barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan
dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualan.
Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran Penjualan
1. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.
Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang akan
dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun nantinya
seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan pengawasan perlu
masing-masing jenis peroduk yang dijual tersebut diketahui jumlahnya.
2. Rincian daerah pemasaran.
Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan mempunyai daerah
pemasaran yang cukup luas. Bagi perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam
penyusunan anggaran penjualannya perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk
perusahaan tersebut akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan
serta memudahkan pengawasan penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang luas
ini akan dibagi menjadi beberapa daerah pemasaran dengan dasar-dasar tertentu yang
sesuai dengan kondisi perusahaan. Dasar yang paling umum digunakan adalah letak
geografis dan tidak jarang pula yang mempergunakan pembagian atas dasar kota tujuan
atau kelompok kota tujuan pemasaran.
3. Diskriminasi harga
Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang
menetapkan harga yan8g sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah
pemasaran yang ada. Namun demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa
perusahaan yang menerapkan kebijakan diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda.
Untuk perusahaan-perusahaan semacam ini harga yang dapat ditentukan untuk masing-
masing daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga dapat diketahui dan diawasi
pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-masing daerah pemasaran
ini tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan tersebut akan mengalami
beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang
berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.
4. Potongan harga
Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai
adanya potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah
tertentu, atau pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan
perlakuan harga yang berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk
6
perusahaan ini, maka didalam anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa
banyak potongan yang akan diberikan oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian
dengan persyaratan-persyaratan khusus tersebut. Pengawasan pemberian potongan
pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah mempersiapkan didalam
anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana potongan
pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu
pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut dilengkapi
dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran ini dapat
disusun sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang langsung
digabungkan dengan anggaran penjualan yang ada.
Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun.
Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan tersebut
selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian penjualan
bulanan. Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari
pada pengecer, agen dan distributor, tidak jarang disusun perencanaan penjualan produk
perusahaan perbulan dahulu baru kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan
menjumlahkan seluruh penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan yang menyusun
peramalan penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini
akan dilaksanakan atas dasar pola penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang
telah lalu. Atas dasar pola ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada
periode yang bersangkutan.
Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah
pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan
kegiatan penjualan perusahaan ini.
7
Dimana
a = rata-rata kelompok I
b = rata-rata kelompok II – rata-rata kelompok I
n
n = jumlah tahun dalam kelompok
x = jumlah tahun dihitung dari periode dasar
contoh:
tahun Penjualan (unit)
2005 6.300
2006 6.480
2007 6.720
2008 6.840
2009 6.960
Dari contoh diatas dapat ditentukan kelompok pertama dan kelompok keduanya, yaitu 2005,
2006, 2007 adalah kelompok 1 dan 2008, 2009, 2010 adalah kelompok 2.
Dari setiap kelompok dicari rata-ratanya, yaitu ditunjukkan pada tabel berikut:
Penyelesaian Perhitungan:
a = 6.500
Y = 6.500 + 160(x)
8
• Forecast tahun 2016 = 8.100 dst
Y = a + bx
∑Y = na + b∑X
Perbedaannya dengan metode semi average adalah pemberian score X nya. Pemberian score
X untuk metode moment ini score 0 diberikan pada data pertama.
2006 382.500 0 0 0
-612.450 = -10b
4.881.600 = 10a+20(61.245)
10a = 3.656.700
9
Y’ = 365.670 + 61.245X
= 671.895
= 733.140
a = ∑Y
b = ∑XY
∑X2
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran penjualan adalah rencana kerja perusahaan dimasa mendatang pada suatu
kurun waktu tertentu dibidang penjualan produk perusahaan. Didalam anggaran penualan ini
terkait beberapa variabel terkait, seperti volue penjualan (dalam arti unit, meter, lembar,
kilogram, ton, buah, liter, barel, dan sebagainnya) dan harga jual per unitnya.
Anggaran penjualan merupakan dasar dari penyusunnan anggaran lainnya dan
umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran yang lainnya. Oleh sebab itu
anggaran penjualan bisa disebut sebagai anggaran kunci. Anggaran penjualan juga bisa
disefinisikan sebagai budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan
selama periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas)
barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) harga barang, waktu penjualan, seta
temapat/daerah penjualannya.
Kesimpulannya yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan adalah dasar
penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun
anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci.
Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian penjualan dalam
meningkatkan penjualannya. Penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan
perusahaan mencari laba secara maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan
mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain.
B. Saran
Manajer dalam perusahaan harus mampu membuat perencanaan keuangan perusahaan
karena perencanaan penganggaran merupakan pedoman kerja yang memberikan manfaat bagi
manajer puncak untuk meningkatkan kinerja dan motivasi para manajer tingkat menengah dan
bawah dalam mencapai tujuan organisasi melalui anggaran.
11