Anda di halaman 1dari 14

“PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN PERUSAHAAN”

DISUSUN OLEH :

A.DESTY DWIYANTI Y
4520012164

PROGRAM STUDI S1
MANAJEMEN (D)
UNIVERSITAS BOSOWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 23 juni 2023

A.Desty Dwiyanti Y
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI........................................................................................................................3

BAB I................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN................................................................................................................3

1.1 Latar belakang....................................................................................................... 3

1.2 Formulasi masalah.................................................................................................4

BAB II..................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.................................................................................................................. 5

2.1 Anggaran Penjualan...............................................................................................5

2.2 Anggaran sebagai alat pengendalian perusahaan.................................................. 8

2.3 Penyusunan Anggaran Penjualan.......................................................................... 9

BAB III...............................................................................................................................12

KESIMPULAN.................................................................................................................. 12

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 12

REFERENSI.......................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perencanaan adalah suatu tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Anggaran adalah pendekatan formal dan sistematis
untuk melaksanakan tanggung jawab manajemen dalam perencanaan, koordinasi, dan
pengendalian. Penyusunan anggaran dapat dilakukan secara komprehensif dan parsial.
Komprehensif berarti perusahaan menyusun anggaran dalam lingkup yang
menyeluruh, dimana jenis kegiatan yang dicakupnya mencakup seluruh kegiatan
perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun administrasi
umum. Sedangkan secara parsial, anggaran perusahaan disusun dengan ruang lingkup
terbatas yang hanya mencakup sebagian saja. Penganggaran dan analisis kegiatan
perusahaan, misalnya perusahaan hanya menyusun anggaran penjualan.
Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk
jangka waktu tertentu. Penyusunan anggaran penjualan dimaksudkan untuk mencapai
tujuan perusahaan yaitu mengoptimalkan keuntungan melalui perencanaan,
koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan penjualan. Anggaran penjualan
memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas barang
termasuk harga, waktu dan tempat penjualan sehingga semakin jelas anggaran
penjualan suatu perusahaan disajikan maka akan semakin mudah bagi manajemen
perusahaan untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan penjualan. Anggaran penjualan merupakan anggaran kunci untuk menyusun
anggaran lainnya, anggaran penjualan harus dibuat secara cermat dan teliti. Jika
terjadi kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan maka anggaran lainnya
cenderung salah dan pada akhirnya akan mempengaruhi penjualan perusahaan yang
merupakan ujung tombak dalam memperoleh keuntungan.
Anggaran penjualan adalah anggaran yang direncanakan secara lebih rinci untuk
penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang meliputi rencana jenis
(kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (quantity), harga barang, waktu penjualan
dan tempat atau wilayah penjualan. Menurut pendapat lain, anggaran penjualan
adalah rencana pendapatan perusahaan dalam satu tahun atau lebih. Anggaran dalam
suatu perusahaan diperlukan untuk semua jenis usaha, tanpa adanya anggaran suatu
perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menjalankan operasinya, kesulitan
tersebut meliputi manajemen. Dalam suatu perusahaan keberadaan anggaran sangat
diperlukan karena perusahaan bertujuan untuk mencari laba yang optimal. Untuk
mencapai hal tersebut tentunya diperlukan penyusunan anggaran penjualan yang
optimal dan sistematis.

1.2 Formulasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan


yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu anggaran penjualan?
2. Bagaimana anggaran penjualan sebagai pengendalian perusahaan?
3. Bagaimana penyusunan anggaran penjualan perusahaan?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anggaran Penjualan

Kita sering mendengar kata anggaran dalam kegiatan kita sehari-hari. Ada yang
memahaminya sebagai target, ada yang mengatakan pendapatan atau biaya yang
diproyeksikan atau diharapkan, dan lain-lain. Berdasarkan etimologi kata anggaran
berasal dari bahasa Yunani yang berarti saku, dompet atau pundi-pundi.
Anggaran berisi rencana perusahaan yang dapat dijadikan pedoman dalam
menjalankan operasi perusahaan, kemudian hasil aktual organisasi dibandingkan
dengan anggaran untuk mengendalikan jalannya operasi dan memastikan penggunaan
sumber daya secara optimal. Hasil pengendalian ini akan dijadikan umpan balik untuk
perencanaan anggaran pada periode berikutnya.
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai anggaran,
yaitu:
a. Sasaran utama anggaran adalah penyusunan rencana kerja lengkap yang bersifat
kuantitatif dan dapat diukur dalam satuan mata uang tertentu untuk setiap jenis
kegiatan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
b. Setiap rencana kerja dari masing-masing unit kerja tersebut, satu sama lain atau
secara keseluruhan harus dapat berjalan dan terkoordinasi secara harmonis.
c. Dalam menyusun rencana kerja perlu adanya keterlibatan (partisipasi) dari seluruh
jajaran manajemen di perusahaan, karena anggaran akan menjadi pedoman bagi
semua pihak di perusahaan tentang apa yang akan dilakukan di masa mendatang.
d. Anggaran mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh seluruh bagian
dalam perusahaan, mengingat anggaran merupakan rencana yang akan menjadi
pedoman kerja, alat koordinasi kerja dan alat pengawasan kerja.
e. Dinyatakan dalam satuan (satuan) moneter tertentu atau satuan ukuran lainnya.
f. Jangka waktu tertentu di masa yang akan datang, artinya yang dimuat dalam
anggaran merupakan susunan rencana kegiatan perusahaan untuk beberapa waktu
yang akan datang, tergantung kebijakan perusahaan.
Anggaran penjualan merupakan langkah pertama dalam menyusun anggaran
induk, karena perkiraan volume penjualan mempengaruhi hampir semua item lain
dalam anggaran induk. Anggaran penjualan harus menunjukkan total penjualan dalam
jumlah dan nilai. Total penjualan dapat berupa penjualan impas, target laba, atau
penjualan yang diproyeksikan dan dapat dianalisis lebih lanjut berdasarkan pola
produk, wilayah, konsumen, dan musiman dari penjualan yang diharapkan. Apa yang
diharapkan dari penjualan kredit, yang nantinya akan digunakan untuk penganggaran
kas.
Anggaran penjualan menurut para ahli adalah “anggaran yang merencanakan lebih
detail tentang rencana penjualan untuk periode yang akan datang yang meliputi
rencana jenis barang yang akan dijual, jumlah barang yang akan dijual, waktu
penjualan dan tempat ( area) penjualan". Dari pengertian di atas jelaslah bahwa
anggaran penjualan hanyalah salah satu bagian dari rencana pemasaran (sales
planning) perusahaan.
Seperti perencanaan pada umumnya, anggaran disusun dalam jangka pendek atau
jangka panjang. Anggaran penjualan jangka pendek merupakan penjabaran dari
anggaran penjualan untuk periode tertentu yang disusun secara rinci, misalnya setiap
bulan dan perbaikan serta revisinya dilakukan secara triwulanan atau sementara.
Anggaran penjualan jangka pendek ini merupakan pedoman pelaksanaan
penjualan produk perusahaan yang akan digunakan di dalam perusahaan yang
bersangkutan, sedangkan anggaran penjualan jangka panjang merupakan anggaran
yang disusun secara garis besar saja yang merupakan pengeluaran-pengeluaran yang
disusun secara tahunan. dasar.
Seperti diketahui, anggaran merupakan salah satu alat manajemen untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan target akhir laba yang diinginkan yang dapat diukur dan
diperkirakan melalui anggaran. Anggaran yang dapat diharapkan dalam memperoleh
perkiraan keuntungan adalah bagaimana memperkirakan biaya dan pengeluaran
dibandingkan dengan keuntungan yang diperolehnya.
Dengan menyusun anggaran, maka usaha perusahaan akan lebih berhasil jika
didukung dengan kebijakan yang terarah dan dibantu dengan perencanaan yang
matang. Perusahaan yang cenderung melihat ke depan, akan selalu memikirkan apa
yang akan mereka lakukan di masa depan. Sehingga dalam pelaksanaannya,
perusahaan-perusahaan tersebut hanya berpegang pada semua rencana yang telah
disusun sebelumnya. Di mana, bagaimana, mengapa, kapan, merupakan pertanyaan
yang selalu mereka kembangkan dalam aktivitas sehari-hari. Jika pada suatu
kesempatan pertanyaan ini diajukan kepada seorang General Manager yang sukses,
sering kali mendapat jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan-kegiatan di masa
mendatang umumnya didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas.
Pada perusahaan manufaktur (pabrik) kegiatan akan dilakukan dengan lebih
efisien dan tingkat keuntungan akan lebih besar jika manajemen memperhatikan
rencana kegiatan yang akan datang. Karena itu Heckerts dan Wilson mengatakan
bahwa “manfaat utama dari penganggaran bisnis adalah dapat menentukan kegiatan
yang paling menguntungkan untuk dilakukan.” Sedangkan manfaat lainnya adalah
membantu manajer dalam mengelola perusahaan. Manajer harus mengambil
keputusan yang paling menguntungkan bagi perusahaan, seperti memilih barang atau
jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih/memilih pelanggan, menentukan
tingkat harga, metode produksi, metode distribusi, persyaratan penjualan.
Penganggaran pada hakekatnya memiliki manfaat yang sama yaitu dalam hal
perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Anggaran penjualan dalam perencanaan:
a. Mendasarkan kegiatan pada pertanyaan studi dan penelitian. Anggaran berguna
untuk membantu manajer melakukan penelitian, mempelajari masalah yang
berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sebelum
merencanakan kegiatan, manajer melakukan penelitian dan observasi terlebih
dahulu. Kebiasaan membuat rencana akan menguntungkan semua kegiatan.
Terutama kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan keuangan, tingkat persediaan,
fasilitas produksi, pembelian, periklanan, penjualan, promosi penjualan,
pengembangan produk, ekspansi dan lain-lain.
b. Menggerakkan seluruh personel dalam perusahaan dalam menentukan
arah/aktivitas yang paling menguntungkan. Anggaran yang disusun dalam waktu
yang lama akan sangat membantu pengerahan kepala departemen, salesman,
kepala cabang dan seluruh personel operasional dengan baik.
c. Menentukan tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat menentukan tujuannya
dengan jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan
berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor. Anggaran dapat
membantu manajemen dalam memilih tujuan mana yang dapat dilaksanakan dan
mana yang tidak.
d. Membantu menstabilkan peluang kerja yang tersedia. Majikan yang baik tidak
akan pernah mengabaikan atau mengabaikan kesejahteraan karyawannya.
Merencanakan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan menghindari kelebihan dan
kekurangan tenaga kerja. Tanpa adanya perencanaan mengenai kebutuhan tenaga
kerja, maka terjadi pemutusan hubungan kerja paksa terhadap sebagian pekerja
yang kelebihan tenaga kerja. Jika hal ini terus berlanjut, maka akan berakibat pada
tingkat ketenagakerjaan yang tidak stabil.
e. Menghasilkan penggunaan perangkat fisik yang lebih efektif. Dengan penyusunan
perencanaan yang detail, biaya yang timbul akibat kelebihan kapasitas dapat
dihindari. Penggunaan alat fisik yang efektif dan ekonomis akan
membantu/mendukung tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimal.

2.2 Anggaran sebagai alat pengendalian perusahaan

Anggaran sangat penting dalam menjaga agar perusahaan tetap pada jalur yang telah
direncanakan oleh manajemen perusahaan, oleh karena itu anggaran dapat dijadikan
sebagai pengendalian perusahaan, adapun beberapa pengendaliannya adalah sebagai
berikut:
a. Membantu mengoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa
situasi faktor hubungan manusia dengan perusahaan mungkin yang paling penting.
Seringkali manajer tidak tahu apa yang akan dia lakukan di tahun-tahun
mendatang. Akibatnya, terkadang manajer frustrasi dan merasa semakin tidak
mampu menanganinya. Penyusunan rencana yang detail (berupa anggaran)
membantu manajer mengatasi masalah tersebut, sehingga ia kembali merasa ada
hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang dipimpinnya.
b. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dunia bisnis. Dalam studi-
studi yang telah dilakukan, terlihat bahwa tren keuntungan yang diperoleh
perusahaan juga bergantung pada kondisi dunia usaha secara umum. Oleh karena
itu, dengan menyusun anggaran dapat dinilai apakah rencana tersebut sesuai
dengan kondisi dunia usaha yang akan dihadapi.
c. Menempatkan penggunaan modal pada saluran yang menguntungkan, dalam arti
seimbang dengan program perusahaan. Sebelum mengeluarkan uang, perusahaan
harus mempelajari terlebih dahulu saluran mana yang paling menguntungkan atau
paling sesuai dengan program perusahaan. Sebagian dana digunakan untuk
peralatan dan perlengkapan, sedangkan sebagian lainnya digunakan untuk biaya
promosi dan penjualan lainnya. Kedua bagian itu harus seimbang. Tanpa
perencanaan yang baik kemungkinan persediaan terlalu jauh di atas penjualan atau
kemampuan produksi.
d. Untuk mengetahui kelemahan organisasi. Setelah rencana yang baik disusun dan
kemudian dieksekusi. Kelemahan dapat dilihat untuk perbaikan nanti.
e. Untuk mengawasi aktivitas dan pengeluaran. Tujuan utama perencanaan adalah
memilih aktivitas yang paling menguntungkan. Kegiatan tersebut tidak hanya
direncanakan, tetapi dalam pelaksanaannya harus dilakukan pengawasan agar
benar-benar sesuai dengan rencana. Beberapa aktivitas dan pengeluaran memang
perlu dipantau. Misalnya: kegiatan promosi penjualan, terkadang menghabiskan
terlalu banyak tanpa menghasilkan peningkatan penjualan yang sepadan. Atau
kegiatan produksi yang menyimpang terlalu jauh dari rencana sehingga harga
pokok per unit produk jadi tinggi.
f. Untuk pencegahan pemborosan secara umum, ini sebenarnya adalah tujuan
penganggaran yang paling umum. Pengendalian pelaksanaan diharapkan dapat
mengurangi pemborosan.

2.3 Penyusunan Anggaran Penjualan

Dalam menyusun anggaran operasional perusahaan, biasanya kegiatan pertama


yang harus dilakukan adalah membuat anggaran penjualan. Anggaran penjualan
umumnya menggambarkan pendapatan yang diterima karena penjualan. Agar
anggaran penjualan siap, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan
target penjualan. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
a. harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain:
1) Area pasar, baik itu lokal, regional, nasional.
2) Keadaan persaingan, apakah itu monopoli, persaingan bebas dan sebagainya.
3) Kemampuan pasar untuk menyerap barang (peluang pasar).
4) Kondisi/karakteristik konsumen yaitu konsumen akhir dan konsumen industri.
5) Kemampuan finansial, yaitu kemampuan membiayai riset pasar, modal kerja,
membeli bahan baku, dan sebagainya.
6) Situasi kepegawaian, berkaitan dengan tenaga kerja baik secara kuantitas
maupun kualitas.

b. Membuat proyeksi/perkiraan penjualan (sales forecast)


Ramalan penjualan adalah perkiraan penjualan pada waktu yang akan datang
dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data yang telah terjadi dan/atau
mungkin terjadi.

Penganggaran merupakan kelanjutan dari perencanaan penjualan yang


merupakan proses berkesinambungan untuk menetapkan target penjualan yang akan
dicapai dari tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Dalam
melakukan perencanaan penjualan, bagian anggaran dan komisi anggaran terlebih
dahulu membuat prakiraan mengenai hal-hal yang mempengaruhi perencanaan atau
lebih dikenal dengan istilah “peramalan penjualan (sales forecasting)”. Penyusunan
konsep anggaran penjualan sangat penting karena mencakup semua kegiatan di
bidang penjualan.
Komponen utama dari konsep anggaran penjualan adalah:
1. Dasar penganggaran:
a. Menetapkan tujuan perusahaan.
b. Mengembangkan strategi perusahaan.
c. Mengembangkan ramalan penjualan.
2. Mempersiapkan anggaran penjualan:
a. Anggaran promosi dan iklan.
b. anggaran biaya penjualan.
c. Rencana pemasaran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran penjualan,
yaitu:
1. Rincian jumlah jenis produk perusahaan. Anggaran penjualan harus secara jelas
menyatakan jenis produk yang akan dijual dan jumlah unit dari setiap unit.
Walaupun nantinya semua penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan
monitoring perlu diketahui jumlah dari masing-masing jenis produk yang terjual.
2. Detail area pemasaran. Bagi perusahaan yang memiliki wilayah pemasaran yang
cukup luas, dalam menyusun anggaran penjualannya perlu memperhatikan
kemana produk perusahaan tersebut dijual. Secara umum wilayah pemasaran yang
luas ini akan terbagi menjadi beberapa wilayah pemasaran dengan dasar-dasar
tertentu yang cocok untuk digunakan yaitu letak geografis dan tidak jarang yang
menggunakannya sesuai dengan kondisi perusahaan, pembagian berdasarkan kota
tujuan atau kelompok tujuan pemasaran.
3. Diskriminasi harga. Dalam menentukan harga jual produk, ada beberapa
perusahaan yang menetapkan harga jual produk yang sama untuk semua wilayah
pemasaran yang ada. Namun, tidak dipungkiri juga ada beberapa perusahaan yang
menetapkan kebijakan diskriminasi harga untuk berbagai daerah. Untuk
perusahaan semacam ini, harga yang akan ditetapkan untuk masing-masing
wilayah pemasaran tidak dijelaskan, sehingga penjualan produk perusahaan akan
mengalami kesulitan dalam memantaunya, karena ada beberapa harga yang
berbeda di antara keduanya.
4. Diskon. Dalam melakukan penjualan produk perusahaan, sangat sering dijumpai
diskon. Bagi distributor yang membeli dalam jumlah banyak seringkali
mendapatkan perlakuan harga yang berbeda. Bagi perusahaan yang rutin
mengadakan diskon pembelian, sebaiknya anggaran penjualan disusun tersendiri,
namun tidak jarang langsung digabungkan dengan anggaran penjualan yang ada.
5. Detail penjualan bulanan. Pada umumnya anggaran penjualan disusun untuk satu
periode atau satu tahun, namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi,
pengendalian dalam perusahaan, sudah selayaknya anggaran penjualan yang
disusun juga dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan. Bahkan beberapa
perusahaan mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari retailer, agen dan
distributor dan tidak jarang perencanaan tahunan dengan menjumlahkan seluruh
penjualan bulanan yang ada.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Yang dimaksud dengan anggaran penjualan (sales budget) adalah


anggaran yang merencanakan secara lebih rinci tentang penjualan perusahaan
selama periode yang akan datang, yang meliputi rencana jenis (kualitas) barang
yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual. dijual, harga barang
yang akan dijual, waktu penjualan dan tempat (daerah) penjualan. Ada beberapa
metode atau teknik yang digunakan untuk membuat anggaran penjualan
diantaranya: berdasarkan opini, perhitungan statistik, dan metode tujuan tertentu.
Penyusunan anggaran penjualan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus
diperhatikan, guna memaksimalkan pemanfaatan anggaran penjualan ini.
REFERENSI

https://jurnalintelektiva.com/index.php/jurnal/article/view/76
https://bajangjournal.com/index.php/JOEL/article/view/1724
https://ojs.pnb.ac.id/index.php/JBK/article/view/736
http://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/1468
https://www.neliti.com/publications/220165/peranan-anggaran-penjualan-sebagai-alat-
bantu-manajemen-dalam-menunjang-efektivi
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/ekonologi/article/view/1150
http://repository.dharmawangsa.ac.id/id/eprint/184
https://repository.unpar.ac.id/handle/123456789/12180
http://repository.ukwk.ac.id/bitstream/123456789/677/1/201512034_Novia%20Theresia%20
Nahak%20%20bab_1.pdf
http://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/550
https://mopolayio.fe.ung.ac.id/index.php/mopolayio/article/view/27

Anda mungkin juga menyukai